Anda di halaman 1dari 13

RENCANA SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Instalasi pengolahan air limbah

Pengolahan air limbah di TPA Dandora, Kenya

Separator dengan konsep piringan paralel yang dapat memisahkan campuran air-minyak

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP), adalah sebuah
struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga
memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Fungsi dari IPAL
mencakup:

 Pengolahan air limbah pertanian, untuk membuang kotoran hewan, residu pestisida, dan


sebagainya dari lingkungan pertanian.
 Pengolahan air limbah perkotaan, untuk membuang limbah manusia dan limbah rumah
tangga lainnya.
 Pengolahan air limbah industri, untuk mengolah limbah cair dari
aktivitas manufaktur sebuah industri dan komersial, termasuk juga aktivitas pertambangan.

Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan tunggal yang mampu
melakukan beragam fungsi. [1] Beberapa metode seperti biodegradasi diketahui tidak mampu
menangani air limbah secara efektif, terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya
Air Limbah

Pengolahan air limbah adalah suatu proses yang dijalankan untuk menghilangkan atau
membersihkan limbah (effluent) atau limbah hasil kegiatan industri, komersial atau rumah tangga
dari air sehingga air dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan tanpa memberikan dampak
negatif ataupun dapat digunakan kembali dalam proses industri, komersial dan rumah tangga
tersebut. Kegiatan pengolahan ini dilakukan dalam 3 atau lebih tahapan yang spesifik,
tergantung pada komposisi dan tingkat limbah yang terkandung dalam air limbah.

Pengolahan Awal atau Pra Pengolahan

Tujuan dari proses pengolahan awal ialah untuk membuang material dan bahan-bahan yang
kasar dan padat yang ditemukan pada effluent air limbah mentah. Pembuangan bahan-bahan ini
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan operasional dan meminimalisir usaha yang
dilakukan dalam merawat dan memperbaiki peralatan yang digunakan dalam tahapan
pengolahan selanjutnya. Kegiatan pengolahan awal ini umumnya meliputi penyaringan bahan
kasar (coarse screening), pembuangan kotoran (grit removal), dan, dalam beberapa kasus,
kominusi atau pengurangan ukuran (comminution) material limbah yang berukuran besar.
Pengolahan Primer

Tujuan dari proses pengolahan primer ialah untuk membuang bahan-bahan padat, baik yang
organik maupun anorganik, dengan teknik sedimentasi, serta untuk membuang bahan-bahan
yang terapung dalam limbah dengan teknik skimming. Kira-kira sebanyak 25%-50% Kebutuhan
Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand - BOD5), 50%-70& dari padatan tersuspensi
total (total suspended solids), dan 65% dari minyak dan gris (grease) yang ada dalam air limbah
akan dibuang dalam proses pengolahan primer. Beberapa zat yang berasal dari makhluk hidup,
seperti nitrogen dan fosfor, serta logam berat yang tergolong dalam benda padat juga turut
dibuang dalam proses sedimentasi primer. Namun, zat koloid sisa dan bahan-bahan terlarut
lainnya tidak terpengaruh oleh proses ini.
Pengolahan Sekunder

Tujuan dari proses pengolahan sekunder setelah menerima effluent dari proses pengolahan


primer adalah membuang bahan organik dan bahan padat tersuspensi lainnya yang masih
tertinggal. Tahapan ini meliputi pembuangan bahan organik koloid dan terlarut yang dapat
terdegradasi secara biologis (biodegradable) dengan menggunakan proses pengolahan biologis
secara aerobik. Pengolahan biologis aerobik ini terjadi saat ada bakteri aerobik yang
menggunakan oksigen untuk mengubah bahan organik yang ada di dalam air limbah menjadi
energi (proses metabolisme), sehingga dapat menghasilkan lebih banyak mikroorganisme dan
bahan anorganik sebagai hasil akhir (yang paling utama ialah CO2, NH3, dan H2O).

Dalam suatu kondisi di mana terdapat konsentrasi tinggi kebutuhan oksigen kimia (chemical
oxygen demand - COD), misalnya > 3.000 ppm, proses pencernaan secara anaerobik lebih
umum digunakan dalam proses pengolahan sekunder. Dalam proses pencernaan ini, bakteri
anaerobik dan fakultatif mengubah bahan organik yang ada di dalam lumpur limbah (sludge)
menjadi energi (proses metabolisme), sehingga akan mengurangi volume pembuangan akhir,
menstabilkan limbah, dan meningkatkan sifat pengeringannya (dewatering). Proses tersebut
dilakukan dalam tangki tertutup (disebut juga anaerobic digesters) sedalam 7 sampai 14 m.
Waktu yang diperlukan bakteri dalam tangki tersebut berbeda-beda, dari 1 hari hingga 60 hari
atau lebih dihitung dalam standard-rate digesters. Gas yang dihasilkan selama proses ini
memiliki kandungan metana sebesar 60 hingga 65% dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai
sumber energi.

Pengolahan Tersier

Pengolahan tersier merupakan pengolahan tambahan yang dilakukan setelah pengolahan


sekunder. Proses ini membuang lebih dari 99% zat lain (impurities) dalam air limbah, sehingga
menghasilkan air hasil limbah yang paling baik kualitasnya. Teknologi yang digunakan dalam
proses ini sangatlah mahal dan membutuhkan operator pabrik pengolahan yang berpengalaman
dan berpengetahuan teknis yang mumpuni.

Pengeringan

Bahan-bahan padat-biologis (bio-solids) yang diperoleh dari proses pengolahan limbah harus
dikeringkan untuk mengurangi volumenya serta mengefisiensikan biaya pembuangan. Seperti
yang diperlukan dalam proses pengolahan, limbah (sludge) tersebut dapat dibuang untuk
kemudian diolah kembali melalui unit pengering seperti belt filter presses dan centrifuges. Bahan
kimia lainnya juga dapat digunakan untuk menjamin kandungan kelembapan pada cake (lumpur
dengan konsentrasi padatan yang tinggi) berada pada titik terendah.

Tim teknik Lautan Luas bekerja sama secara intens dengan para pelanggan untuk
mengidentifikasi bahan kimia yang paling cocok serta mengoptimalkan kadar dosisnya sehingga
biaya proses yang paling rendah dapat tercapai.
Defoamers

Mengurangi jumlah busa.

Manajemen Pengolahan Air Limbah

Manajemen pengolahan air limbah bertujuan untuk membuat seluruh proses pengolahan
menjadi lebih baik. Proses ini melibatkan unsur mekanis, biologis, kimiawi serta manusia, yang
semuanya harus memenuhi standar yang tepat agar sistem pengolahan dapat berjalan secara
efektif dan terpercaya.
Apabila terjadi ketidaksesuaian pada salah satu unsur tersebut, maka proses pengolahan dapat
menjadi tidak efisien dan memakan biaya perawatan yang lebih besar. Dalam kondisi terburuk,
proses pengolahan dapat gagal sepenuhnya dan berujung pada tidak terpenuhinya izin
lingkungan atau kondisi air yang berkualitas buruk. Hal ini kemudian memberikan dampak
negatif pada proses produksi Anda.

Biaya pembuangan limbah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Semakin tinggi kadar
kontaminasi yang terdapat pada effluent, biaya pengolahan air limbah Anda akan semakin tinggi.
Berdasarkan kondisi tersebut, upaya penghematan biaya dapat dilakukan dengan
memperhatikan tiga fokus utama sebagai berikut:

 Kurangi biaya/m³ dari pembuangan air limbah olahan Anda


 Kurangi volume lumpur yang mengalir dari lokasi Anda
 Lakukan daur ulang pada air limbah (effluent) yang telah diolah

Tim Lautan Luas akan melakukan penilaian secara menyeluruh serta dilaksanakan dalam empat
tahap atau lebih untuk memaksimalkan proses produksi Anda.

Pada tahap pertama, kami akan melakukan evaluasi lengkap pada parameter proses dan
faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi jalannya proses tersebut. Beberapa parameter
tersebut adalah, namun tidak terbatas pada:

 Proses pembentukan air limbah


 Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam proses di atas
 Sumber air mentah
 Kualitas kimia dan fisik air, serta ciri-ciri air limbah
 Tingkat aliran dan muatan air limbah yang masuk
 Tingkat muatan tertinggi dan potensi terjadinya gangguan
 Variabilitas, baik kejadian yang bersifat normal maupun tidak
 Kualitas air bersih atau air limbah olahan yang ideal

Pada tahap kedua, kami akan memeriksa proses pengolahan limbah secara menyeluruh serta
menguji peralatan yang dipakai. Proses evaluasi tersebut mencakup penilaian terhadap:

 Jenis proses pengolahan (misalnya proses fisik/kimiawi, biologis, mekanis,


elektrokimiawi, teknologi membran, dsb)
 Disain dan kapasitas peralatan
 Kondisi peralatan
 Prosedur pengoperasian dan perawatan
 Kelayakan proses dan peralatan

Pada tahap ketiga, kami akan mengevaluasi proses pengendalian, instrumentasi alat, dan
pengawasan untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan dan/atau fungsionalitas
pengendalian yang tepat. Kami akan memastikan bahwa Anda telah:

 Mengawasi parameter yang tepat sesuai dengan jenis lokasinya.


 Menggunakan jenis pengujian yang tepat untuk mengukur parameter
 Mengumpulkan sampel pengujian secara tepat di tiap lokasi
 Mengumpulkan dan mengevaluasi data laboratorium secara efektif
 Mencatat hasil pengawasan fisik dan visual untuk digunakan dalam evaluasi kelayakan
proses.
 Menyimpan data sebagai bahan evaluasi sejarah di masa depan
 Menggunakan proses pengendalian yang sesuai agar mendapatkan pengaturan proses
yang diinginkan
 Menggunakan jenis instrumentasi alat yang tepat sesuai dengan lokasi proses
pengolahan limbah
 Melakukan penyesuaian yang benar berdasarkan data yang layak

Pada tahap keempat, kami akan menilai penggunaan bahan kimia Anda dengan memastikan
bahwa:

 Bahan kimia yang tepat hanya digunakan sesuai dengan kebutuhan


 Takaran bahan kimia yang tepat didapatkan melalui uji pemakaian (misalnya uji dosis
koagulan (jar test), titrasi)
 Kondisi pemakaian telah sesuai (misalnya kadar pH, alkalinitas, suhu)
 Bahan kimia telah disiapkan dengan benar (misalnya polimer flokulan)
 Bahan-bahan kimia dicampur dan dilarutkan secara efektif

Pada tahap terakhir, kami akan menguji pengetahuan operator untuk memastikan bahwa staf
Anda telah memahami proses-proses yang dibutuhkan untuk pengoperasian sistem yang
optimal. Penilaian operator mencakup hal-hal berikut:

 Dasar-dasar kimia
 Prinsip-prinsip proses pengolahan dalam instalasi pengolahan limbah
 Parameter proses pengolahan dan metode pengendaliannya
 Tingkat pencapaian target untuk parameter pengendalian beserta cara penyesuaiannya
 Efek variabilitas dalam proses pengolahan
 Uji laboratorium dan pengawasan fisik/visual
 Pengendalian on-line
 Tanggapan terhadap gangguan

Anda mungkin juga menyukai