Anda di halaman 1dari 10

Lampiran

Standar kompetensi : mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha


Kompetensi dasar : mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
Tujuan pembelajaran : Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
Tujuan kegiatan pembelajaran :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa mampu :
1. Memahami pengertian kewirausahaan
2. Memahami karakteristik wirausahawan
3. Mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan
4. Mengidentifikasi perilaku wirausahawan
A. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan:
  Etimologi:
  “Wirausaha” yang diberi imbuhan “ke-“& “-an”. Wirausaha dari kata “ Wira”(Pahlawan/perwira/berani)
   & ,“usaha”(daya usaha).
 Menurut Savary: Kewirausahaan adalah orang yang membeli suatu barang dengan harga pasti
meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya.

Telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sampai saat ini masih sangat terbatas dalam
penyediaan lapangan kerja baru. Potensi penunjang pembangunan bangsa masih terbuka lebar asalkan
para wirausahawan mampu menciptakan dan membuka lapangan kerja baru menjadi pelopor
pembangunan.
Mengingat perannya sangat penting, pemerintah telah mengeluarkan itruksi presiden no. 4 tahun
1995 untuk menumbuhkan semangat kepeloporan dikalangan generasi muda agar mampu
menjadi wirausahawan. Dalam lampirannya tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan
membudayakan kewirausahaan (gnmmk) kewirausahaan adalah :semangat, sikap, perilaku,
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

Berikut ini diuraikan pengertian kewirausahaan dan wirausaha :


kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (zimmerer, 1996)
kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil
karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan
kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumberdaya yang mereka
kendalikan (roben, 1996)
kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain

Sedangkan wirausaha adalah :


Seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan
usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan
semua usahanya.
1. Tujuan kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki tujuan sebagai berukut :
A) Menumbuh kembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas
B) Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap
masyarakat
C) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat
D) Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan
masyarakat
2. Sasaran kewirausahaan
A) Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (bumn) organisasi profesi dan kelompok
masyarakat
B) Pelaku ekonomi yang terdiri dari pengusaha kecil dan koperasi
C) Generasi muda, anak-anak putus sekolah dan calon wirausahawan
3. Asas kewirausahaan
A) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis, termasuk
keberanian mengambil resiko
B) Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
C) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
D) Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang sehat

Kesempatan merupakan sesuatu yang ideal bagi para wirausaha. Jika kesempatan untuk
menjadi wirausaha itu datang maka ada beberapa keuntungan yang dapat diraih antara
lain :
1) menjadi bos didalam perusahaan
2) mencapai tujuan yang dikehendaki
3) memperoleh manfaat dan keuntungan
4) membantu masyarakat dengan usaha konkrit
5) mendemonstrasikan potensi secara penuh

4. Manfaat kewirausahaan
Berikut adalah manfaat kewirausahaan ;
A) Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
B) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan
dan kesejahteraan.
C) Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi unggul yang
patut diteladani.
D) Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun dan
jujur dalam menghadapi pekerjaan.
E) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak
boros.
5. Sikap dan perilaku wirausahawan
A. Sikap wirausahawan
1) Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2) Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3) Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4) Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5) Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis dan berani
mengambil resiko
B. Perilaku wirausahawan
1) memiliki rasa percaya diri
 teguh pendiriannya
 tidak tergantung pada orang lain
 berkepribadian yang baik
 optimis terhadap pekerjaannya
2) berorientasi pada tugas dan hasil
 haus akan prestasi
 berorientasi pada laba / hasil
 ketekunan dan ketabahan
 mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) pengambil resiko
 enerjik dan berinisiatif
 kemampuan mengambil resiko
 suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
 bertingkah laku sebagai pemimpin
 dapat menanggapi saran-saran dan kritik
 dapat bergaul dengan orang lain
5) keorisinilan
 inovatif, kreatif dan fleksibel
 serba bisa dan mengetahui berbagai hal
 mempunyai banyak sumber kemampuan
6) berorientasi ke masa depan
 memiliki pandangan ke masa depan
 optimis memandang masa depan
Seorang warausahawan harus memiliki beberapa keterampilan antara lain:
1. ketrampilan dasar
Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
Memiliki kepribadian yang unggul
Pandai berinisiatif
Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2. ketrampilan khusus
Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara
menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya
Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam
mengelola usaha
Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan sesame
wirausahawan

RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN


A. lapangan agraris
1. pertanian
O tanaman berumur pendek
O tanaman berumur panjang
2. perkebunan dan kehutanan
B. lapangan perikanan
O pemeliharaan ikan
O penetasan ikan
O makanan ikan
O pengangkutan ikan
C. Lapangan peternakan
O bangsa burung atau ungags
O bangsa binatang menyusui
D. Lapangan perindustrian dan kerajinan
O industri besar
O industri menengah
O industri kecil
O pengrajin
 Pengelolaan hasil pertanian
 Pengelolaan hasil perkebunan
 Pengelolaan hsil perikanan
 Pengelolaan hasil peternakan
 Pengelolaan hasil kehutanan
E. Lapangan pertambangan dan energy
F. Lapangan perdagangan
O sebagai pedagang besar
O sebagai pedagang menengah
O sebagai pedagang kecil
G. lapangan pemberi jasa
O sebagai pedagang perantara
O sebagai pemberi kredit / perbankan
O sebagai pengusaha angkutan
O sebagai pengusaha hotel dan restaurant
O sebagai pengusaha biro jasa travel pariwisata
O sebagai pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata busana dan
sebagainya

FALSAFAH DAN KEBIASAAN WIRAUSAHA


Dalam rangka memasyarakatkan kewirausahaan, penting sekali kita belajar dari falsafah
dan kebiasaan wirausaha untuk mendapat gambaran bahwa menciptakan lapangan kerja
bukan hal yang mustahil untuk dilaksanakan. Sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk
menekuni lapangan kerja baru dalam ruang lingkup kewirausahaan.
Adapun hal-hal penting yang merupakan falsafah wirausaha adalah sebagai berikut :
1. keberhasilan seorang wirausaha tergantung pada kesediaannya untuk bertanggung jawab atas
pekerjaan sendiri. Untuk itu harus belajar tentang diri sendiri baik menyangkut keunggulan
maupun kelemahan yang dimiliki. Kekuatan dan kelemahan itu dapat digunakan sebagai
modal dasar untuk mencapai tujuan hidup.
2. kekuatan mengambil resiko sebagai tanggung jawab atas tindakan sendiri.
3. Kegagalan diterima sebagai pengalaman belajar dan keberhasilan sebagai buah dari usaha-
usaha yang tidak kenal lelah.
4. Kejarlah tujuan-tujuan yang relevan dengan kemampuan dan ketrampilan
5. Terimalah diri sendiri seperti adanya, berusahalah menekankan kekuatan diri sendiri dan
kurangi kelemahan yang ada dan lakukanlah hal-hal yang penting dan terbaik.
6. Hasil yang diterima lebih penting daripada hasil-hasil yang sempurna karena dorongan untuk
mengejar kesempurnaan justru dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan pribadi
( akan menimbulkan perasaan selalu gagal ).

Sedangkan kebiasaan wirausaha adalah sebagai berikut ;


1. Bangun lebih awal (menggunakan waktu lebih dini ) sebagai cara menjadi produktif
2. B.buat rencana kegiatan untuk hari esok
3. Evaluasi kebiasaan, hubungan dengan tujuan-tujuan masa depan

Karakteristik wirausahawan
Karakteristik adalah cirri-ciri khusus yang dimiliki seseorang. Jadi karaketristik wirausahawan adalah
cirri-ciri khusus yang dimiliki seorang wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain. Agar
lebih jelas di bawah ini dikemukakan beberapa karakteristik wirausahawan menurut pendapat
beberapa ahli.
1. By grave
Karakteristik wirausahawan menurut by grave dikenal dengan istilah 10d, sebagai berikut:
A. Dream
Seorang wirausahawan mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya
B. Decisiveness
Seorang wirausahawan adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil
keputusan adalah factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya
C. Doers
Seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjutinya.
Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausahawan tidak mau
menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya
D. Determination
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa
tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan
dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi
E. Dedication
Dedikasi seeorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang
mengorbankan kepentingan kerluarga
F. Devotion
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua
perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya
G. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan factor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau
mengabaikan factor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya
H. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang
lain
I. Dollars
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena
uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil
dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah

J. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang
kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam
bidang bisnis
2. Fadel muhammad
Menurut fadel muhammad, ada tujuh ciri yang merupakan identitas seorang wirausahawan,
yaitu :
A. Kepemimpinan
B. Inovasi
C. Cara pengambilan keputusan
D. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
E. Bekerja ekonomis dan efisien
F. Visi masa depan
G. Sikap terhadap risiko
3. Drs. Wasty soemanto, m.pd
Menurut drs. Wasty soemanto, m.pd tanda manusia wiraswasta adalah kepribadian kuat dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
A. Memiliki moral yang tinggi
B. Sikap mental wiraswasta
C. Kepekaan terhadap arti lingkungan
D. Ketrampilan wirausaha
4. Mc. Celland
Menurut mc. Celland, wirausahawan memiliki karakteristik sebagai berikut :
A. Keinginan untuk berprestasi
B. Keinginan untuk bertanggung jawab
C. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
D. Persepsi kepada kemungkinan hasil
E. Rangsangan oleh umpan balik
F. Aktivitas energik
G. Orientasi ke masa depan
H. Ketrampilan dalam pengorganisasian
I. Sikap tentang uang

Dari penjelasan diatas, karakteristik wirausahawan yang perlu dimiliki dan dikembangkan
adalah :
1. Disiplin
Menurut s. Nasution, disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan
seseorang untuk mencapai tujuan, dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai,
dilarang, atau diharuskan.
Disiplin merupakan modal dasar keberhasilan seseorang. Disiplin yang baik harus tumbuh
sendiri dalam diri seseorang dan bukan merupakan paksaan untuk melakukan berbagai
macam peraturan dan tindakan.
2. Mandiri
Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang
lain dan mengerjakan sesuatu dengan kemampuan sendiri-sendiri sekaligus berani
mengambil risiko dalam bisnis merupakan bentuk kemandirian dari seorang wirausahawan.
Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat membangun
kepribadian yang kuat, antara lain :
A. Berkemauan keras
B. Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, untuk itu diperlukan :
 kemauan keras
 kepercayaan pada diri sendiri
 pemahaman tujuan dan kebutuhan
C. Kejujuran dan tanggung jawab untuk itu diperlukan :
 moral yang tinggi
 disiplin diri
D. Ketahanan fisik dan mental yang berupa :
 kesehatan jasmani dan rohani
 kesabaran
 ketabahan
E. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
F. Pemikiran yang konstruktif
3. Ralistis
Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis merupakan cara berpikir yang sesuai
dengan akal sehat. Dengan melihat kenyataan yang ada, seseorang akan berpikir lebih maju,
baik untuk memecahkan seuatu masalah, berusaha untuk lebih baik, introspeksi diri untuk
menutupi kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian.
Dengan pola pikir realistis seseorang dapat menerima kekurangan, kelemahan dan kekalahan
sehingga dapat menyelaraskan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Seorang yang
realistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga
menimbulkan inisiatif dan kreativitas.
4. Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan selalu
berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausahawan yang mempunyai
komitmen tinggi adalah orang yang entaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha
bisnisnya, sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari
orang lain baik itu konsumen maupun mitra bisnisnya.
Faktor-faktor yang terkait dengan komitmen tinggi adalah :
A. Konsisten, tegas dan adil
B. Suri tauladan
C. Konsentrasi pada manusia
5. Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah adalah bila diberi kepercayaan tidak
khianat, kalau berkata selalu benar dan bila berjanji selalu ditepati
Kita harus yakin bahwa kebenaran dan kejujuran adalah suatu jaminan yang paling tepat
untuk mencapai kemajuan di dalam berwirausaha. Dengan kata lain berbisnis harus dilandasi
oleh kejujuran karena sifat ini dapat mendatangkan kepercayaan dari masyarakat konsumen.
Apabila seorang wirausaha jujur maka ia akan mendapat keuntungan dari segala penjuru yang
tidak ia duga dari mana datangnya.
6. Kreatif dan inovatif
Secara umum kreativitas dapat diartikan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru.
Dapat juga diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya. Berdasarkan penelitian kreativitas dapat diidentifikasikan menjadi tiga tipe-tipe
kreativitas yang berbeda yaitu menciptakan, memodifikasi sesuatu dan mengkombinasikan.
Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah peluang usaha menjadi
gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Inovatif merupakan suatu terobosan baru.
Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi.
Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalam mencetuskan gagasan-gagasan,
sedangkan inovasi adalah penerapan praktis dari gagasan-gagasan tersebut. Kreativitas
merupakan bahan bakunya sedangkan gagasan-gagasan merupakan hasil yang komersial.
Sesuatu yang baru belum tentu inovatif apabila yang dihasilkan tidak merupakan sesuatu
yang lebih baik.

Sementara itu by grave menggambarkan proses perintisan dan pengembangan


kewirausahaan sebagai berikut :
A. Innovation (inovasi)
B. Triggering event (pemicu)
C. Mplementation (pelaksanaan)
D. Growth (pertumbuhan)
Keterangan :
A. Proses inovasi (innovation)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya inovasi adalah :
1) adanya keinginan untuk berprestasi
2) adanya factor pengalaman dalam berwirausaha
3) adanya keinginan dalam menanggung resiko
4) adanya sifat penasaran pribadi
5) adanya factor pendidikan

B. Proses pemicu (triggering event)


Faktor-faktor personal yang mendorong adanya triggering event (pemicu) untuk terjun ke dunia
wirausaha adalah :
1) adanya komitmen atau minat yang tinggi di dalam berwirausaha
2) adanya keberanian menanggung resiko
3) adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang
4) adanya pemutusan hubungan kerja dan tidak ada pekerjaan lain]
5) adanya dorongan berwirausaha karena faktor usia
C. Proses pelaksanaan (implementation)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya pelaksanaan berwirausaha adalah:
1) adanya komitmen yang tinggi di dalam berwirausaha
2) adanya visi dan misi, yang pandangannya jauh kedepan guna mencapai keberhasilan di
dalam berwirausaha
3) adanya seorang wirausahawan yang berpengalaman dan siap mental secara total
4) adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama di dalam
berwirausaha
D. Proses pertumbuhan (growth)
Proses pertumbuhan di dalam kewirausahaan didorong oleh faktor adanya organisasi
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) adanya tim yang kompak di dalam menjalankan usaha, sehingga semua perencanaan dan
pelaksanaan operasionalnya berjalan produktif.
2) adanya struktur organisasi dan berbudaya yang mantap di dalam berwirausaha
3) adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak di dalam
berwirausaha.
4) adanya produk yang dibanggakan, seperti kualitas produk, model produk, manfaat
produk, lokasi usaha, manajemen usaha dan sebagainya.

 Kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan


Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Produktif dalam hal ini
adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility) di dalam usaha. Gilmore
menyatakan bahwa seorang wirausaha yang produktif adalah wirausaha yang menghasilkan kontribusi
bermanfaat bagi lingkungan, antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan social, dan
bergaul dengan sesamanya.
Seorang wirausahawan akan selalu meningkatkan produktivitas dengan berbagai cara, tidak mudah putus
asa dalam mengahdapi hambatan meski terkadang mengalami kegagalan. Ada beberapa hal yang
menyebabkan seorang wirausahawan berhasil maupun gagal.

Keberhasilan seorang wirausahawan erat kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut:


1. Jujur
A. Jujur terhadap diri sendiri
B. Jujur terhadap orang lain
C. Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai
2. Disiplin dan berani
A. Berani dan disiplin berbuat karena bakat, pengalaman dan pengetahuannya
B. Berani dan disiplin berbuat karena adanya keyakinan dan fasilitas
3. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik
Disamping keberhasilan dalam wirausaha, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan,
diantaranya :
1. Tidak adanya perencanaan yang matang
2. Bakat yang tidak cocok
3. Kurang pengalaman
4. Tidak mempunyai semangat berwirausaha
5. Kurangnya modal
6. Lemahnya pemasaran
7. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
D. Perilaku wirausahawaan
Dari berbagai sumber yang membicarakan tentang perilaku wirausaha yang berhasil. Imam santoso
sukardi (1991) secara umum menetapkan sembilan perilaku wirausaha sebagaimana tertera di bawah ini.
1. Perilaku instrumental
Wirausaha selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu
dirinya mencapai tujuannya dalam berusaha. Dia selalu mencari segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki kerjanya. Dengan kata lain segala sesuatu yang ada
dilingkungannya dipandang sebagai “instrument” (alat) pencapaian tujuan pribadi.
2. Perilaku prestatif
Perilaku prestatif menunjukkan bahwa wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik,
lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang
dicapai sekarang dan selalu membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya.
Bagian yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi itu sendiri, sedangkan
keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap sebagai balikan (feedback).
3. Perilaku keluwesan bergaul
Wirausaha akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan
antar manusia. Dia selalu aktif bergaul, selain menampilkan wajah ramah, akomodatif terhadap
Berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik terutama bila situasi pergaulan
tidak mengena dengan situasi hatinya.
4. Perilaku kerja keras
Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai.
Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai
tujuan.
5. Perilaku keyakinan diri
Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak bahkan
kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dan ada semacam
optimisme dalam kegiatannya. Optimisme berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan membawa
keberhasilan.
6. Perilaku pengambilan resiko
Dengan keberanian mengambil risiko yang diperhitungkan wairausaha tidak takut menghadapi
situasi yang tidak menentu dimana tidak ada jaminan untuk keberhasilan. Segala tindakannya
diperhitungkan dengan cermat, selalu mencoba membuat antisipasi adanya hambatan-hambatan yang
dapat menggagalkan usahanya.
7. Perilaku swa kendali (personal control)
Personal control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja lebih
keras, kapan dia harus meminta bantuan pada orang lain, dan kapan dia harus merubah strategi dalam
bekerja, dalam menghadapi hambatan. Personal control mencakup pengertian swa-daya dan swa-
kendali.
8. Perilaku inovatif
Seorang wirausaha selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru untuk
memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kerja. Cenderung untuk
melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam perilaku
inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan-penyempurnaan
tertentu (imitative innovative)
9. Perilaku kemandirian
Perilaku kemandirian menunjukkan bahwa wirauasaha selalu mengembalikan perbuatannya
sebagai tanggung jawab pribadi. Dia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan
keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain
merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kata hatinya. Dia lebih senang bekerja sendiri,
menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Dia dapat saja bekerja dalam
kelompok selama mendapat kebebasan bertindak pengambilan keputusan, ini berarti dia lebih senang
memegang kendali kelompok kerja, menentukan tujuan kelompok serta memilih alternative perilaku.
Apabila masyarakat dengan sikap mental kewirausahaan telah terbentuk, maka setiap orang
minimal akan dapat menghidupi dirinya dan keluarganya, kemudian msayarakat sekitarnya dan pada
akhirnya menolong bangsa dan umat manusia. Untuk itulah sikap mental wirausaha diperlukan untuk
dapat menghadapi tantangan dunia yang semakin penuh persaingan.
Agar menjadi wirausahawan yang berhasil diperlukan suatu tekad yang kuat dan mampu
membaca peluang pasar. Kita bisa belajar dari tokoh wirausahawan yang sukses dibidangnya seperti
bill gates, henry ford, ducan symne, sosro, tirto utomo dan lain-lain. Pada awalnya mereka adalah
wirausahawan kecil yang kemudian berhasil dalam usahanya berkat kemampuannya memilih dan
mengelola bidang usaha yang digelutinya. Keberhasilan itu dapat diraih karena karakteristik
wirausaha yang melekat pada dirinya.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini diberikan contoh orang-orang yang sukses dalam
berwirausaha.
1. Thomas a. Edison
Thomas a. Edison adalah orang yang memiliki mental dan ketekunan tinggi yang berhasil dalam ilmu
fisika, kimia, matematika, elektro, bola lampu dan sebagainya. Ia merupalkan wirausahawan yang
berhasil pada zamannya.
2. Bill gates
Bill gates, pendiri dan bos microsoft corporation yang melahirkan system operasi computer terbesar,
microsoft windows dan ms office. Gates adalah seorang wirausahawan yang mengawali usaha dari
kecil dengan tekad mantap serta mampu membaca peluang.
3. Charles e. Wilson
Charles e. Wilson adalah seorang pekerja rendah pada suatu perusahaan. Karena tekun dan percaya
kepada dirinya serta kemampuan dalam menentukan tujuan maka ia diangkat menjadi presiden
perusahaan general motor corporation (gmc).
4. Andrew carnegie
Meskipun andrew carnegie tidak banyak mendapat atau memperoleh pendidikan di sekolah, tapi
berkat kemudahan, ketekunan, keuletan yang tinggi ia dapat mengantarkan bangsa dan negara
amerika menjadi negara industri baja yang terkenal diseluruh dunia.
5. Stave jobs
Stave jobs adalah wirausahawan amerika kecil-kecilan yang ulet dan nekad dari awal mulanya. Ia
bukan seorang insinyur atau ahli teknik computer tetapi ia adalah orang yang menghargai kreditivitas,
ia penemu apple computer. Stave jobs bukan orang kaya pada awalnya, tetapi dengan keberanian dan
perhitungan dagangnya berhasil meyakinkan pemilik modal. Ia adalah seorang ahli strategis bisnis
yang tidak tanggung-tanggung. Ia memandang produk kreativitas itu sebagai komoditi yang dapat
dijual.
Dari penjelasan diatas kita bisa menarik kesimpulan. Ada beberapa faktor yang mendukung
keberhasilan wirausahawan tersebut, diantaranya :
A. tipe orang-orang yang ulet dan pekerja keras, serta mempunyai tujuan dan dedikasi yang tinggi.
B. tipe orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai tujuan dan berprestasi bagi
perkembangan usahanya.
C. adanya dukungan faktor eksternal berupa permintaan akan barang dan jasa.
SOAL PILIHAN GANDA

Anda mungkin juga menyukai