Anda di halaman 1dari 5

Berapa lama penggunaan AB untuk jerawat? Berapa dosisnya? Sediaannya apa?

TOPIKAL

Sediaan antibakteri topikal digunakan untuk jerawat dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang.

Lama pengobatan dengan antibiotik topical biasanya maksimum 10-12 minggu untuk mengurangi
masalah resistensi antibiotik (tetapi kurun terapi dapat diulangi setelah beberapa minggu).

1. Eritromisin Topikal

a. Sediaan = gel, losion, larutan, serta tempelan sekali pakai “pad” dengan konsentrasi 2% yang
digunakan 2x sehari. Eritromisin biasa dikombinasikan dengan seng untuk meningkatkan penetrasi
eritromisin melalui unit pilosebaceous.

b. Sediaan yang beredar

c. Sediaan Kombinasi lain

Eritromisin + Tretinoin
Sediaan = Cairan obat luar eritromisin 4% + Tretinoin 0,025% (Erymed Plus (Suryo Dermato Medica)).
Digunakan pada tempat berjerawat 1 x sehari setelah wajah dibersihkan dengan seksama.

2. Tetrasiklin Topikal

Tetracycline topikal juga bisa diresepkan untuk jerawat, tetapi tergolong jarang karena efek sampingnya
bisa menyebabkan kulit menjadi kuning.

a. Sediaan = Salep (dikombinasikan dengan kortikosteroid topikal). Digunakan sebanyak 2- 4 x sehari.

b. Sediaan yang Beredar

Terra – Cortril (Oxytetracycline HCl 30 mg & hydrocortisone 10 mg) Pfizer Indonesia

Oxytetracycline (Oxytetracycline 3%) INDOFARMA

Sancortmycin (Oxytetracycline HCl 30 mg & Hydrocortisone 10 mg) Caprifarmindo


3. Klindamisin Topikal

a. Sediaan

Tersedian konsentrasi 1% atau 2% dalam formulasi gel, losion, larutan, serta tempelan sekali pakai “pad”
yang digunakan 2x sehari. Kombinasi dengan benzoil peroksida dapat meningkatkan efikasi.

b. Sediaan yang Beredar

ORAL

1.Eritromisin Sistemik

a. Dosis & Lama Penggunaan

Dosis untuk pengobatan jerawat yaitu 500 mg, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terpisah
selama minimal 3 bulan. Pada orang dewasa dan anak di atas 12 tahun, biasanya diberikan pada
pengobatan jerawat dengan dosis 500 mg 2 x sehari. Bila setelah 3 bulan pertama tidak ada perbaikan,
antibiotika sebaiknya diganti. Perbaikan maksimum biasa terjadi setelah empat hingga enam bulan
tetapi untuk kasus yang lebih berat pengobatan perlu dilanjutkan untuk dua tahun atau lebih.

b. Sediaan yang Beredar


2. Azitromisin Sistemik

a. Dosis & Lama Penggunaan

Belum ada data tentang standarisasi berapa dosis optimum dan frekuensi pemberian azitromisin untuk
terapi akne. Masih banyak protokol pemberian azitromisin yang digunakan untuk pengobatan akne.
Pada laporan kasus yang diteliti oleh ahli, dilakukan pengamatan dua macam protokol pemberian
azitromisin yaitu pemberian 500 mg per hari selama empat hari berturut-turut setiap bulannya dan
pemberian 500 mg pada hari pertama yang diikuti 250 mg/hari selama empat hari berturut-turut setiap
bulannya selama tiga bulan. Perbaikan klinis secara nyata diperoleh setelah tiga bulan pemakaian
azitromisin oral.

Akan tetapi hal tersebut belum dapat dijadikan patokan karena dalam laporan kasus-kasus tersebut
tidak ada pembanding untuk protokol pemberian azitromisin dosis 500 mg selama empat hari setiap
bulannya. Ketiga pasien dalam laporan kasus semuanya tidak diberikan terapi topikal, seperti retinoid
atau topikal antibiotika, dengan maksud untuk melihat efektivitas antibiotika azitromisin oral.
Antibiotika oral sebaiknya tidak diberikan untuk akne ringan karena untuk jenis akne ini cukup diberikan
obat-obatan topical.

b. Sediaan yang Beredar

Azithromycin sediaan tablet di Indonesia memiliki kekuatan 500 mg. Sediaan kaplet memiliki kekuatan
250 dan 500 mg. Ada pula sediaan sirup kering dalam botol dengan kekuatan 200 mg/5ml, serta sirup
kering dalam sachet dengan kekuatan 50 mg dan 100 mg per sachet.

3. Tetrasiklin Sistemik

a. Dosis & Lama Penggunaan

Dosis inisial yang umum digunakan 500mg 2 x sehari diberikan 1 jam sebelum makan; setelah 1 atau 2
bulan nampak perbaikan yang berarti pada jerawat, dosis dapat diturunkan menjadi 500mg sehari
selama 1 atau 2 bulan.

b. Sediaan yang Beredar

Obat tetracycline yang tersedia di pasaran umumnya memiliki bentuk sediaan secara oral, yaitu berupa
kapsul atau tablet yang terdiri dari dua jenis kekuatan dosis : 250 mg bahan aktif per tablet atau 500 mg
bahan aktif per tablet. Namun, tetracyclin 500 mg adalah yang paling banyak beredar dan digunakan
oleh orang-orang.
4. Doksisiklin Sistemik

a. Dosis & Lama Penggunaan

50-100mg perhari hingga 12 minggu. Dosis inisial yang digunakan ialah 100mg atau 200mg perhari,
diikuti oleh 50mg perhari sebagai dosis pemeliharaan setelah nampak perbaikan.
b. Sediaan yang Beredar

5. Minosiklin Sistemik

a. Dosis & Lama Penggunaan

50mg 2x sehari atau 100mg perhari selama 6 minggu atau lebih.

b. Sediaan yang Beredar

Minocin (Phapros) Kapsul 50mg, 100mg; tablet salut selaput 50mg, 100mg (K)
6. Klindamisin Sistemik

a. Dosis & Lama Penggunaan

150-300 mg tiap 6 jam. Dosis maksimum per kali minum 450 mg dan dosis maksimum perhari 1,8 g.

b. Sediaan yang Beredar

Dapus

Buku ISO Farmakoterapi Buku 2

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/136-akne-dan-rosasea/1361-sediaan-topikal-untuk-
akne/antibakteri-topikal

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/136-akne-dan-rosasea/1362-sediaan-oral-untuk-
akne/antibakteri-oral

Jurnal Unair
LAPORAN KASUS
Terapi Akne Inflamasi dengan Azitromisin Dosis Denyut–Kasus Seri
(Azithromycin Pulse Dose in the Treatment of Inflammatory Acne– Serial Cases)
Devi Artami Susetiati, Febrina Rismauli Panggabean, Dwi Retno Adi Winarni
Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,
Rumah Sakit Dr. Sardjito Indonesia

Anda mungkin juga menyukai