Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
NAMA : 1. R.MOH. RESKI IMAM (F1A116054)
2. LA ODE ZULQIFLI (F1A117009)
3. DIAN HASANAH (F1A118040)
4. SITTI NURYAM (F1A118030)
5. RESTI AZARI (F1A118058)
6. YERLIN NOVAN (F1A118005)
7. ISLAH AUDZIAH PUTRI (F1A118031)
8. SARINA (F1A118053)
KELOMPOK :2
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah kali ini yaitu sebagai berikut:
1. Jelaskan Konsep Barisan dan Deret!
2. Jelaskan Penerapan Ekonomi Tentang Barisan dan Deret!
A. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah kali ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Konsep Barisan dan Deret
2. Untuk mengetahui Penerapan Ekonomi Tentang Barisan dan Deret
B. Manfaat
Adapun manfaat pada makalah kali ini yaitu:
1. Dapat menambah wawasan pengetahuan
2. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis maupun pemba
2
BAB II
PEMBAHASAN
Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai
karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam
barisan.
Contoh :
1 ,2 , 3 , 4 ,5 , 6 … . , … ., … . , … . ,… .dst
2 , 4 , 6 , 8 , 10 ,12 , … . , …. , … . , … . dst
Definisi deret :
Contoh :
1+2+3+ 4+…+ U n
2+ 4+6+ 8+…+U n
3
2. Baris dan Deret Aritmatika
Baris Aritmatika
Dengan:
b=¿beda
U n =¿Suku ke-n
Beda dari barisan aritmatika ini sesudah disisipkan k buah suku ialah sebagai
berikut: b ' =b/(k +1)
Keterangan:
4
b ' =¿beda barisan aritmatika sesudah disisipkan k buah suku
k =¿banyak suku yang disisipkan
Banyak suku dari barisan aritmatika yang disisipkan k buah suku juga akan
mengalami perubahan, menjadi seperti berikut: n' =n+ ( n−1 ) k
Keterangan:
Deret Aritmatika
atau sebagai =
Persamaan tersebut bisa kita balim untuk mencari nilai suku ke-n menjadi:
Sn – S(n-1) = Un
5
Sehingga akan kita dapatkan rumus akhir sebagai berikut:
Berikut adalah cara untk mengetahui nilai dari beberapa hal yang disebut di
atas :
Beda
b = Un – Un-1
Suku ke-n
Un = a + (n-1)b
Un = Sn – Sn-1
Sn = ½ n ( 2a + (n-1)b )
Nilai tengah
Ut = ½ (U1 + Un)
6
3. Baris dan Deret Geometri
Un
r=
U n−1
U n =ar n−1
Keterangan:
r merupakan rasio.
Contoh :
2,6,18,48….. adalah barisan geometri dengan rasio 3. Artinya adalah nilai pada Un =
3Un-1.
7
Suku Tengah Barisan Geometri
Apabila suatu barisan geometri memiliki banyak suku (n) ganjil, suku pertama
a, serta suku terakhir Un maka suku tengah Ut dari barisan tersebut ialah sebagai
berikut.
Rasio dari barisan geometri sesudah disisipkan k buah suku ialah seperti berikut ini:
Keterangan:
Banyak suku dari barisan geometri yang disisipkan k buah suku juga akan
mengalami perubahan, menjadi seperti yang ada di bawah ini:
n’ = n + (n – 1)k
Keterangan:
8
Definisi deret geometri :
Jika U1,U2,U3,…..Un adalah barisan geometri maka jumlah U1 + U2 + U3 +…
+Un disebut deret geometri.
Deret geometri dari barisan geometri yang konvergen serta banyak suku tak
berhingga bisa kita hitung dengan menggunakan rumus yang ada di bawah ini:
Keterangan:
9
B. PENERAPAN EKONOMI TENTANG BARISAN DAN DERET
1. Perkembangan Usaha
Contoh Soal:
10
Perusahaan keramik menghasilkan 5000 buah keramik pada bulan pertama
produksinya. Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka jumlah produk yang
dihasilkan juga ditingkatkan. Akibatnya, perusahaan tersebut mampu menambah
produksinya sebanyak 300 buah setiap bulannya. Jika perkembangan produksinya
konstan setiap bulan, berapa jumlah keramik yang dihasilkanya pada bulan ke-12?
Berapa buah jumlah keramik yang dihasilkannya selama tahun pertama produksinya?
Penyelesaian;
S12=a+ ( n−1 ) b
¿ 5.000+ ( 11 ) 300
¿ 5.000+3.300
¿ 8.300
Jadi pada bulan ke-12 perusahaan tersebut dapat menghasilkan 8.300 buah keramik.
Jumlah keramik yang dihasilkan dalam satu tahun pertama.
n
D 12= (a+ S12 )
2
12
¿ (5.000+8.300)
2
¿ 6(13.300)
¿ 79.800
2. Pertumbuhan Penduduk
11
Penerapan deret ukur dibidang ekonomi adalah untuk mengihitung
pertumbuhan penduduk, sebagai dinyatakan oleh Malthus bahwa “penduduk dunia
tumbuh mengikuti pola deret ukur”. Adapun populasi penduduk pada tahun ke-n
dapat dikethui dengan menggunakan rumus:
pn=¿ p (1+r ) ¿
n
0
Dimana:
Contoh Soal:
Penduduk suatu kota berjumlah 100.000 jiwa pada tahun 1995, tingkat
pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun
2005.
Penyelesaian:
Pn=P 0( 1+i)n
¿ 100.000(1+0,04)10
¿ 100.000(1,04)10
¿ 100.000(1,48024)
¿ 148.024
12
Rata-rata pertumbuhan penduduk disuatu daerah tertentu untuk suatu periode
waktu tertentu jika jumlah penduduknya diketahui dari waktu ke waktu daapat
digunakan rumus:
t=√n R1 , R2 , R3 , … Rn ,
Dimana:
pn=¿ p (1+r ) ¿
n
0
Dimana:
13
r : tingkat suku bunga pertahun
n : tahun ke-n
(1+r )n : yaitu nilai bilangan yang lebih besar dari 1. Dipakai untuk menentukan nilai
pada masa yang akan datang dengan cara mengalikannya dengan suatu jumlah yang
ada pada saat sekarang, yang dihubungkan persatu tahun.
Contoh Soal:
Penyelesaian;
¿ 10.000 .000(1,685058155)=16.850.581,55
Apabila akan dibungakan tidak persatu tahun tetapi kurang dari satu tahun
atau lebih dari satu kali dalam setahun, misalnya setiap 6 bulan atau setiap 4 bulan
atau bahkan setiap bulan, dapat digunakan rumus:
pn=¿ p (1+r /m )
n.m
¿
0
Dimana:
pn: modal pada tahun ke-n (di masa yang akan datang)
14
r : tingkat suku bunga pertahun
(1+r /m)n .m : yaitu nilai bilangan yang lebih besar dari 1. Dipakai untuk menentukan
nilai pada masa yang akan datang dengan cara mengalikannya dengan suatu jumlah
yang ada pada saat sekarang, yang dihubungkan persatu tahun.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai
karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku
dalam barisan. Deret adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan. Deret
aritmatika merupakan suatu penjumlahan antar suku-suku dari sebuah barisan
aritmatika.
2. Penerapan teori baris dan deret Model perkembangan usaha merupakan
penerapan teori Baris dan Deret. Perkembangan usaha yang dimaksud adalah
sejauh usaha-usaha yang pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu
mengikuti perubahan baris hitung. Jika perkembangan variabel-variabel tertentu
dalam kegiatan usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga
kerja, atau penanaman modal yang berpola seperti deret hitung, maka prinsip-
prsinsip deret hitung dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan
variable tersebut.
B. Saran
16
C.
17
18