Anda di halaman 1dari 11

PRODUK KREATIF DAN

KEWIRAUSAHAAN

BAB
PRODUKSI MASSAL
IX
BAB IX PRODUKSI MASSAL

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran


Project Based Learning (PBL) dan metode diskusi, peserta didik dapat menjelaskan
konsep produksi massal, memberi contoh produksi massal, mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan produksi massal, dan membuat perencanaan produksi
massal dengan rasa tanggung jawab, kreatif, komuikatif, dan mandiri.

PETA KONSEP

Pengertian
produksi massal

Ciri-ciri
produksi massal
Produksi Massal

kekurangan dan kelebihan


produksi massal

Tahapan produksi massal

Prinsip-prinsip yang
harus Dipertimbangkan
dalam Menetapkan Skala
Produksi
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Produksi
Massal

KATA KUNCI

Produksi massal

BISNIS DARING DAN 161


PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

PENDAHULUAN

Gambar 9.1 Produksi Massal


Sumber: http://www.rotary-oven.com/bread-production-line/cake-production-line.
html

Sekarang ini, kita semakin dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang


memudahkan untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Contohnya semakin
banyaknya alat-alat elektronik yang dibuat dan digunakan untuk keperluan sehari-
hari, seperti, hair dryer, televisi android, komputer, telepon gengam, mobil, motor,
dan lain sebagainya yang semakin hari semakin canggih. Semua orang dapat
merasakan manfaatnya, baik orang-orang yang tinggal di perkotaan maupun yang
tinggal di pedesaan. Bisa kita bayangkan bagaimana usaha yang dilakukan produsen
atau pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sangat banyak,
apalagi pertumbuhan penduduk semakin terus bertambah.
Pada akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berjumlah sagat
banyak, pada produsen atau pelaku usaha atau wirausahawan, melakukan produksi
produk dengan jumlah yang sangat banyak dan terus-menerus yang dikenal
dengan istilah produksi massal. Dengan melakukan produksi massal, selain dapat
menjangkau konsumen lebih banyak lagi, keuntungan yang lainnya adalah dapat
menurunkan biaya produksi. Oleh karen itu, saat ini hampir semua produsen atau
pelaku usaha atau wirausahawan sudah melakukan sistem produksi massal pada
usaha yang dijalankannya.

162 BISNIS DARING DAN


PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

MATERI PEMBELAJARAN

Pada bab ini akan dijelaskan pengetian dan tahapan produksi massal.
A. Produksi Massal
1. Pengertian Produksi Massal
Pengertian produksi adalah kegiatan menciptakan sebuah benda
atau meningkatkan nilai guna benda tersebut untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Sedangkan arti massal berarti melibatkan banyak orang. Jadi
produksi massal adalah proses menghasilkan sebuah produk yang telah
terstandarisasi dalam jumlah banyak menggunakan perakitan dengan
teknologi otomasi. Pada prosesnya produksi massal mengacu pada produksi
produk yang sama dalam jumlah banyak dengan efisien. Mekanisasi pada
produksi massal digunakan untuk mencapai jumlah produk yang banyak,
perincian bahan-bahan yang digunakan, pengendalian standar kualitas yang
cermat, dan pembagian kerja.
Selain produksi massal, sebagian perusaha pun melakukan pola produksi
yang lain yaitu pola produksi sesuai dengan pesanan khusus (Job Order).
Keputusan dalam pemilihan proses produksi sesuai pesanan atau produksi
secara massal, sangat bergantung kepada perhitungan keuntungan yang
mungkin didapatkan, khususnya dilihat dari penguasaan pasar. Jika yang
dipilih adalah produksi secara massal, maka wirausahawan harus melakukan
analisis pasar tentang situasi dan kondisi pasar terlebih dahulu terutama
untuk melihat pesaing.
Analisis pasar yang dilakukan, bertujuan untuk memprediksi tingkat
penjulan di masa yang akan datang. Pola produksi yang dilakukan perusahaan
berbeda-beda, ada yang melakukan produksi secara massal dan ada yang
memproduksi sesuai dengan pesanan khusus atau ada yang menggunakan
kombinasi dari keduanya. Biasanya yang menggunakan pola produksi
kombinasi, di mana perusahaan melakukan produksi secara massal, tetapi juga
menerima pesanan secara khusus adalah perusahaan-perusahaan yang sudah
berjalan lama. Untuk perusahaan yang masih baru, kebanyakan menggunakan
pola produksi sesuai dengan pesanan yang diminta oleh konsumen.
2. Karakteristik Utama Produksi Massal
a. Alur kerja seimbang.
b. Produksi berkelanjutan dari produk yang sama.
c. Spesialisasi Produksi Tinggi.
d. Prosedur standardisasi dan penyatuan bagian dengan perakitan dan
konstruksi.
e. Jumlah produk yang dihasilkan berskala besar.
f. Biaya produksi perunit rendah.
g. Memiliki stok produk.
3. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan Produksi Massal
Jika proses produksi dipantau secara ketat, produksi produk secara
massal dapat menghasilkan perakitan presisi atau memiliki ketepatan
yang hamper sempurna karena produk sudah terstandarisasi.

BISNIS DARING DAN


163
PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

MATERI PEMBELAJARAN

Beberapa kelebihan produksi massal adalah sebagai berikut.


1) Hemat biaya
2) Efisiensi waktu
3) Tingkat keakuratan tinggi
4) Tingkat produksi cepat
5) Produk yang dihasilkan memiliki keunggulan untuk bersaing dengan
produk lain dan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
b. Kekurangan atau kelemahan dari Produksi Massal
Tidak semua produksi massal dapat berhasil dan berguna dalam
pendapaian keberhasilan perusahaan. Ada beberapa kelemahan dan
kekurangan dari produksi massal, di antaranya sebagai berikut.
1) Membutuhkan modal besar dan waktu jika ada kesalahan dari desain
produksi.
2) Tidak adanya variasi produk.
3) Proses produksi terlihat kaku.
4) Mesin yang digunakan mahal.
5) Produk yang dipasarkan belum tentu laris di pasaran.

B. Tahapan Produksi massal


Tahapan produksi massal diawal dengan perencanaan produksi yang matang,
perrencanaan produksi diawali dengan penentuan produk, penyaringan ide dan
gagasan, pembuatan desain produk, dan gambar kerja produk, dilanjutkan dengan
pembuatan dan pengujian fungsi ptototipe produk. Semuanya telah dibahas pada
bab-bab sebelumnya.
Setelah prototipe melalui proses pengujian dan mendapatkan hasil yang
maksimal sesuai dengan yang diharapkan, maka proses selanjutnya adalah
memproduksi produk tersebut dalam jumlah yang banyak atau produksi sercara
massal. Sebelum dilakukan produksi secara massal, diperlukan perencanaan proses
produksi dengan tahapan sebagai berikut.
1. Penyusunan urutan proses produksi (Routing)
Routing adalah langkah pertama yang dilakukan dalam perencanaan
produksi dan kontrol.  Routing merupakan proses penentuan urutan proses
produksi. Routing perbaikan atau kontrol yang digunakan pada hal berikut.
a. Jumlah dan mutu produk.
b. Sumber daya produksi, seperti tenaga kerja, peralatan, bahan baku, dan
lainnya.
c. Jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur.
d. Tempat pembuatan produk.
Routing dapat dibuat dengan sederhana atau kompleks tergantung
dari sifat produksi. Dalam produksi massal lebih baik memakai routing yang
sederhana. Namun, dalam job order atau pesanan khusus, routing yang
digunakan adalah routing kompleks.
Tujuan utama dari routing untuk menentukan jalur atau ururtan operasi
produksi yang terbaik dan termurah yang dapat diterapkan di pabrik. Sehingga
dengan tahap routing ini akan memberikan kemudahan untuk semua lini
produksi dalam mencapai tujuan dari perusahaan.

164 BISNIS DARING DAN


PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

MATERI PEMBELAJARAN

2. Scheduling
Penjadwalan adalah langkah kedua setelah routing. Penjadwalan berarti
sebagai berikut.
a. Mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diperbaiki.
b. Membuat daftar prioritas operasi manufaktur yang berbeda.
c. Memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk
setiap operasi.
Penjadwalan juga dilakukan untuk sumber daya yang dibutuhkan dalam
proses produksi. Hal tersebut dapat membantu seorang wirausaha untuk
untuk memanfaatkan waktu secara optimal, karena semua rencana produksi
sudah disusun secara sistematis.
3. Dispaching
Dispatching merupakan tahap penetapan dan penentuan proses
pemberian serta pembagian tugas yang telah disesuaikan dengan tahap
routing dan scheduling. Dispatching berarti memulai proses produksi.
4. Follow-up
Tahap ini merupakan tahap penetapan dan penentuan berbagai kegiatan,
seperti pengadan bahan baku produk dari luar, pembelian, dan pemesananya.
Hal itu dilakukan untuk mengkoordinasikan semua perencanaan produksi.
Selain pengadaan bahan baku, aspek lain yang harus diperhatikan dalam
tahap ini adalah penetapan peralatan apa saja yang akan digunakan. Tindak
lanjut menghilangkan kesulitan-kesulitan ini dan memungkinkan kelancaran
produksi.
5. Menyampaikan jadwal pada pemesan

C. Prinsip-prinsip yang Harus Dipertimbangkan dalam Menetapkan Skala Produksi


Penentuan skala produksi baik produksi secara massal maupun produksi sesuai
pesanan khusus, harus memperhatikan beberapa prinsip berikut ini.
1. Penentuan skala produksi sesuai dengan tujuan perusahaan, artinya jangan
sampai ada perubahan tujuan perusahaan dikarenakan skala produksi yang
terlanjur ditentukan.
2. Skala produksi bersifat sederhana dan praktis, sehingga mudah dilaksanakan
oleh siapa pun.
3. Skala produksi yang telah ditetapkan bermanfaat dalam memberikan analisis
dan klasifikasi mengenai kegiatan proses produksi.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Massal


Dalam kegiatan produksi membutuhkan faktor produksi. Beberapa faktor
yang memperngaruhi di antaranya sumber daya alam, sumber daya manusia atau
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
1. Sumber daya alam
Merupakan segala sesuatu yang tersedia di alam yang menunjang proses
pembuatan produk, seperti tanah, iklim, cuaca, air, laut, dan sebagainya. Faktor
alam termasuk ke dalam faktor produksi karena selain menunjang proses
produksi faktor alam pun dapat memberikan nilai tambah produk.

BISNIS DARING DAN


165
PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

MATERI PEMBELAJARAN

Misalnya pada saat kita memproduksi tanaman sayuran, maka faktor


alam seperti tanah, iklim, ketinggian tempat, suhu pH dan sebagainya sangat
berperan penting untuk menghasilkan tanaman sayuran yang berkualitas.
2. Sumber daya Manusia
Faktor produksi tenaga kerja atau sumber daya manusia terdiri dari
dua kelompok, yaitu tenaga kerja berdasarkan kualitasnya dan tenaga kerja
berdasarkan sifat pekerjaannya.
Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Tenaga kerja terdidik merupakan tenaga kerja yang menempuh pendidikan
formal, seperti contohnya guru, dokter, insinyur, dan sebagainya.
b. Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang mengutamakan pengalaman
dan keahlian tertentu, seperti contohnya sopir, koki, penjahit, dan
sebagainya.
c. Tenaga kerja kasar merupakan tanaga kerja yang tidak membutuhkan
pendidikan formal maupun pengalaman atau keahlian secara khusus,
seperti contohnya tukang beca, tukang kebun, kuli angkut, buruh tani, dan
sebagainya.
Sedangkan tenaga kerja berdasarkan sifat pekerjaannya dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Tenaga kerja jasmani lebih mengutamakan tenaga dalam melakukan
pekerjaannya, seperti tukang cuci, kuli bangunan, dan sebagainya.
b. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih mengandalkan pikiran
dan perasaan dalam melakukan pekerjaannya, misalnya psikolog, pelukis,
dan sebagainya.
Faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia merupakan faktor
produksi langsung. Karena dengan hanya menggunakan kedua faktor produksi
tersebut proses produksi dapat dilakukan meskipun dalam jumlah yang sedikit.
Dengan adanya perkembangan zaman, kebutuhan manusia pun semakin
meningkat, sehingga kegiatan produksi produk pun semakin hari semakin
meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu,
diperlukan faktor produksi lain selain sumber daya alam dan sumber daya
manusia, yaitu modal dan keahlian menejarial atau kemampuan untuk
mengelola suatu usaha.
3. Modal
Untuk membantu kelancaran produksi, modal sangatlah penting. Modal
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
Modal menurut asalnya, terdiri dari berikut ini.
a. Modal sendiri, yaitu keuangan perusahaan yang berasal dari perusahaan
itu sendiri
b. Modal asing, yaitu keuangan perusahaan yang berasal dari pinjaman luar
perusahaan.

166 BISNIS DARING DAN


PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

MATERI PEMBELAJARAN

Modal menurut bentuknya, terdiri dari berikut ini.


a. Modal konkrit atau nyata, yaitu modal berupa peralatan dan perlengakapan
perusahaan.
b. Modal abstrak atau tidak nyata, yaitu modal berupa nama baik, merek
dagang, hak paten, dan lain sebagainya.
Modal menurut sifatnya, terdiri dari berikut ini.
a. Modal tetap adalah segala jenis aset fisik nyata yang digunakan berulang
kali dalam produksi suatu produk.
b. Modal lancar merupakan bagian dari modal perusahaan yang digunakan
untuk operasi sehari-hari, dan karena itu diharapkan bahwa perusahaan
mempertahankan aset lancar jauh lebih banyak daripada kewajiban lancar.
Tingkat modal perusahaan saat ini juga merupakan ukuran seberapa baik
perusahaan mampu memenuhi kewajiban dan hutang jangka pendeknya
disebut aktiva lancar bersih atau modal kerja.
4. Keahlian Manajerial
Keahlian manajerial adalah kemampuan mengelola kegiatan produksi
dengan efektif dan efisien. Keahlian manajerial juga sering disebut sebagai
kewirausahaan. Ada beberapa keahlian yang harus dimiliki dalam faktor
produksi ini, daintaranya sebagai berikut.
a. Manajerial skill, yakni pengetahuan dan kemampuan individu dalam posisi
manajerial untuk memenuhi beberapa kegiatan atau tugas manajemen
tertentu. Pengetahuan dan kemampuan ini dapat dipelajari dan
dipraktikkan. Namun, mereka juga dapat diperoleh melalui implementasi
praktis dari kegiatan dan tugas yang diperlukan.
b. Technical skill atau keterampilan teknis mengacu pada pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan tindakan, tugas, dan proses
yang rumit yang berkaitan dengan teknologi komputasi dan fisik serta
beragam kelompok perusahaan lain. Mereka yang memiliki keterampilan
teknis sering disebut sebagai "teknisi", seperti ,teknisi audio, teknisi
elektronik, teknisi pasar, teknisi komputer, teknisi teknik, dan berbagai
sebutan lain. Keterampilan teknis adalah yang praktis, biasanya terkait
dengan bidang mekanika, teknologi informasi, matematika, dan sains.
Merupakan keahlian yang sifatnya teknis dalam pelaksanaan proses
produksi sehingga proses produksi tersebut bisa berjalan dengan baik.
c. Organizational skill atau keahlian organisasi didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menggunakan proses untuk menyelesaikan sesuatu
dengan mengagumkan dan efektif. Itu tidak melekat tetapi keterampilan
yang diperoleh yang harus dikembangkan dan diasah dengan waktu untuk
membuatnya lebih sempurna dan efektif.

BISNIS DARING DAN


167
PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

CAKRAWALA

Berakhirnya Era Produksi Massal

Gambar 9.2 Produksi Massal Makanan


Sumber: https://hock.id/blog/izin-usaha-makanan/

Pada abad 18 merupakan periode awal terjadinya revolusi industri. Revolusi


indurtri tersebut terjadi pertama kali di Inggris yaitu pada saat ditemukannya
mesin uap yang mendukung pertanian (agriculture). Revolusi industri yang terjadi
saat itu, menimbulkan perubahan pada sumber daya manusia atau tenaga kerja
yang ada. Di mana tenaga kerja yang pada awalnya hanya sebagai tenaga kerja
kasar kini berubah menjadi tenaga kerja atau sumber daya manusia yang terampil
dalam menjalankan messin-mesin produksi, sehingga bisa menghasilkan produk
dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.
Adanya perkembangan teknologi terutama pada mesin-mesin produksi,
mengubah pola produksi dari produksi dengan skala kecil menjadi produksi
berskala besar atau massal dengan biaya yang cukup tinggi. Walaupun biaya yang
dibutuhkan cukup tinggi, namun biaya perunitnya terbilang rendah. Sehingga,
semakin ekonomis yang dikenal dengan istilah skala ekonomis (economies of
scale) yang bercorak industri.
Berkembangnya produksi massal yang dilakukan perusahaan-perusahaan
industri menggeser pola-pola lainnya menjadi berskala massal, misalnya,
konsumsi massal, distribusi massal, media massa, atau bahkan senjata pembunuh
massal. Selain itu, dengan berkembangnya produksi massal yang ada saat ini
mendorong terbentuknya daerah-daerah baru sebagai segmen atau target pasar
di berbagai negara. Hal tersebut dkarena semakin meningkatknya permintan dan
penawaran, namun faktor lain yang mempengaruhi perkembangan pasar dunia
saat ini adalah kualitas produk dan selera konsumen. Perkembangan dalam
teknologi komunikasi dan informasi yang sangat cepat mendorong dihasilkannya
media baru yang mampu menggabungkan kemampuan komputerisasi, televisi,
radio, dan telepon.
Agar tidak tertinggal, saat ini pemerintah di seluruh negara semakin serius
dalam memperhatikan kemajuan-kemajuan diberbagai bidang terutama bidang
teknologi dan komunikasi, dalah satunya internet. Perubahan tersebut diikuti
pula oleh perubahan pola kerja lebih membutuhkan kreatifitas individu untuk
menghasilkan nilai tambah industri. Sehingga, muncullah industri kreatif yang

168 BISNIS DARING DAN


PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

CAKRAWALA

lebih menekankan pada kreativitas tenaga kerjanya. Kekurangan modal bukan


lagi merupakan tantangan besar dalam melakukan proses produksi, tetapi
kekurangan ide dan kreatifitaslah yang saat ini menjadi tantangan besar dalam
kelangsungan suatu usaha agar dapat bersaing dengan pasa baik nasional
maupun internasional.
Melalui industri kreatif, terjadi perbedaan dengan asumsi dasar yang
digunakan pada era produksi massal di gelombang kedua. Pada produksi masal
era gelombang kedua lebih menekankan pada efisiensi sebagai akibat dari
kurangnya sumber saya yang tersedia sebagai bahan baku dalam melakukan
produksi untuk memenuhi permintaan konsumen yang tidak terbatas.
Sedangkan industri kreatif lebih menekankan pada keragaman dan kelimpahan
melalui eksploitasi ide dan gagasan kreatif setiap orang yang tentunya tidak
terbatas. Industri kreatif yang berkembang saat ini bukan hanya berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar tetepi pemenuhan terhadap kebutuhan emosional
konsumen yang menjadi target pasar. Hal itu sebabkan semakin beragamnya
gaya hidup masyarakat dan permintaan pasar yang semakin meluas pada jenis-
jenis produk barang atau jasa baru yang sangat beragam berbeda dengan yang
terjadi pada era produksi massal sebelumnya.
Sumber: http://indonesiakreatif.bekraf.go.id/iknews/berakhirnya-era-produksi
massal/

JELAJAH INTERNET

Bagi seorang wirausahawan ataupun sebuah perusahaan, dalam menentukan


pola produksi sesuai dengan pesanan khusus ataupun produksi secara massal
memerlukan pertimbangan dan perencanaan yang matang. Di bawah ini contoh-
contoh produk yang diproduksi secara massal.
https://www.youtube.com/watch?v=llyN8CBDbaY
https://www.youtube.com/watch?v=KJeN6RSqbOc

BISNIS DARING DAN 169


PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

RANGKUMAN

1. Produksi massal adalah proses pembuatan produk yang telah terstandarisasi


dalam jumlah besar dengan teknologi otomatisasi.
2. Pola produksi terdiri dari pola produksi sesuai dengan pesanan khusus (Job
Order) dan pola produksi massal. Pemilihan pola produksi sangat tergantung
dari perhitungan keuntungan berdasarkan pasar yang dikuasai.
3. Jika proses produksi secara massal yang dipilih, maka wirausahawan harus
melakukan analisis terlebih dahulu mengenai keadaan pasar dan persaingan
yanga ada.
4. Perusahaan dapat memilih salah satu dari pola produksi tersebut atau
kombinasi dari produksi massal dengan produksi sesuai dengan pesanan
khusus.
5. Karakteristik produksi massal antara lain sebagai berikut. Alur kerja seimbang,
produksi berkelanjutan dari produk yang sama, spesialisasi produksi tinggi,
prosedur standardisasi, penyatuan bagian dengan perakitan dan konstruksi,
jumlah produk yang dihasilkan berskala besar, biaya produksi perunit rendah,
dan memiliki stok produk.
6. Kelebihan produksi massal, di antaranya, hemat biaya, efisiensi waktu,
tingkat keakuratan tinggi, tingkat produksi cepat, menciptakan keunggulan
kompetitif, dan keuntungan yang lebih tinggi. Sedangkan kekurangan atau
kelamannya adalah membutuhkan modal besar dan waktu jika ada kesalahan
dari desain produksi, tidak bervariasinya produk yang dihasilkan, dan biaya
produksi mahal.
7. Tahapan produksi massal diawal dengan perencanaan produksi yang matang,
Sebelum dilakukan produksi secara massal, diperlukan perencanaan proses
produksi dengan tahapan sebagai berikut. Routing, Scheduling, Dispatching,
Follow up, menjadwalkan proses operasi tiap unit, dan menyampaikan jadwal
pada pemesan
8. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi massal, yaitu, sumber
daya alam, sumber daya manusia, modal, dan keahlian manajerial.

TUGAS MANDIRI

TUGAS MANDIRI 1
Carilah dai berbagai sumber (intenet, buku, dan sumber lain), contoh-contoh
produk terkenal yang diproduksi secara massal, kemudian analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalannya, catatlah pada tabel di
bawah ini!

170 BISNIS DARING DAN


PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

TUGAS MANDIRI

Tabel 9.1 Menganalisis Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Produksi Massal


Lama Faktor
No Nama Produk Faktor kegagalan
produksi keberhasilan

TUGAS MANDIRI 2
Buatlah sebuah kelompok dengan anggora 4-5 orang, kemudian pilihlah sebuah
produk untuk dijualbelikan dan buatlah rincian tahapan perencanaan produksi
massal dari awal sampai terakhir!

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Dari semua faktor proses produksi, faktor manakah yang menurutmu paling
penting? Jelaskan jawabanmu!
2. Pola produksi terdiri dari produksi berdsarkan pesanan khusus (job order)
dan produksi secara massal. Peeusahaan baru biasanya menggunakan pola
produksi sesuai pesanan, karena produk yang dihasilkannya belum dikenal
oelh masyarakat luas. Menurutmu apa yang harus dilakukan agar sebuah
produk baru dapat diproduksi secara massal dan bersaing di pasaran?
Jelaskan jawabanmu!
3. Jelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam produksi
massal sebuah produk!
4. Jelaskan alasan mengapa jika suatu produk akan diproduksi secara masaal
harus dilakukan analisis pasar terlebih dahulu? Jelasakan jawabanmu!
5. Jelaskan manfaat dari produksi massal bagi seorang wirusahawan!

BISNIS DARING DAN 171


PEMASARAN

Anda mungkin juga menyukai