Anda di halaman 1dari 3

KD 3.

12 Menerapkan Proses Produksi Masal

A. Pengertian
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode, dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga
kerja, mesin, bahan, dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Proses juga diartikan
sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah dari bahan baku dan bahan pembantu secara
manual dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari
barang semula.
Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia, serta ada
jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan.
Proses produksi adalah kegiatan mengkombinasikan faktor-faktor produksi (Man, money, Machine,
Methode, Materials) yang ada untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat
diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen.
Proses Produksi menurut Ahyari (2002) adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan
suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Kesimpulan dari definisi diatas proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku, dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

B. Jenis proses produksi ditinjau dari arus produksi


Proses produksi yang dilihat dari aspek arus pengolahan bahan mentah sampai menjadi produk akhir ada 2
yaitu proses produksi terus menerus (continous processes) dan proses produksi terputus putus (intermettent
processes)

Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor :


1. volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan
2. kualitas produk yang diisyaratkan
3. peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses

Tipe produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Proses produksi terus menerus (continous processes)
Produksi kontinue adalah suatu metode proses produksi dimana proses berlangsung secara terus
menerus tanpa terhenti. 
Proses produksi secara kontinue dilakukan pada industri skala besar.
Pada proses produksi kontinue umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC
(programmable logic controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat
kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus
dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak
berubah).
Contoh dari proses produksi kontinu adalah produksi laptop yang dilakukan di perusahaan besar
seperti ASUS, ACER dan lainnya.

a. Kelemahan proses produksi kontinu (continous manufacturing) :


1. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen atau
pelanggan. Jadi produksi seperti ini khusus untuk menghasilkan produk-produk yang :
a. Permintaan (demand) nya besar dan stabil seperti laptop
b. Style produknya tidak mudah berubah.
2. Proses produksi mudah terhenti, karena apabla terjadi kemacetan di suatu tempat/tingkat proses maka
kemungkinan seluruh proses produksi akan terhenti yang disebabkan adanya saling hubungan dan urut-
urutan antara masing-masing tingkat proses
3. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan, karena biasanya tingkat produksi
(rate of production)nya telah ditentukan dan bersifat permanen

b. Kelebihan proses produksi kontinu (continous manufacturing) :


1. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit (unit production cost) yang rendah apabila :
a. Volume yang dihasilkan cukup besar
b. Terdapat standarisasi 
2. Dapat dikuranginya pemborosan-pemborosan dari pemakaian tenaga manusia, karena sistem
pemindahan bahan yang menggunakan tenaga mesin/listrik.
2. Biaya tenaga kerja (labor cost)nya rendah, karena jumlah tenaga kerjanya yang sedikit dan
tidak memerlukan tenaga yang ahli dalam pengerjaan produk yang dihasilkan
2. Biaya pemindahan bahan di dalam pabrik juga lebih rendah, karena jarak antara mesin yang
satu dengan mesin yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut digerakan dengan tenaga mesin
(mekanisasi)

2. Proses produksi terputus-putus (intermettent processes)


Proses Produksi yang terputus adalah kegiatan produksi yang dilakukan dengan alat multiguna. Dengan
alat multiguna kegiatan produksi dapat dilakukan secara fleksibel.
Proses produksi terputus-putus dapat ditemui didalam usaha berbasis pelayanan, misalnya usaha reparasi
komputer. Dalam usaha penyedia jasa reparasi komputer, pihak produsen melakukan proses produksi
sesuai pesanan konsumen sehingga akan tercipta proses produksi yang berbeda-beda.

a. Karakteristik produksi yang terputus-putus :


1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil namun dengan
banyak variasi (sesuai pesanan)
2. Penyusunan peralatan dilakukan berdasarkan fungsi peralatan tersebut
3. Mesin-mesin yang dipakai biasanya bersifat multiguna, misalnya obeng untuk
melakukan reparasi berbagai macam barang
4. Oleh karena sifatnya yang multiguna, maka operator mesin memilki pengaruh yang
besar
5. Proses produksi tidak akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah
satu mesin atau peralatan

b. Kelemahan produksi terputus-putus :


1. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sukar
dilakukan karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak sekali didalam memproduksi satu macam
produk , dan disamping itu di butuhkan scheduling dan routing yang banyak sekali karena produknya
yang berbeda tergantung pemesannya.
2. Oleh karena pekerjaan routing dan scheduling banyak sekali dan sukar di lakukan ,maka pengawasan
produksi (production control) dalam proses produksi seperti ini sangat sukar dilakukan.
3. Dibutuhkannya investasi yang cukup besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan-bahan dalam
proses ,karena prosesnya terputus-putus dan produk yang di hasilkan tergantung dari pesanan.
4. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat tinggi, karena banyak dipergunakannya tenaga
manusia dan tenaga yang di butuhkannya adalah tenaga yang ahli dalam pengerjaan produk tersebut.

c. Keuntungan produksi terputus-putus :


1. Mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang cukup
besar.fleksibilitas ini diperoleh terutama dari:
a. Sistem penyusunan peralatan (lay out)nya yang berbentuk process lay out.
b. Jenis/tipe mesin di gunakan dalam proses yang bersifat umum(general purpose machines).
c. Sistem pemindahan bahan yang tidak menggunakan tenaga mesin tetapi tenaga manusia.
2. Oleh karena mesin-mesin yang di gunakan dalam proses bersifat umum (general purpose machines) maka
biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-mesinnya, sebab harga mesin-mesin ini lebih murah dari
pada mesin-mesin yang khusus(special purpose machines).
2. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan di suatu tempat/tingkat
proses.
Sumber : Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi

3. Proses produksi yang berulang-ulang (repetitive processes)


Produksi berulang-ulang adalah kegiatan produksi yang mana produksi dilakukan secara berulang-ulang
dalam rentang waktu yang ditentuan. Contohnya produksi laptop jenis tertentu yang biasanya dilakukan pada
rentang waktu beberapa bulan saja, untuk kemudian diganti dengan produk laptop jenis lain.

4. Proses produksi campuran


Proses produksi campuran merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermettent process dan
continous proces serta repetitive process.Proses produksi campuran adalah proses membuat barang yang
berbeda setiap hari. proses ini dilakukan biasanya berupa partai kecil

C. Penerapan proses produksi masal pada perangkat keras


 Diagram alir produksi masal pada prduk chip komputer :
1. Dari pasir meuju batangan
Dimulai dari pengolahan silicon. Silicon dibersihkan dari material lain sehingga menghasilkan silicon murni.
Silicon murni dipanaskan sampai mencair.Campur benih silicon dengan silicon yang sudah dicairkan.
Dihasilkan lempengan silicon. Lempengan silicon ditempelkan pada sebuah wafer.wafer adalah bahan dasar
dari komponen microsystem.
2. Pengolahan dari barang setengah jadi menuju barang jadi
Setelah menjadi lempengan, chip setengah jadi diolah dengan cara membuat sekat pada lapisan dasar chip dan
implantasi ion pada chip untuk mengubah karakteristik elektrisnya. Diantara langkahini area pada chip dibuat
pola dengan gambar melalui proses fotolitografi. proses tersebut menghasilakn goresan yang menjadi tanda
bagian mana dalam chip yang bisa dibuang atau tidak.
Langka terakhir pemberian lembar perlindungan pada seluruh wafer. pemeriksaan awal pada wafer dilakukan
untuk mengetahui fungsi pada chip.chip yang bagus kemudian dipotong dari wafer menggunakan pisau
khusus.

Anda mungkin juga menyukai