Bahan Ajar
Bahan Ajar
Gerak Parabola
3.1 Defenisi Gerak Parabola
Pernahkah kalian melihat pertandingan bola basket? Mudah-mudahan pernah
walaupun hanya melalui Televisi. Apa saja yang diperhatikan supaya bisa
memenangkan pertandingan?
Ya, tentu saja memasukkan bola ke ring dan mendapatkan poin. Apa saja yang harus
diperhatikan pemain agar dapat memasukkan bola ke dalam ring?
Coba analisis gambar di bawah besaran fisika apa saja yang mempengaruhi supaya
pemain basket dapat memasukkan bola tepat ke dalam ring?
Gerak parabola merupakan perpaduan gerak lurus beraturan (GLB) pada arah
horizontal dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) pada arah vertikal. Gerak
parabola juga dikenal dengan gerak peluru. Lemparan bola, bola yang ditendang,
peluru yang ditembakkan dari senapan, atlet yang melakukan lompat jauh atau lompat
tinggi,merupakan contoh gerak parabola. Pada pembahasan ini kitamengabaikan
gesekan udara, dan tidak akan memperhitungkan dengan proses bagaimana benda
dilemparkan, tetapi hanya memerhatikan geraknya setelah dilempar dan bergerak
bebas di udara dengan pengaruh gravitasi semata. Oleh karena itu, percepatan benda
tersebut disebabkan oleh percepatan gravitasi (g) yang arahnya ke bawah (menuju
pusat Bumi).
Jika kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak
parabola memiliki 3 titik kondisi,
Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda memiliki kecepatan awal .
Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada ketinggian
Gerak Parabola merupakan gabungan dari dua komponen gerak, yakni komponen
gerak horizontal (sumbu x) yaitu GLB dan komponen gerak vertikal (sumbu y) yaitu GLBB.
X):
Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam
setiap rentang waktu karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada
sumbu x , sehingga:
vertikal , sehingga:
Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t) dengan rumus:
Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat mencari
kecepatan benda jika kedua komponen lainnya diketahui.
Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat mengetahui besarnya
sudut θ yang dibentuk, yaitu: