Anda di halaman 1dari 3

4.

Tulis kesimpulan berdasarkan jawaban sdr untuk soal 1-3


Jawab:
a. Cahaya memiliki watak ganda: sebagai partikel dan juga sebagai gelombang.
De Broglie menyatakan ini berlaku pula pada partikel, setiap entitas yang
dalam kehidupan sehari-hari kita kenal sebagai partikel juga dapat memiliki
watak gelombang.
b. Hipotesis de Broglie menyatakan bahwa terhadap setiap partikel yang
memiliki momentum linear p dan energi total E terdapat gelombang yang
diasosiasikan dengannya. Gelombang ini disebut gelombang materi, atau
gelombang de Broglie. Gelombang ini memiliki panjang gelombang sebesar 
h / p dan frekuensi sebesar   E / h, dengan h menyatakan tetapan Planck
yang nilainya 6,634  10 J.s.
c. Gelombang de Broglie akan signifikan jika gelombang tersebut memiliki
panjang gelombang minimal dalam orde angstrom. Hal ini tidak mungkin
dicapai untuk partikel makroskopis, atau partikel yang kita kenal sehari-hari.
Tetapi, bagi partikel mikroskopik (yang berskala atomik), seperti elektron,
proton, inti, dan partikel-partikel elementer lainnya, pemunculan watak
gelombang itu sangat dimungkinkan. Percobaan Davisson dan Germer
membuktikan kebenaran munculnya watak gelombang ini.
d. Gelombang de Broglie dapat diungkapkan sebagai fungsi gelombang.
Berdasarkan hipotesis de Broglie, fungsi gelombang tersebut mestinya
berbentuk gelombang monokromatis dengan panjang gelombang dan frekuensi
seperti dinyatakan pada butir 2 di atas. Namun demikian, berdasarkan berbagai
pertimbangan yang sangat masuk akal, kita menyimpulkan bahwa fungsi
gelombang tersebut tidak mungkin berupa gelombang monokromatis;
melainkan harus berupa grup gelombang.

1. Salah satu asas yang dihasilkan fisika kuantum adalah Asas Ketakpastian Heisenberg.
Asas ini menyatakan bahwa pengukuran serempak terhadap posisi dan momentum linear
tidak mungkin dapat dilakukan dengan ketelitian mutlak. Ketelitian terbaik yang
mungkin dicapai adalah x p=ℏ/2 dengan x dan p berurutan menyatakan ketakpastian
posisi dan ketakpastian momentum linear. Asas ketakpastian ini biasanya dinyatakan
dengan ungkapan x p ℏ /2
2. Misalnya
Ψ 1 ( x , t )= A cos( ω1 t−k 1 x )
Ψ 2 ( x , t )= A cos(ω2 t−k 2 x)

Prinsip superposisi memberikan


Ψ ( x , t )=Ψ 1 ( x , t )+Ψ 2 ( x , t)

Ψ ( x , t )= A R cos ([ ω +ω
2
1
) t−(
k +k
2
2 ) ]
x 1 2

Dengan amplitude A R

ω1 +ω 2 k +k
A R=2 A cos [( 2 ) (
t− 1 2 x
2 )]

Formalisme matematis untuk paket gelombang


−ω
f ( x )= ∫ g ( k ) e ikx dk
−∞

Sebagai contoh, jika distribusi gelombang dengan vektor gelombang k, g(x)

Distribusi gelombang dalam ruang koordinat f ( x )


+∞ +a /2
1 ikx 1 ikx|a / 2
f ( x )= ∫ g ( k ) e ikx dx= ∫ e dk = e −a/ 2
−∞ −a/ 2 a tax
1 e ax/2 −e−ax/2
f ( x )=
ax l
2 sin(ax / 2)
f ( x )=
ax

∆ x ∆ k ≥ 1/2
h
Panjang de Broglie λ=
p
2 π 2 πp
k= =
λ h
h∆k
∆ p=

Karena,
1
∆ x ∆ k =1/2 ∆ k=
2∆ x
Dan
h
∆ x∆k≥

h
ℏ= =1,05 x 10−34 J . s

maka

∆ x ∆ p=

3. Ketidakpastian Heisenberg dapat dieduksi berdasarkan fungsi gelombang yang
dijabarkan oleh Born. Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa pengukuran
serempak terhadap posisi dan momentum linear tidak mungkin menghasilkan ketelitian
mutlak secara serempak. Ketelitian terbaik adalah yang menghasilkan nilai x p ℏ /2
dengan ℏ menyatakan tetapan Planck dibagi 2. Ketelitian terbaik ini dicapai jika fungsi
gelombangnya berupa fungsi Gaussan. Prosedur penghitungan x p berdasarkan
penafsiran Born adalah sebagai berikut. Dari fungsi gelombang ( x ,t ) dapat ditentukan
fungsi gelombang ( p , t) melalui teknik transformasi Fourier. Dari kedua fungsi
gelombang ini selanjutnya didefinisikan fungsi rapat peluang

Anda mungkin juga menyukai