2. Restu Hayati – 1815071036 Mata Kuliah : Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah I. PENDAHULUAN Kejelasan dan ketegasan atas batas wilayah menjadi bagian yang penting karena berhubungan erat dengan segala aktivitas dan perbuatan hukum masyarakat yang ada di wilayah tersebut serta tanggungjawab pemerintah provinsi atau kabupaten/kota atas wilayahnya. Ketidakjelasan batas wilayah atau dengan bahasa lain perbatasan antar daerah dapat menjadi penyebab lahirnya konflik horizontal, mulai dari yang berhubungan dengan persoalan pengelolaan sumber daya alam sampai pada persoalan batas wilayah baik antar kabupaten/kota maupun antar provinsi. Kondisi ini didasari bahwa daerah menjadi memiliki kewenangan untuk mengelola sumber daya di wilayahnya. Daerah dituntut untuk berperan aktif dalam mengeksploitasi dan mengeksplorasi sumber daya di daerahnya. Berkaca dari beberapa kasus yang terjadi akibat adanya pemekaran wilayah, Nurbadri (2008) dalam penelitiannya menyebutkan setidaknya ada 4 potensi masalah yang akan timbul ketika suatu wilayah dimekarkan, seperti : 1) perbedaan persepsi tentang undang-undang pemekaran wilayah; 2) perbedaan luas wilayah yang tidak seimbang; 3) keinginan sebagian masyarakat untuk bergabung dengan wilayah daerah tetangga, 4) dan adanya aset di daerah perbatasan yang diperebutkan.
Perbatasan merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah
suatu daerah, dan mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah administrasi, pemanfaatan sumber daya alam, menjaga keamanan dan keutuhan wilayah II. PEMBAHASAN Persoalan batas wilayah yang terjadi satu diantaranya ada di Provinsi Sumatera Selatan yaitu konflik yang terjadi antara Kabupaten Musi Rawas Utara dengan Kabupaten Banyuasin. Sengketa perbatasan yang terjadi antara Kabupaten Musi Rawas Utara dengan Kabupaten Musi Banyuasin dipicu oleh perebutan kepemilikan ladang migas di kawasan Blok Merangin II. Potensi permasalahan yang dapat menimbulkan konflik ditengah masyarakat di daerah perbatasan : 1. Kepastian batas wilayah 2.Pengembangan pembangunan insfratruktur wilayah di daerah perbatasan Strategi yang bisa diterapkan untuk mencegah dan mengatasi potensi terjadinya konflik masyarakat di daerah perbatasan, yaitu : 1. Penguatan Regulasi Pembangunan terkait dengan daerah Perbatasan, dengan kebijakan yang bisa diterapkan seperti,dibentuk Perda Prov/Kab/Kota tentang RPJM dan RTRW yang meletakkan dan memetakan pengembangan khusus daerah perbatasan. Melakukan sinkronisasi Perda antara Prov/kab/kota terkait dengan pembangunan dan pengembangan daerah perbatasan. 2. Peningkatan jumlah dan kualitas pembangunan fisik dan nonfisik dengan kebijakan yang bisa diterapkan seperti, Mengalokasikan anggaran provinsi terkait dengan program pembangunan pada desa- desa di perbatasan provinsi; Membentuk tim gabungan yang terdiri dari pemerintah provinsi dan kab/kota untuk pengembangan pemba-ngunan pada desa-desa didaerah perbatasan Provinsi kab/Kota. 3. Meningkatkan jalinan kerja sama antar desa- desa perbatasan di provinsi Sumatera Selatan dalam rangka memperkuat komunikasi, pembangunan dan pencegahan konflik sosial daerah perbatasan dengan kebijakan yang bisa diterapkan seperti, Membuat forum desa perbatasan Provinsi Sumatera Selatan III. KESIMPULAN • Ada 2 potensi Konflik yang bisa muncul dalam masyarakat diwilayah perbatasan Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten/kota terutama pada kepastian batas wilayah dan pengembangan insfratruktur wilayah.
• Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk
mencegah dan mengatasi potensi terjadinya konflik masyarakat di daerah perbatasan, yakni mempercepat penetapan batas wilayah oleh Kementrian dalam negeri, serta meningkatkan kualitas pembangunan fisik dan nonfisik oleh pemerintah.