Abstrak
Ibu hamil dengan usia kehamilan 20 minggu sering mengalami hipertensi. Beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi kehamilan yaitu usia (>35 tahun), faktor kehamilan,
obesitas, dan riwayat hipertensi. Angka kematian akibat hipertensi dalam kehamilan di
Indonesia semakin meningkat yaitu sebesar 27,1% pada tahun 2015 dan 33% pada tahun
2018. Tujuan dilakukan studi kasus yaitu mengetahui lebih mendalam masalah keperawatan
yang muncul sehingga mampu membuat perencanaan yang tepat dan mencegah terjadi
komplikasi seperti pre eklampsia, eklampsia, solusio plasenta dan lain- lain. Sedangkan
pada janin : terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus, kelahiran prematur, asfiksia
neonatorum, dan kematian janin. Populasi dalam penelitian ini adalah klien bernama Ny. D
jenis kelamin perempuan, berusia 42 tahun dengan status perkawinan menikah dan
mendapatkan sumber informasi dari klien dan keluarga. Berdasarkan data penelitian didapatkan
hasil masalah keperawatan yaitu risiko penurunan curah jantung, nyeri akut berhubungan
dengan agen injury fisik, risiko infeksi, intoleransi aktivitas, kelelahan, dan menyusui tidak
efektif.
Kata kunci: sectio caesarea, hipertensi dalam kehamilan, diagnosa keperawatan.
Abstract
Pregnant women with gestational age of 20 weeks often experience hypertension. Some of the
factors that influence the occurrence of gestational hypertension are age (> 35 years),
pregnancy factors, obesity, and a history of hypertension. The mortality rate due to
hypertension in pregnancy in Indonesia is increasing, namely by 27.1% in 2015 and 33% in
2018. The purpose of a case study is to find out more about nursing problems that arise so that
they are able to make proper planning and prevent complications such as pre eclampsia,
eclampsia, placental abruption and others. Whereas in the fetus: stunted fetal growth in the
uterus, premature birth, neonatal asphyxia, and fetal death. The population in this study was a
client named Ny. D is female, 42 years old with married marital status and obtaining
information sources from clients and family. Based on the research data, it was found that the
results of nursing problems were the risk of decreased cardiac output, acute pain associated
with physical injury agents, risk of infection, activity intolerance, fatigue, and ineffective
breastfeeding.
Keywords: sectio caesarea, hypertension in pregnancy, nursing diagnosis.
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
125
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
126
reproduksi salah satunya yaitu pemakaian natrium (<100 mmol Na/2,4 gr, Na/6 gr
kontrasepsi sehingga diharapkan klien Nacl/hari), menurunkan berat badan bila
dapat memilih sendiri jenis kontrasepsi terdapat kelebihan (IMT ≥ 27). istirahat
yang sesuai dengan keinginan klien. Peran cukup pada tidur malam (7-8 jam), dan
preventif yaitu pencegahan dan tidur siang (≤ 2 jam).
meminimalisasi potensi risiko agar tidak
terjadi komplikasi dengan cara Asuhan keperawatan
menganjurkan klien untuk mengontrol 1. Pengkajian Keperawatan
tekanan darah secara teratur, kontrol Menurut Prawirohardjo (2013),
terjadinya perdarahan, dan kontrol Pengkajian pada pasien dengan kasus
kontraksi uterus. Peran kuratif pada ibu hipertensi dalam kehamilan meliputi:
pasca partum yaitu pemberian obat identitas umum ibu, data riwayat
antibiotik, analgetik, dan antihipertensi kesehatan sekarang, dahulu, dan
dengan cara berkolaborasi dengan tim keluarga, riwayat perkawinan, riwayat
medis lainnya yang bertujuan untuk obstetrik, aktivitas/istirahat, sirkulasi,
mengatasi tanda dan gejala ibu pasca integritas ego, eliminasi,
partum dengan hipertensi dalam kehamilan. makanan/cairan, neurosensori,
Peran rehabilitatif yaitu upaya yang nyeri/ketidaknyamanan, pernapasan ,
dilakukan perawat dalam masa pemulihan keamanan, pembelajaran/penyuluhan
klien dalam aspek biopsikososial dengan
cara memandirikan klien sehingga klien Metode penulisan
dapat pulih, mampu dalam beraktivitas Sistem penulisan yang digunakan penulis
sehari-hari, memotivasi klien untuk minum yaitu menggunakan metode pendekatan
obat secara teratur dan selalu kontrol ke kasus untuk memperoleh data informasi.
pelayanan Kesehatan. Penulis mengambil data dan informasi
klien melalui wawancara secara langsung
Menurut Kemenkes RI (2013), Tindakan kepada klien, keluarga dan perawat
medis yang dapat dilakukan pada ibu ruangan. Observasi terhadap klien
pasca partum dengan hipertensi dalam dilakukan dengan mengamati klien secara
kehamilan, antara lain: pemberian obat langsung untuk mengetahui gambaran
antihipertensi, terapi sedatif misal secara nyata kondisi klien pasca partum
fenoarbital 30 mg, dianjurkan untuk segera tindakan sectio caesarea atas indikasi
melakukan tubektomi, mengurangi asupan Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK), dan
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
127
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
128
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
129
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
130
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
131
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
132
terpasang kateter. Pada pukul 09.00 hypobach 100 mg (iv) dan katelorac
WIB klien dibawa ke ruang operasi, 30mg (drip). Lalu dilakukan
lalu pada pukul 09.45 WIB telah pemeriksaan laboratorium dengan hasil
dilakukan operasi dan lahir satu orang leukosit 13,6 ribu/ul, hemoglobin 11, 2
bayi yang berjenis kelamin laki-laki, g/dl, hematokrit 36,3%, trombosit 365
berat badan 3100 gram, dengan ribu/ul. GDS 80 mg/dl, HbsAg non
panjang badan 53 cm, lingkar kepala reaktif, dan anti HIV non reaktif.
35cm, lingkar dada 34cm, lingkar perut
32cm, APGAR Score menit ke1: 8, Prosedur dan pengumpulan data
menit ke5: 9 dan anus positif. Lalu Pengumpulan data dilakukan dengan
klien dipindahkan ke ruang recovery mengumpulkan data dengan wawancara
dilakukan pemeriksaan kesadaran langsung pada klien, observasi dari
compos mentis, warna kulit kemerahan, pemeriksaan fisik secara langsung kepada
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi klien, hasil pemeriksaan diagnostik dan
90x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu data-data yang dikumpulkan. Sehingga
36oC. luka operasi tertutup, lokasi luka penulis mendapatkan data subjektif dan
abdomen, terpasang cairan RL 500ml/8 data objektif.
jam 20tpm, jumlah urine 200ml warna
kuning keruh. Lalu klien dipindahkan Pengolahan dan data fokus
ke ruang Dahlia pada pukul 11.00 WIB Pengolahan data dilakukan dengan tahapan
dengan diagnosa masuk P5 A0 post sc sebagai berikut: Data Subjektif; klien
H1 atas indikasi HDK Post Matur. mengatakan pernah mengalami tekanan
Tindakan yang dilakukan di ruang darah tinggi pada usia kehamilan 7 bulan
dahlia yaitu pemeriksaan fisik post mencapai 150/90 mmHg, klien
partum dengan hasil keadaan umum mengatakan nyeri bagian perut pada bekas
baik, kesadaran compos mentis, luka SC, nyeri muncul saat bergerak, nyeri
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi, terasa seperti tertusuk-tusuk, klien
90x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu mengeluh nyeri di area perut, skala nyeri 5,
36,2oC, pernapasan vesikuler, bunyi nyeri muncul selama ±1 menit dan hilang
jantung 1 dan 2 reguler, bising usus timbul, klien mnegatakan lemas, klien
positif, TFU 2 jari dibawah pusat, mengatakan sulit bergerak karena perut
lochea merah, akral hangat, crt <2 terasa sakit, klien mengatakan bayi
detik. Telah diberikan obat injeksi menolak untuk menghisap, klien
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
133
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
134
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
135
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
136
tubektomi bila jumlah anak sudah cukup. Evaluasi keperawatan Dari 5 (lima)
Pemeriksaan penunjang yang ada pada diagnosa pada kasus hanya 4 (empat)
teori namun tidak dilakukan pada kasus diagnosa keperawatan yang sudah teratasi
adalah tes kimia darah untuk mengetahui yaitu diagnosa risiko penurunan curah
nilai peningkatan asam urat. jantung berhubungan dengan peningkatan
Berdasarkan teori Hipertensi Dalam afterload, nyeri akut berhubungan dengan
Kehamilan (HDK) terdapat 7 diagnosa agen injury fisik (luka insisi operasi sectio
keperawatan, dari 7 diagnosa keperawatan caesarea), risiko infeksi berhubungan
yang muncul pada kasus hanya 5 diagnosa dengan efek prosedur invasif, dan
keperawatan yaitu, risiko penurunan curah intoleransi aktivitas berhubungan dengan
jantung berhubungan dengan peningkatan nyeri luka insisi operasi, kelelahan.
afterload, nyeri akut berhubungan dengan Adapun diagnosa keperawatan yang belum
agen injury fisik (luka insisi operasi tercapai yaitu menyusui tidak efektif
section caesarea), risiko infeksi berhubungan dengan kurangnya
berhubungan dengan efek prosedur invasif, pengetahuan ibu tentang cara menyusui
intoleransi aktivitas berhubungan dengan yang benar.
nyeri luka insisi operasi, kelelahan, dan
menyusui tidak efektif berhubungan Daftar Pustaka
dengan kurangnya pengetahuan ibu
Junaidi, I. (2010). Hipertensi, pengenalan,
tentang cara menyusui yang benar. pencegahan, dan pengobatan. Jakarta :
BIP Kelompok Gramedia.
Perencanaan keperawatan sudah sesuai
antara teori dan kasus sehingga tidak Kemenkes RI. (2013). Pedoman teknis
penemuan dan tatalaksana hipertensi.
terjadi kesenjangan.
Jakarta : Kementerian kesehatan Republik
Indonesia.
Pada tahap pelaksanaan keperawatan
Kemenkes RI. (2015). Profil kesehatan
diagnosa ketiga risiko infeksi berhubungan Indonesia tahun 2015. Jakarta :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
dengan efek prosedur invasif, penulis
menemukan kesenjangan, hal ini Kemenkes RI. (2018). Riset kesehatan
dasar 2018. Jakarta : Kementerian
dikarenakan pada perencanaan kolaborasi
kesehatan Republik Indonesia.
dengan dokter terkait pemeriksaan
Mitayani. (2011). Asuhan keperawatan
laboratorium yaitu nilai leukosit tidak
maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
dilakukan karena pada klien tidak terjadi
tanda-tanda infeksi.
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810
137
Buletin Kesehatan Vol.4 No.2 Agustus-Desember 2020 ISSN: 2614-8080 EISSN: 2746-5810