Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN GAWAD DARURAT

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT


DARURAT

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Dimas oktavian A (1914301096)
2. Serli Diani (1914301075)
3. Marisa Yusro Asri (1914301061)
4. Berliana (1914301059)

KEMENTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan seluruh alam semesta, atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Keperawatan Gawat Darurat mengenai Konsep Dasar Keperawatan
Gawat Darurat.

Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Ns.Eva


Trisna.,S.Kep.M.Kes selaku dosen mata kuliah Keperawatan Gawat
Darurat serta teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan
ide sehingga makalah dapat disusun dengan baik.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini


dapat dengan mudah dimengerti, dapat menjadi sarana memperoleh ilmu
serta mampu memberikan manfaat bagi para pembacanya. Kami juga
memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan,
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sebagai evaluasi
mengenai makalah ini, agar dalam pembuatan makalah berikutnya kami
dapat memberikan yang lebih baik.

Bandar Lampung, 25 juli 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

KATA PENGANTAR.......................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang................................................................................. 1


1.2 Rumusan masalah............................................................................ 5
1.3 Tujuan............................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pelayanan Gawat Darurat...............................................................6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan........................................................................................9

3.2 Saran................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja.
Orang lain, teman dekat, keluarga ataupun kita sendiri dapat menjadi korbannya.
Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit
memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan
melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan satu bentuk
mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan
menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas kesehatan sampai pasca kejadian
cedera. Tercapainya kualitas hidup penderita pada akhir bantuan harus tetap menjadi
tujuan dari seluruh rangkai pertolongan yang diberikan.

Pada Organisasi rumah sakit, Unit Gawat Darurat berperan sebagai gerbang utama
jalan masuknya penderita gawat darurat. Kemampuan suatu fasilitas kesehatan
secara keseluruhan dalam hal kualitas dan kesiapan dalam perannya sebagai pusat
rujukan penderita dari pra rumah tercermin dari kemampuan unit ini. Standarisasi
Unit Gawat Darurat  saat ini menjadi salah satu komponen penilaian penting dalam
perijinan dan akreditasi suatu rumah sakit. Penderita dari ruang UGD dapat dirujuk
ke unit perawatan intensif, ruang bedah sentral, ataupun bangsal watan. Jika
dibutuhkan, penderita dapat dirujuk ke rumah sakit lain.

Oleh karena itu, agar terwujudnya sistem pelayanan gawat darurat secara terpadu maka
dalam penerapannya harus mempersiapkan komponen-komponen penting
didalamnya seperti : Sistem Komunikasi, Pendidikan, transportasi,  pendanaan, dan
Quality Control. Dan juga sebuah rumah sakit harus mempunyai kelengkapan dan
kelayakan fasilitas unit gawat darurat yang mumpuni sesuai dengan standar
pelayanan gawat darurat.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu pelayanan gawat darurat?


2. Apa tujuan dari pelayanan gawat darurat?
3. Apa saja Kegiatan pelayanan unit gawat darurat?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan tentang pelayan gawat darurat


2. Menjelaskan apa tujuan pelayanan gawat darurat
3. Menjelaskan kegiatan pelayanan unit gawat darurat
2.1 Pelayanan Gawat Darurat

A. Pengertian

 Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut (UU No. 44
tahun 2009 tentang RS)
 Kondisi gawat darurat adalah suatu keadaan dimana seseorang secara tiba-tiba dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam anggota badannya dan jiwanya
(akan menjadi cacat atau mati) bila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera
 pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran
yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera (imediatlely) untuk
menyelamatkan kehidupannya /life saving (Azrul, 1997).
 Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang
dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat ditemukan dokter dari
berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter (wikipedia
indonesia).
 Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah Instalasi pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama selama 24 jam pada pasien dengan ancaman kematian
dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan multidisiplin ilmu
 Triase adalah memilah tingkat kegawatan pasien untuk menentukan prioritas
penanganan lebih lanjut
 Response Time adalah kecepatan penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang
sampai dilakukan penanganan.

B.Tujuan

Tujuan dari pelayanan gawat darurat ini adalah untuk memberikan pertolongan
pertama bagi pasien yang datang dan menghindari berbagai resiko, seperti: kematian,
menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan
tindakan.

Beberapa tujuan lain dari pelayanan gawat darurat adalah :


 Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat
 Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
 Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang terjadi dalam
maupun diluar rumah sakit
 Suatu layanan UGD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada
masyarakat dengan problem medis akut

C. Kegiatan Pelayanan Unit Gawat Darurat

Menurut Flynn (1962) dalam Azrul (1997) kegiatan UGD secara umum dapat
dibedakan sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat.

Kegiatan utama yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan


pelayanan gawat darurat. Sayangnya jenis pelayanan kedokteran yang bersifat khas
seing disalah gunakan. Pelayanan gawat darurat yang sebenarnya bertujuan untuk
menyelamatkan kehidupan penderita (live saving), sering dimanfaatkan hanya untuk
memperoleh pelayanan pertolongan pertama (first aid) dan bahkan pelayanan rawat
jalan (ambulatory care)

2. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan


pelayanan rawat inap intensif.

Kegiatan kedua yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan


pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan intensif.
Pada dasarnya pelayanan ini merupakan lanjutan dari pelayanan gawat darurat,
yakni dengan merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai berat untuk
memperoleh pelayanan rawat inap intensif.

3. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat.

Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan informasi
medis darurat dalam bentuk menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota
masyarakat yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency
medical questions)
a.Proses Keperawatan Gawat Darurat

Proses dalam KGD meliputi :


1. Pengkajian : Pengkajian kegawatdaruratan pada
umumnya menggunakan pendekatan A-B-C (Airway= JALAN NAFAS,
Breathing=PERNAFASAN dan Circulation = SIRKULASI).
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
5. Dokumentasi

b.PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat)

Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun
kecatatan. Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan emergency
patient (pasien darurat).

c.Tujuan PPGD

1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat
darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana
mestinya.
2. Merujuk penderita . gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang Iebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
d.Penderita Gawat Darurat

Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah
satu sistem/organ di bawah ini yaitu :

1.Susunan saraf pusat


2.Pernapasan
3.Kardiovaskuler
4.Hati
5.Ginjal
6.Pancreas

Penyebab Kegagalan Organ

1. Trauma/cedera3
2. lnfeksi
3. Keracunan (poisoning)
4. Degenerasi (failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and
electrolit)
7. Dan lain-lain.

Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovskuler, pernapasan dan hipoglikemia dapat
menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit), sedangkan kegagalan
sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama.

e.Mati

Mati Klinis :
Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt
Terjadi gangguan fungsi
Sifat Reversible

Mati Biologis :
Otak kekurangan Oksigen dlm 8-10 mnt
Terjadi kerusakan sel
Sifat Ireversible
f.Kategori Kasus Penyebab Kematian

Immediately Life Threatening Case :


1. Obstruksi Total jalan Napas
2. Asphixia
3. Keracunan CO
4. Tension Pneumothorax
5. Henti jantung
6. Tamponade Jantung

Potentially Life Threatening Case


1. Ruptura Tracheobronkial
2. Kontusio Jantung / Paru
3. Perdarahan Masif 
4. Koma

Kelompok kasus yang perlu penanganan segera karena adanya ancaman kecatatan
1. Fraktur tulang disertai cedera pada persyarafan
2. Crush Injury
3. Sindroma Kompartemen

g.Faktor Penentu Keberhasilan PPGD

1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat


2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di tempat kejadian, dalam
perjalanan ke rumah sakit dan pertolongan selanjutnya di puskesmas atau rumah sakit

h.Filosofi Dasar PPGD

1. Universal
2. Penanganan oleh siapa saja
3. Penyelesaian berdasarkan masalah

i.Prinsip 

1. Penanganan cepat dan tepat


2. Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan pasien tersebut 
( awam, perawat, dokter)

Meliputi tindakan :
A. Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi, menyiapkan alat-alat.
B. Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun ketrampilan : BLS, ALS
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpula

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Randy, Candra. 2012. Konsep Triase. Available at

Wijaya, S. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Denpasar : PSIK FK


Unud  https://rosdianamasrursoh580.wordpress.com/.../makalah-kdpk-bant.

Anda mungkin juga menyukai