1. Salah satu asas yang dihasilkan fisika kuantum adalah Asas Ketakpastian Heisenberg.
Asas ini menyatakan bahwa pengukuran serempak terhadap posisi dan momentum linear
tidak mungkin dapat dilakukan dengan ketelitian mutlak. Ketelitian terbaik yang
mungkin dicapai adalah x p=ℏ/2 dengan x dan p berurutan menyatakan ketakpastian
posisi dan ketakpastian momentum linear. Asas ketakpastian ini biasanya dinyatakan
dengan ungkapan x p ℏ /2
2. Misalnya
Ψ 1 ( x , t )= A cos( ω1 t−k 1 x )
Ψ 2 ( x , t )= A cos(ω2 t−k 2 x)
Ψ ( x , t )= A R cos ([ ω +ω
2
1
) t−(
k +k
2
2 ) ]
x 1 2
Dengan amplitude A R
ω1 +ω 2 k +k
A R=2 A cos [( 2 ) (
t− 1 2 x
2 )]
∆ x ∆ k ≥ 1/2
h
Panjang de Broglie λ=
p
2 π 2 πp
k= =
λ h
h∆k
∆ p=
2π
Karena,
1
∆ x ∆ k =1/2 ∆ k=
2∆ x
Dan
h
∆ x∆k≥
4π
h
ℏ= =1,05 x 10−34 J . s
2π
maka
ℏ
∆ x ∆ p=
2π
3. Ketidakpastian Heisenberg dapat dieduksi berdasarkan fungsi gelombang yang
dijabarkan oleh Born. Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa pengukuran
serempak terhadap posisi dan momentum linear tidak mungkin menghasilkan ketelitian
mutlak secara serempak. Ketelitian terbaik adalah yang menghasilkan nilai x p ℏ /2
dengan ℏ menyatakan tetapan Planck dibagi 2. Ketelitian terbaik ini dicapai jika fungsi
gelombangnya berupa fungsi Gaussan. Prosedur penghitungan x p berdasarkan
penafsiran Born adalah sebagai berikut. Dari fungsi gelombang ( x ,t ) dapat ditentukan
fungsi gelombang ( p , t) melalui teknik transformasi Fourier. Dari kedua fungsi
gelombang ini selanjutnya didefinisikan fungsi rapat peluang