a. Lansia
http://repository.unimus.ac.id
9
25% dari tidur malamnya, jika individu terbangun pada tidur REM
dan adaptasi.
2. Kualitas Tidur
http://repository.unimus.ac.id
10
terbangun lebih awal atau dini hari, merasa ngantuk pada pagi
hari, sakit kepala pada siang hari, merasa kurang puas, gelisah
saat tidur, mendapat mimpi buruk, badan rasa tidak enak, letih,
(Aziz, 2012).
http://repository.unimus.ac.id
11
a) Status kesehatan
b) Setres pisikologis
c) Diet
http://repository.unimus.ac.id
12
d) Gaya hidup
e) Obat-obatan
f) Lingkungan
a) Insomnia Tidur
sering terbangun pada malam hari atau tidak dapat tidur dengan lelap
(Pratiwi, 2009). Usia lanjut juga memiliki kebutuhan hidup yang sejahtera
http://repository.unimus.ac.id
13
( Stenley , 2007 ).
untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur. Bahkan seseorang yang
terbangun dari tidur, tetap merasa belum cukup tidur dapat disebut
diri dia dalam kondisi insomnia padahal orang yang dikatakan insomnia
dikarenakan individu itu memang dalam kondisi tidak dapat tidur atau
tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya kurang.
1) Macam-macam insomnia
kelompok :
http://repository.unimus.ac.id
14
a) Insomnia Primer
b) Insomnia sekunder
2) Manifestasi klinik
http://repository.unimus.ac.id
15
3) Penyebab insomnia
a. Waktu kerja.
c. Perasaan kehilangan.
f. Kegembiraan.
g. Usia.
2010).
4) Gejala Insomnia
http://repository.unimus.ac.id
16
tidur dengan normal, namun tidur mudah terputus dan bangun lebih
itu.
d) Keseulitan berkonsentrasi.
e) Mudah marah.
http://repository.unimus.ac.id
17
c) Kelelahan.
e) Bangu terlalu awal pada pagi hai dan tidak dapat tidur kembali.
marah, sering tebangun pada malam hari dan tidak dapat tidur
5) Penatalaksanaan
http://repository.unimus.ac.id
18
lain :
a Farmakologi
b Non-farmakologi
penderita insomnia.
http://repository.unimus.ac.id
19
memulai tidur, terbangun pada malam hari, terbangun lebih awal atau dini
hari, merasa ngantuk pada pagi hari, sakit kepala pada siang hari, merasa
kurang puas, gelisah saat tidur, mendapat mimpi buruk, badan rasa tidak
enak, letih, kurang tenaga stelah tidur, tidur selama 6 jam dalam semalam.
Berikut merupakan butir-butir dari KSPBJ-IRS dan nilai scoring dari tiap
1. Kesulitan ketika mau tidur. Nilai yang diperoleh dalam setiap jawaban
http://repository.unimus.ac.id
20
2. Tiba-tiba bangun pada malam hari. Nilai yang diperoleh dalam setiap
3. Bisa terbangun lebih awal/dini hari. Nilai yang diperoleh dalam setiap
hari. Nilai 4 untuk yang menjawab selalu mengantuk pada siang hari.
5. Sakit kepala pada siang hari. Nilai yang akan diberikan pada setiap
merasakan sakit kepala pada siang hari. Skor 2 untuk yang menjawab
http://repository.unimus.ac.id
21
untuk yang menjawab selalu merasakan sakit kepala pada siang hari.
tidak pernah merasa kurang puas dengan tidurnya. Skor 2 untuk yang
yang menjawab sering merasa kurang puasa saat tidur. Skor 4 untuk
yang manjawab selalu merasa kurang puas dengan tidur yang dia
dapatkan.
tidur. Skor 3 untuk yang menjawab sering kurang nyaman saat tidur.
yaitu: Skor 1 untuk jawaban tidak pernah mimpi buruk. Skor 2 untuk
9. Badan terasa lelah, letih, kurang tenaga setelah tidur. Skor yang
pernah badan terasa lelah, letih, kurang tenaga setelah tidur. Skor 2
http://repository.unimus.ac.id
22
badan terasa lelah, letih, kurang tenaga setelah tidur. Skor 4 untuk
10. Jadwal jam tidur sampai bangun tidak beratuan, Sekor yang diperoleh
setiap jawab : Skor 1 untuk yang menjawab tidak, jadwal tidur tidak
11. Lama tidur ini untuk mengevaluasi jumlah tidur total, nilai tidur ini
normalnya lamanya tidur biasanya lebih dari 6,5 jam. Sedangkan pada
penderita insomnia memiliki lama tidur yang lebih sedikit. Skor yang
tidur lebih dari 6,5 jam. Skor 2 untuk yang menjawab kadang-kadang
tidur antara 5,5-6,5 jam. Skor 3 untuk yang menjawab sering tidur
antara 4,5-5,5 jam. Unutk skor 4 dengan jawaban selalu tidur kurang
http://repository.unimus.ac.id
23
teknik relaksasi nafas dalam atau relaksasi otot progresif, dan melakukan
massage punggung.
1. Pengkajian keperawatan
bangun tidur?
1) Seberapa jauh perbedaan tidur anda saat ini dari tidur anda
sebelumnya ?
http://repository.unimus.ac.id
24
tidur anda ?
2. Diagnosa keperawatan
lain :
dikenal).
eksternal.
http://repository.unimus.ac.id
25
2) Penyebab
pemantauan/pemeriksaan/tindakan).
c) Kurang privasi.
d) Restraint fisik.
Subyektif :
Objektif :
(tidak tersedia)
Subjektif :
http://repository.unimus.ac.id
26
a) Nyeri/kolik
b) Hipertiroidisme
c) Kecemasan
e) Kehamilan
2) Penyebab
a) Gejala penyakit
d) Kurangnya privasi
http://repository.unimus.ac.id
27
kemoterapi)
Subjektif :
Objektif :
a) Gelisah
Subjektif :
c) Mengeluh kedinginan/kepanasan
d) Merasa gatal
e) Mengeluh mual
f) Mengeluh lelah
Objektif :
b) Tampak merintih/menagis
e) Iritabilitas
http://repository.unimus.ac.id
28
a) Penyakit kronis
b) Keganasan
c) Distres
d) Kehamilan
Tujuan :
Kreteria hasil :
Intervensi keperawatan :
http://repository.unimus.ac.id
29
insomnia.
Tujuan :
http://repository.unimus.ac.id
30
Kriteria hasil :
Intervensi :
kualitas nyeri.
3) Monitor TTV
respon klien.
nyamanan.
http://repository.unimus.ac.id
31
PRACTICE
1. Definisi massage
disebut sebagai pijat atau urut. Selain itu massage dapat diartikan sebagai
2. Manfaat massage
handbody.
http://repository.unimus.ac.id
32
sel otot yang tealh mngeras yang disebut miogelosis (asam laktat).
3. Teknik massage
Menurut Nugroho (2011) jenis massage yang digunakan fricition
orang yang dipijat menjadi senang dan nyaman karena teknik pemijatan ini
( Gambar 2 : 1 )
beberapa jenis :
http://repository.unimus.ac.id
33
1) Fiction pertama
bagian bawah.
2) Friction kedua
(Gambar 2 : 2)
http://repository.unimus.ac.id
34
(Gambar 2 : 3)
dengan cara :
menekan ringan.
http://repository.unimus.ac.id
35
c) Pertrissage (pijatan)
(Gambar 2 : 4)
bergantian.
4) Indikasi Massage
Massage merupakan stimulasi pada kulit yang dapat dilakukan untuk
pada klien yang mengalami gangguan tidur salah satunya (insomnia), klien
yang mengalami anastesi, klien yang mengalami gejala setres, dan klien
yang mengalami nyeri. Pemberian stimulasi pada kulit yang benar dapat
meningkatkan rasa nyaman pada pasien. Posisi pasien tengkurap atau jika
http://repository.unimus.ac.id
36
5) Kontraindikasi Massage
Menurut Perry & Potter (2005), massage punggung tidak dianjurkan pada
klien dengan kondisi fraktur atau vertbra, luka bakar, daerah kemerahan
pada kulit atau pun luka terbuka pada area yang akan dipijat, suhu tubuh
tinggi, menderita penyakit kulit yang menular dan gangguan jantung seprti
sebelum tidur pada lansia karena efek relaksasi dari massage (Afiq
a. Persiapan alat
privasi klien dan aplikasikan pada kulit (lotion ataubaby oil ) untuk
b. Persiapan lingkungan
c. Persiapan klien
http://repository.unimus.ac.id
37
d. Persiapan perawat
mikroorganisme.
5) Cuci tangan.
massage punggung.
http://repository.unimus.ac.id
38
selimut mandi/handuk.
menekan ringan.
http://repository.unimus.ac.id
39
arah sarkum.
http://repository.unimus.ac.id
40
kenyamanan saat tidur, dan Triyadini (2011) mengatkan bahwa terapi pijat
dapat juga mengatasi masalah insomnia dengan cara pijat punggung untuk
lansia. Penelitian oleh Aziz (2014) bahwa manfaat massage juga sangat
kenyamanan saat tidur, dan Triyadini (2011) mengatkan bahwa terapi pijat
dapat juga mengatasi masalah insomnia dengan cara pijat punggung untuk
lansia.
http://repository.unimus.ac.id