Anda di halaman 1dari 59

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG

STANDAR RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA


DAN TSUNAMI DI PERUMAHAN ADB
KECAMATAN MEUREBO
KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

RISKI MERIYANDA
NIM : 07C10104145

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2013
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG
STANDAR RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA
DAN TSUNAMI DI PERUMAHAN ADB
KECAMATAN MEUREBO
KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

RISKI MERIYANDA
NIM : 07C10104145

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2013
ABSTRAK

RISKI MERIYANDA. Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Standar Rumah


Sehat Bantuan Gempa dan tsunami Perumahan ADB Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013. Dibawah Bimbingan Kiswanto,M.Si dan dr
Nurdin, M.Sc.

Perilaku masyarakat terhadap pemahaman terhadap rumah bersih dan kesehatan


dapat ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu perilaku dan non-perilaku (fisik,
sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya), (Krianto, 2005).
Populasi yang akan diteliti pada perumahan ADB berjumlah 117 kepala keluarga
(KK) dengan menggunakan metode simple random sampling (acak sederhana)
dengan menggunakan suatu rumus tertentu.
Jenis Penilitian ini bersifat deskriptif dengan desain Cross Sectional yaitu untuk
melihat gambaran perilaku masyarakat terhadap standar rumah sehat diperumahan
ADB alue Peunyareng Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Waktu pengumpulan data dari tanggal 7 September sampai 28 September 2013.
Hasil penelitian pada 69 responden diperoleh Dari 69 responden yang memiliki
pengetahuannya kurang terhadap standar rumah sehat yaitu berjumlah 31 orang
(44,9%) dan sebahagiannya lagi berpengetahuan baik yaitu 38 orang (55,1%)
Bedasarkan dari 69 responden terdapat , bahwa 58 orang (84,1%) yang bersikap
baik. Sedangkan yang sikap kurang berjumlah 11 orang (15,9%),
dari 69 Responden didapat 40 orang (58%) yang tindakannya baik. Sedangkan
yang tindakannya kurang terhadap rumah sehat berjumlah 29 orang (42%).
Diharapkan kepada Masyarakat Kabupaten Aceh Barat agar dapat
mempertahankan dan meningkatkan kualitas standar rumah sehat karena ini
merupakan salah satu kebutuhan pokok (primer).
Diharapkan Perlunya peningkatan sosialisasi kepada masyarakat tentang standar
rumah sehat yang ada diperumahan ADB Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat.

KATA KUNCI. Perilaku, Standar Rumah Sehat.


LEMBARAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG


STANDAR RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA DAN
TSUNAMI DI PERUMAHAN ADB KECAMATAN
MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN
2013
Nama Mahasiswa : RISKI MERIYANDA
NIM : 07C10104145
Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

Ketua Anggota
Pembimbing I Pembimbing II

Kiswanto, M.Si Dr. Nurdin, M.Sc


NIDN : 0110118601

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Program Studi


Masyarakat Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sufyan Anwar, SKM, MARS Marniati, SKM, M.Kes


NIDN :0121067602 NIND:0104097801
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/ tugas akhir dengan judul :

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG STANDAR


RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA DAN TSUNAMI
DI PERUMAHAN ADB KECAMATAN MEUREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

Yang disusun oleh :

Nama : RISKI MERIYANDA

Nim : 07C10104145

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 19 Oktober 2013 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Kiswanto, M.Si
(Dosen pembimbing ketua) ........................................

2. dr. Nurdin, M.Sc


(Dosen pembimbing anggota) ........................................

3. Sufyan Anwar, SKM, MARS


(Dosen penguji I) .......................................

4. Teuku Abdullah, SKM, MPH.


(Dosen penguji II) .......................................

Alue penyareng, 19 Oktober 2013


Ketua Program Studi
Ilmu kesehatan masyarakat

Marniati, SKM, M, Kes


NIND: 0104097801
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis berupa kesehatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan judul “ Gambaran

Prilaku Masyarakat Tentang Standar Rumah Sehat Bantuan Gempa dan

Tsunami di Perumahan ADB Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat ”.

Secara khusus, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta beserta keluarga yang telah

memberikan motivasi kepada penulis selama ini.

Selama penyusunan laporan penelitian Skripsi tugas akhir ini, penulis

tidak luput dari kendala maupun kesulitan, namun berkat ketabahan, bimbingan

dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alfian Ibrahim MS, selaku Rektor Universitas Teuku Umar

Meulaboh.

2. Bapak Sufan Anwar, SKM, MARS selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat dan juga sebagai penguji yang telah membantu penulis dalam

menyusun Skripsi ini

3. Bapak Kiswanto, M.Si, selaku pembimbing ketua yang telah meluangkan

waktu dalam membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini,

4. Bapak dr. Nurdin, M.Sc selaku pembimbing anggota yang telah membantu

penulis dalam menyusun skripsi ini.


5. Ibu Marniati, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Teuku Umar.

6. Seluruh Dosen dan Staf pengajar serta Civitas Akademika Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah

memberikan dorongan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Seluruh Teman-teman dan khususnya Angkatan 2007. Atas kerjasamanya

dan bantuan serta dukungan moralnya selama ini di kampus tercinta Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.

Dalam penulisan Skripsi ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Skripsi ini oleh sebab itu

saran, masukan serta kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis

harapkan untuk penyempurnaan penulisan Skripsi ini kedepannya.

Akhirnya kepada semua pihak yang memberikan masukan dan saran yang

berguna dalam penyusunan Skripsi ini juga tidak lupa penulis ucapkan

terimakasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua

pihak yang membaca penelitian ini.

Alue penyareng 19 Oktober 2013

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALA JUDUL ......................................................................................................... i


HAL TUJUAN ......................................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................... iii
HAL PENGESAHAN ............................................................................................. iv
HAL PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. vi
HAL PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan .............................................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
1.4.1 Manfaat Praktis ........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7


2.1 Defenisi Perilaku ............................................................................... 7
2.2 Pengetahuan ...................................................................................... 8
2.3.1 Definisi Pengetahuan ............................................................... 8
2.3.2 Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif .................... 9
2.3 Faktor-faktor yang mempegaruhi pengetahuan ...................................
10
2.4 Defenisi sikap .................................................................................... 12
2.5 Definisi Tindakan ............................................................................. 12
2.6 Masyarakat ........................................................................................... 14
2.6.1 Definisi masyarakat.................................................................. 14
2.6.2 Ciri-Ciri masyarakat sehat........................................................ 14
2.7 Perilaku hidup bersih......................................................................... 15
2.7.1 Definisiperilaku hidup bersih dan sehat .................................. 15
2.7.2 Ciri-Ciri rumahsehat................................................................. 15
2.7 Lingkungan rumah ............................................................................ 17
2.8 Konstruksi rumah .............................................................................. 18
2.9 Kerangka teoritis ............................................................................... 19
2.10 Kerangka konsep penilitian ............................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 21


3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 21 3.2 Lokas
3.2.1 Lokasi Penelitian ...................................................................... 20
3.2.2 Waktu Penelitian ...................................................................... 21
3.3.Populasi dan Sampel ............................................................................ 22
3.3.1 Populasi .................................................................................... 22
3.3.2 Sampel ...................................................................................... 22
3.4 Metode pengumpulan data ................................................................... 22
3.4.1 Data primer............................................................................... 22
3.4.2 Data Sekunder .......................................................................... 22
3.5 Definisi operasional variabel ............................................................... 22
3.6 Aspek pengukuran ................................................................................ 24
3.7 Alat pengumpulan data ....................................................................... 25
3.8 Prosudur pengumpulan data ................................................................. 25
3.8.1 Pengolahan data ....................................................................... 25
3.9 Analisis data ......................................................................................... 25
3.9.1 Analisis univariat ..................................................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 27


4.1 Gambaran umum penilitian ................................................................. 27
4.2 Karaktristik Responden ........................................................................ 27
4.2.1 Analisis Univariat..................................................................... 29
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 33


5.1 Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 33
5.2 Saran ..................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Varibel ......................................................... 22

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di


Perumahan ADB Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh
Barat Tahun 2013........................................................................... 27

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat Terntang


Standar Rumah sehat bantuan Gempa dan Tstunami Di
Perumahan ADB Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat. .............................................................................................. 27

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Masyarakat Terntang Standar


Rumah sehat bantuan Gempa dan Tstunami di Perumahan
ADB Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. .................... 29

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Tindakan Masyarakat


Tentang Standar Rumah Sehat Bantuan Gempa dan
Tstunami di Perumahan ADB Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat. .................................................................. 29

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tentang Standar Rumah sehat bantuan


Gempa dan Tstunami Di Perumahan ADB Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.................................................. 30
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ........................................................................... 20


Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penilitian ........................................................... 20
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner penelitian

Lampiran 2 : Tabel Skor

Lampiran 3 : Master Tabel

Lampiran 4 : Surat Keterangan Izin Penelitian dari FKM – UTU

Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Geucik Ranto

Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Geucik Ranto

Panyang Timur Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Lampiran 7 : Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia

No 22/PERMEN/M/2008.

Lampiran 8 : Foto kegiatan penelitian


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping

sandang dan pangan, masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai

pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari. Akhir-akhir ini dengan

bertambahnya populasi penduduk serta kurangnya lahan untuk membangun

rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan

lingkungannya. Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi

kebutuhan rohani dan jasmani secara layak pada suatu tempat tinggal atau

perlindungan dari pengaruh alam luar. Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi

kebutuhan jasmani seperti membaca, menulis, istirahat, dan lain-lain. Kebutuhan

rohani misalnya, perlindungan tentang penyakit, cuaca, angin dan sebagainya.

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan yaitu, rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang

baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat

dari tanah (Depkes RI, 2008).

Wilayah pesisir merupakan satu areal dalam lingkungan hidup yang sangat

penting diperhatikan baik pengelola secara administrasi, pengelola habitat hidup,

maupun pengelolaan sanitasi lingkungan hidup. Sanitasi lingkungan merupakan

salah satu program prioritas dalam agenda internasional. Millennium Development

Goals (MDGs) yang ditujukan dalam rangka memperkuat pembudayaan hidup

bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,

meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan kebijakan


pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara

berkesinambungan dalam pencapaian MDGs tahun 2015 (WHO, 2004).

Berdasarkan hasil profil kesehatan Indonesia (2008) diketahui bahwa

Cakupan perumahan sehat di Indonesia masih rendah yaitu hanya 47,9%

dibandingkan dengan target Nasional yaitu 80%. Indikator rumah sehat dapat

dilihat dari akses tentang air bersih, penggunaan jamban keluarga, jenis lantai

rumah, jenis dinding. Cakupan rumah tangga di Indonesia yang memiliki air

bersih terlindung sebesar 81,5% terdapat 52,72% rumah tangga memiliki jarak

sumber air minum dari pompa/sumur/mata air tentang tempat penampungan

kotoran akhir/tinja sebesar >10 meter, dan 22% rumah tangga di Indonesia masih

mempunyai kebiasaan buruk dalam hal membuang sampah. Rumah tangga yang

sudah membuang sampah dengan baik sebesar 21% dan 57% rumah tangga cara

membuang sampahnya tergolong cukup baik, dan rumah tangga persentase rumah

tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar sebesar 59,86%

rumah tangga yang memiliki bersama 12,95% umum sebesar 4,33% dan tidak ada

sebesar 22,85%, sedangkan rumah tangga yang sudah mempunyai jenis lantai

yang memenuhi syarat kesehatan hanya 47,2%. Keadaan ini dapat memberikan

gambaran bahwa secara keseluruhan cakupan rumah sehat Indonesia masih

rendah, sehingga berdampak tentang kesehatan masyarakat.

Adapun faktor-faktor yang berperan dalam penerapan rumah sehat tidak

terlepas dari faktor individu itu sendiri seperti pengetahuan atau persepsi,

kesadaranya untuk hidup sehat, faktor lingkunganya seperti ketersediaan jamban

keluarga, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah serta

faktor dan pengelolaan sanitasi lingkungan dari pemerintah daerah.


Direktorat Perumahan Ditjen Cipta Karya sejak tahun anggaran 1994/1995

sampai dengan tahun anggaran 1998/1999 telah memberikan bantuan proyek

PSD-PU (Sarana dan Prasarana Dasar-Pekerjaan diantara butir-butir kebijakan

sektor Perumahan dan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum yang sekarang

menjadi Kementerian Negara KIMPRASWIL (Permukiman, dan Prasarana

Wilayah)

Perumnas dan Koperasi yang membangun RS/RSS (Rumah Sederhana

/Rumah Sangat Sederhana) Bantuan tersebut berupa jalan, saluran air, gorong-

gorong, bak kontrol dan air bersih di wilayah Kabupaten Aceh Barat khususnya di

Wilayah-wilayah Kecamatan yang ada di Aceh Barat.

Berdasarkan survey awal dilakukan peneliti tentang bantuan rumah

Tsunami ADB di Alue Peunyareng yang berjumlah 117 Kepala Keluarga (KK)

dengan jumlah jiwa 225 orang. Keadaan lokasi rumah bantuan tsunami ini terletak

berhadapan dengan lokasi Kampus Universitas Teuku Umar yang jauh dari lokasi

rumah sebelumnya. rumah yang diberikan tentang penerima bantuan merupakan

rumah tipe 36 artinya rumah tersebut terbuat dari bata atau batako merupakan

rumah yang layak huni oleh penerima bantuan, Oleh sebab itu tingkat

pengetahuan,sikap maupun tindakan masyarakat tentang rumah sehat di

perumahan ADB bantuan tsunami Alue Peunyareng sangat perlu di perhatikan

untuk bisa terciptanya lingkungan yang sehat, keadaan lingkungan yang bersih

dan saluran drainase yang baik tidak akan menyebabkan kebanjiran apabila terjadi

hujan deras, tetapi karena kondisi sebagian tanahnya terdiri atas tanah gambut

sedang, menengah dan gambut dalam sehingga masyarakat disekitar perumahan

kurang menjaga kebersihannya sehingga air tergenang begitu saja tanpa adanya
solusi dari pihak yang bersangkutan. Rumah bantuan tsunami ini di pergunakan

sepenuhnya oleh pemilik yang berhak dan ada satu dua yang dikontrakkan oleh

sebagian pemiliknya karena kondisi ekonomi atau mereka yang mempunyai

rumah lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti akan meneliti

tentang pengaruh prilaku masyarakat tentang penerapan rumah sehat bantuan

ADB diwilayah pesisir Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang perumahan sehat di ADB

Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.

2. Bagaimana sikap masyarakat tentang perumahan sehat di ADB Kecamatan

Mereubo Kabupaten Aceh Barat.

3. Bagaimana tindakan masyarakat tentang perumahan sehat di ADB

Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat tentang standar rumah

sehat bantuan gempa dan tsunami di perumahan ADB Kecamatan Meureubo

Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat penetapan rumah sehat

bantuan gempa dan tsunami diperumahan ADB di Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

2. Untuk mengetahui sikap masyarakat tentang penetapan rumah sehat

bantuan gempa dan tsunami diperumahan ADB di Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

3. Untuk mengetahui tindakan masyarakat tentang penetapan rumah sehat

bantuan gempa dan tsunami diperumahan ADB di Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai standar rumah sehat

yang ada diperumahan ADB Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh

Barat.

2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

Meulaboh, dapat dijadikan sebagai bahan masukan referensi serta

menambah pembendaharaan bahan perpustakaan.

3. Bagi Dinas Kesehatan Masyarakat Aceh Barat, hasil penelitian ini dapat

menjadikan bahan informasi mengenai standar rumah sehat yang ada d

perumahan ADB Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat.


1.4.1 Manfaat Praktis

1. Menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kecamatan dalam

upaya peningkatan promosi kesehatan dalam program kebersihan

lingkungan perumahan masyarakat di wilayah tersebut.

2. Menjadi kontribusi bagi ilmu pengetahuan dalam memberikan

sumbangan kajian tentang rumah sehat bagi masyarakat, agar

masyarakat mempunyai rasa tanggung jawab tentang pengelolaan

kebersihan yang berbasis lingkungan.

3. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi Perilaku

Perilaku masyarakat terhadap pemahaman terhadap rumah bersih dan

kesehatan dapat ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu perilaku dan non-perilaku

(fisik, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya). Upaya pemberantasan penyakit

menular, penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, penyediaan kesehatan dan

sebagainya tidak terlepas dari rumah sehat adalah upaya intervensi terhadap faktor

fisik (non-perilaku). Sedangkan upaya intervensi terhadap faktor perilaku dapat

dilakukan melalui dua pendekatan yakni (Krianto, 2005):

a. Pendidikan (Education)

Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat

agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara rumah, dan

meningkatkan kesehatan pribadinya. Hasil dari pendidikan ini diharapkan

berlangsung lama dan menetap karena didasar oleh kesadaran.

b. Paksaaan atau tekanan (Coercion)

Paksaan atau tekanan yang dilakukan kepada masyarakat agar mereka

melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan perilaku

mereka sendiri. Tindakan atau perilaku sebagai hasil tekanan paling cepat, tetapi

tidak akan langgeng karena tidak didasari oleh pemahaman dan kesadaran apa

mereka berperilaku seperti ini.

Menurut Green (1980) dalam Natoadmojo (2007) bahwa perilaku manusia

dalam hal ini penerapan rumah sehat mempengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu

faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior

causes), kemudian dijabarkan menjadi 3 faktor yaitu, (a) faktor predisposisi


(predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,

kenyakinan dan nilai-nilai, (b) factor-factor pendukung (enabling factor), yang

terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-

sarana kesehatan, (c) factor-faktor pendorong (reinforching factor), yang terwujud

dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan

kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

2.2. Pengetahuan

2.3.1 Definisi pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan (Setiawati, 2008).

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia memperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini

terkjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu

(Notoatmodjo, 2007).

Berdasarkan beberapa definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pengetahuan adalah suatu proses belajar dari pengalaman, nilai, informasi

konstektual dan kepakaran yang dilakukan dengan menggunakan pasca indra

terhadap objek tertentu.

2.3.2 Tingkat Pengetahuan Di Dalam Domain Kognitif


Menurut Bloom (dalam Notoadmojo, 2007) pengetahuan yang

mencangkup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : tahu,

memahami, aplikasi, analisis, sitensis, evaluasi.

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mengidenfikasikan, menyatakan,dan sebagainya.

2. Mamahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap

objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real.

4. Analisis (Analysis)

Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu stuktur.


Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

mengambarkan, membedakan dan mengelompokkan.

5. Sitensis (synthensis)

Sitensis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan dan dapat meringkas terhadap

teori-teori yang sudah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal

(Notoatmodjo, 2007). Faktor internal meliputi : pendidikan, persepsi, motivasi,

pengalaman.

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi proses

pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik

dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Beberapa hasil

penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap perkembangan pribadi, bahwa

pada umunya pendidikan itu mempertinggi taraf intelegensi individu.

2. Persepsi

Persepsi adalah pengalam yang dihasilkan melalui indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, dan sebagainya, setiap orang mempunyai persepsi yang

berbeda, meskipun objeknya sama.


3. Motivasi

Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak dan mencapai suatu

tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk

perilaku. Dalam mencapai tujuan dan munculnya motiovasi memerlukan

rangsangan dari dalam individu maupun dari luar. Motivasi murni adalah motivasi

yang betul-betul disadari akan pentingnya suatu perilaku dan dirasakan suatu

kebutuhan.

4. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu yang dirasakan (diketahui, dikerjakan), juga

merupakan kesadaran akan suatu hal yang tertangkap oleh indera manusia.

Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman yang berulang-ulang dapat

menyebabkan terbentuknya pengetahuan. Pengalaman masa lalu dan aspirasinya

untuk masa yang akan datang menentukan perilaku masa kini.

Faktor internal yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: meliputi

lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan, dan informasi. Lingkungan sebagai

faktor yang terpengaruh dalam perkembangan sifat dan perilaku individu. Sosial

ekonomi, penghasilan sering dilihat untuk menilai suatu hubungan antara tingkat

penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kebudayaan adalah

perilaku normal, kebiasaan, nilai, dan penggunaan sumber-sumber didalam suatu

masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup. Informasi adalah penerang,

keterangan, pemberitahuan yang dapat menimbulkan kesadaran dan

mempengaruhi perilaku (Notoatmodjo, 2007).


2.4. Defenisi Sikap

Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoadmojo, 2007 ).

Sedangkan LL Thurson dalam Ahmadi (2007), menyatakan sikap sebagai

tindakan kecendrungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan

dengan objek psikologi: orang memilki sikap positif terhadap suatu objek apabila

ia suka atau memilki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang diketahui

memiliki sikap yang negative bila ia tidak suka atau sikap unfavorable terhadap

objek.

2.5. Definisi Tindakan

Tindakan adalah inovasi yang memberikan sumber daya kekuatan dan

kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Sedangkan menurut Rogers

(dalam Hanafi, 2004) inovasi adalah ide, tindakan, atau barang yang dianggap

baru oleh seseorang. Tidak menjadi soal apakah ide tersebut betul-betul baru atau

tidak jika diukur dengan selang waktu sejak digunakan atau diketemukan pertama

kali. Kebaruan inovasi itu diukur secara subyektif, menurut pandangan individu

yang menangkapnya. Jika sesuatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia

adalah inovasi (bagi orang itu). Suatu inovasi mungkin telah diketahui oleh

seseorang beberapa waktu yang lalu, tetapi ia belum mengembangkan sikap suka

atau tidak suka terhadapnya, apakah ia menerima atau menolaknya.

Hamijoyo (dalam Sa’ud, 2008) menyatakan bahwa inovasi sering juga

diartikan sebagai segala hal yang baru atau pembaharuan. Sepintas lalu istilah

inovasi hampir sama pengertiannya dengan perubahan, namun tidak semua

perubahan adalah pembaharuan atau inovasi. Suatu perubahan dapat digolongkan


pada inovasi apabila perubahan tersebut dilakukan dengan sengaja untuk

memperbaiki keadaan sebelumnya agar menguntungkan bagi peningkatan kualitas

hidup pemakainya.

Tindakan terdiri dari beberapa tingkat yaitu:

1. Presepsi

Mekanisme mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil.

2. Respon Terpimpin

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan

contoh.

3. Mekanisme

Dapat melakukan sesuatu secara otomatis tanpa menunggu perintah atau ajakan

orang lain.

4. Adopsi

Suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu telah

dimodifikasikan tanpa mengurangi kebenaran dari tindakan tersebut

(Notoatmodjo, 2007).
2.6. Masyarakat

2.6.1 Definisi masyarakat

Masyarakat adalah sekupulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

istilah lain saling berinteraksi, kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut

suatu sistem Adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu

rasa identitas bersama (Mubarak, 2009).

Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup

dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan

berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu

(Entjang, 2000).

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

istilah lain saling berinteraksi (Effendy, 1998).

Berdasarkan defenisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi antara satu

dengan yang lainya.

2.6 .2 Ciri-ciri masyarakat sehat

Ciri-ciri masyarakat yang sehat menurut Mubarak (2009) adalah sebagai

berikut:

1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat

2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya

pengangkatan kesehatan, terutama untuk ibu dan anak.

3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutam penyediaan

sanitasi dasar yang di kembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat

untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.


4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan

status sosial ekonomi masyakat.

5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai

sebab dan penyakit.

2.7. Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat

2.7.1Definisi Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Prilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tidak praktif untuk

memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat

(Depkes, 2008). Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua prilaku

yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-

kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes, 2008).

Prilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional

promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian

masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari,2008).

Kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan

prilaku hidup bersih dan sehat.

2.7.2 Ciri-ciri rumah sehat

Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:

1. Bahan bangunan

Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding terbuat dari

tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau seng.


2. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar

aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar, untuk membebaskan udara ruangan

dari bakteri-bakteri,untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam

kelembaban yang optimum.

3. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak

terlalu banyak.

4. Luas bangunan Rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di

dalamnya.

5. Fasilitas-fasilitas Dalam rumah sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air

bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, pembuangan

sampah, fasilitas dapur, ruang bekumpul keluarga.

6. Kebutuhan udara

a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam

sampai dengan 1500 lt/jam.

b. Kecepatan angin atau udara yang melalui ventelasi pada ketinggian 2

meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01-0,5 m/lt. pada rumah sehat

kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang

ventilasi pada rumah.


2.7 Lingkungan Rumah

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila

menghendaki suatu lingkungan baik dan sehat adalah :

1. Sampah-sampah ditempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara

dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari tempat tinggal),

atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelola

untuk dibuat pupuk kandang.

2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena

dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat

diatasi dengan pembuatan selokan agar air dapat mengalir.

3. Sumber air (sumur), kontruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu

diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor

(septik tank, sumur resapan, saluran air kotor yang tidak kedap air)

adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.

4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan

lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi

dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan.

5. Kandang hewan (biasanya untuk rumah dipendesaan), letaknya

diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembuangan

sampah/kotoran, dapat dibuatkan tempat-tempat tertentu yang jauh dari

jangkauan anak-anak dan terjaga kebersihannya.


2.8 Konstruksi Rumah

1). Konstruksi Beton

Apabila tiangnya menggunakan besi bertulang atau besi lainnya, harus

diperhatikan dalam pengecoran terhadap tiang tersebut, diusahakan pengecoran

tiangnya harus kuat dan tidak sedikit semen akan terjadi tidak padat agar tiang

yang dibuat bisa bertahan lebih lama dan tidak kosong didalamnya.

2). Lantai rumah

Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi

setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.

3). Penetapan langit-langit

Dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara,

adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk

didalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.

4). Dinding rumah

Apabila dibuat dinding harus dibeton dan diplester dengan semen lagi agar

terjamin dinding tersebut, karena apabila tidak diplester, maka batu bata atau

batako akan kelihatan dan tidak menarik dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya

diusahakan komposisi campuran yang benar dapat dilihat disini.

5). Sudut kemiringan atap

Kemiringan atap disesuaikan dengan bahan yang dipakai, agar air hujan

akan mengalir dengan baik, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Atap dari bahan alam = 30 derajat

b. Atap genteng = 25 derajat

c. Atap asbes, seng = 15 derajat.


2.9 Kerangka Teoritis

Menurut Green dalam Notoadmojo


(2007):
Faktor Internal: Pendidikan,
Persepsi, Motivasi, Pengalaman
Faktor Eksternal: Lingkungan,
Sosial Ekonomi, Kebudayaan dan
Informasi
- Faktor Prilaku
- Faktor diluar prilaku
Dijabarkan menjadi 3 faktor:
- Faktor Predisposisi Standar rumah sehat
- Faktor pendukung
- Faktor pendorong

Eka Sari (2008) dan Mubarak


(2009), Perilaku Hidup Sehat:
- Faktor kemampuan Masyarakat
- Faktor Pengetahuan
- Faktor Sikap
- Faktor Kemandirian

Gambar 2.1 KerangkaTeoritis

2.10 Kerangka Konsep Penelitian

Tingkah laku masyarakat dalam memilih rumah yang sehat dipengaruhi

oleh faktor internal dan eksternal. Untuk kedua faktor ini dapat dilihat pada

kerangka teori diatas. Sedangkan faktor pengetahuan masyarakat, pengetahuan

rumah, sikap dan tindakan masyarakat dapat dilihat pada pendapat Eka sari (2008)

dan Notoadmojo (2007). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema berikut:
Pengetahuan

Perilaku Masyarakat
Sikap Masyarakat

Tindakan Masyarakat

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1). metode

Deskrptif yaitu melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi

tertentu dalam bidang tertentu secara cermat dan faktual dari data yang telah

dikumpulkan (Nazir,1999:63-64). Data yang telah dikumpulkan kemudian

disusun, di analisis dan dijelaskan sehingga memberikan gambaran mengenai

fenomenal-fenomenal yang terjadi, serta mengambil kesimpulan dari hasil analisis

yang diperoleh.

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Alue Peunyareng Kecamatan

Mereubo Kabupaten Aceh Barat untuk perumahan ADB untuk orang yang terkena

Tsunami Aceh tangal 26 September 2004.

3.2.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tangal 7 September sampai dengan 27

September 2013 diperumahan ADB bantuan Tsunami Kecamatan Meureubo

Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi

Populasi yang akan diteliti pada perumahan ADB berjumlah 117 kepala

keluarga (KK) dengan menggunakan metode simple random sampling (acak

sederhana) dengan menggunakan suatu rumus tertentu.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel untuk penelitian ini dari 117 kepala keluarga (kk)

yang menjadi objek penelitian dengan berbagai kriteria yang ada terhadap

permasalahan yang diteliti.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data penelitian ini menggunakan data primer dan data

sekunder yaitu:

3.4.1 Data primer

Data yang diperoleh langsung dari respoden yang ada dilokasi penilitian.

Data tersebut diperoleh dari wawancara menggunakan kuestioner

3.4.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi

pengetahuan masyakat terhadap rumah sehat standar.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Devinisi Operasional Variabel


No Variabel Keterangan
Variabel Independen
1 Pengetahuan Definisi Kemampuan Intelektual responden tentang
Masyarakat standar rumah sehat bantuan ADB tersebut.

Cara ukur Wawancara


Alat ukur Kuestioner
Hasil Ukur 1. Baik
2. Kurang Baik

Skala Ukur Ordinal

2 Sikap Defenisi Tingkatan yang berhubungan dengan tinkah


Masyarakat laku masyarakat terhadap rumah batuan
tsunami ABD di Alue peunyareng.

Cara ukur Wawancara


Alat ukur Kuesioner
Hasil ukur 1. Baik
2. Kurang Baik

Skala ukur Ordinal

3 Tindakan Defenisi Faktor apa saja yang berhubungan dengan


Masyarakat tindakan masyarakat terhadap lingkungan
sekitar terhadap rumah batuan tsunami ABD
di Alue peunyareng

Cara ukur Wawancara


Alat ukur Kuesioner
Hasil ukur 1. Baik
2. Kurang Baik

Skala ukur Ordinal


Variabel Dependen
4 Standar Definisi Kebiasaan masyarakat dalam menjaga
rumah sehat kebersihan lingkungan rumahnya.

Cara ukur Wawancara


Alat ukur Kuesioner
Hasil ukur 1. Baik
2. Kurang Baik

Skala ukur Ordinal

3.6 Aspek Pengukuran

1. Pengetahuan masyarakat

Dibagi menjadi 2 (dua) katagori yaitu:

Baik : jika dapat menjawab nilai > 5

Kurang : jika dapat menjawab nilai ≤ 5

2. Sikap masyarakat

Baik: jika dapat menjawab nilai > 5

Kurang: jika dapat menjawab nilai ≤ 5

3. Standar Rumah Sehat

Baik : jika dapat menjawab nilai > 5

Kurang : jika dapat menjawab nilai ≤ 5

3.7 Alat Pengumpulan Data

1. Kuestioner A yang berisikan tentang biodata responden yang terdiri dari

dari: umur, pendidikan pekerjaan, (Karakteristik Responden).

2. Kuestioner B yang berisikan tentang variabel pengetahuan masyarakat,

pengetahuan tentang rumah, dan sikap dan tindakan masyarakat.


3.8 Prosedur Pengumpulan Data

3.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data Menurut Marzuki (2002) dilakukan denga tahap-tahap

sebagai berikut, yaitu berfungsi untuk meneliti kelengkapan data, diantaranya

kelengkapan identitas responden, kelengkapan kuesioner.

Setalah data ditabulasi, kemudian data diolah dengan menggunakan

perangkat komputerisasi dengan statistik dan penjabarannya.

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel penelitian,

termasuk karakteristik sampel penelitian dengan distribusi frekuensi, dan untuk

skala numerik menggunakan nilai pemusatan dan nilai penyebaran data.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Penelitian


Perumahan Asian Developments Bank (ADB) merupakan salah satu

bantuan rumah korban tsunami 26 Desember 2004 lalu yang diberikan kepada

penerima bantuan yang terletak di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat

yaitu di alue penyareng yang berdekatan dengan kampus Universitas Teuku

Umar. Rumah bantuan Asian Developments Bank (ADB) alue peunyareng ini

lokasinya jauh dari rumah penduduk dan merupakan rumah bantuan tipe 36 yang

artinya rumah bantuan yang diberikan terhadap penerima bantuan sebagai

pengganti rumah yang sebelumnya rusak/hilang akibat gempa dan gelombang

tsunami, rumah bantuan Asian Developments Bank (ADB) ini ditempati oleh

masyarakat yang berdomosili dan pendatang dengan jumlah Kepala Keluarga 117

(RPJMG Ranto Panyang Timur 2009-2012).

4.2 Karakteristik Responden


Penelitian ini dilakukan di Perumahan ADB Alue Penyareng Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat pada bulan September 2013 dari data yang

dikumpulkan penulis, terdapat 69 sampel. Data yang dikumpulkan oleh penulis

melalui wawancara dengan membagikan kuesioner.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Perumahan ADB


Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
Karekteristik Responden Frekuensi Persentase
Jenis kelamin
Laki-laki 28 40,6
Perempuan 41 59,4
Total 69
Umur
21-40 Tahun 29 42,0
41-50 Tahun 23 33,3
51-60 Tahun 17 24,6
Total 69 100
Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 19 27,5
Nelayan 12 17,4
Tani 16 23,3
Dagang 22 31,9
Total 69 100
Pendidikan
SD 19 27,5
SMP 18 26,1
SMA 24 34,8
Perguruan Tingi 8 11,6
Total 69 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Dari tabel 4.1 hasil analisa karakteristik responden diatas, terlihat bahwa

status jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang (19,32%) dan yang berjenis

perempuan sebanyak 41 orang , umur responden kategori 21-40 sebanyak 29

orang, kategori 41- 50 sebanyak 23 orang dan kategori 51-60 sebanyak 17 orang.

bahwa dari 69 responden diketahui tingkat perkerjaan responden yang paling

banyak adalah Dagang yaitu sebanyak 22 responden

katagori tingkat pendidikan responden dari 69 responden diketahui tingkat

pendidikan responden dari katagori SD 19 orang dan katagori SMP sebanyak 18

orang dan dari katagori SMA sebanyak 24 orang dan yang berpeguruan tingi

sebanyak 8 0ranng.

4.2.1 Analisa Univariat

1. Perilaku Masyarakat
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat Terhadap Standar
Rumah sehat bantuan Gempa dan Tstunami Di Perumahan ADB
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

No Perilaku masyarakat Frekuensi Persentase


1 Baik 38 55,1
2 Kurang 31 44,9
Jumlah 69 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 69 Responden mayoritas lebih

banyak berpengetahuan baik dibandingkan yang berpegetahuan kurang.

Sikap Masyarakat

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Masyarakat Terhadap Standar Rumah


sehat bantuan Gempa dan Tstunami di Perumahan ADB
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
No Sikap Masyarakat Frekuensi Persentase
1 Baik 58 84,1
2 Kurang 11 15,9
Jumlah 69 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 69 Responden didapat 58 orang

(84,1%) yang bersikap baik.

Tindakan Masyarakat

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Masyarakat Terhadap Standar


Rumah Sehat Bantuan Gempa dan Tstunami di Perumahan ADB
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
No Tindakan Masyarakat Frekuensi Persentase
1 Baik 40 58
2 Kurang 29 42
Jumlah 69 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Tabel diatas diperoleh bahwa dari 69 Responden didapat 40 orang (58%)

yang tindakannya baik.

Perilaku Masyarakat Tentang Standar rumah Sehat


Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tentang Standar Rumah sehat bantuan
Gempa dan Tstunami di Perumahan ADB Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
No Perilaku Masyarakat Frekuensi Persentase
1 Baik 55 79,7
2 Kurang 14 20,3
Jumlah 69 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 69 responden

didapat sebahagian masyarakat berperilaku baik berjumlah 55 responden.

4.2 Pembahasan
Perilaku masyarakat terhadap pemahaman terhadap rumah bersih dan

kesehatan dapat ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu perilaku dan non-perilaku

(fisik, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya). Upaya pemberantasan penyakit

menular, penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, penyediaan kesehatan dan

sebagainya tidak terlepas dari rumah sehat adalah upaya intervensi terhadap faktor

fisik (non-perilaku). Sedangkan upaya intervensi terhadap faktor perilaku dapat

dilakukan melalui dua pendekatan yakni (Krianto, 2005):

c. Pendidikan (Education)

Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat

agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara rumah, dan

meningkatkan kesehatan pribadinya. Hasil dari pendidikan ini diharapkan

berlangsung lama dan menetap karena didasar oleh kesadaran.

d. Paksaaan atau tekanan (Coercion)

Paksaan atau tekanan yang dilakukan kepada masyarakat agar mereka

melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan perilaku

mereka sendiri. Tindakan atau perilaku sebagai hasil tekanan paling cepat, tetapi
tidak akan langgeng karena tidak didasari oleh pemahaman dan kesadaran apa

mereka berperilaku seperti ini.

Dari hasil yang didapatkan pada penjelasan sebelumnnya terhadap perilaku

masyarakat tentang rumah bantuan yang diberikan oleh ADB ( Asian

Developments Bank ), tingkat perilaku masyarakat dalam hal ini sangat berperan

penting dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.

Tetapi dalam hal ini masih ada juga sebahagian masyarakat yang perilakunya

kurang terhadap standar rumah sehat yaitu berjumlah 14 orang (20,3%),

kemungkinan disebabkan oleh faktor lain, seperti kerja sama antara pihak

pengelola dengan masyarakat terlalu jauh, atau kesadaran masyarakat masih

kurang terhadap lingkungan dan membiarkannya begitu saja.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Notoatmodjo, 2006 bahwa

Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek,

Sikap juga seuatu keadaan dalam diri manusia yang mengerakan untuk

bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan prasaan tertentu di dalam

menanggapi objek situasi atau kondisi dilingkungan sekitar nya.

Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh peniliti dari 69 Responden, bahwa

yang bersikap baik lebih banyak, Sedangkan yang sikap kurang lebih sedikit sikap

terdiri dari berbagai tingkatan seperti menerima , merespon, menghargai dan

bertangung jawab.

Sama halnya dengan tindakan yang merupakan suatu upaya dalam

pemanfaatan rumah sehat yang mempegaruhi perilaku dan keyakinan seseorang

tentang rumah sehat tingkat pengetahuan atau intelektual. Kemampuan kognitif


akan membentuk cara berfikir meliputi kemampuan untuk mengerti faktor-faktor

yang mempegaruh terhadap terhadap standar rumah sehat dan selanjutnya dapat

menerapkan pengetahuan tentang rumah sehat.

Adapun faktor-faktor yang berperan dalam penerapan rumah sehat tidak

terlepas dari faktor individu itu sendiri seperti pengetahuan, sikap, tindakan atau

persepsi, kesadarannya dalam hidup sehat.

Dari hasil penilitian yang penulis dapatkan dilapangan bahwa tindakan

juga merupakan suatu bahagian dari perilaku yang sangat perlu diperhatikan untuk

mencapai suatu tujuan untuk perubahan terhadap sesuatu.

Dalam hal ini tentu saja dapat mempegaruhi perilaku responden tentang

standar rumah sehat karena sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh poter dan

Perry (1999) yaitu salah satu variabel yang mempegaruhi perilaku dan keyakinan

seseorang tentang kesehatan adalah tingkat pengetahuan atau intelektual.

Kemampuan dalam untuk mengerti faktor-faktor yang berpengaruh dalam standar

rumah sehat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan pada 69 responden

Tangal 7 September sampai dengan 27 September tentang perilaku masyarakat

tentang standar rumah sehat di perumahan ADB (Asian Develomens Bank) Alue

Peunyareng Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat, dapat ditarik kesimpulan

bahwa responden yang berperilaku baik terhadap standar rumah sehat yaitu

berjumlah 55 responden (79,9%) dan sebahagiannya berperilaku kurang yaitu 14

responden (20,3 %).

5.2 Saran

1. Diharapkan kepada Masyarakat khususnya di perumahan ADB agar

tidak membuang sampah sembarangan, menjaga dan memelihara

kesehatan lingkungan perumahan.dengan bergotong royong untuk

kebersihan lingkungan.

2. Diharapkan kepada Masyarakat yang tinggal di perumahan ADB agar

dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas standar rumah sehat

karena ini merupakan salah satu kebutuhan pokok (primer).

3. Perlunya peningkatan sosialisasi kepada masyarakat tentang standar

rumah sehat yang ada diperumahan ADB Kecamatan Meureubo

Kabupaten Aceh Barat.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A 2002. Psikologi Sosial, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.

, 2003. Ilmu Kesehatan dan Perilaku Masyarakat. Edisi I Cetakan


Kedua Rineka Cipta. Jakarta.

, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Cetakan Pertama.


Rineka Cipta. Jakarta.

Depkes RI. 2008. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Effendy, 1998. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Ketiga. Rineka Cipta.


Jakarta.

Ekasari, 2008. Manejemen Hidup Bersih dan Sehat. Penerbit. Rineka Cipta.
Jakarta.

Entjang, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Kedua Citra Adtya Balati.
Bandung.

Hanafi, A. 2004. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Usaha Nasional. Surabaya.

Krianto. T. 2005, Perberdayaan Masyarakat Dalam Promosi Kesehatan. Rineka


Cipta, Jakarta.

Marzuki.2002 Metodologi Riset. BPFE-VII. Jakarta

Mubarak, 2009. Lingkungan Bersih Masyarakat. Cetakan Ketiga. Penerbit


Ghalia. Bandung.

Nazir, 1999. Metodelogi Penelitian. Penerbit Ghalia. Jakarta..

Notoatmodjo, S. 2006. Metodelogi Kesehatan Masyarakat, Edisi Revisi, Cet. Ke


6. Penerbit Rineka Cipta Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2007. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu perilaku


Kesehatan..: Andi Offset. Yogyakarta

Potter & Perry. 1999. Fundamentals of Nursing The Concpts, Process and
practive, Edition, St.Louis :JB.Lippincott.

Profil Gampong. 2012. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong


Ranto Panyang Timur Keamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
RPJMG.2012

Setiawati, 2008. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Edisi Revisi, Cet 2. Penerbit
Ghalia, Jakarta.
Lampiran 1
KUESTIONER
GAMBARAN PRILAKU MASYARAKAT TERHADAP STANDAR
RUMAH SEHAT BANTUAN GEMPA DAN TSUNAMI
DI PERUMAHAN ADB DI KECAMATAN MEREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT
I. Karakteristik Responden
1. Nama : …………………………..
2. Jenis Kelamin : …………………………..
3. Umur : ………………………….
4. Pekerjaan : …………………………..
5. Pendidikan : …………………………...
II. Pengetahuan
Komponen yang dinilai
1. Sepengatuhan bapak penempatan rumah sudah sangat sesuai keberadaanya?
a. Ya
b. Tidak

2. Apakah bapak sebelumnya telah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar


tentang keberadaan rumah?
a. Ya
b. Tidak

3. Bagaimana pengetahuan bapak tentang rumah bantuan ADB tersebut?


a. Sesuai
b. Tidak sesuai

4. Sepengetuhuan bapak rumah bantuan ADB sudah sesuai standar layak huni!
a. Ya
b. Tidak

5 Apakah dalam sepengetahuan bapak pemberian rumah bantuan sudah sangat


standar?
a. Ya
b. Tidak
III. Sikap Masyarakat
Komponen yang dinilai
1. Sepengetahuan bapak bagaiman sikap penghuni rumah terhadap rumah
yang diberikan!
a. Sesuai
b. Tidak Sesuai

2. Apakah bapak/ibu sebelumnya telah menyesuaikan diri sikap masyarakat


terhadap lingkungan sekitar tentang keberadaan rumah?
a. Ya
b. Tidak

3. Bagaimana sikap bapak/ibu tentang rumah bantuan ADB tersebut?


a. Sesuai
b. Tidak sesuai

4. Bagaimana sikap bapak/ibu terhadap rumah bantuan ADB sudah sesuai


standar layak huni!
a. Ya
b. Tidak
Bagaimana
5. sikap bapak/ibu, dalam pemberian rumah bantuan sudah sangat
standar?
a. Ya
b. Tidak

IV. Tindakan Masyarakat


Komponen yang dinilai
1. Bagaimana Tindakan bapak/ibu terhadap masyarakat yang menempati
rumah sudah sangat sesuai keberadaanya?
a. Ya
b. Tidak

2. Apakah tindakan bapak terhadap lingkungan sekitar tentang keberadaan


rumah?
a. Sesuai
b. Tidak sesuai

3. Bagaimana tindakan bapak tentang rumah bantuan ADB tersebut?


a. Sesuai
b. tidak sesuai

Sepengetuhuan bapak/ibu, bagaimana tindakan bapak terhadap rumah


4. bantuan ADB
yang layak huni!
a. Ya
b. Tidak
5 Apa tindakan pemberian rumah bantuan sudah sangat standar?
a. Ya
b. Tidak

V. Standar Rumah
Komponen yang dinilai
1. Sepengatuhan bapak penempatan rumah sudah sangat sesuai
keberadaanya?
a. Ya
b. Tidak

2. Apakah bapak sebelumnya telah menyesuaikan diri dengan lingkungan


sekitar tentang keberadaan rumah?
a. Ya
b. Tidak

3. Bagaimana pengetahuan bapak tentang rumah bantuan ADB tersebut?


a. Sesuai
b. Tidak sesuai

4. Sepengetuhuan bapak rumah bantuan ADB sudah sesuai standar layak


huni!
a. Ya
b. Tidak

5. Apakah dalam sepengetahuan bapak pemberian rumah bantuan sudah


sangat standar?
a. Ya
b. Tidak
Lampiran 2
TABEL SKOR

Bobot
Variabel No Urut Rentang
No Skor
Yang Diteliti Pertanyaan
A B
1 2 1
2 2 1 (0-10)
Pengetahuan
1 3 2 1 Baik : > 5
Rumah
4 2 1 Kurang : ≤ 5
5 2 1
Pertanyaan
1 2 1
(0-10)
Sikap 2 2 1
2 Baik : > 5
Masyarakat 3 2 1
Kurang : ≤ 5
4 2 1
5 2 1
Pertanyaan
1 2 1
(0-10)
Tindakan 2 2 1
3 Baik : > 5
Masyarakat 3 2 1
Kurang : ≤ 5
4 2 1
5 2 1
Pertanyaan
1 2 1
(0-10)
Standar 2 2 1
4 Baik : > 5
Rumah Sehat 3 2 1
Kurang : ≤ 5
4 2 1
5 2 1
MASTER TABEL
PENGETAHUAN MASYARAKAT SIKAP MASYARAKAT
NO 1 2 3 4 5 TOTAL KET 1 2 3 4 5 TOTAL KET
1 2 2 2 1 1 8 Baik 1 2 2 2 1 8 Baik
2 1 1 2 1 2 7 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
3 2 2 1 2 1 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
4 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
5 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
6 2 2 1 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
7 2 2 2 1 2 9 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
8 2 2 1 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
9 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
10 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
11 2 1 2 2 1 8 Baik 1 2 1 2 2 8 Baik
12 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
13 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
14 1 2 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
15 1 2 2 2 1 8 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
16 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 1 2 8 Baik
17 1 1 2 1 1 6 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
18 2 2 2 1 1 8 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
19 2 1 1 2 2 6 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
20 1 1 2 2 2 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
21 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
22 2 2 1 2 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
23 2 2 1 1 2 8 Baik 3 2 2 2 2 10 Baik
24 1 2 1 1 1 6 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
25 1 2 1 1 2 7 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
26 4 2 2 2 2 9 Baik 2 2 1 2 1 8 Baik
27 2 1 1 1 1 6 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
28 1 2 1 1 2 7 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
29 1 2 1 2 1 7 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
30 2 1 2 2 1 8 Baik 1 2 2 2 1 8 Baik
31 1 1 1 1 1 5 Kuarang 2 2 1 2 2 9 Baik
32 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
33 2 2 2 1 2 9 Baik 2 2 1 2 1 9 Baik
34 2 1 2 2 2 9 Baik 2 1 1 2 2 8 Baik
35 2 1 1 1 1 6 Baik 2 3 2 2 2 10 Baik
36 1 1 1 2 2 7 Baik 2 1 2 1 2 8 Baik
37 1 2 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
38 2 1 1 1 2 7 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
39 2 2 1 1 2 8 Baik 2 2 1 1 2 8 Baik
40 1 2 2 1 2 8 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
41 2 2 2 2 2 10 Baik 1 1 2 1 2 7 Baik
42 1 1 2 2 1 7 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
43 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 10 Baik
44 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
45 2 2 3 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
46 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
47 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 1 2 2 2 9 Baik
48 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 1 1 2 2 8 Baik
49 1 1 2 2 2 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
50 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 1 2 2 9 Baik
51 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
52 2 1 1 2 2 8 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
53 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
54 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 1 1 7 Baik
55 1 1 2 2 2 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
56 2 1 1 1 1 6 Baik 2 2 1 2 1 8 Baik
57 1 2 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
58 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
59 1 2 2 2 2 9 Baik 1 1 1 1 2 6 Baik
60 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
61 2 2 1 2 2 9 Baik 1 1 1 1 2 6 Baik
62 2 2 2 2 2 10 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
63 1 2 1 1 1 6 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
64 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 1 8 Baik
65 2 1 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
66 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
67 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
68 1 1 1 1 1 6 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
69 2 2 2 2 1 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang

MASTER TABEL
TINDAKAN MASYARAKAT STANDAR RUMAH SEHAT
NO 1 2 3 4 5 TOTAL KET 1 2 3 4 5 TOTAL KET
1 2 2 1 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
2 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
3 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
4 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
5 1 1 2 2 2 8 baik 2 1 1 1 2 7 Baik
6 2 2 2 1 1 8 Baik 1 2 2 1 2 8 Baik
7 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
8 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 1 1 8 Baik
9 2 2 1 1 2 8 Baik 2 1 1 2 2 8 Baik
10 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 1 9 Baik
11 2 2 1 2 1 8 baik 2 2 2 2 1 9 Baik
12 2 2 2 1 2 9 Baik 1 2 2 2 1 8 Baik
13 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
14 2 1 1 1 1 6 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
15 2 2 2 2 2 10 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
16 2 1 2 2 2 9 Baik 2 1 1 1 1 6 Baik
17 2 1 1 2 2 8 Baik 1 1 1 2 2 7 Baik
18 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 1 1 8 Baik
19 1 2 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
20 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
21 2 2 1 1 1 7 Baik 2 1 1 2 1 7 Baik
22 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
23 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 1 1 1 6 Baik
24 1 1 2 2 2 8 Baik 2 2 1 1 1 7 Baik
25 2 1 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
26 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
27 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
28 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
29 2 1 2 2 1 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
30 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 1 2 9 Baik
31 2 1 2 2 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
32 2 1 2 2 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
33 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 1 1 7 Baik
34 1 1 1 1 2 6 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
35 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
36 2 2 2 2 1 9 Baik 1 1 2 2 2 8 Baik
37 2 1 2 2 1 8 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
38 2 2 2 2 2 10 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
39 2 2 2 1 4 9 Kurang 2 1 2 2 2 9 Baik
40 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
41 2 1 1 1 1 6 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
42 2 1 2 2 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
43 1 1 1 2 2 7 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
44 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 2 2 2 2 9 Baik
45 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 1 1 1 5 Kurang
46 2 2 2 1 1 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
47 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 1 1 1 9 Baik
48 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
49 2 2 2 2 2 10 Baik 2 1 1 1 1 6 Baik
50 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 2 2 1 2 8 Baik
51 1 2 2 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
52 1 1 2 2 2 8 Baik 1 2 2 2 2 9 Baik
53 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
54 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
55 1 1 1 2 2 7 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
56 1 1 1 2 2 7 Baik 2 1 1 2 2 8 Baik
57 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 1 2 2 9 Baik
58 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
59 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
60 2 2 2 1 1 8 Baik 2 1 2 2 2 9 Baik
61 2 2 2 2 1 9 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
62 2 2 2 1 2 9 Baik 1 1 1 1 1 5 Kurang
63 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
64 1 1 2 2 2 8 Baik 2 2 2 2 2 10 Baik
65 1 1 1 1 1 5 Kurang 1 1 2 1 2 7 Baik
66 2 2 2 2 2 10 Baik 2 2 2 1 2 9 Baik
67 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 2 2 10 Baik
68 2 1 2 1 2 8 Baik 1 2 2 1 1 7 Baik
69 1 1 1 1 1 5 Kurang 2 2 2 1 1 8 Baik
Frequencies
Statistics
Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan
Valid 69 69 69 69
N
Missing 0 0 0 0

Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Laki-laki 28 40,6 40,6 40,6

Valid Perempuan 41 59,4 59,4 100,0

Total 69 100,0 100,0

Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

21-40 29 42,0 42,0 42,0


41-50 23 33,3 33,3 75,4
Valid
51-60 17 24,6 24,6 100,0
Total 69 100,0 100,0

Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PNS 19 27,5 27,5 27,5
Nelayan 12 17,4 17,4 44,9

Valid Tani 16 23,2 23,2 68,1

Dagang 22 31,9 31,9 100,0


Total 69 100,0 100,0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

SD 19 27,5 27,5 27,5

SMP 18 26,1 26,1 53,6


Valid SMA 24 34,8 34,8 88,4

Perguruan Tinggi 8 11,6 11,6 100,0


Total 69 100,0 100,0

Frequencies
Statistics
Perilaku Pengetahuan Sikap Masyarakat Tindakan
Masyarakat Masyarakat Masyarakat

Valid 69 69 69 69
N
Missing 0 0 0 0

Frequency Table
Standar Rumah sehat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Baik 55 79,7 79,7 79,7

Valid Kurang 14 20,3 20,3 100,0

Total 69 100,0 100,0

Pengetahuan Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Baik 38 55,1 55,1 55,1


Valid Kurang 31 44,9 44,9 100,0

Total 69 100,0 100,0

Sikap Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Baik 58 84,1 84,1 84,1
Valid Kurang 11 15,9 15,9 100,0
Total 69 100,0 100,0

Tindakan Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Baik 40 58,0 58,0 58,0
Valid Kurang 29 42,0 42,0 100,0
Total 69 100,0 100,0
WARGA PERUMAHAN ADB SEDANG MENGISI
KUISIONER PENELITIAN DI PERUMAHAN ADB ALUE
PEUNYARENG
PENELITI SEDANG MENGAMATI LANGSUNG
RESPONDEN SEDANG MENGISI KUISIONER
PENELITIAN DI PERUMAHAN ADB ALUE
PEUNYARENG

PENELITI SEDANG MENJELASKAN CARA PENGISIAN


FORMULIR KUISIONER PENELITIAN YANG AKAN DI
ISI OLEH RESPONDEN DI PERUMAHAN ADB DI ALIU
PEUNYARENG
PENELITI PAMIT PULANG SETELAH WARGA MENGISI
KUISIONER PENELITIAN DI PERUMAHAN ADB ALUE
PEUNYARENG

Anda mungkin juga menyukai