Perilaku
Konsumen
Pengaruh konsumen dan penyebaran
inovasi
13
Abstract Kompetensi
Difusi merupakan suatu proses Kemampuan komunikasi dan
argumentasi sesuai konsep teori
dimana suatu inovasi
dikomunikasikan melalui saluran
tertentu selama jangka waktu
tertentu terhadap anggota suatu
sistem sosial
DIFUSI
Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi
dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide
baru. Disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu
suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.
Proses difusi adalah memperhatikan terhadap dimensi umum bagaimana kecepatan inovasi,
bagaimana proses tersebut berasimilasi dalam sebuah pasar. Lebih tepatnya, proses
dimana penerimaan sebuah inovasi yang cepat oleh komunikasi terhadap masyarakat
sebuah sistem sosial selama satu periode tertentu. Definisi ini termasuk empat elemen inti
proses difusi :
1. Inovasi
Inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai
sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain, Inovasi dapat
dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan. Terdapat tiga tipe inovasi
produk yaitu : Berkesinambungan, berkesinambungan secara dinamis, dan tidak
berkelanjutan. Rogers mengemukakan lima karakteristik inovasi, meliputi :
a. Keunggulan relative (relative advantage)
Keunggulan reltif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih
baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Semakin besar keunggulan
relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat
diadopsi.
b. Kompatibiltas (compatibility)
Kompatibiltas adalah derajat dimana inovasi dianggap konsisten dengan nilai-
nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Jika suatu
inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku,
maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya
dengan inovasi yang sesuai (compatible).
c. Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit
untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan
mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi da nada pula yang
sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka
semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi,
2. Saluran komunikasi
Difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang
dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Rogers menybutkan ada empat unsur
dari proses komunikasi ini, meliputi: 1) inovasi itu sendiri, 2) seorang individu atau
satu unit adopsi lain yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman dalam
menggunakan inovasi, 3) orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai
pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi, 4) saluran komunikasi
yang menghubungkan dua unit tersebut.
Sementara itu, saluran komunikasi tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. Saluran media massa (mass media channel), dapt berupa radio, televise, surat
kabar, dll. Kelebihan media massa adalah dapat menjangkau audiens yang
banyak dengan cepat dari satu sumber.
b. Saluran antarpribadi (interpersonal channel), melibatkan upaya pertukaran
informasi tatap muka antara dua atau lebih individu.
3. Sistem sosial
Sistem sosial adalah satu set unit yang saling berhubungan yang tergabung dalam
suatu upaya pemecahan masalah bersama untuk mencapai suatu tujuan. Anggota
dari suatu sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi atau
sub sistem. Proses difusi dalam kaitannya dengan sistem sosial ini dipengaruhi oleh
struktur sosial, norma sosial, peran pemimpin dan agen perubahan, tipe keputusan
inovasi dan konsekuensi inovasi.
PROSES ADOPSI
1. Mempelajari inovasi
Tahapan ini merupakan tahap awal ketika masyarakat mulai menilai dan mengamati
baru dari berbagai sumber, khusus nya media massa. Pengadopsi awal biasanya
merupakan orang-orang yang rajin membaca Koran dan menonton televisi, sehingga
mereka bisa menangkap inovasi baru yang ada. JIka sebuah inovasi dianggap sulit
dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat
oleh mereka, lain halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka
mereka akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus
diasosiasikan melalui komunikasi interpersonal dan kedekatan secara fisik.
2. Pengadopsian
Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari. Riset
membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi
dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh
keyakinan terhadao kemampuan seseorang. Selain itu, dorongan status juga
menjadi faktor motivasional yang kuat dalam mengadopsi inovasi. Adopsi inovasi
juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki inidividu tersebut serta persepsi dirinya. Jika
sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau tidak sesuai dengan nilai yang ia
anut, maka ia tidak akan mengadopsinya. Semakin besar pengorbanan yang
dikeluarkan untuk megadopsi sebuah inovasi, maka semakin kecil tingkat adopsinya.
3. Pengembangan Jaringan Sosial
Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan menyebarkan inovasi
tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara
luas diadopsi oleh masyarakat. Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi melalu
saluran media massa lebih cepat menyadarkan masyarakat mengenai penyebaran
inovasi baru dibanding saluran komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal
mempengaruhi manusia untuk mengadopsi inovasi yang sebelumnya lebih
diperkenalkan oleh media massa.