Anda di halaman 1dari 20

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

1. Pengantar

Dalam modul ini akan disajikan bahasan senyawa organik / senyawa karbon. Pada
mulanya orang beranggapan bahwa senyawa yang mengandung karbon berasal dari
mahluk hidup. Berdasakan kesimpulan itu maka senyawa karbon disebut senyawa
organik.
Pada tahun 1828, Frederick Wohler melakukan percobaan pemanasan amonium
sianat dan menghasilkan urea yang sifat – sifatnya sama tepat dengan urea yang
terdapat dalam urine. Jadi senyawa karbon tidak harus berasal dari mahluk hidup.
Modul ini hanya membahas senyawa antara karbon dan hidrogen. Yang disebut
hidrokarbon dan contoh senyawa hidrokarbon yang sering ditemukan dalam
kehidupan sehari – hari yaitu minyak bumi. Minyak bumi merupakan sumber utama
hidrokarbon yang banyak digunakan sebagai bahan bakar dan industri. Industri yang
berbahan dasar minyak bumi disebut Industri Petrokimia.

2. Standar Kompetensi ( SK )

Memahami sifat – sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

3. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.


Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur dan hubungannya
dengan sifat senyawa. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi – fraksi minyak bumi serta kegunaannya. Menjelaskan kegunaan dan
komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari – hari dalam bidang
pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika.

4. Indikator

Setelah mempelajari modul ini siswa akan dapat :


a. Menguji keberadaan unsur – unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
b. Mengelompokan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dan tata
namanya.
c. Menjelaskan konsep isomer dan penerapannya pada sifat senyawa hidrokarbon.
d. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna.
e. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi.
f. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi – fraksi minyak bumi.
g. Menjelaskan manfaat hidrokarbon dalam kehidupan sehari – hari dalam bidang
sandang, pangan, papan, perdagangan, seni dan estetika.

2.1
5. Kegiatan Belajar

a. Kegiatan Belajar 1

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

5.1.1 Uraian dan Contoh

a. Kimia Organik
Kimia organik merupakan salah satu cabang kimia yang mempelajari senyawa
organik atau senyawa karbon. Senyawa karbon adalah semua senyawa yang
mengandung rantai karbon. Senyawa karbon disebut juga senyawa organik, karena
dahulu ada anggapan bahwa senyawa organik berasal dari bahan kehidupan baik
hewan maupun tumbuhan. Ada pertimbangan kuat bahwa bahan tersebut
mempunyai suatu “ kekuatan hidup “ khusus. Dikemukakan bahwa inilah yang
merupakan kunci perbedaan antara senyawa organik dengan anorganik.
Kebanyakan kimiawan saat itu percaya bahwa senyawa yang memiliki kekuatan
hidup tak dapat disintesis dari bahan anorganik dalam laboratorium. Pandangan
tersebut patah pada tahun 1828 oleh Wohler. Ia berhasil membuat urea dari
amonium sianat dalam laboratorium.

NH4CNO → H2NCONH2
Amonium sianat Urea

Urea memang telah dipisahkan dari urine, jadi benar bersifat organik, yaitu
mengandung kekuatan hidup. Namun amonium sianat dianggap senyawa
anorganik, jadi hanya dapat diubah menjadi senyawa organik jika teori kekuatan
hidup / daya hidup tidak benar. Namun istilah senyawa organik masih dipakai
hingga kini karena banyak senyawa karbon dijumpai dalam organisme hidup
misalnya lemak minyak, karbohidrat, dan protein.
Keberadaan karbon dan hydrogen dalam senyawa organic juga dapat dilakukan
dengan percobaan sederhana, seperti ditunjukkan dengan gambar di bawah ini

Keberadaan CO2 menunjukkan bahwa sampel mengandung unsur C. Sedangkan


keberadaan H2O menunjukkan bahwa sampel mengandung unsur H.

2.2
b. Kekhasan Atom Karbon
1. Atom karbon dengan nomor atom 6 dan mempunyai konfigurasi elektron 2, 4.
Karbon dapat berikatan kovalen dengan mengunakan keempat elektron
valensinya.

|
―C― tiap garis menyatakan satu elektron valensi atau
| satu ikatan kovalen.

2. Atom karbon relatif kecil, hal ini sesuai dengan periodenya yaitu periode 2
sehingga hanya mempunyai dua kulit atom yang menyebabkan jari – jari atom
relatif kecil. Dengan relatif kecilnya jari-jari atom, atom karbon mempunyai
dua keuntungan :
(1) Ikatan kovalen yang dibentuk karbon relatif kuat.
(2) Karbon dapat membentuk ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.

3. Atom karbon mempunyai kemampuan untuk ikatan rantai.


Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain terbentuklah ikatan rantai atom
karbon. Ikatan rantai atom karbon dapat berupa :
a. Rantai C terbuka
Contoh :
C–C–C–C

b. Rantai C tertutup ( lingkar )


Contoh :
C
C C
| |
C C
C

c. Rantai C bercabang
Contoh :
C
|
C―C―C―C
|
C

4. Ikatan antara atom – atom C dapat secara :


a. Ikatan tunggal
Contoh :
C―C
Senyawa karbon yang memiliki ikatan tunggal disebut senyawa jenuh.

2.3
b. Ikatan rangkap
Contoh :
C=C rangkap 2
C≡C rangkap 3
Senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap disebut senyawa tak
jenuh.

5. Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikatnya, posisi atom karbon


dibedakan :
a. Atom C primer yaitu satu atom C mengikat 1 atom C yang lain.
b. Atom C sekunder yaitu satu atom C mengikat 2 atom C yang lain.
c. Atom C tersier yaitu satu atom C mengikat 3 atom C yang lain.
d. Atom C kwarter yaitu satu atom C mengikat 4 atom C yang lain.
Contoh :
7 8
C C
| |
C1 — C2 ― C3 — C4 — C5 — C6
|
C9
Atom C primer adalah = 1, 6, 7, 8, 9.
Atom C sekunder adalah = 3, 5
Atom C tersier adalah =2
Atom C kwarter adalah =4

c. Hidrokarbon
1. Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Istilah
“ hidrokarbon “ mengacu pada senyawa yang tersusun dari atom karbon dan
hidrogen. Hidrokarbon dan senyawa turunannya umumnya terbagi menjadi tiga
kelompok besar.
1. Hidrokarbon alifatik terdiri atas rantai terbuka atau hidrokarbon asiklik
Contoh :
CH3 ― CH2 ― CH3 CH3 ― CH2 ― CH2 ― CH2 ― CH3
Propana Pentana

2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang
tersusun dalam satu lingkar atu lebih.
Contoh :

Siklo propana Siklo pentana

3. Hidrokarbon aromatik adalah golongan khusus senyawa siklik yang


digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan selang – seling antara

2.4
tunggal dan rangkap. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon
alisiklik dan alifalik karena sifat fisika dan kimianya yang khas.
Contoh :

Benzena Naftalena

Bagan Penggolongan Senyawa Hidrokarbon

2. A. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yang masing – masing atom
karbonnya terikat pada keempat atom lain.
Alkana disebut juga parafin ( miskin daya reaksi ) dengan rumus umum
CnH2n+2. Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus yang sama dan
kemiripan sifatnya besar disebut satu homolog ( deret sepancaran ).
Contoh – contoh alkana dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah atom
Nama dasar Rumus singkat nama
C
1 Met. CH4 Metana
2 Et. CH3 CH3 Etana
3 Prop. CH3 CH2 CH3 Propana
4 But. CH3 (CH2)2 CH3 Butana
5 Pent. CH3 (CH2)3 CH3 Pentana
6 Heks. CH3 (CH2)4 CH3 Heksana
7 Hep. CH3 (CH2)5 CH3 Heptana
8 Okt. CH3 (CH2)6 CH3 Oktana
9 Non. CH3 (CH2)7 CH3 Nonana
10 Dek. CH3 (CH2)8 CH3 Dekana
11 Undek. CH3 (CH2)9 CH3 Undekana
12 Dodek. CH3 (CH2)10 CH3 Dodekana

2.5
13 Tridek. CH3 (CH2)11CH3 Tridekana
14 Tetradek. CH3 (CH2)12 CH3 Tetradekana
15 Pentadek. CH3 (CH2)13 CH3 Pentadekana
16 Heksadek. CH3 (CH2)14 CH3 Heksadekana
17 Heptadek. CH3 (CH2)15 CH3 Heptadekana
18 Oktadek. CH3 (CH2)16 CH3 Oktadekana
19 Nonadek. CH3 (CH2)17 CH3 Nonadekana
20 Eikos. CH3 (CH2)18 CH3 Eikosana

B. Tata Nama Alkana


Para kimiawan sesungguhnya menggunakan banyak sistem tata nama yang
berbeda – beda, disini akan diberikan cara yang bersistem dari tata nama
IUPAC ( International Union of Pureaud Applied Chemistry ) yaitu Persatuan
Kimia Murni dan Terapan Internasional, karena cara ini memberikan
pendekatan yang lebih tepat dalam memberikan nama dan menggambarkan
senyawa organik.
a. Untuk nama alkana normal ( tidak bercabang ).
Rangkaian atom karbon yang terpanjang dalam molekul merupakan dasar
nama induk untuk hidrokarbon alifatik.
Nama induk diturunkan dari kata dasar, biasanya dari kata Yunani yang
menunjukan jumlah atom karbon dalam rangkaian rantai atom C.
Kemudian akhiran –ana diimbuhkan pada kata dasar untuk melengkapi
nama induk suatu alkana. Nama suatu alkana normal sesuai dengan nama
induknya.

Contoh :
CH3(CH2)6CH3

Kata dasarnya adalah okt. ( karena ada 8 atom C )


kemudian diimbuhkan –ana, sehingga mempunyai
nama oktana.

b. Untuk nama alkana bercabang.


1. menentukan rantai induk ( utama ) yaitu rangkaian atom C terpanjang,
diluar rantai utama dinamakan cabang.
Contoh :
CH3
|
CH3 — CH — C — CH3
| |
CH3 CH2 ― CH3

Rangkaian atom C didalam kotak adalah rantai induk.

2. menuliskan nomor atom C utama ( induk )di mulai dari ujung, ujung
paling dekat dengan cabang ( cabang yang lebih panjang didahulukan )
contoh :
5 4 3 2 1

2.6
CH3 — CH2 — CH3 — CH2 — CH3
| |
CH3 CH3

1 2 3 4 5 6 7
CH3 — CH2 — CH — CH2 — CH — CH2 — CH3
| |
CH2 CH3
|
CH3

3. menuliskan nomor C yang ditempati cabang, diikuti nama cabang


kemudian dituliskan nama rantai induk / utamanya.
Pada rantai cabang untuk diperhatikan :
1. Rantai cabang hidrokarbon diberi nama dengan menggunakan
nama dasar yang tepat yang diberi nama akhiran –il.
Contoh :
CH3 yang terangkai pada rantai induk
disebut metil.
CH2CH3 disebut etil dan seterusnya.

2. Rantai cabang ganda diberi nama dengan awalan bilangan yunani


yang sesuai yaitu di- untuk dua, tri- untuk tiga, dan seterusnya.

3. Apabila dua atau lebih rantai cabang yang berbeda di rangkaikan


pada rantai induknya, nama dari rantai itu disusun menurut abjad di
dalam senyawanya.
Contoh Soal :

Beri nama senyawa berikut.


1. CH3
|
CH3 ― CH ― CH2 ― CH2 ― CH2 ― CH3

2. CH3 ― CH ― CH2 ― CH ― CH2 ― CH2 ― CH3


| |
CH3 CH3
3. CH3
|
CH3― CH2― CH― CH2― CH― CH2― CH2― CH2― CH3
|
CH2― CH2― CH3

4. CH3
|
CH3― C ― CH2― CH3

2.7
|
CH3

5. CH3― CH2― CH2


|
CH3― C ― CH3
|
CH3― CH2― CH― CH2― CH2― CH2― CH2― CH3

Jawab :
1. CH3
|
1 2 3 4 5 6
CH3― CH― CH2― CH2― CH2― CH3
2 ― metilheksana

2. 1 2 3 4 5 6 7
CH3― CH― CH2― CH― CH2― CH2― CH3
| |
CH3 CH3
2, 4 ― dimetilheptana

3. CH3
|
1 2 3 4 5 6 7 8 9
CH3― CH2― CH― CH2― CH― CH2― CH2― CH2― CH3
|
CH2― CH2― CH3
3 ― metil ― 5 propilnonana

4. CH3
|
1 2 3 4
CH3― C― CH2― CH3
|
CH3
2, 2 ― dimetilbutana

5. 1 2 3
CH3― CH3― CH2
|
4
CH3― C― CH3
|
5 6 7 8 9 10
CH3― CH2― CH― CH2― CH2― CH2― CH2― CH3

2.8
5 ― etil ― 4, 4 dimetildekana

c. Sumber dan Kegunaan Alkana


1. Sumber Alkana
Alkana merupakan komponen utama dari minyak bumi dan gas alam.

2. Kegunaan Alkana
Dalam kehidupan sehari – hari, alkana banyak dimanfaatkan sebagai :
a. Bahan bakar, misalnya LPG, minyak tanah, bensin dan solar.
b. Sebagai bahan pelarut dalam industri, misalnya petroleum eter, dan
nafta.
c. Sebagai sumber gas hidrogen.
d. Sebagai pelumas, misalnya vaselin dan oil.
e. Sebagai bahan baku industri, misalnya minyak bumi sebagai bahan
pembuatan plastik, detergen, karet sintetis, serat sintetis, minyak
rambut, dan obat gosok.

3. A. Alkena
Alkena merupakan hidrokarbon yang memiliki satu ikatan rangkap dua
karbon – karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai
jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap atom
karbon. Alkena disebut juga olefin karena dari kenyataan klor mengadisi
etilena yang berbentuk gas ( C2H4 ) membentuk hasil yang menyerupai
minyak. Alkena mempunyai rumus umum CnH2n, berikut akan diberikan
contoh – contoh alkena.

Jumlah atom C Rumus Singkat Nama


2 CH2 = CH2 Etena ( etilena )
3 CH2 = CHCH3 Propena ( propilena )
4 CH2 = CHCH2CH3 1 – butena
5 CH2 = CH(CH2)2CH3 1 – pentena
6 CH2 = CH(CH2)3CH3 1 – heksena
7 CH2 = CH(CH2)4CH3 1 – heptena
8 CH2 = CH(CH2)5CH3 1 – oktena
9 CH2 = CH(CH2)6CH3 1 – nonena
10 CH2 = CH(CH2)7CH3 1 - dekena

B. Tata Nama Alkena


a. Untuk alkena normal mengikuti aturan yang serupa dengan aturan alkana,
kemudian mengganti akhiran ana menjadi ena.

b. Untuk alkena bercabang :


(1) Menentukan rantai induk ( utama ) yaitu rangkaian atom C terpanjang
yang mengandung ikatan rangkap dua.
Contoh :

CH3 — C — CH2 — CH2 — CH3

2.9
||
CH2
Rangkaian atom C dalam kotak merupakan rantai
induk.

(2) Menuliskan nomor atom C utama ( induk ) dan nomor ikatan rangkap,
dimulai dari ujung, ujung paling dekat dengan ikatan rangkapnya.
Contoh :

1 1 2 2 3 4 5
CH3 ― CH = CH — CH2 — CH3

5 4 3 2 1
CH3 — CH — CH ͇2 CH 1 CH3
|
CH3
(3) Menuliskan unsur C utama yang ditempati cabang dikuti nama cabang,
kemusian dituliskan nomor ikatan rangkapnya dan kemudian dituliskan
nama rantai induk alkenanya.
Contoh Soal :
1 2
1. CH3 — CH = CH — CH3

2. CH2— CH2— CH3


1 |
CH2 = CH — CH — CH2— CH2— CH3
3. CH3
| 3 2 1
CH3 — CH2— CH— CH = CH ― CH2 ― CH3

Jawab :
1.
1 1 2 2 3 4
CH3 ― CH = CH — CH3
2 ― butena

2. CH2— CH2— CH3


|
1 1 2 3 4 5 6
CH2 = CH — CH — CH2— CH2— CH3
3 ― propil ― 1 ― heksena

2.10
3. CH3
|
7 6 5 4 3 3 2 2 1 1
CH3 — CH2— CH— CH = CH ― CH2 ― CH3
5 ― metil ― 3 ― heptena

c. Sumber dan Kegunaan Alkena


Dalam industri alkena di buat dari alkana dengan proses Cracking
( perengkahan ). Alkena suhu rendah merupakan bahan baku yang sangat
penting dalam industri untuk pembuatan plastik, karet sintetis dan alkohol.

4. A. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap tiga
karbon – karbon. Alkuna yang paling sederhana adalah Asetelina / etuna
( C2H2 ), yang merupakan gas penting. Alkuna sering disebut Asetilena dengan
rumus umum CnH2n-2, berikut akan diberikan contoh – contoh senyawa
alkuna.

Jumlah atom C Rumus Singkat Nama


2 CH ≡ CH Etena
3 CH ≡ CCH3 Propena
4 CH ≡ CCH2CH3 1 – butuna
5 CH ≡ C(CH2)2CH3 1 – pentuna
6 CH ≡ C(CH2)3CH3 1 – heksuna
7 CH ≡ C(CH2)4CH3 1 – heptuna
8 CH ≡ C(CH2)5CH3 1 – oktuna
9 CH ≡ C(CH2)6CH3 1 – nonuna
10 CH ≡ C(CH2)7CH3 1 - dekuna
B. Tata Nama Alkuna
a. Untuk alkuna normal diturunkan dari alkana yang sesuai, kemudian
mengganti ana menjadi una.

b. Untuk alkuna bercabang.


Yaitu pemilihan rantai induk, penomoran, dengan cara penulisan sama
seperti pada alkena.

Contoh Soal :

Beri nama senyawa berikut.


1. CH3— C ≡ C— CH3
2. CH3— CH — CH2 — C ≡ CH
|
CH3

Jawab :
1.

2.11
1 2 2 3 4
CH3— C ≡ C— CH3
2 ― butuna

2.
5 4 3 2 1 1
CH3— CH — CH2 — C ≡ CH
|
CH3
4 ― metil ― 1― pentuna

C. Sumber dan Kegunaan Alkuna


Diantara golongan alkuna yang mempunyai nilai ekonomis hanyalah
etuna / asetilen ( C2H2 ). Dalam jumlah sedikit C2H2 dibuat dari reaksi batu
karbit ( kalsium karbida ) dengan air.

CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2


Dalam jumlah besar ( industri ), C2H2 dibuat melalui pembakaran tidak
sempurna dari metana.

4CH4 + 3O2 → 2C2H2 + 6H2O

Gas asitilen ( etuna ) dimanfaatkan dalam industri pemotongan /


-penyambungan baja.

5. Keisomeran
Senyawa – senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus
bangun ( struktur ) berbeda.

1. Keisomeran Alkana
Keisomeran pada alkana tergolong keisomeran struktur, karena
perbedaan kerangka ( rantai induk ) atau perbedaan posisi cabang –
cabangnya.
Contoh soal :
Carilah isomer – isomer dari C6H14.

Jawab :
Langkah 1.
Buatkah isomer dengan rantai lurus.

1 2 3 4 5 6
CH3— CH2— CH2— CH2— CH2— CH3 ( n ) heksana

Langkah 2.
Kurangilah rantai induk dengan satu atom C dan posisikan sebagai
cabang. Posisi cabang dimulai dari atom C nomor 2 pada rantai induk
(jangan memposisikan atom C cabang di bagian tepi pada rantai induk)

1 2 3 4 5
CH3— CH— CH2— CH2— CH3 2 – metilpentana

2.12
|
CH3

1 2 3 4 5
CH3— CH2— CH— CH2— CH3 3 – metilpentana
|
CH3

Selanjutnya cabang metil tidak dapat ditempatkan pada atom C no 4,


karena akan sama dengan penempatan pada no 2.

Langkah 3.
Kurangi lagi atom C pada rantai induknya sehingga ada 2 atom C yang
diposisikan sebagai cabang, yaitu bisa sebagai dimetil atau etil.

1 2 3 4
CH3— CH— CH— CH3 2, 3 – dimetibutana
| |
CH3 CH3
CH3
|
1 2 3 4
CH3— C— CH2— CH3 2, 2 – dimetibutana
|
CH3

Untuk cabang etil pada C6H14 tidak memungkinkan karena :

CH3— CH— CH2— CH3 atau CH3 — CH — CH — CH3


| |
CH2 CH2
| |
CH3 CH3
Akan sama dengan

CH3— CH2— CH— CH2— CH3


|
CH3
Yaitu 3 – metilpentana ( sudah ada pada langkah 2 ).
Sehingga untuk C6H14 mempunyai isomer sebanyak :
1. n heksana 4. 2, 3 –
dimetilbutana
2. 2 – metilpentana 5. 2, 2 – dimetilbutana
3. 3 – metilpentana

2. Keisomeran Alkena
Keisomeran pada alkena dapat berupa keisomeran struktur dan
keisomeran ruang ( geometri ).
a. Keisomeran sruktur

2.13
Keisomeran sruktur terjadi karena perbedaan posisi ( letak ) ikatan
rangkap, posisi cabang, atau karena perbedaan kerangka atom
karbon.
Contoh soal :
Carilah isomer dari C5H10

Jawab :
Langkah 1.
Buatlah isomer rantai lurus dengan membedakan posisi / letak
ikatan rangkap pada rantai induk.

1. 1 1 2 3 4 5
CH2 = CH— CH2— CH2— CH3 1 – pentena

2. 1 1 2 2 3 4 5
CH3 ― CH = CH— CH2— CH3 2 – pentena

Untuk meletakan ikatan rangkap antara C no 3 dengan C no 4 tidak


memungkinkan karena akan sama dengan senyawa no 2.

Langkah 2.
Kurangi rantai induk dengan satu atom C kemudian posisikan
sebagai cabang ( jangan memposisikan pada bagian tepi pada rantai
induk ).

1 1 2 3 4
3.1.1 CH2 = C ― CH2— CH3 2 – metil – 1 – butena
|
CH3
1 1 2 3 4
3. 1 . 2 CH2 = CH ― CH— CH3 3 – metil – 1 – butena
|
CH3
1 1 2 2 3 4
4.2.1 CH3 – C = CH— CH3 2 – metil – 2 – butena
|
CH3
Untuk memposisikan cabang pada atom no 3 tidak mungkin karena
akan sama dengan 4.2.1

Untuk senyawa C5H10 tidak mungkin untuk diambil 2 atom C pada


rantai induknya, karena :

a. 1 1 2 3 2–
metil – 1 – pentena
CH2 = C ― CH2 sama dengan 3.1.1
| |

2.14
4
CH3 CH3

b. CH3
tidak benar karena
atom C
| no 2 mempunyai 5 garis
1 1 2 3 ikatan.
CH2 = C ― CH3
|
CH3

b. Keisomeran Geometri
Selain isomer struktur, alkena memiliki keisomeran geometri yaitu
keisomeran yang terjadi karena perbedaan kedudukan gugus –
gugus yang sejenis disekitar ikatan C = C.
Contoh :
2 butena memiliki dua macam bentuk yaitu :

CH3 CH3 CH3 H

C=C C=C

H H H CH3
Cis – 2 – butena Trans – 2 – butena
Perhatikan 2 bentuk pada senyawa 2 butena tersebut di atas, bentuk
cis gugus CH3 terletak pada sisi yang sama, sedangkan pada bentuk
trans gugus CH3 terletak pada sisi yang bersebrangan.
Perludisebutkan bahwa tidak semua senyawa yang berikatan
karbon – karbon rangkap dua ( C = C ) mempunyai keisomeran
geometri. Hanyalah senyawa yang berikatan karbon – karbon
rangkap dua ( C = C ) bila kedua atom C nya mengikat dua
gugus yang berbeda.

6 Reaksi – Reaksi Hidrokarbon.


1. Rekasi – reaksi Alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin
( miskin daya reaksi ).
a. Pembakaran
1. Pada pembakaran sempurna akan dihasilkan gas CO2 dan H2O
Contoh :
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)

2. Pada pembakaran tidak sempurna akan dihasilkan CO, H2O,


dan jelaga.
Contoh :
C2H6(g) + 2O2(g) → C(s) + CO(g) + 3H2O(l)

2.15
b. Substitusi / Penggantian
Pada reaksi substitusi akan terjadi penggantian atom H oleh atom
lain yaitu golongan hologen ( yang penting Cl dan Br ).
Contoh :
CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl

c. Reaksi Cracking / Perengkahan


Cracking adalah reaksi pemutusan rantai karbon menjadi
potongan – potongan yang pendek. Cracking terjadi pada alkana
bila dipanaskan pada suhu tinggi dan tekanan tinggi tanpa oksigen.
Contoh :
C14H30 → C7H16 + C7H14
2. Rekasi – reaksi Alkena
Alkena lebih reaktif dibanding alkana, karena disebabkan adanya
ikatan rangkap dua pada alkena.
1. Reaksi Pembakaran
a. Pembakaran sempurna alkena akan dikaitkan gas CO2 dan H2O.
Pada pembakaran ini kebutuhan oksigen lebih banyak
dibanding alkana, karena kadar karbon dalam alkena lebih
besar.
Contoh :
C2H4(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(l)
b. Pada pembakaran tak sempurna akan dilarutkan gas CO2, H2O
dan jelaga.

2C2H4 + 3O2 → 2C + 2CO + H2O

2. Reaksi Adisi / Penjenuhan


Pada reaksi adisi ikatan rangkap akan diubah menjadi ikatan
tunggal.
Sebagai zat pengadisi : Hidrogen ( H2 ), Halogen, ( F2, Cl2, Br2, I2 )
dan asam halogen ( HF, HCl, HBr, HI ).
Contoh :
a. CH2 = CH ― CH3 + H2 → CH3 ― CH2 ― CH3
Propena Propana

b. CH2 = CH ― CH3 + Cl2 → CH2Cl ― CHCl ― CH3


Propena 1. 2 – dikloropropana

c. CH2 = CH ― CH3 + HCl → CH3 ― CHCl ― CH3


Propena 2 – kloropropana

3. Reaksi Polimerisasi
Reaksi penggabungan dari beberapa molekul kecil menjadi sebuah
molekul besar.

2.16
Contoh :
n ( CH2 = CH2 ) → ( ― CH2 ― CH2 ― ) n

3. Rekasi – reaksi Alkuna


1. Reaksi pembakaran serupa dengan alkena, hanya pada pembakaran
tidak sempurna akan terbentuk jelaga lebih banyak, karena ikatan
rangkap tiganya.

2. Reaksi adisi serupa dengan alkena, hanya pada penjenuhan


diperlukan pereaksi dua kali lebih banyak.
Contoh :
CH ≡ CH + 2H2 → CH3 ― CH3
etuna etana

5.1.2 Latihan 1

1. Pembakaran suatu sampel organik menghasilkan CO2 dan uap air. Berdasakan
informasi ini, unsur apa yang dipastikan terdapat dalam sampel?
2. gambarkan rumus bangun alkana berikut.
a. 2 – metilbutana
b. 2, 3, 3 – trimetilpentana
c. 3 – etil – 2, 3 – dimetilpentana
3. Tuliskan rumus molekul dan rumus bangun ( struktur ) dari alkena berikut.
a. 2 – metil – 2 – pentena
b. 2, 3 – dimetil – 2 – butena
c. 3 – etil – 2 – pentena
4. Tulislah Nama IUPAC senyawa berikut.
a. CH3 – C = C— CH3
| |
CH3 C2H5
b. CH ≡ C ― CH2 ― CH ― CH3
|
C2H5

c. (CH3)2C ― CH2 ― C ≡ C ― CH2 ― CH3


|
C3H7

5. Gambarkan isomer cis dan transnya dan senyawa 3 – metil – 2 – pentena

2.17
KUNCI JAWABAN LATIHAN 1

1. Dalam CO2 → unsur penyusun adalah karbon dan oksigen.


Uap air → unsur penyusun adalah hidrogen dan oksigen.
Unsur penyusun sampel adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.

2. a. CH3 ― CH ― CH2 ― CH3


|
CH3
b.
CH3
|
CH3 ― CH ― C ― CH2 ― CH3
| |
CH3 CH3
c. CH3
|
CH3 ― CH ― C ― CH2 ― CH3
| |
CH3 C2H5
3. a. C6H12

CH3 ― C = CH ― CH2 ― CH3


|
CH3

b. C6H12

CH3 ― C = C ― CH3
| |
CH3 CH3

c. C7H14

CH3 ― CH = C ― CH2 ― CH3


|
CH2
|
CH3
4. a. 2, 3 – dimetil – 2 – pentena
b. 4 – metil – 1 – heksuna
c. 6, 6 – dimetil – 3 – nonuna

5.

CH3

CH3 CH3 CH3 CH2

2.18
C=C C=C

H CH2 H CH3
CH3
Cis-3-metil-2-pentena Trans-3-metil-2-pentena

5.1.3 Rangkuman

1. Senyawa karbon adalah senyawa yang mengandung unsur karbon.


2. Senyawa karbon juga mengandung unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang,
dan fosfor.
3. Sumber senyawa karbon adalah mahluk hidup dan sisa – sisa mahluk hidup.
4. Berdasarkan proses terbentuknya senyawa karbon dibedakan menjadi senyawa
karbon organik dan senyawa karbon anorganik.
5. Senyawa karbon organik memegang peranan penting dalam kimia yang berasal
dari mahluk hidup.
6. Keunikan atom karbon karena mempunyai empat elektron valensi dan jari – jari
atom yang tegolong kecil.
7. Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Metana merupakan
hidrokabon paling sederhana.
8. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk empat ikatan kovalen. Atom
karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai.
9. Berdasarkan bentuk rantainya, hidrokarbon dapar dibagi kedalam senyawa
alifatik, alisiklik dan aromatik.
10. Alkana mempunayi rumus umum CnH2n + 2. Senyawa ini disebut juga hidrokarbon
jenuh tergolong dalam senyawa alifatik. Senyawa ini menunjukkan peristiwa
keisomeran.
11. Alkena mengandung satu ikatan rangkap dua dan mempunyai rumus umum
CnH2n, disebut juga hidrokarbon tak jenuh.
12. Alkuna mengandung satu ikatan rangkap tiga dan mempunyai rumus umum
CnH2n – 2, tergolong hidrokarbon tak jenuh.
13. Alkana adalah senyawa yang kurang reaktif sehingga disebut parafin. Reaksi
penting alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan.
14. Alkena dan alkuna lebih reaktif daripada alkana karena mengandung ikatan
rangkap dua dan rangkap tiga.
15. Sumber utama alkana adalah minyak bumi dan gas alam.

2.19
16. Alkena dibuat dari alkana dengan proses cracking, sedang alkuna dibuat dari gas
alam dan reaksi batu karbit dengan air.

2.20

Anda mungkin juga menyukai