Puasa
Puasa
Puasa
Disusun oleh :
SULASTRI, S. Pdi
Alhamdulillah kami sebagai penyusun makalah tentang puasa ini, telah selesai
menyusun meskipun masih dibawah standart sempurna. Alangkah terhormatnya
apabila makalah ini dijadikan bahan untuk diperdebatkan untuk mencari titik
kesempurnaan bukan kebenaran.
Disamping itu kami sebagai penyusun makalah, mengharap kritikan dan saran
yang sifatnya membangun dan kesempurnaan untuk kedepan.
Hasil pendidikan yang bermutu adalah siswa yang sehat, mandiri dan
berbudaya, berahlak mulia, bekerja keras, berpengetahuan dan menguasai tehnologi,
serta cinta tanah air.
Semoga makalah ini sangat bermanfaat dan berguna………Amin.
Penulis
SULASTRI, S. Pdi
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
SOAL
BAB I
PENDAHULUAN
4. Macam-macam puasa
a. Puasa ramadhan yaitu puasa yang wajib dekerjakan pada bulan ramadhan
selama satu tahun penuh
b. Puasa Qadha yaitu puasa yang wajib ditunaikan karena berbuka dalam
bulan Ramadhan, disebabkan seperti safar, sakit, haid, atau dengan sebab
yang lain.
c. Puasa kafarat yaitu puasa yang wajib dikerjakan untuk menutupi sesuatu
keteledoran yang telah dilakukan
d. Puasa nazar yaitu puasa yang telah dijanjikan karena menginginkan
sesuatau nikmat atau harapan tertentu.
Allah SWT memberikan ancaman bagi orang yang tidak melakukan ramadhan
bagi siapa yang wajib melakukannya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
"siapa yang berbuka (tidak melakukan puasa) satu hari di bulan ramadhan
Selain waktu-waktu yang diharamkan diatas, orang islam juga dilarang (makruh)
berpuasa pada hari Jum’at
II. Orang-orang yang diperbolehkan berbuka puasa
Adapun orang-orang yang diperbolehkan berbuka puasa sebagai berikut
a. Orang-orang dalam perjalanan atau musyafir
b. Orang tua yang sudah lemah
c. Wanita hamil atau menyusui
d. Para pekerja berat
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT
Artinya : “Jika diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka),
maka (wajiblah baginya berbuka puasa) sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu pada hari yang lain.dan wajib bagi orang-orang yang
berat menjalankannya (jika meraka tidak berpuasa) membayar fidyah,
(yaitu) memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan
hati mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik dari baginya. Dan
berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS Al Baqorah :
184)
Bab III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa puasa ada yang wajib dan ada yang
sunnah. Puasa yang wajib jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak
dikerjakan akan berdosa. Sedangkan puasa sunnah jika dikerjakan mendapat pahala
dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa. Jadi apabila kita mengerjakan kedua perintah
puasa tersebut akan mendapat pahala. Banyak hal yang dapat membatalkan puasa
diantaranya hawa Nafsu, makan dan minum dengan disengaja dll. Oleh karena itu
Allah SWT menyarankan orang berpuasa untuk mematuhi syarat-syarat wajib puasa,
diantaranya suci dari haid dan nifas dll.