Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN DAN MODEL KONSEP DAN TEORI


KEPERAWATAN (BAB 3 – 4)

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

TRI AZWIN SAPUTRA

ADELLIA YULIANA MAHARANI

I DEWE AYU SANTA ANILANALA

INGGIT RIZKI AMBA UTAMI

JUMAIDI

MARIA ULFA

MADE ARYANI MAHARANI PUTRI

MIMING SUKRIANI

NURHIDAYATUL HASANI

RIZKA HISNIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

KESEHATAN MATARAM

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MATARAM TINGKAT 1 B

T.A 2020/2021
BAB 3

 PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN


A. PENGERTIAN ILMU
Ilmu merupakan sebuah pengetahuan yang berisikan sebab akibat yang memiliki ciri
adanya metode yang harus dicapai secara logis dan koheren,bersifat universal,serta dapat
dikomunikasikan sebagai peninjauan kritis dalam keterhubungannyan teori dengan
praktik.

Sedangkan ilmu pengetahuan adalah sebuah hasil pemikiran manusia yang dapat
menyesuaiakan antara hukumpemikiran dengan dunia luar yang mengandung
subjektivitas dan objektivitas dari sesuatu yang diketahui dengan didasari oleh pemikiran
manusia.

B. KARAKTERISTIK ILMU
 Masalah
Masalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertitik dari persoalan yang dapat
menarik perhatian seseorang.Rasa ingin tahu dari masalah tersebutlah yang akan
menimbulkan sebuah ilmu.
 Sikap
Bila ada masalah,maka seseorang harus memiliki sikap dalam menghadapi
masalah tersebut agar dapat teratasi,dengan cara memiliki sifat ingin tahu pada
suatu permasalahan untuk menghasilkan sebuah ilmu.
 Metode
Metode adalah cara yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan dengan
syarat metode tersebut dapat dipertanggung jawabkan untuk menghasilkan sebuah
ilmu.
 Aktivitas
Aktivitas adalah suatu kegiatan manusia dalam menghadapi permasalahan yang
jelas terencana.Dengan hal inilah dapat membangun ilmu,dan tergantung kepada
kemampuan dan keterampilan seseorang yang ingin menghasilkan sebuah ilmu.
 Solusi
Solusi merupakan ciri bahwa sebuah ilmu akan dapat memecahkan persoalan
dengan menggunakan sebuah prinsip umum atau hukum tertentu.
 Pengaruh
Pengaruh merupakan bagian ilmiah yang berfungsi untuk melihat sejauh mana
pengaruh ilmu tersebut terhadap kehidupan.
C. UNSUR-UNSUR YANG MEMBENTUK STRUKTUR PIKIRAN MANUSIA
1. Pengamatan
Hal ini merupakan bagian unsur dari hal yang dapat membentuk struktur pikiran
karena melalui pengamatan dapat menimbulkan ketrkaitan objek tertentu yang
menghasilkan suatu pemikiran.
2. Penyelidikan
Setelah melakukan pengamatan,maka akan menghasilkan suatu pemikiran dan
konsep yang diingat,baik sederhana hingga kompleks yang dapat menimbulkan
struktr pemikiran
3. Percaya

Rasa percaya pada objek muncul dalam kesadaran yang biasanya timbul dari
suatu rasa keraguan akan objek yang akan diselidiki.

4. Keinginan

Keinginan dapat menjadi pembentuk struktur pemikiran.

5. Adanya maksuud

Apabila seseorang tidak mempunyai maksud terhadap objek tertentu walaupun


telah diamati dan diselidiki.

6. Mengatur

Pikiran merupakan suatu organisme yang teratur dalam diri seseorang,dan pikiran
dapat mengatur melalui kesadaran.

7. Menyesuaikan

Menyesuaikan merupakan bagian dari komponen yang dapat membentuk struktur


pemikiran manusia.

8. Menikmati

Melalui pikiran-pikiran akan dapat dirasakan kenikmatan tersendiri dalam


menekuni berbagai persoalan hidup.
D. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

Perkembangan ilmu mengalami beberapa periode atau zaman diantaranya:

1. Zaman Pra Yunani Kuno


Pada zaman ini perkembangan sebuah ilmu dapat diketahui dasar pengalaman. Sikap
pengalaman tersebut dihubungkan dengan kekuatan magis.
2. Zaman Yunani Kuno
Pada zaman ini sudah mulai ada perkembangan dalam ilmu yang didasari atas kebebasan
seseorang dalam mengungkapkan ide-ide pendapatnya.
3. Zaman Pertengahan
Pada zaman pertengahan para ilmuwan ini dikaitkan dengan para ahli agama sehingga
segala kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung adanya kebanaran agama.
4. Zaman Renaissance
Zaman ini terjadi pada tahun 14-17 Masehi. Perkembangan ilmu ditandai dengan banyak
terjadi penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern,dan pada zaman ini pemikiran
manusia mulai berkembang.
5. Zaman Modern
Zaman ini terjadi pada tahun 17-19 Masehi dengan ditandai adanya penemuan-penemuan
ilmiah dan telah disusun beberapa langkah dalam berpikir secara ilmiah.
6. Zaman Kontemporer
Zaman ini di mulai pada abad ke-20 dimana pada zaman ini terjadi perkembangan ilmu
yang pesat dengan dimulainya teori-teori alam.

E. KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU

Keperawatan sebagai ilmu memiliki objek forma dan material, sebagai objek forma keperawatan
memiliki cara pandang pada respon manusia terhadap masalah kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya.
Sebagai objek materia, keperawatan memiliki bahasan yang disusun secara sistematis dan
menggunakan metode ilmiah dimana asuhan keperawatan pada manusia ditunjukan
ditujukan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi secara sempurna yang berkaitan
dengan kondisi kesehatan itu sendiri dan manusia sebagai mahluk yang utuh dan unik.
Keperawatan dikatakan sebuah ilmu karena keperawatan memiliki landasan ilmu
pengetahuan yang ilmiah yaitu scientific nursing karena ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan selalu berkembang.

F. PERKEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN

Sebagai ilmu yang mulai berkembang ilmu keperawatan, banyak mendapatkan tekanan
dari luar dan dari dalam, sebagai contoh, tekanan dari luar yang berpengaruh pada
perkembangan ilmu keperawatan adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan
tekanan dari dalam yaitu masalah keperawatan yang secara terus menerus ada dan selalu
memerlukan jawaban.

Untuk mencapai tingkat yang diinginkan oleh komunikasi professional, maka upaya
yang dapat dilakukan menurut Prof. Ma’rifin Husain adalah dengan menghasilkan masalah
baru dalam keperawatan melalui proses berkelanjutan . Dalam proses berkembangnya ilmu
keperawatan dituntut adanya riset dan pengembangan ilmu keperawatan sehingga diharapkan
perawat dapat melakukan penelitian , selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan, adanya pusat penapis dan adaptasi teknologi
keperawatan serta adanya pengembangan model pemberiann ashuan keperawatan.

Akhir-akhir ini ilmu keperawatan menunjukkan ilmu perkembangannya dengan


terbentuknya pembagian kelompok ilmu keperawatan yang terdiri dari ilmu keperawatan
dasar , ilmu keperawatan komunikasi, ilmu keperawatan klinik, ilmu penunjang dengan
penjabaran seperti gambar 3.1.
Konsep dasar keperawatan

Keperawatan profesional

(1)Konsep Dasar Keperawatan Komunikasi keperawatan

Kepemimpinan dan menejemen keperawatan

Kebutuhan dasar manusia

Pendidikan keperawatan

Pengantar riset keperawatan

Dokumentasi keperawatan
(2)Ilmu keperawatan klinik Keperawatan anak

Keperawatan matematis

Keperawatan medical bedah

Keperawatan jiwa

Keperawatan gawat darurat

(3)Ilmu Keperawatan Komunikasi


Keperawatan komunikasi

Keperawatan keluagra

Keperawatan geronik

(4)Ilmu penunjang Ilmu Humaniora

Ilmu Alam Dasar

Ilmu Perilaku

Ilmu Sosial

Ilmu Biomedik

Ilmu kesehatan masyarakat

Ilmu Kedokteran Klinik

Gambar 3.1 Kelompok Cabang Ilmu Keperawatan.


BAB 4

 Model Konsep dan Teori Keperawatan


A. Pengertian

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di
organisir menjadi simbol-simbol yang nyata .sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan .teori itu sendiri merupakan
kelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pertnyataan yang
menjelaskan suatu proses pristiwa kejadian yang di dasari oleh fakta –fakta yang telah di
observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung .

Teori keperawatan menurut barnum tahun 1990 merupakan usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan .melalui teori keperawatan dapat di bedakan
apakah keperawatan termasuk di siplin ilmu atau aktivitas lainnya.

Teori keperawatan di gunakan untuk menyususn suatu konsep dalam dalam keperawatan
itu endiri yang memungkin perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat .. model konsep keperawatan ini di gunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan mengigat dalam model praktek keperwatan
mengandung kompenen dasar seperti ada keyakinan dan nilaai yang mendasari sebuah model
adanya tujuan praktek yang ingin di capai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan
semua pasieen serta adanya pengetahuan keteraampilan dalam hal ini di butuhkan oleh
perawat ,dalam menegembangkan tujuannya.

B. Karakteristik teori keperawatan

Teori keperawatan selain di gunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan
dengan konsep keperawatan juga memiliki karakteristik di anataranya yaitu:

1. Mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal


nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan di dasarkan pada kenyataan-
kenyataan yang ada di alam.

2. Alsan -alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada

3. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep


keperawatan

4. Dalam menunjang aplikasi,teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat di
gunakan pada kondisi apapaun dalam praktek keperawatan

5. Teori dapat di gunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat di
gunakan dalam pedoman praktek keperawatan
C. Faktor pengaruh teori keperawatan

Dalam teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat mempengaruhi
teori keperawatan itu sendiri di antaranya filosofi dari Florence nightingale , kebudayaan ,sistem
pendidikan dan pengembangan ilmu keperawatan .

 Filosofi Florence nigtingle


Florence merupkan salah satu pendiri yng meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatn yaitu dengan mengindentifikasi peran
perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang di kenal teori
lingkungannya.selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta
stanndar pelakaksanaan asuhan keperawatan yang efisien beliau juga membedakan
praktek keperawatan dengan kedoteran dan perbedeaan keperawatan pada orang yang
sakit dengan yang sehat .
 Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori -teori
keperawatan di antaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan
pelayanan keperawatan akan lebih baik di lakukan oleh wanita karena wanita mempunyai
jiwa yang sesuai dengan kebutuhan .perawat akan tetapi perubahan identitas dalam proses
telah berubah seiring dengan perkmbangaan keperawatan sebagai profesi yang
mandiri,demikian juga yang dahulu budaya perawat di bawah pengawasan langsung
dokter dengan berjalannya dan di lakuinya ,keperawatan sebagai profesi mandiri maka
hak dan otomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan di
bawah pengawasan langsung ,kan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam
menjalankan tugas sebagai tim kesehatan .
 Sistem pendiddikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem
pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit shingga teori
–teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
 Pengembangan ilmu keperawatan
Perkembangan ilmu keperawatan di tandai dengan adanya pengelopokan ilmu
keperawatan dasar menjadi ilmu keperawtan klinik dan ilmu keperawatan komunitas
yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup
kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu
keperawatan .
D. TUJUAN TEORI KEPERAWATAN

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin di capai diantaranya:

1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang


kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arahan yang jelas bagi tujuan keperawatan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan.

E. PANDANGAN BEBERAPA AHLI TENTANG MODEL KONSEP DAN TEORI


KEPERAWATAN

Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan
yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan
lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.

F. MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA OREM (TEORI


OREM)

Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care memberikan
pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar.

Model self care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan
diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.

1. Teori Keperawatan Orem

Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada


kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur
dalam kebutuhannya.

 Perawatan Diri Sendiri (self care)


Self care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta m red mepertahankan
kehidupan.

 Self Care Defisit


Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan
keperawatan diberikan pada saat perawat di butuhkan yang dapat diterapkan pada anak
yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan
penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan Self care,baik
secara kualitas maupun kuantitas.
 Teori Sistem Keperawatan
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri
pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri. Dalam pandangan teori sistem ini
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
1. Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory System)
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh
pada pasien
2. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan
ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal.
3. Sistem suportif dan edukatif
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri.

G. MODEL KONSEP TEORI KEPERAWATAN SISTER CALISTA ROY ( TEORI


ROY)

Merupakan model dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu


meningkatkan kesehatannya. Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model
adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya
diantaranya:

1. Manusia sebagai makhluk biologi,psikologi,dan social yang selalu berinteraksi dengan


lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi ,seseoraang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
3. Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy diantaranya:
a. Focal stimulasi
b. Kontekstual stimulus
c. Residual stimulus
4. Sistem adaptasi memiliki 4 metode adaptasi diantaranya:
1. Fungsi fisologis
2. Konsep diri
3. Fungsi peran
4. Interdependent.

5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi, dan
keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan respons adaptif.

Secara ringkas, pandangan Roy mengemukakan bahwa individu sebagai makhluk


biopsikososial dan spiritual sebagai satu kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping untuk
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan sehingga individu selalu berinteraksi terhadap
perubahan lingkungan.

Jadi tujuan asuhan keperawatan adalah membantu untuk beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdepensi selama sehat dan
sakit. Kebutuhan yang di maksud Roy antara lain:

1. Kebutuhan fisiologis dasar


2. Pengembangan konsep diri positif
3. Penampilan peran social
4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan

 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Virginia Handerson (Teori Handerson)

Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep
aktivitas sehari – hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik
yang sakit atau sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai.

Aktivitas hidup sehari – hari yang disampaikan oleh Handerson tersebut adalah
berikut,aktivitas bernafas secara normal, aktivitas minum dan makan sesuai dengan kebutuhan,
aktivitas eliminasi secara normal, aktivitas bergerak dan memelihara postur tubuh, aktivitas tidur
dan istirahat, aktivitas membuka dan memakai pakaian, aktivitas mempertahankan suhu tubuh
normal dengan berpakaian dan modifikasi lingkungan, aktivitas memelihara kebersihan tubuh
dan berhias diri, aktivitas mencegah kecelakaan dan bahaya, aktivitas komunikasi, aktivitas
beribadah, aktivitas bermain dan rekreasi, aktivitas bekerja,aktivitas belajar atau memuaskan
keingintahuan. Jadi pada dasarnya keperawatan menurut Handerson adalah membantu individu
yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap
kesehatan dan penyembuhannya.
 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Betty Neuman ( Teori Neuman)

Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah model konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis.
Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling
ketergantungan (interdepensi).

Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang
terkait dengan komponen paradigm yaitu memandang manusia sebagai duatu sistem terbuka
yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variabel yang utuh.

Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokus pada
respons terhadap stresor serta faktor – faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien.
Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah
atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stresor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan
pencegahan primer, sekunder dan tersier.

 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Jean Waston (Teori Waston).

Jean Weston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia
dan merawa tmanusia.Tola kukur pandangan Weston ini didasari pada unsure teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Weston ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan
manusia yang saling berhubungan diantaranya :

Kebutuhan biophysikal

Kebutuha nmakan dan cairan


Kebutuha neliminasi
Kebutuhan ventilasi

Kebutuhan psikofisial

Kebutuhan aktivitas dan


istirahat
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan psikososial

Kebutuhan berprestasi
Kebutuhan berorganisasi

Kebutuhan
intrapersonal dan
interpersonal
Kebutuhan aktualisasi diri

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut Jean Weston memahami bahwa manusia adalah
mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan.

 Metode Konsep Dan Teori Keperawatan King ( Teori King)

King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan system
terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan. Dalam mencapai hubungan
interaksi King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya sistem personal, sistem
interpersonal dan sistem sosial yang saling berhubungan satu denngan yang lain.

Sistemsosial

Sistem personal

Sistem interpersonal
Berdasarkangambardiatas ,dapatdijelaskanbahwakonsephubunganmanusiamenurut King
terdiridarikomponen :

1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam
memahami atau mengenal kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan
hubungan perawat dan klien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan.
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan
respons dari individu.

MODEL KONSEP MENURUT KING

FEEDBACK
PERAWAT

AKSI
REAKSI INTERAKS TRANSAKSI
I

KLIEN

FEEDBACK

3. interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat dan
klien yang terwujud dalam komunikasi
4.Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam
rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan

 MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN MENURUT PEPLAU

Model konsep yang dijelaskan oleh peplau ini menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antara manusia yang
mencakup proses interpersonal,perawat-klien,dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.

Perawat Klien

Hubungan interpersonal

Faseorientasi

Faseidentifikasi

Faseeksplorasi

mandiri
Faseresolusi

Di atas adalah penjelasan proses interpersonal antara perawat dengan klien. Tahap orientasi yang
dimaksud dimana perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan
dan terjadi proses pengumpulan data,yang kedua ada fase identifikasi dimana peran perawat
apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan
klien serta melaksanakan asuhan keperawatan, ketiga yaitu fase eskplorasi dimana perawat telah
membantu klien memberikan gambaran kondisi, dan yang terakhir ada fase resolusi dimana
perawat berusaha secara bertahan kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan
kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu
menjalankan secara sendiri. Model paplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang
diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi.

 MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON

Model konsep dan teori menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku, dimana
individu dipandang sebagai system perilaku yang ingin mencapai keseimbangan dan
stabilitas,baik di lingkungan internal maupun dilingkungan eksternal ,juga memiliki keingan
dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Adapun komponen
subsistem yang membentuk system perilaku menurut jhonson adalah

1.Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan

2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif

3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dari berbagai
ancaman yang ada di lingkungan

4. Eliminasi, merupakan bentuk pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak
berguna secara biologis

5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai

6. Gabungan atau tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam


mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social,
keamanan, dan kelangsungan hidup.

7. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk system perilaku dalam mendaptkan


bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan

Berdasarkan subsistem tersebut Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam


mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan system prilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat
bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak
seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka
yang mampu berprilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan

 Model Konsep dan Teori Keperawatan Martha E Rogers (Teori Rogers)

Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E.Rogers dikenal dengan nama
konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha berasumsi
bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara ilmiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian sistem ketersediaan sebagai satu kesatuan yang
utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari
integritas, resonasi dan helicy.

 Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence Nightingale (Teori Nightingale)

Model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus


asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep
ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian
asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih di orientasikan pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam
rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan
profesi lain.

Model konsep ini memberikan inspinisi dalam perkembangan praktik keperawatan,


sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigm perawat dalam tindakan keperawatan
hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat
memengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.

 Model Konsep dan Teori Keperawatan Faye Abdellah (Teori Abdellah)

Model konsep faye abdellah difokuskan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi
manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan secara fisik, emosi, intelektual, social dan
spiritual bagi para pasien maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan dengan
hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan
sosiologi. Perawat dapat secara umum merumuskan kebutuhan manusia dalam empat kategori,
diantaranya kenyamanan, kebersihan dan keamanan, keseimbangan fisiologi, faktor-faktor
psikologi dan social dan faktor sosiologi dan komunitas. Dari empat kebutuhan tersebut
dikembangkan menjadi 21 kebutuhan atau masalah keperawatan diantaranya:

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik


2. Mempertahankan aktivitas, latihan, fisik, istirahat dan tidur yang optimal
3. Mencegah kecelakaan, cedera, atau trauma lain serta adanya infeksi
4. Mempertahankan mekanika tubuh
5. Memfasilitasi masukan oksigen keseluruh tubuh
6. Mempertahankan nutrisi
7. Mempertahankan eliminasi
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9. Mengenali respon sfisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit baik patologis maupun
fisiologis
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi
11. Mempertahankan fungsi sensorik
12. Mengidentifikasi dan menerima eksperesi, perasaan, reaksi positif dan negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit
organik
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progesif
17. Menghasilkan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik
18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan
perkembangan yang berbeda
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosi
20. Menggunakan sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah
yang muncul dari penyakit
21. Memahami peran dan masalah sosial sebagai faktor yang memengaruhi dalam munculnya
penyakit

 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Ida Orlando (Teori Orlando)

Model konsep Ida Orlando difokuskan pada perilaku klien menurut kebutuhan, yang
memandang pemenuhan kebutuhan klien adalah dalam rangka mengatasi masalah stress,
meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal. Tiga konsep penting
menurut Orlando yang perlu diperhatikan adalah perilaku klien, reaksi perawat dan tindakan
keperawatan, harapan setelah perawat melakukan pemenuhan maka klien akan mengalami
dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan dan bertindak secara otomatis dalam memenuhi
kebutuhannya.

 Model Konsep dan Teori Keperawatan Myra Levine (Teori Levine)

Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang
saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Dan intervensi keperawatan adalah
suatu aktivitas konservasi, dan konservasi energi adalah bagian yang menjadi pertimbangan.
Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konsevasi energi, sedangkan
dalam keperawatan terdapat empat konservasi diantaranya energi klien, struktur integritas,
integritas personal dan integritas sosial, sehingga pendekatan asuhan keperawatan ditunjukan
pada penggunaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal [Potter & Perty,1997].

Anda mungkin juga menyukai