PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroba terdapat hampir di semua tempat. Di udara mulai dari
permukaan tanah sampai pada lapisan atmosfir yang paling tinggi. Di laut
terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti
air sungai, selokan, kolam atau air sawah. Mikroba terdapat di tempat di
mana manusia hidup. Terdapat di udara yang kita hirup, pada makanan
yang kita makan, juga terdapat pada permukaan kulit, pada jari tangan,
pada rambut, dalam rongga mulut, usus, dalam saluran pernafasan dan
pada seluruh permukaan tubuh yang terbuka dan dianggap sebagai flora
normal (Entjang, 2003).
Bakteri(dari kata latin bacterium; jamak : bacteria) merupakan
kelompok organism yang tidak memiliki membran inti sel. Organism ini
memiliki peran yang besar dalam kehidupan. Beberapa bakteri dikenal
sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok bakteri
lainnya dapat memberikan manfaat di bidang pangan, pengobatan, dan
industri.
Kapang merupakan kelompok mikroba yang tergolong ke dalam
fungi(mikologi). Organisme ini merupakan organism heterotrofik dan
memerlukan senyawa organik untuk kebutuhan nutrisinya. Kapang sangat
berperan penting dalam industri fermentasi dan produksi antibiotik seperti
penisilin.
Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik,
beberapa generasi ada yang membentuk miselium dengan percabangan.
Khamir hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang
parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan
panjang 15 μm sampai 20- 50 μm, dan lebar 1-10 μm. (Pelczar,2005).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa contoh bakteri yang tahan terhadap kandungan garam yang tinggi?
2. Apa saja contoh kapang yang tahan terhadap kandungan garam yang
tinggi?
3. Apa contoh khamir yang tahan terhadap kandungan garam yang
tinggi?
C. Tujuan
1. Mampu mejelaskan jenis bakteri apa saja yang tahan terhadap kadar
garam yang tinggi
2. Mampu menjelaskan jenis kapang apa saja yang tahan terhadap kadar
garam yang tinggi
3. Mampu menjelaskan jenis khamir apa saja yang tahan terhadap kadar
garam yang tinggi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(1989) kelebihan dari bakteri halofilik adalah kemampuannya yang dapat
tumbuh di kadar garam yang tinggi, sehingga dapat mengurangi resiko
kontaminasi dan mudah tumbuh dengan kebutuhan nutrisinya yang sederhana.
Kelebihan ini membuat bakteri halofilik memiliki potensi yang tinggi untuk
dimanfaatkan. Pemanfaatan bakteri ini antara lain dalam proses fermentasi
makanan, penghasil polimer, pendegradasi senyawa toksik dan penghasil
enzim hidrolitik seperti amilase, protease, selulase dan lipase yang memiliki
nilai potensial sebagai enzim yang digunakan secara komersial (Ventosaet
al.,1998). Menurut Madigan dan Marrs (1997) pemanfaatan enzim hidrolase,
seperti protease, amilase, lipase, dan selulase yang diisolasi dari bakteri
ekstrimofil sebagai katalis reaksi kimia dalam proses industri semakin
meningkat. Hal ini karena enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme pada
umumnya akan terdenaturasi pada kondisi yang ekstrim seperti konsentrasi
garam yang tinggi. Keuntungan lain dari mikroorganisme halofilik adalah
keragaman dan karakteristik produk dan mikroorganisme halofilik dapat
menghasilkan enzim yang memiliki nilai komersial tinggi. Menurut Madigan
dan Martinko (2006) mikroorganisme halofilik tumbuh di media dengan
kandungan 1% - 5% NaCl dengan kelompok bakteri halofilik ringan, 5% -
20% NaCl bakteri halofilik moderat dan 20% - 30% NaCl dengan kelompok
bakteri halofilik ekstrim.
Contohnya :
a. Mikroba halofil, adalah mikroba yang dapat tumbuh pada kadar garam
halogen yang tinggi.
b. Mikroba halodurik, adalah kelompok mikroba yang dapat tahan (tidak mati)
tetapi tidak dapat tumbuh pada kadar garam tinggi, kadar garamnya dapat
mencapai 30 %.
4
c. Halobacterium salinarum merupakan arkaea ekstrem halofilik, yang artinya
dapat hidup pada kadar garam tinggi. Selain tahan terhadap kadar garam
tinggi, mikrobini juga tahan terhadap radiasi kadar tinggi, dan dapat tinggal
dalam kristal garam selama ribuan dan jutaan tahun. arkaea ini banyak
ditemukan pada ikan asin, salt lake, dan kristal garam kuno. Mikrobini akan
berwarna merah atau pink pada medium agar-agar karena mengandung
pigmen karotenoid.
5
B. Jenis Kapang Tahan Garam
a. Aspergillus, tumbuh subur pada media dengan konsentrasi gula dan garam
yang tinggi serta pada bahan pangan yang berkadar air rendah. Kapang ini
berperan penting dalam proses fermentasi bahan pangan dan dijadikan
sebagai penghasil enzim yaitu protease dan amylase.
6
Fermentasi kapang yang dilakukan selama 5 hari akan menyebabkan
peningkatan pH karena terbentuknya ammonia dan bila berlebihan akan terjadi
sporulasi serta aroma yang tidak diinginkan. Tahap kedua fermentasi tauco
adalah fermentasi dalam larutan garam, konsentrasi larutan garam yang biasa
dipergunakan berkisar 17-20 persen. Konsentrasi larutan garam yang
digunakan adalah proses fermentasi garam menentukan mutu produk yang
dihasilkan. Dengan berlanjutnya proses fermentasi dalam larutan garam maka
enzim yang dihasilkan pada fermentasi kapang akan memecah komponen
substrat lebih lanjut menjadi senyawas-senyawa pembentuk citarasa dan
aroma. Semakin lama proses fermentasi berlangsung dalam larutan garam,
citarasa yang dihasilkan akan semakin baik. Kapang yang tumbuh pada tahap
fermentasi. Kapang tidak dapat tumbuh pada konsentrasi garam yang tinggi,
karena garam dapat menghambat pertumbuhan kapang, tetapi spora kapang
masih dapat tahan selama fermentasi garam. Dalam fermentasi garam, enzim
yang dihasilkan oleh kapang selama fermentasi mampu mendegradasi protein
dan karbohidrat lebih lanjut.
7
larutan gula atau garam lebih juga menyukai suasana asam dan lebih bersifat
menyukai adanya oksigen. Khamir juga tidak mati oleh adanya antibiotik dan
beberapa yeast mempunyai sifat anti mikroba sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan mold.
Contohnya:
b. Osmofilic yeast adalah jenis khamir yang tahan terhadap kadar gula dan
garam tinggi. Syarat tumbuhnya yaitu rentang aw 0.62 – 0.65 dan ada pula
sekitar 0.78. Kelompok Osmofilic yeast diantaranya: Saccharomyces rouxii
dan Saccharomyces mellis. Hampir semua jenis khamir yang bersifat “salt
8
tolerant” umumnya merupakan “film yeast” diantaranya : Torulopsis,
Brettanomyces, Debaryomyces, Pichia, Candida, Trichosporon.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu jenis bakteri yang tahan garam adalah Bakterihalofilik.
Bakterihalofilik adalah kelompok bakteri yang hidup dan berkembangbiak
pada lingkungan dengan kadar garam tinggi. Habitat kelompok halofilik dapat
ditemukan di laut, tambak, danau berkadar garam tinggi, tanah atau gurun
berkadar garam tinggi, kolam-kolam pemanenan garam dan makanan yang
diasinkan, dan lumpur yang memiliki kadar garam tinggi. Contohnya Mikroba
halofil, adalah mikroba yang dapat tumbuh pada kadar garam halogen yang
tingg, Mikroba halodurik, adalah kelompok mikroba yang dapat tahan (tidak
mati) tetapi tidak dapat tumbuh pada kadar garam tinggi, kadar garamnya
dapat mencapai 30%. Halobacterium salinarum merupakan arkaea ekstrem
halofilik, yang artinya dapat hidup pada kadar garam tinggi. Selain tahan
terhadap kadar garam tinggi, mikrobini juga tahan terhadap radiasi kadar
tinggi, dan dapat tinggal dalam kristal garam selama ribuan dan jutaan tahun.
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif aerobobligat,
berkapsul, mempunyai flagella polar sehingga bakteri ini bersifat motil,
berukuran sekitar 0,5-1,0 µm. Pseudomonas merupakan bakteri yang bersifat
halofilik atau dapat tumbuh baik pada kadar salinitas yang tinggi. Bakteri
heterotoleran merupakan bakteri yang mampu hidup pada media yang
mengandung garam.
10
tinggi. Osmofilic yeast adalah jenis khamir yang tahan terhadap kadar gula
dan garam tinggi.
B. Saran
Saran kami dalam kelompok ini semoga makalah ini dapat menjadi acuan
untuk pelaksanaan praktik, dan bisa di aplikasikan langsung di laboratorium.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/54459-ID-none.pdf
http://scholar.unand.ac.id/16662/2/Bab%201.pdfhttp://scholar.unand.ac.id/16662/
2/Bab%201.pdf
https://repository.unej.ac.id/
https://id.scribd.com/document/412577012/Fermentasi-Kapang
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Halobacterium_salinarum
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pseudomonas_aeruginosa
12