Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Tidur
a. Definisi
b. Kebutuhan tidur
Kebutuhan tidur setiap orang tidak sama, baik waktu tidur, maupun
c. Fungsi tidur
http://repository.unimus.ac.id
memulihkan energi yang telah hilang ketika melakukan aktivitas dalam
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang
http://repository.unimus.ac.id
menyebabkan kadar melatonin turun yang mampu merangsang sistem
a) Stadium 1
http://repository.unimus.ac.id
b) Stadium 2
siklus perdetik. 1
c) Stadium 3
gerakan bola mata tidak ada, dan amplitudo tinggi. Terdiri dari
detik.1
d) Stadium 4
peningkatan.1
http://repository.unimus.ac.id
mengigau, atau bahkan mendengkur. Fase ini berlangsung selama ±
Siklus tidur yang komplit normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan
setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam
tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap
e. Gangguan tidur
1) Disomnia
http://repository.unimus.ac.id
c) Narkolepsi, merupan gangguan tidur yang gejala awalnya
2) Parasomnia
11
http://repository.unimus.ac.id
berulang dan berulang selama tidur dan mimpi terasa
2. Insomnia
a. Definisi
b. Patofisiologi Insomnia
12
http://repository.unimus.ac.id
c. Etiologi Insomnia
1) Faktor eksternal
a) Faktor Sosial
b) Faktor lingkungan
13
http://repository.unimus.ac.id
dengan lingkungan dibutuhkan adaptasi, supaya tubuh menjadi
c) Faktor toksin
14
http://repository.unimus.ac.id
begitu kadar kortisol pun menjadi tinggi yang menyebabkan
susah tidur.11
2) Faktor internal
b) Faktor kronobiologis
c) Faktor psikis
http://repository.unimus.ac.id
ketika depresi seseorang akan cenderung merasa malas untuk
d. Klasifikasi insomnia
kesulitan tidur karena suatu stess yang berlangsung kurang dari dua
16
http://repository.unimus.ac.id
3) Long term insomnia (insomnia jangka panjang)
1) Insomnia primer
berlebihan. Pasien dapat tidur tetapi tidak merasa tidur. Fase REM
2) Insomnia sekunder
reaksi obat. Insomnia ini sering terjadi pada orang tua. Pada
17
http://repository.unimus.ac.id
e. Kriteria Diagnostik
diagnosis pasti:14
1 bulan.
siang hari.
penyesuaian (F43.2).
18
http://repository.unimus.ac.id
f. Akibat insomnia
sebagai berikut:
1) Fisiologis
2) Psikologis
psikologis adalah efek yang paling terlihat dari beberapa efek yang
http://repository.unimus.ac.id
menjadi suatu masalah yang serius yaitu keterbatasan dalam
menjalani kehidupan.15
4) Sosial
e. Penatalaksanaan
1) Edukasi kesehatan
langkah-langkah terapi.16,17
waktu yang sama setiap hari, hentikan obat yang bekerja pada
http://repository.unimus.ac.id
waktu yang teratur setiap hari; hindari makan dalam jumlah besar
dengan program olahraga yang rajin dan bertahap di pagi hari. 16,17
3) Terapi psikologis
4) Terapi farmakologis
http://repository.unimus.ac.id
penggunaan benzodiazepin jangka panjang, hati – hati penggunaan
a) Benzodiazepin
22
http://repository.unimus.ac.id
akan dieliminasi lama untuk mencapai penghentian obat
penghentian penggunaan. 17
b) Nonbenzodiazepin Hipnotik
23
http://repository.unimus.ac.id
itu obat ini menawarkan efikasi yang sebanding serta
benzodiazepin.17
3. Mahasiswa
a. Definisi
24
http://repository.unimus.ac.id
b. Sistem Pendidikan dan Pembelajaran Mahasiswa Kedokteran
Exposure, Systematic):20,21
1) Student-centered
2) Problem-based
Based Learning.21
25
http://repository.unimus.ac.id
3) Integrated
disiplin).21
4) Community-based (Consummer-based)
5) Elective
6) Systematic.
26
http://repository.unimus.ac.id
Sistem pendidikan tersebut dapat juga disebut kurikulum berbasis
harus meliputi:20
kelamin, ilmu kesehatan mata, ilmu THT, ilmu gizi klinik, radiologi,
medikolegal. 20
27
http://repository.unimus.ac.id
ilmu kedokteran keluarga, ilmu kedokteran kerja, ilmu kesehatan
1) Tahap sarjana
Kedokteran (S.Ked).20
yang diberikan oleh dosen. Kegiatan pada blok meliputi: tutorial yang
temu pakar yang dilaksanakan pada setiap blok yang akan berakhir,
28
http://repository.unimus.ac.id
2) Tahap profesi
sarjana. 20
PKU Delanggu, dan lain-lain. Tahap profesi terbagi dalam dua tahap,
29
http://repository.unimus.ac.id
(mahasiswa akan menghadapi ujian pada setiap bagian), dan tahap
insomnia.3
lama, tanggung jawab yang lebih berat, masa studi yang lama (3,5 tahun
30
http://repository.unimus.ac.id
dan kemampuan untuk mengatur waktu secara mandiri menjadi stessor
pada mahasiswa. 23
Keadaan stres yang lebih berat atau depresi memiliki hubungan timbal
yang tidak stress, dan orang yang mengalami insomnia apabila tidak
31
http://repository.unimus.ac.id
B. KERANGKA TEORI
Insomnia
-Dan lain-lain
Mahasiswa Kedokteran
32
http://repository.unimus.ac.id
C. KERANGKA KONSEP
Insomnia
Variabel perancu:
- Gangguan psikotik
D. HIPOTESIS PENELITIAN
33
http://repository.unimus.ac.id