73-Article Text-263-1-10-20201111
73-Article Text-263-1-10-20201111
Abstrak
Saat ini sulit mendapatkan tempe tanpa bahan pengawet. Tempe masih tampak bersih dan
segar pada usia simpan lebih dari 2 hari, padahal tempe murni hanya mampu bertahan 2 hari
saja. Penelitian ini bertujuan membuktikan pemanfaatan radiasi medan magnet Extremely Low
Frequency (ELF) untuk memperbaiki kualitas dan usia simpan tempe dalam upaya mendukung
ketahanan dan keamanan pangan. Sampel dalam penelitian ini adalah kedelai pada awal proses
peragian. Intensitas paparan yang digunakan adalah 202 µT dan 301 µT pada pemaparan
pertama, sedangkan pada jam ke-48 setelah peragian dilakukan pemaparan kedua
menggunakan intensitas paparan 712 µT dan 909 µT. Variasi lama paparan yang digunakan
yaitu 20 menit, 40 menit, dan 60 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paparan
medan magnet ELF pada intensitas 301 µT selama 20 menit memiliki potensi meningkatkan
pertumbuhan populasi Rhizopus oligosporus. Sementara paparan medan magnet ELF pada
intensitas 909 µT selama 60 menit memiliki potensi memperpanjang usia simpan tempe
sampai 8 hari. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa medan magnet ELF
dengan intensitas rendah memiliki potensi meningkatkan pertumbuhan kapang Rhizopus
oligosporus. Sementara itu, dengan intensitas tinggi memiliki potensi menghambat
pertumbuhan patogen.
Kata kunci: extremely low frequency, medan magnet, Rhizopus oligosporus, usia simpan
tempe
Abstract
Keywords: extremely low frequency, magnetic field, Rhizopus oligosporus, fermented soybean
shelf-life
13