A DENGAN
OLEH
327220001D18110
2021
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CHF
Pengkajian
1. Pola Nutrisi
a. Makan
Jenis Nasi, Lauk, Sayur Bubur, lauk, sayur TAK
Frek 3 x 1 Hari 2 x 1 Hari
Porsi 1 Porsi Habis 1 Porsi tidak habis
b. Minum
Jenis
Frek Air putih Air putih
Porsi 6-8x /hari 3-4x /hari
2000cc 1000cc
2. Pola Eliminasi
a. BAK
Frek 5-6x/hari 3-4x/hari TAK
Warna Kuning jernih Kuning pekat
b. BAB
Frek
Konsitensi 1x/hari Belum bab
Warna Lembek
kuning
7) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum : Klien Tampak Sesak
2) Kesadaran : Compos mentis
3) Tekanan darah :128/42 mmHg
4) Nadi : 60 x/menit
5) Suhu : 36,5°C
6) Pernapasan : 24 x/menit
7) Tinggi badan : 155 cm
8) Berat badan : 40 kg
9) Pemeriksaan Fisik persistem :
Sistem Pernafasan
Inspeksi :Bentuk & ukuran dada normal, pergerakan nafas dalam
keadaan statis dan dinamis simetris kanan dan kiri, RR : 24 x/menit
Palpasi :Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi :Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi :Vesukuler +/+, Ronki basah halus 2/3
o bawah lapang paru belakang (+/+), Wheezing
(-/-)
Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi :Iktus cordis terlihat
Palpasi :iktus cordis teraba, TD : 128/42 mmHg, Nadi :
60x/menit
Perkusi :batas jantung normal.
Auskultasi :Bunyi Jantung I ↑ – II , mur-mur mid-diastolic
didaerah apex, Gallop (-)
Sistem Pencernaan
Inspeksi :Supel, gerak peristaltik usus positif 5 – 16 x/mn,
tidak tampak sikatrik. Timpani di seluruh kuadran abdomen
Palpasi :Nyeri tekan (-), Hepar teraba 6 cm dariarkus
costaedextra dan 4 cm dibawahprocessus xypoideus, Lien
tidak teraba
Perkusi :-
Auskultasi : -
Sistem Persyarafan
Inspeksi : compos mentis
Saraf-saraf cranial (nervus I-XII)
I . Nervus Olfaktori
Fungsi sensorik penciuman :
Klien mampu mencium bau kayu putih
II . Nervus Optikus
Fungsi sensorik penglihatan :
Klien dapat melihat objek jarak jauh
III . Nervus Oculomotorus
Fungsi motorik penglihatan :
Klie mampu mengangkat kedua kelopak mata
IV . Nervus Troclear
Fungsi motorik :
Klien mampu menggerakan kedua bola mata
V . Nervus Trigeminus
Fungsi motorik :
Klien mampu menggerakan rahang
VI . Nervus Abducens
Fungsi motorik mrnggerakan mata ke samping :
Klien mampu menggerakan mata ke samping
VII . Nervus Facialis
Fungsi motorik :
Klien mampu mengangkat alis
VIII . Nervus Abducens
Fungsi sensorik untuk pendengaran dan keseimbangan :
Klien memiliki pendengaran yang baik dan dapat diajak
bicara
IX . Nervus Glosshopharingeal
Fungsi sensorik dan motorik untuk sensasi rasa :
Klien mampu membedakan rasa gula dan garam
X . Nervus Vagus
Fungsi sensorik dan motorik menelan :
Klien mampu menelan dengan normal
XI . Nervus Aksesorius
Fungsi motorik untuk menggerakan bahu :
Klien mampu menggerakan bahu
XII . Nervus Hipoglosus
Fungsi saraf motorik untuk menggerakan lidah :
Klien mampu menggerakan lidah
Sistem Panca indra
Inspeksi : fungsi penglihatan klien normal, pandangan normal,
mata simetris, telinga simetris, fungsi pendengaran baik, fungsi
penciuman baik, fungsi pengecapan baik, fungsi perabaan baik
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : -
Sistem Perkemihan
Inspeksi : produksi urin menurun,tidak ada keluhan saat
berkemih, hematuria (-)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : -
Auskultasi : -
Sistem Integumen
Inspeksi : kulit kering, turgor kulit normal, ptekie (+)
Palpasi : suhu tubuh 36,5°C
Perkusi : -
Auskultasi : -
Sistem Endokrin
Inspeksi : -
Palpasi : tidak terdapat pembesaran tiroid dan kelenjar getah
bening
Perkusi : -
Auskultasi : -
Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : kedua tangan dan kaki simetris, jari-jari lengkap,
nyeri otot, tidak ada fraktur
Palpasi : kekuatan otot 4 4
4 4
Perkusi : -
Auskultasi : -
Sistem Reproduksi
Tidak terdapat gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi
8) Pemeriksaan Penunjang
1) Hasil Pemeriksaan Labolatorium (Tanggal16 juni 2021)
2) Terapi farmakologi
-
3) Analisa data
No Diagnose Perencanaan
Keperawatan Intervensi
Tujuan
1. Defisit volume Tupan : 1. Kaji ulang tanda tanda vital
cairan berhubungan Setelah dilakukan tindakan 2. Kaji riwayat pasien berhubungan
dengan diuresis keperawatan 3x24 jam defisit dengan lamanya/intensitas dari gejala
osmotik akibat volume cairan dapat teratasi seperti muntah, pengeluaran berlebih
hiperglikemia, Tupen : 3. Pantau masukan dan haluaran, catatan
pengeluaran cairan Setelah dilakukan tindakan BJ urine
berlebihan : muntah; keperawatan selama 1x24 jam 4. Ukur BB setiap hari
pembatasan intake defisi volume cairan dapat 5. Kolaborasi pemberian cairan sesuai
akibat mual teratasi dengan kriteria dengan indikasi
kriteria hasil :
- Turgor kulit baik
- Tanda tanda vital stabil
- Nadi perifer dapat teraba
- Cairan dan elektrolit dalam
batas normal
2. Ketidakseimbangan Tupan :
nutrisi : kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Timbang BB setiap hari
kebutuhan keperawatan selama 3x24 jam 2. Tentukan program diet dan pola
1. Jum’at , 04- 1. Mengkaji tanda tanda vital S : Klien mengatakan badan terasa lemas
06- 2021 RR : 35 x/menit O:
13, 00 WIB TD: 90/60 mmHg, TD : 90/60 mmHg
N : 100x/menit Nadi :100 x/menit
Suhu : 37’6 C Suhu :37,6 C
2. Mengkaji riwayat pasien berhubungan Pernafasan : 35x/menit
dengan lamanya/intensitas dari gejala - BB sakit : 47 Kg
seperti muntah, pengeluaran berlebih - BB sehat : 50 kg
R/ mual klien berkurang - Turgor kulit tampak kering
3. Memantau masukan dan haluaran, - Bibir klien tampak pecah pecah
catatan BJ urine - Klien tampak lemah
R/ Urine output 400 cc/jam A : masalah defisit volume cairan teratasi
4. Mengukur BB setiap hari sebagian
R/ BB di bawah angka normal P : intervensi dilanjutkan 1,4,5
5. Melakukan kolaborasi pemberian
cairan sesuai indikasi
R/ memberikan cairan NaCl 0,9% 500
cc/jam
2. Jum’at , 1. Mengkaji tanda tanda vital S: Klien mengatakan tidak mau makan dan
04 - 06 – 2021 RR : 35 x/menit tidak menggunakan insulinnya
15. 00 wib TD: 90/60 mmHg, O:
2 Minggu 06-06-2021 S:
14. 00 WIB
Klien mengatakanmakan sedikit tapi sering
Klien mengatakan mual sudah berkurang
O:
- Berat badan kembali normal 50 Kg
- Nafsu makan klien kembali
- Bising usus terdengar 7x/menit
TTV:
TD :100/70 mmHg
Nadi :98 x/menit
Suhu :37,5C
Pernafasan : 22x/menit
A : intervensi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian
P:
Intervensi dipertahankan