Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PERBEDAAN BEBAN STRESS PADA MAHASISWA LAKI-

LAKI DAN PEREMPUAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

LILA BISMALA
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Surel: lila1976bismala@gmail.com
ABSTRAK

Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi tentu seringkali mengalami perasaan


tertekan yang bermuara pada stress. Keadaan ini akan berbeda antara mahasiswa
laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
stress antara mahasiswa laki-laki dan perempuan yang sedang menyusun skripsi.

ABSTRACT

Students who are preparing thesis certainly often experience feelings of distress
that leads to stress. This situation will be different between male students and
female. This study aims to determine the stress difference between male students
and female who was writing his thesis.

63
PENDAHULUAN untuk dijadikan bahan kajian
Pendidikan formal di perguruan penelitian, yaitu perbedaan beban
tinggi berperan penting dalam stress antara mahasiswa laki-laki dan
menghasilkan individu yang perempuan yang sedang menyusun
bermartabat, tangguh, serta kreatif. skripsi.
Mewujudkan hal itu tidaklah mudah,
karena melalui serangkaian proses LANDASAN TEORITIS
pembelajaran yang panjang dan tidak PENDIDIKAN
mudah. Pada tingkat akhir, Pada hakekatnya pendidikan
mahasiswa diharuskan menyusun berfungsi untuk mengembangkan
tugas akhir dalam bentuk skripsi dan kemampuan dan membentuk watak
kemudian mempertanggung serta peradaban bangsa yang
jawabkannya. Selain melakukan bermartabat dan mencerdaskan
penyusunan skripsi tersebut, kehidupan bangsa. Secara opersional
mahasiswa masih disibukkan dengan pendidikan bertujuan untuk
kegiatan perkuliahan seperti biasa, mengembangkan potensi peserta
seperti menghadiri perkuliahan, didik agar menjadi manusia yang
mengikuti ujian dan mengerjakan beriman dan bertakwa, berwatak,
tugas yang diberikan dosen. berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Kegiatan perkuliahan seperti ini cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
merupakan beban dalam proses warga negara yang demokratis serta
pendidikan yang dilalui mahasiswa. bertanggung jawab. Pedidikan
Beragam sikap mahasiswa dalam sebagai suatu proses, membutuhkan
melaluinya. Ada mahasiswa yang adanya raw-input dan instrumental
merasa tertantang dengan keadaan input. Raw input merupakan peserta
seperti itu dan berusaha didik sedangkan instrumental input
menyelesaikan semuanya secara baik terdiri dari : gedung, perpustakaan,
dan tepat waktu. Ada mahasiswa pedoman akademik, dosen,
yang merasa terbebani sehingga kurikulum, metode dan lain-lain.
menyebabkan mahasiswa tersebut Kedua raw input dan instrumental
menjadi stress dan mengabaikan input masuk dalam proses, yang akan
segala tugas, kewajiban dan memakan waktu sekitar delapan
tanggung jawabnya sebagai semester. Ketiga, output (hasil didik)
mahasiswa biasa. yang sesuai dengan kriteria institusi
Perbedaan di antara keadaan dan siap untuk masuk ke dalam
mahasiswa laki-laki dan perempuan, persaingan sumber daya manusia.
menyebabkan perbedaan sikap Dosen merupakan instrumen yang
mereka dalam menjalani proses sangat menentukan keberhasilan
perkuliahan. Perempuan dikenal proses pendidikan, karena dari
lebih penakut dengan segala dosenlah perpindahan ilmu dilakukan
konsekuensi ketika tidak melakukan kepada peserta didik. (Rosul
tugas, tentunya akan menjalankan Asmawi, 2005)
semua proses perkuliahan dengan
benar. Sedangkan mahasiswa laki- STRESS
laki cenderung kurang memberikan Stres didefinisikan sebagai suatu
perhatian dan sering kali tanggapan penyesuaian, yang
mengabaikan tugas dan tanggung dilatarbelakangi oleh perbedaan
jawabnya. Keadaan ini menarik individu atau proses psikologis yang

64
merupakan suatu konsekuensi dari 1. Faktor-faktor intrinsik dalam
setiap tindakan dari luar pekerjaan, yang terdiri dari
(lingkungan), situasi, peristiwa yang konflik peran, peran ganda (role
menetapkan permintaan psikologis ambiguity), beban kerja terlalu
dan atau fisik berlebihan kepada banyak, tidak cukupnya
seseorang (Ivancevich & pengawasan, peralatan kerja
Matteson,1999). Stres ditimbulkan kurang memadai, dan lingkungan
oleh interaksi antara individu dan kerja tidak baik.
lingkungan yang diterima dan 2. Struktur dan pengendalian
merupakan beban yang berlebihan organisasional, yang terdiri dari
serta merupakan penyebab factor- pola organisasi, sistem dan
faktor fisik atau psikologis berada di prosedur kerja, pengambilan
luar kestabilan, sehingga keputusan, dan kolusi.
menimbulkan ketegangan dalam diri 3. Sistem imbalan, yang terdiri dari
individu. Stres dapat juga ketidakadilan imbalan,
dinyatakan sebagai keadaan yang kerahasiaan sistem, umpan balik
tidak menyenangkan sebagai akibat yang tidak jelas.
ketika seseorang menghadapi 4. Kebijakan manajer, meliputi
ketidakpastian apakah dia dapat kebijakan manajemen personalia,
mengatasi kesan tantangan kurangnya kesempatan
(perceived challenge) terhadap nilai- berkembang, takut adanya
nilai yang penting. Dari definisi pemindahan (transfer) yang tidak
tersebut di atas, terdapat 3 komponen adil, kurangnya kesempatan
yang perlu dipahami, yaitu : pelatihan, takut ada pengurangan
1. Kesan tantangan (perceived karyawan.
challenge) stres dapat timbul 5. Kepemimpinan, yang
karena interaksi antara seseorang dipengaruhi oleh hubungan kerja
dengan persepsi mereka terhadap yang jelek, kurangnya rasa
lingkungannya (belum tentu hormat, kurangnya dukungan
realita). dari atasan
2. Nilai yang penting (important
value), dimana ketika ada Aspek-aspek stres menurut Sarafino
kejadian yang menimpa, namun (1994) dalam Rindang dkk (2006)
sesuatu hal tersebut dinilai tidak meliputi :
penting maka tidak akan a. Aspek Biologis
menimbulkan stres. Aspek biologis dari stres berupa
3. Ketidakpastian penyelesaian gejala fisik. Gejala fisik dari stres
(uncertainty resolution), di mana yang dialami individu antara lain:
akan terjadi bila seseorang sakit kepala, gangguan tidur,
menginterpretasikan situasi gangguan pencernaan, gangguan
dengan tingkat kemungkinan dia makan, gangguan kulit dan
dapat sukses dalam menghadapi produksi keringat yang
tantangan berlebihan.
b. Aspek Psikologis
Menurut Ivancevich dan Aspek psikologis stres berupa
Matteson (1999), faktor-faktor gejala psikis. Gejala psikis dari
penyebab stress dalam organisasi stres antara lain:
adalah sebagai berikut : 1. Gejala kognisi

65
Kondisi stres dapat Hubungan dengan lingkungan
menganggu proses pikir sosial adalah dukungan sosial
individu. Individu yang yang diterima dan integrasi
mengalami stres cenderung dalam hubungan interpersonal.
mengalami gangguan daya d. Strategi koping
ingat, perhatian dan Strategi koping merupakan
konsentrasi. rangkaian respon yang
2. Gejala emosi melibatkan unsur-unsur
Kondisi stres dapat pemikiran untuk mengatasi
menganggu kestabilan emosi permasalahan sehari-hari dan
individu. Individu yang sumber stres yang menyangkut
mengalami stres akan tuntutan dan ancaman yang
menunjukkan gejala mudah berasal dari lingkungan sekitar.
marah, kecemasan yang Mahasiswa dapat mengalami stress,
berlebihan terhadap segala sebagaimana sering terjadi terutama
sesuatu, merasa sedih dan pada mahasiswa yang sedang
depresi. menyusun skripsi. Adapun faktor-
3. Gejala tingkah laku faktor yang diduga dapat
Kondisi stres dapat mempengaruhi stres dalam
mempengaruhi tingkah laku menyusun skripsi antara lain:
sehari-hari yang cenderung a. Faktor internal mahasiswa
negatif sehingga 1) Jenis kelamin
menimbulkan masalah dalam Penelitian di Amerika Serikat
hubungan interpersonal. menyatakan bahwa wanita
. Menurut Smet (1994) dalam cenderung memiliki tingkat
Rindang dkk (2006), faktor yang stres yang lebih tinggi
dapat mempengaruhi stres antara lain dibandingkan pria. Secara
: umum wanita mengalami
a. Variabel dalam diri individu stres 30 % lebih tinggi dari
Variabel dalam diri individu pada pria.
meliputi: umur, tahap kehidupan, 2) Status sosial ekonomi
jenis kelamin, temperamen, Orang yang memiliki status
faktor genetik, inteligensi, sosial ekonomi yang rendah
pendidikan, suku, kebudayaan, cenderung memiliki tingkat
status ekonomi. stres yang tinggi. Rendahnya
b. Karakteristik kepribadian pendapatan menyebabkan
Karakteristik kepribadian adanya kesulitan ekonomi
meliputi: introvert-ekstrovert, sehingga sering
stabilitas emosi secara umum, menyebabkan tekanan dalam
kepribadian ketabahan, locus of hidup.
control, kekebalan, ketahanan 3) Karakteristik kepribadian
Variabel sosial-kognitif meliputi: mahasiswa
dukungan sosial yang dirasakan, Adanya perbedaan
jaringan sosial, dan kontrol karakteristik kepribadian
pribadi yang dirasakan. mahasiswa yang sedang
c. Hubungan dengan lingkungan menyusun skripsi
sosial menyebabkan adanya
perbedaan reaksi terhadap

66
sumber stres yang sama. menyebabkan terjadinya
Mahasiswa yang memiliki stres.
kepribadian ketabahan 2) Hubungan mahasiswa dengan
memiliki daya tahan lingkungan sosialnya
terhadap suber stres yang Hubungan mahasiswa yang
lebih tinggi dari pada sedang menyusun skripsi
mahasiswa yang tidak dengan lingkungan sosialnya
memiliki kepribadian meliputi dukungan sosial
ketabahan. yang diterima dan integrasi
4) Strategi koping mahasiswa dalam hubungan
Strategi koping merupakan interpersonal dengan
rangkaian respon yang lingkungan sosialnya.
melibatkan unsur-unsur
pemikiran untuk mengatasi Terdapat lima macam konsekuensi
permasalahan sehari-hari dan yang mungkin timbul akibat stres,
sumber stres yang yang meliputi :
menyangkut tuntutan dan 1. Akibat subyektif, seperti
ancaman yang berasal dari kegelisahan, agresif, kelesuan,
lingkungan sekitar. Strategi kebosanan, kemurungan
koping yang digunakan oleh (depresi), kelelahan, kekecewaan
mahasiswa yang sedang (frustasi), kehilangan kesabaran,
menyusun skripsi dalam harga diri yang rendah,
menghadapi stres, kegelisahan dan perasaan
berpengaruh pada tingkat terpencil.
stresnya. 2. Akibat perilaku, seperti mudah
5) Suku dan kebudayaan terkena kecelakaan,
6) Inteligensi penyalahgunaan obat, peledakan
Mahasiswa yang mempunyai emosi, makan yang berlebihan,
tingkat inteligensi yang lebih tidur berlebihan, makan dan
tinggi akan lebih tahan minum berlebihan, berperilaku
terhadap sumber stres dari impulsif.
pada mahasiswa yang 3. Akibat kognitif, seperti tidak
memiliki inteligensi rendah, mampu mengambil keputusan
karena tingkat inteligensi yang sehat, kurang dapat
berkaitan dengan berkonsentrasi, tidak mampu
penyesuaian diri. Mahasiwa berkonsentrasi, sangat peka
yang memiliki inteligensi terhadap kecaman atau kritik, dan
yang tinggi cenderung lebih rintangan mental.
adaptif dalam menyesuaikan 4. Akibat fisiologis, seperti kadar
diri. gula naik, denyut jantung naik
b. Faktor eksternal atau tekanan darah naik, mulut
1) Tuntutan pekerjaan/ tugas kering, berkeringat, sebentar-
akademik (skripsi) sebentar panas dingin
Tugas akademik (skripsi) 5. Akibat keorganisasian, seperti
yang dianggap berat dan kemangkiran, produktivitas
tidak sesuai dengan turun, mengasingkan dari teman
kemampuan individu dapat sekerja, kepuasan kerja,

67
menurunnya komitmen dan 1. Faktor Internal yang
loyalitas terhadap organisasi. mempengaruhi persepsi, yaitu
Menurut penelitian yang faktor-faktor yang terdapat dalam
dilakukan oleh Shenoy (2000) dalam diri individu, yang mencakup
Faridah (2006) bahwa tuntutan beberapa hal antara lain :
terhadap mahasiswa bisa merupakan a. Fisiologis. Informasi masuk
sumber stres yang potensial. Hal melalui alat indera,
tersebut disebabkan oleh banyaknya selanjutnya informasi yang
tanggung jawab baru yang harus diperoleh akan
dihadapi oleh mahasiswa, contohnya mempengaruhi dan
tekanan untuk meningkatkan prestasi melengkapi usaha untuk
akademik, kehidupan yang mandiri memberikan arti terhadap
dan pengaturan keuangan lingkungan sekitarnya.
Suryaningsum, dkk. (2005) Kapasitas indera untuk
menemukan bahwa kecerdasan mempersepsi pada tiap orang
emosional mahasiswa akuntansi berbeda-beda sehingga
terhadap stres kuliah hanya interpretasi terhadap
dipengaruhi oleh variabel, yaitu lingkungan juga akan
pengenalan diri dan variabel berbeda.
keterampilan sosial, sedangkan b. Perhatian. Individu
variable pengendalian diri, motivasi, memerlukan sejumlah energi
empati, tidak berpengaruh signifikan yang dikeluarkan untuk
terhadap stress kuliah. Suryaningsum memperhatikan atau
dan Trisniwati (2003) menemukan memfokuskan pada bentuk
bahwa kecerdasan emosional secara fisik dan fasilitas mental yang
statistik tidak berpengaruh terhadap ada pada suatu obyek. Energi
tingkat pemahaman akuntansi. Hal tiap orang berbeda-beda
tersebut bisa disebabkan karena sehingga perhatian seseorang
banyaknya faktor-faktor diluar faktor terhadap obyek juga berbeda
kecerdasan emosial yang dan hal ini akan
berpengaruh dalam kehidupan mempengaruhi persepsi
individual, misalnya faktor tekanan terhadap suatu obyek.
mental, lingkungan pergaulan, c. Minat. Persepsi terhadap
trauma kegagalan, masalah pribadi, suatu obyek bervariasi
kegiatan diluar kampus (bekerja), tergantung pada seberapa
budaya, atau bisa saja disebabkan banyak energi atau
perilaku belajar mahasiswa. perceptual vigilance yang
Hasil penelitian menunjukkan digerakkan untuk
bahwa variabel perilaku belajar dan mempersepsi. Perceptual
stress kuliah berpengaruh signifikan vigilance merupakan
terhadap keterlambatan penyelesaian kecenderungan seseorang
studi, sedangkan variabel kecerdasan untuk memperhatikan tipe
emosional tidak berpengaruh secara tertentu dari stimulus atau
signifikan. dapat dikatakan sebagai
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat.
persepsi pada dasarnya dibagi d. Kebutuhan yang searah.
menjadi : Faktor ini dapat dilihat dari
bagaimana kuatnya seseorang

68
individu mencari obyek- perhatian pada gilirannya
obyek atau pesan yang dapat membentuk persepsi.
memberikan jawaban sesuai b. Warna dari obyek-obyek.
dengan dirinya. Obyek-obyek yang
e. Pengalaman dan ingatan. mempunyai cahaya lebih
Pengalaman dapat dikatakan banyak, akan lebih mudah
tergantung pada ingatan dipahami (to be perceived)
dalam arti sejauh mana dibandingkan dengan yang
seseorang dapat mengingat sedikit.
kejadian-kejadian lampau c. Keunikan dan kekontrasan
untuk mengetahui suatu stimulus. Stimulus luar yang
stimulus dalam pengertian penampilannya dengan latar
luas. belakang dan sekelilingnya
f. Suasana hati. Keadaan emosi yang sama sekali di luar
mempengaruhi perilaku sangkaan individu yang lain
seseorang, mood ini akan banyak menarik
menunjukkan bagaimana perhatian.
perasaan seseorang pada d. Intensitas dan kekuatan dari
waktu yang dapat stimulus. Stimulus dari luar
mempengaruhi bagaimana akan memberi makna lebih
seseorang dalam menerima, bila lebih sering diperhatikan
bereaksi dan mengingat. dibandingkan dengan yang
2. Faktor Eksternal yang hanya sekali dilihat.
mempengaruhi persepsi, Kekuatan dari stimulus
merupakan karakteristik dari merupakan daya dari suatu
lingkungan dan obyek-obyek obyek yang bisa
yang terlibat di dalamnya. mempengaruhi persepsi.
Elemen-elemen tersebut dapat e. Motion atau gerakan.
mengubah sudut pandang Individu akan banyak
seseorang terhadap dunia memberikan perhatian
sekitarnya dan mempengaruhi terhadap obyek yang
bagaimana seseoarang memberikan gerakan dalam
merasakannya atau jangkauan pandangan
menerimanya. Adapun faktor- dibandingkan obyek yang
faktor eksternal yang diam.
mempengaruhi persepsi adalah : Secara umum stres kerja
a. Ukuran dan penempatan dari dikelompokkan menjadi stressor
obyek atau stimulus. Faktor individu dan stressor organisasi,
ini menyatakan bahwa yaitu sebagai berikut :
semakin besarnya hubungan 1. Stressor individu, yang berasal
suatu obyek, maka semakin dari diri individu sendiri, yang
mudah untuk dipahami. meliputi : sikap, karakteristik,
Bentuk ini akan sifat-sifat fisik, minat dan
mempengaruhi persepsi motivasi, pengalaman, umur,
individu dan dengan melihat jenis kelamin, pendidikan, serta
bentuk ukuran suatu obyek faktor individu lainnya.
individu akan mudah untuk 2. Stressor organisasi, yang berasal
dari organisasi, yang terdiri dari :

69
a. Faktor fisik dan pekerjaan, disebutkan bahwa hubungan
terdiri dari : metode kerja, interpersonal memainkan peran yang
kondisi dan desain lebih besar untuk wanita
perlengkapan kerja, penataan dibandingkan pria. Studi empiris
ruang dan lingkungan fisik menunjukkan bahwa wanita
(penyinaran, temperatur, dan memiliki lebih banyak tendensi yang
ventilasi). didasarkan pada penghargaan diri
b. Faktor sosial dan organisasi, sendiri dalam hubungan social, hal
meliputi : peraturan-peraturan ini kelihatannya beralasan untuk
organisasi, sifat organisasi, mengharapkan bahwa wanita akan
jenis latihan dan pengawasan, menemukan konflik interpersonal
sistem upah dan lingkungan lebih berat dibandingkan pria
sosial
Metode Penelitian
PERBEDAAN GENDER DAN Definisi Operasional Variabel
STRESS Variabel yang akan diukur adalah
Tanda-tanda kelamin primer, stress belajar yang bersumber dari
sekunder, perlakuan orang tua dan stressor individu dan stressor
masyarakat merupakan indikator organisasi, untuk menilai manakah
jenis kelamin yang mempengaruhi sumber stress yang lebih dominan.
tidak hanya secara fisik tapi juga Sedangkan perbedaan stress
secara psikologis, laki-laki dikenal mahasiswa laki-laki dan perempuan
lebih rasional, lebih memegang akan diukur berdasarkan akibat-
prinsipnya, cepat mengambil akibat yang muncul ketika
keputusan dan lebih menguasai, mahasiswa mengalami stress.
sementara perempuan cenderung Definisi operasional variable beserta
kurang rasional, manja dan lebih indikatornya dapat dilihat pada table
mudah memahami perasaan orang berikut :
lain, penakut, dan inferior. 1. Stres Belajar merupakan keadaan
Sejumlah penelitian terhadap yang tidak menyenangkan
perbedaan gender dan stres serta sebagai akibat ketika seseorang
mereka menyarankan beberapa menghadapi ketidakpastian
variabel gejala stres antara pria dan apakah dia dapat mengatasi
wanita. Hal ini menyangkut genetik kesan tantangan (perceived
dan faktor biologis sebagai struktur challenge) terhadap nilai-nilai
dan aspek psikologi sosial. Mereka yang penting. Indikatornya
mengajukan rancangan konseptual adalah :
untuk menjelaskan hubungan antara
gender dan stres yang didasarkan
pada variabel ini. gender dapat
dilihat dan disimpulkan bahwa
struktur social memiliki pengaruh
yang berbeda pada pria dan wanita.
Parkin (1993) mempunyai persepsi
bahwa wanita dapat mengalami stres
karena ekspresi emosional di dalam
organisasi dilihat secara gender.
Berdasarkan perspektif teoritis

70
Tabel 1. Indikator Dan Sub Indikator
Indikator Sub Indikator
Stressor individu, yang berasal sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan
dari diri individu sendiri motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin,
pendidikan
Stressor organisasi, yang metode kerja, kondisi penataan ruang,
berasal dari organisasi peraturan-peraturan organisasi,
Akibat subyektif kegelisahan, agresif, kelesuan, kebosanan,
kemurungan (depresi), kelelahan, kekecewaan
(frustasi), kehilangan kesabaran, harga diri
yang rendah, kegelisahan dan perasaan
terpencil
Akibat perilaku seperti mudah terkena kecelakaan,
penyalahgunaan obat, peledakan emosi,
makan yang berlebihan, tidur berlebihan,
makan dan minum berlebihan, berperilaku
impulsif.
Akibat kognitif tidak mampu mengambil keputusan yang
sehat, kurang dapat berkonsentrasi, tidak
mampu berkonsentrasi, sangat peka terhadap
kecaman atau kritik
Akibat fisiologis denyut jantung naik berkeringat, sebentar-
sebentar panas dingin
Akibat keorganisasian kemangkiran, produktivitas turun,
mengasingkan dari teman sekerja, kepuasan
kerja,
lain. Dengan kriteria sebagai berikut
Populasi Dan Sampel :
Penelitian ini menggunakan a. Tolak H0 jika nilai
penelitian komparatif dan deskriptif probabilitas yang dihitung ≤
karena ingin membandingkan beban probabilitas yang ditetapkan
stress pada mahasiswa laki-laki dan atau [ Sig (2tailed)≤ α0.05]
perempuan, serta bermaksud ingin b. Terima H0 jika nilai
menggambarkan tentang factor yang probabilitas yang dihitung ≥
menyebabkan stress pada mahasiswa probabilitas yang ditetapkan
yang sedang menyusun skripsi. atau [ Sig (2tailed)> α0.05]
Karena banyaknya populasi yang
akan diteliti, maka sampel ditetapkan Hasil Penelitian Dan Pembahasan
sebesar 72 orang. Dengan bantuan program SPSS,
diperoleh hasil uji beda sebagai
Teknik Analisis Data berikut :
Teknik analisis data menggunakan
uji beda, independent sample Test,
dengan menggunakan program
SPSS. karena bertujuan karena
bertujuan menganalisis perbedaan
rata-rata dua grup/ kelompok yang
tidak berhubungan satu dengan yang

71
Tabel 1. Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
STRE Equal variances .096 .757 .086 70 .932
S assumed
Equal variances .083 55.639 .934
not assumed
Untuk mengetahui perbedaan beban Teman-teman yang bisa diajak
stres pada mahasiswa laki-laki dan berdiskusi semakin menambah
perempuan yang sedang menyusun semangat dalam menyelesaikan
skripsi, hasil angket diolah dengan penyusunan skripsi.
program SPSS, dengan Mahasiswa tidak lagi
menggunakan Independent sample dikelompokkan berdasar gender
T-Test, karena bertujuan untuk menilai beban stresnya. Tidak
menganalisis perbedaan rata-rata dua ada indikasi bahwa tanda-tanda
grup/ kelompok yang tidak kelamin primer, sekunder, perlakuan
berhubungan satu dengan yang lain. orang tua dan masyarakat yang
Dengan kriteria sebagai berikut : berbeda akan memberikan sikap
a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang berbeda. Laki-laki dikenal
yang dihitung ≤ probabilitas lebih rasional, lebih memegang
yang ditetapkan atau [ Sig prinsipnya, cepat mengambil
(2tailed)≤ α0.05] keputusan dan lebih menguasai,
b. Terima H0 jika nilai probabilitas sementara perempuan cenderung
yang dihitung > probabilitas kurang rasional, manja dan lebih
yang ditetapkan atau [ Sig mudah memahami perasaan orang
(2tailed)> α0.05] lain, penakut, dan inferior, ternyata
Dari hasil pengolahan data, terlihat dalam proses penyusunan skripsi
bahwa nilai probabilitas t (Sig2tailed ) tidak menemukan perbedaan yang
sebesar 0.000[ Sig (2tailed)≤ α0.05]. berarti. Hal ini bisa saja dikarenakan
Maka H0 diterima. Kesimpulannya : adanya komunikasi yang baik antara
tidak ada perbedaan antara beban sesama mahasiswa dan juga antara
stres mahasiswa laki-laki dan mahasiswa dengan dosen
perempuan yang sedang menyusun pembimbing.
skripsi. Beberapa penelitian yang
Tidak adanya perbedaan tingkat menyatakan bahwa wanita dapat
stres berdasarkan gender ini dapat mengalami stres karena ekspresi
disebabkan oleh iklim yang kondusif, emosional di dalam organisasi dilihat
keadaan pembelajaran dan situasi secara gender. Berdasarkan
yang mendukung proses penyusunan perspektif teoritis disebutkan bahwa
skripsi. Adanya interaksi yang baik hubungan interpersonal memainkan
antara dosen pembimbing dengan peran yang lebih besar untuk wanita
mahasiswa, menyebabkan dibandingkan pria. Studi empiris
mahasiswa mengerjakan skripsi menunjukkan bahwa wanita
dengan lebih menyenangkan. memiliki lebih banyak tendensi yang

72
didasarkan pada penghargaan diri Emosional, Perilaku Belajar,
sendiri dalam hubungan social, hal Dan Stres Kuliah Terhadap
ini kelihatannya beralasan untuk Keterlambatan Penyelesaian
mengharapkan bahwa wanita akan Studi (Studi Pada Mahasiswa
menemukan konflik interpersonal S1 Akuntansi Universitas
lebih berat dibandingkan pria. Dalam Brawijaya Malang), Skripsi
hal penyusunan skripsi, tidak ditemui
adanya perbedaan beban stress, yang M. Rosul Asmawi, 2005, Strategi
dapat disebabkan oleh konflik Meningkatkan Lulusan
interpersonal yang tidak lebih berat Bermutu Di Perguruan
di antara mahasiswa laki-laki dan Tinggi, MAKARA, SOSIAL
wanita. Adanya banyak kemudahan HUMANIORA, VOL. 9, NO.
dari sisi teknologi dan ketersediaan 2, DESEMBER 2005: 66-71
sarana menyebabkan berkurangnya
konflik penyebab beban stress yang Marita, Suryaningrum, S dan Naafi,
berlebihan. Hening S, 2007, Kajian
Menghindari stres yang dialami Empiris Atas Perilaku Belajar
mahasiswa dalam menyusun skripsi, Dan Kecerdasan Emosional
dosen pembimbing perlu melakukan Dalam Mempengaruhi Stres
komunikasi secara interpersonal Kuliah Mahasiswa
dengan lebih terbuka. Keterbukaan Akuntansi. Simposium
dimaksudkan untuk memberikan rasa Nasional Akuntansi XI :
aman bagi mahasiswa dalam Pontianak
berhubungan dengan dosen
pembimbing. Mahasiswa pada Cary L. Cooper, Marilyn J.
umumnya memandang dosen sebagai Davidson, 1982, The High
sosok yang menakutkan, terlebih lagi Cost of Stress on Women
jika dikaitkan dengan Managers, Organizational
pengalamannya mengikuti mata Dynamics
kuliah dosen yang bersangkutan.
Hal ini dapat dikategorikan sebagai Ivancevich, Matteson, 1999,
stressor organisasi, yang berupa Organizational Behavior and
lingkungan sosial dalam organisasi. Management, Mc Graw Hill
Dampak yang dapat terjadi dengan Faridah Ainur Rohmah, 2006,
adanya stres ini adalah tertundanya Pengaruh Diskusi Kelompok
proses penyelesaian skripsi dan Untuk Menurunkan Stres
preseden yang buruk terhadap Pada Mahasiswa Yang
seorang dosen tertentu. Sedang Skripsi, Humanitas :
Indonesian Psychological
Penutup Journal Vol. 3 No. 1 Januari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2006 : 50 - 62
tidak ada perbedaan antara beban
stress mahasiswa laki-laki dan Suryaningsum, Sri, Sucahyo
perempuan dalam menyusun skripsi. Heriningsih, 2005, Kajian
Empiris Atas Pengaruh
Daftar Pustaka Kecerdasan Emosional
Aditya Sukma, , Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi
Pengaruh Kecerdasan Terhadap Stres Kuliah.

73
Siposium Nasional
Mahasiswa Dan Alumni
Pascasarjana Ilmu-Ilmu
Ekonomi, MM UGM.
Yogyakarta.

Trisnawati, Eka Indah. &


Suryaningsum, Sri, 2003,
Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi. SNA
VI. Surabaya.

Rindang Gunawati, Sri Hartati dan


Anita Listiara, 2006,
Hubungan Antara Efektivitas
Komunikasi Mahasiswa-
Dosen Pembimbing Utama
Skripsi Dengan Stres Dalam
Menyusun Skripsi Pada
Mahasiswa Program Studi
Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas
Diponegoro, Jurnal Psikologi
Universitas Diponegoro
Vol.3 No. 2, Desember2006

74

Anda mungkin juga menyukai