Shafanissa Nurulhizzah & Suci Indah Pratiwi

Soal Kasus 3
Seorang perempuan usia 25 tahun post partum sectio caesaria hari pertama,
dirawat di RS. Pasien terbaring terus di tempat tidur dengan alasan masih takut
untuk bergerak karena nyeri akibat luka operasi. Hasil pengkajian Tekanan Darah
100/70 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, pemeriksaan Hb 8 gr/dl, lochea rubra,
TFU tiga jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras. Riwayat anestesi pada saat
operasi SC yaitu anestesi spinal.

Tugas
Buat dalam kertas flifchart max 2 lembar wakrtunya 30 menit analisa kasus diatas
yang mencakup
1. Patofisiologi (pathway)
2. Masalah Keperawatan
3. Analisis dari setiap dijelaskan berdasarkan skema
4. Intervensi yang relevan dengan setiap masalah ( Pergunakan Salah Satu
EBP terkait )

1. pathway

2. Masalah keperawatan

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas

3. Analisa data

Data Etiologi Masalah

Data subjektif : Post Sectio caeserea Intoleransi aktivitas

Klien mengatakan takut 

untuk bergerak karena Nyeri akibat Post Sectio

nyeri akibat luka operasi caesarea 

Data objektif : Terbaring di tempat tidur

- Klien nampak

berbaring terus
Kesulitan memenuhi
ditempat tidur
kebutuhan aktivitas
- Terdapat luka

post op sc
Membutuhkan bantuan
- Klien nampak
orang lain dalam
berbaring
pemenuhan kebutuhan
- TTV :
aktivitas sehari-hari
TD : 100/70

mmhg
Intoleransi aktivitas
Nadi : 88x/menit

4. intervensi
No Dx tujuan Intervensi Rasional
1 Intoleransi Tupan : intoleransi 1) Atur posisi 1 1) Dengan mengatur

aktivitas aktivitas teratasi bantal di bawah posisi 1 bantal di

Tupen : +- 3 hari lutut bawah lutut dapat

selama perawatan 2) Anjurkan klien terjadi peregangan

intoleransi aktivitas melakukan pada uterus dan dapat

berkurang aktivitas secara mengurangai nyeri

Kriteris hasil : mandiri secara 2) Memnadirikan klien

 Klien bertahap melakukan aktivitas

mampu 3) Beri penkes secara bertahap

melakukan tentang 3) Memotivasi klien agar

aktivitas pentingnya mau melakukan

mandiri imobilisasi mobilisasi

secara

bertahap