Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ANTIBIOTIK”
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Farmasi

Oleh :

Kelompok 3B

1. Citra Parimalang (714840120052)


2. Elvina Kewas (714840120012)
3. Fitriyanti Makadomo (714840120056)
4. Hendryko Kondoy (714840120014)
5. Melisa Takalamingan (714840120062)
6. Putri Wando (714840120082)
7. Regina Agadts (714840120066)
8. Tasbila Paputungan (714840120076)

Program Studi D-III Farmasi


Poltekkes Kemenkes Manado
2021
KATA PENGANTAR

Syalom!
Salam Sejahtera
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
tuntunan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun penulisan makalah mengenai “Antibiotik” ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kimia Farmasi.
Kami memohon maaf jika ada kesalahan atau ketidaksesuaian kalimat dalam makalah ini.
Terimakasih, Syalom!
Salam Sejahtera
Wassalam
Manado,

Kelompok 3B
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………...

1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………..

1.3 TUJUAN ………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN …………………………………………………………………

2.2 FUNGSI ……………………………………………………………………….

2.3 CARA KERJA …………………………………………………………………

2.4 CONTOH

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Obat yang digunakan sebagai pengobatan penyakit infeksi telah diketahui sejak abad
ke – 17 yaitu ditemukannya kinin untuk pengobatan malaria dan emetin untuk pengobatan
amubiasis. Walaupun demikian kemoterapi sebagai ilmu baru dimulai pada dekade pertama
pada abad ke – 20 oleh Paul Ehrlich.
Penemuan sulfonamid yang segera digunakan di klinik pada tahun 1935 dapat
menanggulangi masalah infeksi dengan hasil yang memuaskan, dan kemudian pada tahun
1940 diketahui bahwa Penisilin yang ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929
sangat efektif untuk pengobatan penyakit infeksi (Brooks dkk, 1998).
Antibiotik merupakan bahan kimiawi yang dihasilkan oleh organisme seperti bakteri
dan jamur, yang dapat mengganggu mikroorganisme lain. Biasanya bahan ini dapat
membunuh bakteri (bakterisidal) atau menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) atau
mikroorganisme lain. Beberapa antibiotik bersifat aktif terhadap beberapa spesies bakteri
(berspektrum luas) sedangkan antibiotik lain bersifat lebih spesifik terhadap spesies bakteri
tertentu (berspektrum sempit) (Bezoen dkk, 2001).
Antibiotik telah terbukti bermanfaat bagi kehidupan manusia sejak mulai awal
ditemukannya sampai sekarang. Namun penggunaannya yang terus menerus meningkat dapat
menimbulkan berbagai masalah. Masalah terpenting adalah timbulnya galur bakteri resisten
terhadap berbagai jenis antibiotik yang dapat menyebabkan pengobatan penyakit infeksi
dengan antibiotik tidak lagi efisien atau bahkan menjadi lebih mahal. Selain hal tersebut di
atas masalah lain yang timbul adalah efek samping obat yang cukup serius dan dampak yang
paling buruk adalah bila kemudian tidak ada lagi antibiotik yang dapat digunakan dan
mampu untuk eradikasi bakteri penyebab infeksi sehingga dapat mengancam jiwa penderita
(Sudarmono, 1986)
Antibiotik tidak saja digunakan untuk keperluan terapi pada manusia, namun juga
digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang peternakan yaitu dalam hal profilaksis
infeksi pada hewan di berbagai peternakan hewan atau penggunaan pada tanaman. Akibat
dari hal tersebut maka timbul pemaparan yang terus menerus dan berlebihan dari flora tubuh
manusia dan hewan terhadap antibiotik sehingga menyebabkan terjadinya proses seleksi
bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada suatu populasi bakteri dan terjadi transfer dari
satu jenis bakteri ke bakteri yang lain (Parker, 1982).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Antibiotik?
2. Apa saja fungsinya?
3. Bagaimana cara kerjanya?

1.3 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih lagi mengenai Antibiotik, apa
fungsinya sera cara kerja dan contoh Antibiotik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Antibiotika adalah obat untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri. Antibiotika, yang pertama kali ditemukan oleh Paul Ehlrich pada 1910, sampai saat
ini masih menjadi obat andalan dalam penanganan kasus-kasus penyakit infeksi.
Segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya dalam proses infeksi
oleh bakteri. Antibiotik memiliki pengertian dari kata “Anti” yang berarti “melawan” dan
“biotikos”yang berarti “hidup”.
Istilah antibiotik pertama kali dipakai oleh Waksman (1924) yang mengandung
pengertian suatu zat yang bersifat menghambat atau menghancurkan, atau membunuh
kehidupan organisme. Antibiotik dihasilkan oleh mikroorganisme (golongan bakteri dan
jamur), yang dalam konsentrasi rendah dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme
lainnya.
Antibiotik biasanya diberikan kepada pasien dalam tiga bentuk, yaitu: Oral yakni
jenis antibiotik ini biasanya berbentuk tablet, kapsul, maupun sirup, Topikal jenis antibiotik
ini berupa salep, lotion, semprotan atau tetes, Suntikan jenis antibiotik ini diberikan melalui
suntikan langsung maupun lewat infus.

2.2 FUNGSI
Pada umumnya, Antibiotik berfungsi untuk mengobati infeksi bakteri dan parasit
tertentu, seperti infeksi kulit, dada, saluran kencing, septicemia, meningitis, jerawat
membandel, rosacea, infeksi paru-paru, dada,

2.3 CARA KERJA


Membunuh mikroorganisme relatif mudah apabila tidak memandang selektivitas,
sebab mikroorganisme dapat dibunuh dengan berbagai cara yaitu dengan pemanasan, radiasi
serta penggunaan bahan kimia yang kuat seperti asam yang pekat. Namun untuk membunuh
secara spesifik tanpa merusak sel dan jaringan pada hospes akan lebih sulit. Berdasarkan
formulasi yang dikemukakan oleh Paul Ehrlich pada tahun 1906 yang diinginkan adalah
khemoterapi spesifik dengan prinsip toksisitas selektif. Antibiotik mempunyai peran vital
pada pengobatan penyakit infeksi pada abad ke 20 yaitu sejak ditemukannya Penisilin pada
era tahun 1920an. Selanjutnya ratusan antibiotik telah diproduksi dan disintesis untuk
penggunaan klinik. Banyaknya jumlah serta variasi antibiotik yang ada pada saat ini memberi
kesempatan yang lebih luas kepada para klinisi di dalam pemakaiannya. Namun
perkembangan ini juga membuat para klinisi sulit untuk menentukan pengobatan penyakit
infeksi. Untuk mengatasi hal 3 ini terlebih dahulu perlu diketahui mekanisme kerja obat-obat
antimikroba terhadap sel bakteri penyebab infeksi (Brooks dkk, 1998).
Secara umum mekanisme kerja antibiotik pada sel bakteri dapat terjadi melalui
bebrapa cara yaitu :
a. Menghambat sintesis dinding sel bakteri
b. Menghambat fungsi membran plasma
c. Menghambat sintesis asam nukleat
d. Menghambat sintesis protein melalui penghambatan pada tahap translasi dan
transkripsi meterial genetic
e. Menghambat metabolisme folat

2.4 CONTOH
a. Penisilin Fungsi antibiotik ini jamak digunakan untuk mengobati infeksi umum
misalkan infeksi umum, infeksi kulit, dada, dan saluran kencing. Jenis antibiotik
penisilin contohnya penisilin dan amoksisilin.
b. Cephalosporin Fungsi antibiotik ini jamak digunakan untuk mengobati infeksi
yang sifatnya serius, seperti septikemia dan meningitis. Jenis antibiotik
cephalosporin contohnya cephalexin.
c. Aminoglikosida Fungsi antibiotik ini untuk mengobati infeksi yang sangat
berbahaya seperti septikemia. Penggunaan antibiotik ini perlu ekstra hati-hati dan
hanya dilakukan tenaga kesehatan di rumah sakit. Pasalnya, obat ini memiliki
efek samping serius seperti gangguan pendengaran dan kerusakan ginjal. Obat ini
biasanya berupa obat suntik. Tapi, ada juga yang berupa obat tetes untuk infeksi
telinga dan mata. Jenis antibiotik aminoglikosida contohnya gentamisin dan
tobramycin.
d. Tetrasiklin Fungsi antibiotik ini untuk mengobati beragam infeksi seperti jerawat
membandel dan penyakit kulit rosacea. Jenis antibiotik tetrasiklin contohnya
tetrasiklin dan doksisiklin.
e. Makrolida Fungsi antibiotik ini untuk mengatasi penyakit infeksi paru-paru dan
dada. Antibiotik ini juga bisa menjadi obat alternatif untuk orang yang alergi
antibiotik jenis penisilin, atau mengobati penyakit infeksi bakteri yang restisten
antibiotik penisilin. Jenis antibiotik makrolida contohnya eritromisin dan
klaritromisin.
f. Fluoroquinolones Fungsi antibiotik ini untuk mengatasi beragam penyakit infeksi,
terutama infeksi saluran pernapasan dan infeksi saluran kencing. Antibiotik ini
jarang diberikan untuk pengobatan rutin jangka panjang karena memiliki efek
samping yang serius. Jenis antibiotik fluoroquinolones contohnya ciprofloxacin
dan levofloxacin. Saat diberi obat antibiotik dari dokter, Anda wajib
mengonsumsinya dengan cara yang benar. Perhatikan cara mengonsumsi obat
apakah perlu dalam kondisi perut kosong atau perlu makan terlebih dahulu,
dosisnya, dan petunjuk lain. Hal yang tak kalah penting, pastikan Anda
menghabiskan seluruh antibiotik agar pengobatan benar-benar tuntas. Hindari
menghentikan pengobatan di tengah jalan tanpa persetujuan dokter.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan dapat ditarik kesimpulan bahwa antibiotic memang sangat berguna
dalam membunuh bakteri, namun harus dikonsumsi dengan baik dan benar agar efek
farmakologinya bisa didapat.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/09/mekanisme-
timbulnya-resistensi-antibiotik-pada-infeksi-bakteri.pdf
2. https://farmalkes.kemkes.go.id/kata-kunci/antibiotik/
3. https://rsgm.maranatha.edu/2020/06/23/pemakaian-antibiotik-yang-baik-
dan-tepat/
4. https://health.kompas.com/read/2020/12/01/160400068/6-jenis-antibiotik-
yang-umum-digunakan-dan-fungsinya?page=all

Anda mungkin juga menyukai