Separator dengan konsep piringan paralel yang dapat memisahkan campuran air-minyak
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP), adalah sebuah
struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga
memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Fungsi dari IPAL
mencakup:
Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan tunggal yang mampu
melakukan beragam fungsi. [1] Beberapa metode seperti biodegradasi diketahui tidak mampu
menangani air limbah secara efektif, terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya
Air Limbah
Pengolahan air limbah adalah suatu proses yang dijalankan untuk menghilangkan atau
membersihkan limbah (effluent) atau limbah hasil kegiatan industri, komersial atau rumah tangga
dari air sehingga air dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan tanpa memberikan dampak
negatif ataupun dapat digunakan kembali dalam proses industri, komersial dan rumah tangga
tersebut. Kegiatan pengolahan ini dilakukan dalam 3 atau lebih tahapan yang spesifik,
tergantung pada komposisi dan tingkat limbah yang terkandung dalam air limbah.
Tujuan dari proses pengolahan awal ialah untuk membuang material dan bahan-bahan yang
kasar dan padat yang ditemukan pada effluent air limbah mentah. Pembuangan bahan-bahan ini
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan operasional dan meminimalisir usaha yang
dilakukan dalam merawat dan memperbaiki peralatan yang digunakan dalam tahapan
pengolahan selanjutnya. Kegiatan pengolahan awal ini umumnya meliputi penyaringan bahan
kasar (coarse screening), pembuangan kotoran (grit removal), dan, dalam beberapa kasus,
kominusi atau pengurangan ukuran (comminution) material limbah yang berukuran besar.
Pengolahan Primer
Tujuan dari proses pengolahan primer ialah untuk membuang bahan-bahan padat, baik yang
organik maupun anorganik, dengan teknik sedimentasi, serta untuk membuang bahan-bahan
yang terapung dalam limbah dengan teknik skimming. Kira-kira sebanyak 25%-50% Kebutuhan
Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand - BOD5), 50%-70& dari padatan tersuspensi
total (total suspended solids), dan 65% dari minyak dan gris (grease) yang ada dalam air limbah
akan dibuang dalam proses pengolahan primer. Beberapa zat yang berasal dari makhluk hidup,
seperti nitrogen dan fosfor, serta logam berat yang tergolong dalam benda padat juga turut
dibuang dalam proses sedimentasi primer. Namun, zat koloid sisa dan bahan-bahan terlarut
lainnya tidak terpengaruh oleh proses ini.
Pengolahan Sekunder
Dalam suatu kondisi di mana terdapat konsentrasi tinggi kebutuhan oksigen kimia (chemical
oxygen demand - COD), misalnya > 3.000 ppm, proses pencernaan secara anaerobik lebih
umum digunakan dalam proses pengolahan sekunder. Dalam proses pencernaan ini, bakteri
anaerobik dan fakultatif mengubah bahan organik yang ada di dalam lumpur limbah (sludge)
menjadi energi (proses metabolisme), sehingga akan mengurangi volume pembuangan akhir,
menstabilkan limbah, dan meningkatkan sifat pengeringannya (dewatering). Proses tersebut
dilakukan dalam tangki tertutup (disebut juga anaerobic digesters) sedalam 7 sampai 14 m.
Waktu yang diperlukan bakteri dalam tangki tersebut berbeda-beda, dari 1 hari hingga 60 hari
atau lebih dihitung dalam standard-rate digesters. Gas yang dihasilkan selama proses ini
memiliki kandungan metana sebesar 60 hingga 65% dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai
sumber energi.
Pengolahan Tersier
Pengeringan
Bahan-bahan padat-biologis (bio-solids) yang diperoleh dari proses pengolahan limbah harus
dikeringkan untuk mengurangi volumenya serta mengefisiensikan biaya pembuangan. Seperti
yang diperlukan dalam proses pengolahan, limbah (sludge) tersebut dapat dibuang untuk
kemudian diolah kembali melalui unit pengering seperti belt filter presses dan centrifuges. Bahan
kimia lainnya juga dapat digunakan untuk menjamin kandungan kelembapan pada cake (lumpur
dengan konsentrasi padatan yang tinggi) berada pada titik terendah.
Tim teknik Lautan Luas bekerja sama secara intens dengan para pelanggan untuk
mengidentifikasi bahan kimia yang paling cocok serta mengoptimalkan kadar dosisnya sehingga
biaya proses yang paling rendah dapat tercapai.
Defoamers
Manajemen pengolahan air limbah bertujuan untuk membuat seluruh proses pengolahan
menjadi lebih baik. Proses ini melibatkan unsur mekanis, biologis, kimiawi serta manusia, yang
semuanya harus memenuhi standar yang tepat agar sistem pengolahan dapat berjalan secara
efektif dan terpercaya.
Apabila terjadi ketidaksesuaian pada salah satu unsur tersebut, maka proses pengolahan dapat
menjadi tidak efisien dan memakan biaya perawatan yang lebih besar. Dalam kondisi terburuk,
proses pengolahan dapat gagal sepenuhnya dan berujung pada tidak terpenuhinya izin
lingkungan atau kondisi air yang berkualitas buruk. Hal ini kemudian memberikan dampak
negatif pada proses produksi Anda.
Biaya pembuangan limbah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Semakin tinggi kadar
kontaminasi yang terdapat pada effluent, biaya pengolahan air limbah Anda akan semakin tinggi.
Berdasarkan kondisi tersebut, upaya penghematan biaya dapat dilakukan dengan
memperhatikan tiga fokus utama sebagai berikut:
Tim Lautan Luas akan melakukan penilaian secara menyeluruh serta dilaksanakan dalam empat
tahap atau lebih untuk memaksimalkan proses produksi Anda.
Pada tahap pertama, kami akan melakukan evaluasi lengkap pada parameter proses dan
faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi jalannya proses tersebut. Beberapa parameter
tersebut adalah, namun tidak terbatas pada:
Pada tahap kedua, kami akan memeriksa proses pengolahan limbah secara menyeluruh serta
menguji peralatan yang dipakai. Proses evaluasi tersebut mencakup penilaian terhadap:
Pada tahap ketiga, kami akan mengevaluasi proses pengendalian, instrumentasi alat, dan
pengawasan untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan dan/atau fungsionalitas
pengendalian yang tepat. Kami akan memastikan bahwa Anda telah:
Pada tahap keempat, kami akan menilai penggunaan bahan kimia Anda dengan memastikan
bahwa:
Pada tahap terakhir, kami akan menguji pengetahuan operator untuk memastikan bahwa staf
Anda telah memahami proses-proses yang dibutuhkan untuk pengoperasian sistem yang
optimal. Penilaian operator mencakup hal-hal berikut:
Dasar-dasar kimia
Prinsip-prinsip proses pengolahan dalam instalasi pengolahan limbah
Parameter proses pengolahan dan metode pengendaliannya
Tingkat pencapaian target untuk parameter pengendalian beserta cara penyesuaiannya
Efek variabilitas dalam proses pengolahan
Uji laboratorium dan pengawasan fisik/visual
Pengendalian on-line
Tanggapan terhadap gangguan