Disusun Oleh :
Golongan/Kelompok : IV/E
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2020
Dasar Teori
Fraksinasi adalah proses lanjut suatu kuantitas tertentu dari campuran
(padat,cair,terlarut, penangguhan atau isotop) di bagi dalam beberapa jumlah kecil
(fraksi) komposisi perubahan menurut kelandaian. Pembagian atau lanjut ini
berdasarkan pada berat dari setiap ftaksi , fraksi yang lebih berantakan berada pada
dasar sedang fraksi yang lebih ringan akan berada di atas. Fraksinasi bertingkat
biasanya menggunakan pelarut organik seperti eter,aseton, benzena,
etanol,dikloromrtana atau campuran pelarut tersebut. Asam gemuk, asam dammar,
lilin, tannin dan zat warna adalah bahan yang penting yang bias di ekstraksi dengan
pelarut organic (Adijuwana dan Nur1989).
Ekstraksi cair-cair merupakan suatu metode ekstraksi yang menggunakan
corong pisah jadi biasa di sebut dengan ekstraksi corong pisah. Ekstraksi cair-cair
(corong pisah)merupakan membahas komponen kimia diantara dua fase pelarut yang
tidak bias saling bercampurkan berbaring antar konsentari zat terlarut dalam pelaru
organik, dan pelarut udara di mana sebagian komponen larut dalam fase pertamadan
sebagianna lagi larut dalam fase kedua. Kedua fase yang menggandung zatter disperse
dikocok, lalu di didiamkan sampai terjadi lanjut sempurna dan terbentuk dua lapisan
fase zat cair komponen kimia akan terpisah kedalam dua fase tersebutsesuai dengan
tinggkat kepolaranya dengan melibatkan konsentrasi yang tepat.
Prinsup yang di gunakan dalam proses ekstraksi cair-cair adalah pada
perbedaan koefisien distribusi zat terlarut dalam dua larutan yang tidak saling
tercampur. Bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua larutan yang saling
bercampur, berlaku tentang kinsen zat terlarut kedalam kedua fase pada
kesetimbangan. Peristiwa ekstraksi cair-cair atau disebut ekstraksi saja adalah
komponen suatu campuran cair dengan menggontakkan pada cairan berbaring tetap
disebut juga ekstraksi cair atau ekstraksi pelarut (pearut ekstrak). Prinsip melanjutkan
adalah persetujuan berdasarkan perbedaan kelarutan (Sitti hal.102).
Corong pisah adalah peralatan laboratorium yang diginakan dalam ekstraksi
cair-cair untuk istrahat komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase
pelarut dengan kepadatan yang berbda yang tak tercampur. Corong pemisah
berbentuk kerucut yang sisa setenggah bola, memiliki penyumbatan melebihi
bawahnya. Coring pisah yang digunakan dalam laboratorium tersebutterbuat dari kaca
borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca atau Teflon. Ukuran corong pemisah
berfariasi antara 50ml sampai 3L. dalam skala industry , cotong pemisah bias
berukuran sangat besar dan di pasang sentrifuge. Untuk pakai corong ini campuran
dan dua fase pelarut ditempatkan kecorong dari atas dengan corong kran ditutup.
Corong ini kemudian di tutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase
larutan tercampur. Corong ini kemudian di balik dan kran dibuka untuk melepaskan
tekanan uap yang melebihihan. Corong ini kemudian di didiamkan agar lanjut dua
fase berlangsung. Penyumbatan keran corong kemudian di buka dan dua fase larutan
ini istrahat dengan control keran corong.
Umumnya alat satu fase terdiri dari larutan udara dan yang lainnya berbentuk
organic lipofolik seperti eter,MTBE,diklorometana,kloroform atau etillasetat. Jauh
pelarut organic berada di atas fase udara kecuali pelarut yang memiliki atom dari
tidak halogen. Pemisahan ini berdasarkan pada setiap bobot dari fraksi, fraksi yang
lebih berat akan berada pada bagian dasar sementara fraksi yang lebih ringgan akan
berada di atas. Tujuan untuk di pindahkan golongan utama isi yang satu dari isi yang
berbaring. Senyawa yang besifat kutup akan masuk kepelarut kutub dan komposisi
non kutub akan masuk kepelarut non kutub.
Temu ireng merupakan tumbuhan obat yang ada di Indonesia dan sudah di kenal
masyarakat secara luas, dipergunakan secara turun menurun sebagai jamu dengan
khasiatnya sebagai antelmintik,perangsang nafsu makan, obat batuk, dan asma. Temu
iring menggandung minyak atsiri,senyawa tannin, terpena, fenol, aldehida, keton, dan
ester. Senyawa tannin dan senyawa aktif lainya bersifat anthelmintik sehingga dapat
membunuh dan memutus daur hidup cacing dewasa, larva maupun telur cacing
(Hestianah dkk,2010).
Alat
Beker glass
Cawan petri
Crong pisah
Statif
Erlenmeyer
Batang pengaduk
Dilakkukan penggojokan, saat penggojokan kran sesekali dibuka agar udara yang
dihasilkan dapat keluar dan proses corong pisah dilakukan pada posisi mendatar
Fase air dimasukkan kecorong pisah dan ditambahkan dengan pelarut n-heksen
Dilakkukan penggojokan, saat penggojokan kran sesekali dibuka agar udara yang
dihasilkan dapat keluar dan proses corong pisah dilakukan pada posisi mendatar
Dilakukan pengulangan sampai pelarut n-heksan berubah warna menjadi kuning atau
memudar dan sesudah membentuk 2 fase
Masukkan dalam corong pisah, digojog beberapa kali sambil dikeluarkan gas
yang terdapat dalam corong pisah
Fraksi air difraksinasi kembali dengan etil asetat untuk proses berikutnya
Fase etil asetat yang sudah dicampurkan dengan bagian sebelumnya yang belum larut,
ditambah air 200 ml dan ditambah etil asetat
Digojog beberapa kali sambil dikeluarkan gas yang terdapat dalam corong pisah