BAB I Dan 2 Manajemen
BAB I Dan 2 Manajemen
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman era globalisasi seperti saat ini, kuantitas (jumlah) rumah sakit
jumlah rumah sakit ini terkadang tidak diikuti dengan peningkatan kualitas
rumah sakit itu sendiri, salah satu contohnya dalam hal mutu pelayanan yang
Tahun 2009 pasal 29B rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan yang bermutu, diperlukan penataan dan manajemen yang baik pula,
pelayanan yang baik pula kepada klien yang dirawat di rumah sakit.
2015). Kuantitas atau jumlah sumber daya perawat merupakan aspek yang
dan sebagainya.
antara lain sebagai berikut: top manager, middle manager, dan nursing low
sumber daya manusia dan materi secara efektif. Tujuan dari manajemen
tanggung jawab lebih dalam merawat pasien terutama di instalasi rawat inap
dimana perawatlah yang merawat pasien selama 24 jam. Oleh karena itu,
2015). Kuantitas atau jumlah sumber daya perawat merupakan aspek yang
dan sebagainya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keperawatan
Ruang X
di Ruang X.
pelayanan keperawatan di X.
ditemukan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
manajerial untuk mengembangkan tujuan yang jelas dan realistis bagi pelay
anan keperawatan, sesuai dengan teori, sistematik, prinsip dan metode yang
saling berkaitan dan berada pada tataran institusi yang besar dengan organi
sasi keperawatan yang ada di dalamnya sampai ke level unit. Teori ini meli
puti pengetahuan tentang misi dan tujuan dari institusi tetapi masih membut
ik.
menggunakan tenaga manusia yang ada serta sumber daya lain dan teknolo
bahwa manajemen adalah seni dan ilmu, atau suatu seni yang punya landas
pakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suat
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan suatu proses berkelanjutan yang diawali
jamin klien atau pasien akan menerima pelayanan kesehatan yang mere
g, 2017).
a. Tujuan Perencanaan
apai.
laksanaan program.
c. Prasyarat perencanaan
- Pengumpulan data
- Analisa lingkungan (SWOT: strength, weakness, opportunities, t
hreatened)
nghambat
ang digunakan.
e. Jenis Perencanaan
f. Manfaat Perencanaan
- Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
aan
- Memudahkan kordinasi
- Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah dipah
ami
g. Keuntungan Perencanaan
duktif.
h. Kelemahan Perencanaan
- Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal ketepatan infor
ambil
2. Organizing (Pengorganisasian)
uatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan (Siagian, 2016 dalam Nur
dengan unit lainya, baik menurut vertikal maupun horizontal, yang bert
en.
a. Prinsip Pengorganisasian
ertentu.
b. Langkah-langkah Pengorganisasian
- Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tert
mencapai tujuan.
n yang praktis.
- Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh s
- Mendelegasikan wewenang.
3. Ketenagaan
t-tepatnya.
ngarahan:, Pengawasan
n tenaga:
- Tercapainya tujuan
a. Fungsi pengarahan
b. Langkah-langkah pengarahan
stasi.
erjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikel
unjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terj
adi lagi. Pengawasan juga diartikan sebagai suatu usaha sistematik untu
akan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pe
ck, 2017). Sepuluh karakteristik suatu sistem control yang baik yaitu: h
penerimaan pada titik kritis, harus objektif, harus fleksibel, harus menu
- Analisa Tugas
a mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif beberapa alat dig
- Kontrol kualitas
a. Prinsip controlling
b. Pelaksanaan controlling
- Ronde keperawatan.
t.
c. Tipe controlling
- Input control.
- Proses control.
- Output control.
- Menetapkan standar
tapkan.
e. Manfaat Pengawasan
1. Manajemen Unit
a. Ruangan
2) Letak: jauh dari tempat keramaian seperti kantin, dekat dengan ruang
sesuai dengan jumlah tempat tidur, jumlah dan ukuran jendela sesuai
dengan besar ruangan, warna cat lembut, tidak berjamur, bersih, pintu
kamar mandi dengan klien sesuai, lantai tidak licin, bersih, letak
ada pada setiap tempat tidur klien. Terdapat papan penunjuk arah.
bantal, sarung guling, perlak, stik laken, selimut, baju klien, waslap,
tempatnya.
3) Alat-alat tanda vital: tensimeter, stetoscope, termometer,
7) Emergency trolley
8) O2 dan manometer
plester, set infus, kateter, NGT, kondom kateter, urine bag, dan obat-
obatan.
10) Alat-alat rumah tangga: kasur, bantal, guling, meja, jam dinding,
kursi, lemari (besar dan kecil), lampu, alat makan (piring, sendok,
c. Hubungan perawat-klien
d. Hubungan perawat-perawat
masalah tim
keperawatan yang mengacu kepada visi, misi dan tujuan rumah sakit,
meliputi:
1. Man
2. Money
3. Metode/ model
labolatorium.
4. Material
a. Lingkungan Fisik
b) Ukuran
Vasilities (2015-2017)
c) Ruangan
empat pasien.
dari sisi dan kaki tempat tidur dan dinding. diruang multiple
bed ukuran lantai minimal 1,22 m2, dalam area multiple bed
d) Desain Ruangan
- Tata letak ruang rawat inap harus disesuaikan dengan
tutup mayat)
5. Marketing
konsumen, indikator dari tingginya nilai jual rumah sakit dapat dilihat
dari peningkatan konsumen dalam pemanfaatan pelayanan rumah sakit,
2016: 2018).
sakit, hal ini dilihat dari pelayanan keperawatan yang ada dalam
d. TOI
Menurut Depkes adalah RI (2015) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi kesaat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gamb
aran tingkatan efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong ti
e. BTO
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tem
pat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (Depkes RI, 2015), Dalam satu
a) Pengertian SPO
tujuan organisasi.
b) Tujuan SPO
dalam organisasi
petugas/pegawai terkait.
4) Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari
inefisiensi
c) Fungsi SPO :
dilacak.
bekerja.
d) Penerapan SPO
3) SPO juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan
kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan
untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga dapat
alam, 2017), yang mengacu kepada tahapan proses keperawatan yang meli
a. Kriteria Pengkajian
- Status biologis-psikologis-sosial-spritual
nda/ gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (P, E).
a terbaru.
3. Standar 3: Perencanaan keperawatan
rawatan
4. Standar 4: Implementasi
an
dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Ada
h pencapaian tujuan
ncanaan keperawatan
1. Definisi
rtulis tentang status dan perkembangan kondisi klien serta semua kegia
uga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi (Int
pasien dan perubahan yang terjadi dari tindakan yang dilakukan oleh p
an pada pasien.
kbaiknya.
aspek:
a. Hukum
gadilan.
ratasi dan seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan dim
onitor melalui catatan yang akurat. Hal ini akan membantu mening
c. Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap mas
ain akan bisa melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikas
d. Keuangan
e. Pendidikan
f. Penelitian
g. Akreditasi
a. Data demografik
c. Formulir persetujuan
d. Diagnosa
e. Pengobatan
h. Catatan perawat
j. Catatan laboratorium
watan.
d. Merubah instruksi tanpa izin dan tidak melalui prosedur yang bena
r.
a. Pengkajian
b. Perencanaan
penito, 2018).
c. Implementasi
Implementasi adalah tindakan yang dilakukan terhadap pasien, bai
penito, 2018).
d. Evaluasi
e. Catatan perkembangan
(Carpenito, 2018).
Berbentuk dalam tabel dan grafik selama 24 jam antara lain : berat
h. Perencanaan pulang
i. Perawatan di rumah
arpenito, 2018)
yaitu:
Menurut Grant & Massey (2019) dan Marquis & Huston (2019) ada 5
dua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan per
kukan satu atau dua fungsi bagi semua pasien dalam sebuah unit.
tan)
keterampilan saja.
wat yang lain khusus memandikan pasien, perawat lain mengurus obat-
ebagai keterampilan saja. Selain itu ketika tanggung jawab untuk seora
asien saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk
setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh oran
g yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa ditera
pkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untu
mbuat rencana pulang klien jika diperlukan. Jika perawat primer sedang
in (associate nurse).
ana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan ter
vidu
- Asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayana
an advokasi
bagai disiplin.
sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi
on & Gray (2018) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep ber
ikut:
n tehnik kepemimpinan.
watan terjamin.
- Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan ber
dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil y
Kelebihan:
Kelemahan :
kasus pasien selama dirawat. Para manejer dapat terkait dengan muatan
- Dengan pasien secara geografis berada dalam satu unit atau unit-uni
f. Metode Modular
akit sampai pasien pulang. Keuntungan pada metode modular mutu pel
tua tim.
Keuntungan:
- Biaya efektif.
Kerugian :
- Sedikit perawat register yang digunakan untuk mengatasi kondisi pa
unit yang lain didalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.
pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau
untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam
atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan
sosial.
masyarakat.
Di dalam perencanaan pulang, terdapat pemberian edukasi atau
1) Bagi Pasien:
sebagai bagian yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya.
2) Bagi Perawat:
segera antisipasi.
pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat
terdekat.
Keadaan Pasien:
1. Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain
2. Tingkat ketergantungan
Pasien
Perencanaan Pulang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness). Sementara analisis eksternal
kotak isu – isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara
EKSTERNAL
OPPORTUNITY THREAT
INTERNAL
STRENGTH Comparative Advantage Mobilization
WEAKNESS Divestment/ Invesment Damage Control
Sumber : Hisyam (2010)
Keterangan :
b. Sel B : Mobilization
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti
kuadran SWOT.
taktisnya.
organisasi.
membenahi diri.