DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 17
Nansi Lontoh (20202111039)
0
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa oleh karena anugerah dan kemurahan-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Uji Beda Dua Rata-Rata”
dengan baik. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok mata kuliah “Metodologi Penelitian”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini. Besar harapan penulis bahwa
makalah ini dapat memberikan informasi mengenai materi Uji Beda Dua Rata-Rata.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG …………………………………………. 1
B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………. 2
C. TUJUAN ……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Uji beda dua rata-rata………………………………... 3
B. Jenis-jenis Uji T…………………………….. …………………. 4
C. Kasus dan Operasional Uji T……………………………..……… 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode statistika telah digolongkan menjadi dua yaitu metode statistika
deskriptif dan metode statistika inferensial. Biostatistik Deskriptif & Inferensial
Statistika deskriptif merupakan kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai
mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan menganalisis data yang
telah dikumpulkan. Informasi yang didapatkan dari statistika deskriptif seperti
pemusatan data (mean, median, modus), penyebaran data (range, simpangan rata-
rata, varians dan simpangan baku). Statistika inferensial mempelajari cara
menganalisis data serta mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi
parameter dan pengujian hipotesis. Metode ini sering disebut statistika induktif
karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data.
Statistika inferensial dibagi dalam dua kelompok yaitu statistika parametrik
dan non parametrik. Statistik parametrik merupakan bagian dari statistika
inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu atau lebih parameter populasi.
Statistika parametrik biasanya dihubungkan dengan data kuantitatif serta
mempunyai syarat berdistribusi normal. Sedangkan statistik nonparametrik
merupakan bagian dari satistika inferensial yang tidak memperhatikan nilai dari
satu atau lebih parametrik.
Statistik parametrik yaitu statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
yang variabelnya terukur, digunakan untuk menguji data dengan sebaran data
normal dengan skala data yang digunakan adalah interval dan rasio. Contoh uji
statistik parametrik yaitu uji-z, uji-t, korelasi pearson, anova dan lain sebagainya.
Adapun keunggulan statistik parametrik adalah hasil uji statistik parametrik
terhadap populasi tajam. Sehubungan dengan judul di atas maka kelompok akan
membahas salah satu uji statistik parametrik yaitu uji beda dua rata-rata (uji t).
1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian Uji beda dua rata-rata?
2. Bagaimana menggunakan uji t dalam penelitian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui uji beda dua rata-rata
2. Untuk dapat melakukan uji statistic dengan uji t
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uji Beda Dua Rata-Rata
parameter dua populasi beda atau tidak. Misalnya, apakah ada perbedaan
tekanan darah penduduk dewasa orang kota dengan orang desa. Atau apakah
ada perbedaan berat badan antara sebelum mengikuti program diet dengan
sesudahnya. Uji Beda dua rata-rata adalah uji statistik yang membandingkan
mean dua kelompok data ini disebut uji beda mean. Pendekatan ujinya dapat
dua mean bisa menggunakan uji Z dan uji t, namun lebih sering digunakan uji
t.
Sebelum kita melakukan uji statistic dua kelompok data, kita perlu
mengetahui apakah dua kelompok data tersebut berasal dari dua kelompok
mean tekanan darah sistolik orang desa dengan orang kota. Tekanan darah
orang kota independen (tidak tergantung) dengan orang desa. Dilain pihak
badan sebelum dan sesudah mengikuti program diet berasal dari orang yang
3
B. Jenis-Jenis Uji T
Berdasarkan karakteristik data tersebut maka uji beda dua mean dibagi
dalam dua kelompok, yaitu: uji beda mean independen ( uji T independen) dan uji
kelompok data. Oleh karena itu dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah
varian kedua kelompok yang diuji sama atau tidak. Bentuk varian kedua
kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan
Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji z atau uji T. uji
Z dapat digunakan bila standar deviasi populasi diketahui dan jumlah sampel
besar (>30). Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi maka dilakukan uji
T pada umumnya nilai populasi sulit diketahui, sehingga uji beda dua mean
4
biasanya menggunakan uji T (T test). Untuk varian yang sama maka berlaku
ujinya sbb:
ket:
5
Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui varian antara kelompok data satu
S12
F=
S22
pada perhitungan uji F, varian yang lebih besar sebagai pembilang dan varian
Tujuan : untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data yang
dependen.
Contoh kasus:
dilakukan pelatihan
Syarat distribusi :
6
Formula :
1. Uji t independen
a. Langkah-langkah SPSS
HB1), apakah ada perbedaan kadar Hb antara ibu yang menyusui eksklusif
2) Dari menu utama spss, pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu
7
3) Pada layar tampak kotak yang di dalamnya ada kotak ‘Test Variable(S)’ T
contoh ini, kita tahu bahwa ‘0’ kode untuk yang tidak eksklusif dan ‘1’
untuk yang eksklusif. Jadi ketiklah 0 pada Group 1 dan 1 pada Group 2
7) Klik ‘Countinue’
8
Pada tampilan di atas dapat dilihat nilai rata-rata, standar deviasi, dan
Hb ibu yang menyusui eksklusif adalah 10,277 gr% dengan standar deviasi
1,322 gr% sedangkan untuk ibu yang menyusui non eksklusif, rata-rata kadar
Hasil uji T dapat dilihat pada tabel di bawah, SPSS akan menampilkan
dua uji T, yaitu uji T dengan asumsi varian kedua kelompok sama (Equal
Variances assumed) dan uji T dengan asumsi varian kedua kelompok tidak
sama (Equal Variances not assumed). Untuk memilih uji mana yang kita
pakai, dapat dilihat uji kesamaan varian melalui uji Levene. Lihat nilai p
Levene test, nilai p < alpha (0.05) maka varian berbeda dan bila nilai p >
alpha (0,05) maka varian sama (Equal). Pada uji Levene di atas menghasilkan
tidak ada perbedaan varian (varian kedua kelompok sama). Selanjutnya di cari
9
p value uji t pada bagian varian sama (equal Vatriances) di kolom sig (2
tailed), yaitu sebesar p=0,717 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan
rata-rata kadar Hb antara ibu yang menyusui eklusif dengan ibu yang
Seperti pada analisis deskriptif, print out di atas tidak boleh langsung
di copy dan disajikan di laporan penelitian. Pada laporan penelitian kita harus
membuat tabel baru untuk menyajikan hasil print out analisis di atas. Adapun
Tabel …..
dengan standar deviasi 1,322 gr%, sedangkan untuk ibu menyusui non
eksklusif rata-rata kadar Hb-nya adalah 10,421 gr% dengan standar deviasi
1,471 gr%.
terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Hb antar ibu yang
10
2. Uji T Dependen
dijelaskan di depan bahwa disebut kedua sampel bersifat dependen kalau kedua
kata lain disebut dependen bila responden diukur dua kali/diteliti dua kali,
sering orang mengatakan penelitian pre dan post. Misalnya kita ingin
diet.
Untuk contoh ini akan dilakukan uji beda rata-rata kadar Hb antara kadar Hb
a. Langkah-langkah
Adapun langkahnya:
2. Dari menu utama SPSS, pilih menu ‘Analize’ , kemudian pilih sub menu
3. Klik ‘hb1’
4. Klik ‘hb2’
5. Klik tanda panah sehingga kedua variable masuk kotak sebelah kanan
11
6. Klik ‘OK’ hasilnya tampak sbb
% dengan standar deviasi 1,38 gr%. Pada pengukuran kedua (hb2) di dapat
rata-rata kadar Hb adalah 10,860 gr% dengan standar deviasi 1,05 gr%.
0,514 dengan standar deviasi 0,982 perbedaan ini di uji dengan uji T
12
tailed). Pada contoh di atas didapatkan nilai p=0,001, maka dapat
Tabel …
Distribusi rata-rata Kadar Hb Responden menurut Pengukuran Pertama dan Kedua
di…. Th….
variabel Mean SD SE P Value N
Kadar Hb
Pengukuran I 10.346 1.38 0,19 0,001 50
Pengukuran II 10, 860 1,05 0,14
dengan standar deviasi 1,38 gr%. Pada pengukuran kedua didapat rata-rata
kadar Hb adalah 10,860 gr% dengan standar deviasi 1,05 gr%. Terlihat nilai
mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah 0, 514 dengan
standar debiasi 0,982. Hasil uji statistic di dapatkan nilai 0,001 maka dapat
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji beda dua rata-rata adalah uji statistik yang membandingkan mean
dua kelompok data atau disebut uji beda mean. pada uji beda dua mean bisa
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, baik dari tulisan maupun bahasa yang di sajikan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran bagi pembaca agar penulis bisa membuat makalah lebih
baik lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
14
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/CONTENT%20Statistik%20Parametrik%20Untuk
%20Penelitian%20Kesehatan%20(3).pdf Diakses 27 Oktober 2020
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/buku_biostat_rev_2017_fix.pdf Diakses 27
Oktober 2020
Sutanto Priyo Hastono, 2007. Analisis Data Kesehatan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
Tyastirin E & Hidayati I. 2017. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kesehatan.
Surabaya : Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel
Yuantari C & Handayani S. 2017. Biostatistik Deskriptif & Inferensial. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Dian Nuswantoro
15