Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN SUMBER AIR KALI SOOKA UNTUK IRIGASI PERTANIAN DAN

PERIKANAN
MENGGUNAKAN POMPA AIR HIDRAM

OLEH

INSYA ASSABIRIN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pacitan adalah salah satu kabupaten di provinsi jawa timur yang dikenal kota
1001 goa karena pacitan masuk dalam gugusan pegunungan sewu. Pegunungan
sewu ini merupakan Kawasan karst atau pegunungan kapur, maka dari itu pacitan
sendiri setiap tahun dilanda bencana kekeringan karena air hujan yang turun
Sebagian besar masuk dalam lubang lubang luweng/ goa. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan di beberapa daerah desa muncul sumber air mata air dalam goa atau
aliran sungai yang berada di dalam goa.
Desa sooka adalah salah satu desa di kecamatan punung kabupaten pacitan
yang memiliki potensi potensi sumber air yang muncul dari dalam goa atau aliran
sungai dalam goa tersebut. Salah satu potensi mata air di desa sooka yaitu kali sooka
yang terdapat di dusun sooka. disebut kali sooka karena letak mata air ini berada di
dusun sooka.
Mata air ini sudah dimanfaatkan desa untuk keperluan air baku bagi masyarakat
4 dusun, akan tetapi Ketika musim kemarau tiba debit air yang terdapat di kali
sooka masih sangat besar walaupun sudah di gunakan untuk masyarakat 4 dusun.
Air yang tersisa tersebut terbuang sia sia masuk ke dalam luweng/ goa di depan
sumber kali sooka. sangat disayangkan air tersebut tidak dimanfaatkan untuk
keperluann irigasi pertanian dan perikanan. Maka dari itu penulis mempunyai
inovasi dengan menggunakan pompa air tanpa listrik dan bahan bakar minyak
untukk menaikkan air dari sumber ke ladang masyarakat. Pompa air ini dinamakan
pompa hidram.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan pompa hidram ini adalah untuk menaikkan air sisa dari
sumber kali sooka untuk dijadikan irigasi pertanian dan perikanan untuk masyarakat
sekitar kali sooka
1.3 Waktu dan Tempat
Percobaan pembuatan dilakukan selama 2 tahun terakhir mulai tahun akhir
tahun 2019 sampai awal tahun 2021 karena keterbatasan waktu penulis untuk
melakukan pembuatan pompa. Percobaan langssung dilakukan di lokasi sumber kali
sooka . Pada percobaan ini penulis membuat 3 buah pompa yang di buat selama 2
tahun terakhir. Tempat percobaan langsung di uji coba di lokasi kali sooka dusun
sooka desa sooka.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pompa Hidram

Pompa hydram adalah pompa yang bekerja secara otomatis tanpa


menggunakan energi listrik yaitu dengan memanfaatkan energi dari aliran air untuk
mengangkat air dari sumber ke tempat penampungan air (Jenning, 1996). Energi aliran
air yang dimaksud adalah energi potensial dari ketinggian tertentu yang dikonversikan
menjadi energi kinetik yang berupa kecepatan air kemudian dikuatkan dengan
terjadinya efek palu air atau water hammer. Keuntungan pompa hydram adalah tidak
memerlukan aliran listrik, bahan bakar, serta motor penggerak untuk pengoperasiannya.
Disamping itu perawatannya tidak memerlukan keterampilan khusus dan mudah dalam
pembuatannya.

Gambar 2.1 bagian – bagian instalasi pompa hidram

A. Tandon sumber air


B. Input aliran air ke pompa hidram
C. Klep limbah / buang
D. Output pompa menuju penampungan
E. Pondasi letak Pompa hidram
F. Tabung hampa udara
G. Tinggi bak penampunngan

2.1 Bagian- Bagian Pompa Hidram

Gambar 2.2 Bagian – bagian Pompa Hidram

A. Output menuju Bak Penampungan


B. Tabung hampa
C. Pemberat klep limbah/buang
D. Peyangga tuas Klep limbah/buang
E. Katup klep limbah
F. Pipa input dari Bak Sumber
G. Water mur / sambungan
H. Klep hantar
I. Tuas klep limbah/buang
J. Peyangga badan pompa
BAB III

Hasil dan pembahasan

3.1 Uji Pertama

Uji pertama ini pembuatan badan pompa menggunakan bahan PVC rucika,
alasan penulis menggunakan pipa PVC rucika ,karena pipa ini mempunyai bisa menahan
tekanan air sampai 10 bar .

3.1.1 spesifikasi instalasi pompa hidram

a. input pompa 2 in
b badan pompa 2 in
c. output pompa 3/4
d tinggi elevasi input 75 cm
e. tinggi elevasi output 10 meter
d jarak ke tampungan 60 meter
e . Panjang input 25 meter

Gambar 3.1.1 pompa hidram pertama


Gambar 3.2.2 lokasi uji coba di kali sooka

3.1.2 hasil uji coba pertama

1. Debit air sumber yang terbuang sebesar +- 11 liter / detik pada puncak
musim kemarau
2. Pada saat uji coba pompa type tegak 1 pompa sukses bekerja sesuai yang
diharapkan
3. Hasil pemompaan ke bak penampungan 0,06 Liter / detik atau 4.320 liter /
24 jam
3.1.3 Kekurangan pada uji coba pertama
1. Debit air yang masuk dan terbuang ke dalam luweng/ goa masih sangat
banyak
2. Desaint klep hantar dan klep limbah/buang perlu di desaint ulang
3. Debit output yang dihasilkan terlalu sedikit untuk pengairan ladang dan
kolam ikan
4. Elevasi input terlalu rendah
5. Jarak input terlalu Panjang
3.2 Uji coba ke dua

Pada uji coba ke dua ini dilakukan pada bulan agustus tahun 2020 , di tengah
pandemi coviid 19 ini penulis mencoba mengembangkan pompa hidram yang sudah
terpasang dahulu dan membuat 1 pompa lagi dengan melihat kekurangan – kekurangan
pada uji coba pertama . penulis berencana dengan menggabungkan pompa pertama
dan ke dua menjadi 1 output menuju bak penampungan

3.1.1 spesifikasi instalasi pompa hidram dengan 2 badan pompa

a. input pompa 2 in
b badan pompa 2 in
c. output pompa 3/4
d tinggi elevasi input 75 cm
e. tinggi elevasi output 10 meter
d jarak ke tampungan 60 meter
e . Panjang input 16 meter

Gambar 3.2.1 input 2 in dengan 2 pipa


Gambar 3.2.2 dua pipa output dijadikan 1 output

Gambar 3.2.3 penampakan 2 klep limbah dan 2 tabung hampa


Gambar 3.2.4 hasil output

3.2.2 hasil uji coba ke dua


1. Debit air sumber yang terbuang sebesar +- 11 liter / detik pada puncak musim
kemarau
2. Pada saat uji coba 2 pompa bekerja dengan baik desaint klep
3. Hasil pemompaan ke bak penampungan 0.15 liter/detik atau 12.960 liter / 24
jam
3.2.3 Kekurangan pada uji coba pertama
1. Debit air yang masuk dan terbuang ke dalam luweng/ goa masih sangat
banyak
2. Desaint dan klep limbah/buang perlu di desaint ulang dengan menggunakan
model klep limbah linier / flap
3. Debit output yang dihasilkan sudah mulai banyak tetapi masih kurang untuk
pengairan ladang dan kolam ikan
4. Elevasi input terlalu rendah perlu menaikkan elevasi minimal 1 meter atau
lebih
5. Dengan 2 pompa dengan badan pompa 2 in tidak efektif di type elevasi input
rendah. Lebih baik menggunakan badan pompa besar minimal 4 in dan input 4
in dengan klep limbah/buang type linier.

Anda mungkin juga menyukai