Anda di halaman 1dari 25

Hadis Sebagai Sumber

Ajaran Islam

Universitas Lambung Mangkurat


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Mata Kuliah Agama Islam


Kelompok 4

Salna Selvia Nurul Ain Kamila Nur Faizza


2010119220032 2010119220030 2010119220006

Elok Sri Mulyati Alifia Cindy Azzahri


2010119120014 2010119220044
Tujuan Penyampaian Materi

Menjelaskan Menjelaskan
Mengidentifikasi
definisi hadis dan struktur komponen
klasifikasi hadis
sunnah hadis

Menjelaskan Menjelaskan
kedudukan dan fungsi perbedaan hadis Menjelaskan hadis
hadis sebagai sumber nabawi, qudsi, arbain dalam
hukum ajaran Islam dan al quran kehidupan sehari-hari
Secara Secara
Bahasa Istilah

al-Jadid (sesuatu yang baru) Ulama ushul fiqih


Ulama hadis
at-Thariq (jalan) berpendapat bahwa
berpendapat bahwa
al-Khabar (berita) hadis adalah segala
hadis adalah segala
as-Sunnah (perjalanan). perkataan,
sesuatu yang
perbuatan, dan taqrir
disandarkan kepada
Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad Saw
yang berkaitan
baik berupa perkataan,
dengan hukum-
perbuatan, ketetapan,
hukum syara’ dan
maupun sifat beliau.
ketetapannya.
Secara
Secara Istilah
Bahasa
Ulama hadis Ulama ushul fiqih
berpendapat bahwa berpendapat bahwa
Jalan, aturan, cara sunnah adalah segala sunnah adalah segala
berbuat, kebiasaan, perkataan, perbuatan, perkataan, perbuatan,
tradisi ketetapan, sifat maupun ketetapan yang
perjalanan hidup yang bersumber dari Nabi
bersumber dari Nabi Muhammad Saw selain
Muhammad Saw, baik dari al-Qur’an yang
yang terjadi sebelum berkaitan dan layak
maupun sesudah dijadikan sebagai dalil
diangkat menjadi Rasul. hukum syara’.
1 3

Sanad Rawi

Matan

2
01
Sanad
Sanad menrut bahasa
adalah ‫ المعتمد‬: sesuatu yang
dijadikan sandaran, pegangan,
dan pedoman.
‫ َح َّدثَنَا‬:‫ قَا َل‬،‫ َح َّدثَنَا ِإ ْس َما ِعٌ ُل ب ُْن َج ْعفَ ٍر‬:‫ قَا َل‬،‫ٌع‬ ‫ب‬
ِ ‫الر‬
َّ ‫و‬ُ ‫ب‬َ ‫ان أ‬
ُ ‫سلَ ٌْ َم‬
ُ ‫َح َّدثَنَا‬
ِ
‫ َع ِن‬،َ ‫ َع ْن أ َ ِبً ُه َرٌ َْرة‬،‫ َع ْن أ َ ِبٌ ِه‬،‫س َه ٌْ ٍل‬ ُ ‫ام ٍر أَبُو‬
ِ ‫نَافِ ُع ب ُْن َما ِل ِك ب ِْن أ َ ِبً َع‬
‫ َو ِإذَا‬،‫ب‬ َ َ‫ث َكذ‬َ ‫ ِإذَا َح َّد‬:‫ق ثَالَث‬ ِ ‫ آٌَةُ ال ُمنَا ِف‬:‫سلَّ َم قَا َل‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ٌْ ِه َو‬ َ ًِ ّ ‫النَّ ِب‬
)‫َان (روه اه البخارى‬ َ ‫ َو ِإذَا اؤْ ت ُ ِم َن خ‬،‫ف‬ َ َ‫َو َع َد أ َ ْخل‬
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah menceritakan
kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika
berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.”
(HR. Bukhari)
01
Matan
Kata matan atau al-matan menurut bahasa berarti keras, kuat,
sesuatu yang nampak dan yang asli.
Menurut istilah, matan adalah:
- Sesuatu kalimat setelah berakhirnya sanad
- Beberapa lafadz hadist yang membentuk beberapa makna.
‫ َح َّدثَنَا‬:‫ قَا َل‬،‫ َح َّدثَنَا ِإ ْس َما ِعٌ ُل ب ُْن َج ْعفَ ٍر‬:‫ قَا َل‬،‫ٌع‬ ‫ب‬
ِ ‫الر‬
َّ ‫و‬ُ ‫ب‬َ ‫ان أ‬
ُ ‫سلَ ٌْ َم‬
ُ ‫َح َّدثَنَا‬
ِ
‫ َع ِن‬،َ ‫ َع ْن أ َ ِبً ُه َرٌ َْرة‬،‫ َع ْن أ َ ِبٌ ِه‬،‫س َه ٌْ ٍل‬ ُ ‫ام ٍر أَبُو‬
ِ ‫نَافِ ُع ب ُْن َما ِل ِك ب ِْن أ َ ِبً َع‬
‫ َو ِإذَا‬،‫ب‬ َ َ‫ث َكذ‬َ ‫ ِإذَا َح َّد‬:‫ق ثَالَث‬ ِ ‫ آٌَةُ ال ُمنَا ِف‬:‫سلَّ َم قَا َل‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ٌْ ِه َو‬ َ ًِ ّ ‫النَّ ِب‬
)‫َان (روه اه البخارى‬ َ ‫ َو ِإذَا اؤْ ت ُ ِم َن خ‬،‫ف‬ َ َ‫َو َع َد أ َ ْخل‬
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah menceritakan
kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika
berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.”
(HR. Bukhari)
01
Rawi
Kata perawi atau Ar-rawi dalam bahasa arab berasal dari
kata riwayah berarti memindahkan dan menukilkan.
Menurut istilah, Ar-rawi adalah orang yang meriwayatkan
atau orang yang menyampaikan periwayatan hadist.
‫ َح َّدثَنَا‬:‫ قَا َل‬،‫ َح َّدثَنَا ِإ ْس َما ِعٌ ُل ب ُْن َج ْعفَ ٍر‬:‫ قَا َل‬،‫ٌع‬ ‫ب‬
ِ ‫الر‬
َّ ‫و‬ُ ‫ب‬َ ‫ان أ‬
ُ ‫سلَ ٌْ َم‬
ُ ‫َح َّدثَنَا‬
ِ
‫ َع ِن‬،َ ‫ َع ْن أ َ ِبً ُه َرٌ َْرة‬،‫ َع ْن أ َ ِبٌ ِه‬،‫س َه ٌْ ٍل‬ ُ ‫ام ٍر أَبُو‬
ِ ‫نَافِ ُع ب ُْن َما ِل ِك ب ِْن أ َ ِبً َع‬
‫ َو ِإذَا‬،‫ب‬ َ َ‫ث َكذ‬َ ‫ ِإذَا َح َّد‬:‫ق ثَالَث‬ ِ ‫ آٌَةُ ال ُمنَا ِف‬:‫سلَّ َم قَا َل‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ٌْ ِه َو‬ َ ًِ ّ ‫النَّ ِب‬
)‫َان (روه اه البخارى‬ َ ‫ َو ِإذَا اؤْ ت ُ ِم َن خ‬،‫ف‬ َ َ‫َو َع َد أ َ ْخل‬
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah menceritakan
kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika
berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.”
(HR. Bukhari)
Berdasarkan Ujung Sanad

Hadis Marfu’ Hadis Mauquf Hadis Maqthu’


Sanadnya Sanadnya Sanadnya
berujung terhenti pada berujung pada
langsung dari para sahabat para tabi’in
Nabi nabi (penerus) atau
Muhammad sebawahnya
SAW
Berdasarkan Keutuhan Rantai Sanad

Hadis Musnad Hadis Mursal Hadis Munqathi’


Urutan sanad tidak Penutur 1 tidak dijumpai Sanad putus pada salah
terpotong (seorang tabi’in langsung satu/dua penutur yang
kepada Rasullullah SAW tidak berurutan

Hadis Mu’dhal Hadis Mu’allaq Hadis Mudallas


Sanad terputus pada Sanad terputus pada Hadis yang disembunyikan
dua penutur berturut- penutur 5 hingga penutur cacatnya (sanadnya
turut 1 (tidak ada sanad) lemah/palsu)
Berdasarkan Jumlah Penutur
Hadis Hadis
Mutawatir Ahad

Mutawatir Gharib Masyhur


Mutawatir Ma’nawy
Lafzhy
(Terdapat Aziz (terdapat
(pada redaksional
(lafaz 1 jalur lebih dari 2
terdapat perbedaan
redaksional sanad) (terdapat jalur sanad)
namun makna sama
sama pada pada tiap riwayat) 2 jalur
tiap riwayat) sanad )
Berdasarkan Tingkat Keaslian Hadis
Sanadnya
bersambung,
matannya tidak Hadis Dhaif
Hadis Shahih janggal, rawinya (lemah) Sanadnya tidak
terpercaya bersambung

01 02 03 04
Hadis Hasan Hadis Maudlu’

Sanadnya bersambung
Hadis yang dicurigai
tetapi ada sedikit
palsu jika penutur dikenal
kelemahan pada
sebagai pendusta
rawinya
Hadis Matruk Hadis Mu’allal
Diriwayatkan oleh 1 Didalamnya
rawi yang dituduh terdapat cacat
berdusta yang tersembunyi

Hadis Munkar Hadis Mudlthorib


Diriwayatkan oleh 1 Diriwayatkan oleh 1
rawi yang lemah rawi dengan matan
kacau
Hadis Maqlub Hadis Gholia
Diriwayatkan oleh 1 Hadis yang terbalik
rawi yang dalamnya sebagian lafalnya
tertukar

Hadis Mudraj Hadis Syadz


Hadis yang mengalami Diriwayatkan oleh
penambahan isi oleh rawi terpercaya
rawi namun bertentangan
dengan hadis lain
 Memperkuat dan menetapkan hukum-hukum yang telah
ditentukan oleh Al-Qur’an (sebagai bayan taqrir).

 Memberikan penafsiran terhadap ayat yang masih bersifat mujmal,


memberikan batasan (taqyid) ayat yang bersifat mutlak, dan
mengkhususkan (takhshish) ayat yang bersifat umum (sebagai
bayan tafsir).

 Menghapus ketentuan/hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an


(sebagai bayan nasakh).

 Menetapkan hukum aturan-aturan yang tidak didapati dan


diterangkan di dalam Al-Qur’an.
Hadis Nabawi

Al Qur’an
Hadis Qudsi
‫‪Hadist Pertama‬‬

‫ً هللاُ َع ْنهُ قَا َل ‪:‬‬ ‫ض َ‬ ‫ب َر ِ‬‫َطا ِ‬ ‫ع َم َر ب ِْن ْالخ َّ‬ ‫ص ُ‬ ‫َع ْن أ َ ِمٌ ِْر ْال ُمؤْ ِم ِنٌ َْن أ َ ِب ًْ َح ْف ٍ‬
‫ئ َما‬ ‫هللا ملسو هيلع هللا ىلص ٌَقُ ْو ُل ‪ِ :‬إنَّ َما اْأل َ ْع َما ُل ِبالنٌَِّّا ِ‬
‫ت َو ِإنَّ َما ِل ُك ِّل ْام ِر ٍ‬ ‫س ْو َل ِ‬‫ت َر ُ‬ ‫س ِم ْع ُ‬
‫َ‬
‫س ْو ِل ِه‪َ ،‬و َم ْن‬ ‫س ْو ِل ِه فَ ِه ْج َرتُهُ ِإلَى ِ‬
‫هللا َو َر ُ‬ ‫َت ِه ْج َرتُهُ ِإلَى ِ‬
‫هللا َو َر ُ‬ ‫ن ََوى ‪ .‬فَ َم ْن َكان ْ‬
‫ص ٌْبُ َها أ َ ْو ْام َرأَةٍ ٌَ ْن ِك ُح َها فَ ِه ْج َرتُهُ ِإلَى َما َها َج َر ِإلَ ٌْ ِه ‪.‬‬ ‫َت ِه ْج َرتُهُ ِل ُد ْنٌَا ٌُ ِ‬ ‫َكان ْ‬
‫]رواه إماما المحدثٌن أبو عبد هللا دمحم بن إسماعٌل بن إبراهٌم بن المغٌرة‬
‫بن بردزبة البخاري وابو الحسٌن مسلم بن الحجاج بن مسلم القشٌري‬
‫النٌسابوري فً صحٌحٌهما اللذٌن هما أصح الكتب المصنفة[‬
Hadist Pertama
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia
berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya setiap
perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan
dibalas berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena
(ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena
dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya
maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim
bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al
Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang
merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .
Hadist Kelima Belas

: ‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ٌْ ِه َو‬َ ‫هللا‬ ِ ‫س ْو َل‬ ُ ‫ً هللاُ َع ْنهُ أ َ َّن َر‬َ ‫ض‬ ِ ‫َع ْن أ َ ِبً ُه َرٌ َْرة َ َر‬
‫ان ٌُؤْ ِم ُن‬ َ ‫ َو َم ْن َك‬،‫ت‬ ْ ‫ص ُم‬ْ ٌَ‫اآلخ ِر فَ ْلٌَقُ ْل َخٌْرا ً أ ً ْو ِل‬
ِ ‫هلل َو ْالٌَ ْو ِم‬ َ ‫َم ْن َك‬
ِ ‫ان ٌُؤْ ِم ُن ِبا‬
‫اآلخ ِر فَ ْلٌُ ْك ِر ْم‬
ِ ‫هلل َو ْالٌَ ْو ِم‬ِ ‫ان ٌُؤْ ِم ُن ِبا‬ َ ‫ َو َم ْن َك‬،ُ‫اره‬ َ ‫اآلخ ِر فَ ْلٌُ ْك ِر ْم َج‬
ِ ‫هلل َواْلٌَ ْو ِم‬ِ ‫ِبا‬
[‫ [رواه البخاري ومسلم‬. ُ‫ض ٌْفَه‬ َ
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam,
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori
dan Muslim)
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai