TUGAS KOMUNIKASI

Dosen Pembimbing

SRI SUDARSIH, S.KP.,M.KES

Disusun oleh :

Nama : Uswatun khasanah

Nim :201901041
Prodi :S1 Keperawatan

S1 Ilmu Keperawatan

STIKES Bina Sehat PPNI Kab. Mojokerto

Tahun Ajaran 2019-2020

 HAMBATAN UNTUK INTERAKSI TERAPEUTIK
Hambatan komunikasi yang umum dibahas di bawah ini.

 Perbedaan Bahasa
Ketika bahasa Inggris adalah bahasa kedua klien, mereka mungkin memiliki masalah pengarahan
melalui sistem perawatan kesehatan. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif
dengan penyedia layanan kesehatan mempengaruhi tanggapan klien terhadap intervensi. Dampak
dari penghalang ini bisa jadi berkurang dengan mempelajari bahasa (atau bagian dari itu), atau
oleh menggunakan penerjemah, gambar dan simbol, dan kamus bahasa asing. Cara-cara lain
untuk memperbaiki masalah bahasa dibahas kemudian dalam bab ini.Masalah komunikasi juga
bisa terjadi ketika setiap orang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama. Misalnya
struktur kalimat yang rumit dan berbeda makna kata-kata dapat menyebabkan kesulitan
komunikasi. Penggunaan istilah yang menjadi syarat nilai juga memblokir pertukaran informasi,
ide, dan perasaan.

 Perbedaan budaya
Berbagai budaya dan subkultur menggunakan bahasa secara berbeda. Pola komunikasi seseorang
mencerminkan budaya mereka . Dalam beberapa budaya, ekspresi pikiran dan perasaan adalah
spontan dan gembira, sedangkan orang dari kelompok budaya lain dapat dipesan dan sabar
diverbalisasi mereka. Beberapa variabel komunikasi yang spesifik budaya termasuk kontak mata,
kedekatan dengan orang lain, pertanyaan langsung versus tidak langsung, dan
peran obrolan sosial kecil.

 Tingkat Perkembangan
Gagal berkomunikasi di tingkat perkembangan klien bisa menjadi penghalang jalan. Misalnya
komunikasi dengan anak-anak membutuhkan penggunaan kata-kata yang berbeda dan
pendekatan daripada yang digunakan dengan orang dewasa karena seorang anak tidak dapat
berpikir dalam konsep abstrak. Berhubungan di tingkat perkembangan klien sendiri diperlukan
untuk memahami.

 Perbedaan Pengetahuan
Semua orang perlu dipahami, perawat secara konsisten menilai tingkat pengetahuan klien untuk
menentukan cara terbaik untuk memperbaiki defisit pengetahuan. Kapan menilai tingkat
pengetahuan, perawat harus:
• Perhatikan kosakata klien
• Amati jumlah dan jenis fakta yang dimiliki klien
• Tentukan latar belakang pendidikan klien
Dengan informasi ini, perawat dapat menilai mengajar kebutuhan klien, serta menentukan
metode instruksi yang digunakan

 Status kesehatan
Status kesehatan seseorang memengaruhi komunikasi. Misalnya, klien yang berorientasi akan
berkomunikasi lebih andal daripada klien yang mengigau,linglung atau bingung. Komunikasi
dipengaruhi oleh sensorik perubahan persepsi, seperti kehilangan penglihatan atau pendengaran.
  Melamun
Orang-orang dapat mendengar kata-kata lebih cepat daripada yang dapat mereka katakan.
Karena itu, pikiran pendengar dapat berkelana dan seluruh titik pesan mungkin terlewatkan.
Mengembara pikiran juga dapat terjadi karena pendengarnya bosan atau sibuk dengan pikiran
yang mengkhawatirkan. Perawat bisa menjaga diri dari melamun dengan terus menghadiri
untuk apa yang klien katakan, dengan tetap waspada, dan dengan mengendalikan pikiran mereka
sendiri.

 Penggunaan Jargon Layanan Kesehatan

Penggunaan jargon layanan kesehatan dapat memicu kecemasan klien. Perawat dan penyedia
layanan kesehatan lainnya memiliki bahasa yang unik untuk subkultur mereka. Perawat yang
menggunakan jargon kesehatan dengan klien kemungkinan berkontribusi
komunikasi yang diblokir. Istilah atau frasa seperti "CBC," "prn," "asupan," "BP," dan "ambil
tanda vital Anda" adalah sering tidak dipahami atau disalahtafsirkan oleh klien
dan keluarga.
“Untuk konsumen perawatan kesehatan, beberapa kata
menakutkan atau bahkan merendahkan ”(Ward-Collins, 1998, hlm. 28). Penting bahwa perawat
menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menjelaskan terminologi medis sehingga dapat
dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Fundamental of nursing (standart and practice second edition) halaman 199 - 202