Anda di halaman 1dari 6

NASKAH DRAMA

JENIS DRAMA : TRAGIKOMEDI DAN ROMANCE


TEMA : PERJUANGAN CINTA SI BUTA
JUDUL : CINTA BUTA
ACARA : PERPISAHAN XII 2019

PROLOG
Cinta….. bicara soal cinta banhyak orang yang berspekulasi bahwa cinta itu buta apakah benar…? Dan cinta itu tak kenal
kasta………………….. bagaimana lagu tersebut apakah enek di dengar….. hmmm itu tergantung kalian….. begitu pun dengan
drama berikut yang mengisahkan seorang pemuda yang sangat mencintai seorang gadis pujaannya walau perbedaan jelas
terlihat,, anda penasaran……. Hmmm anda penasaran..? saya rasa tidak….. langsung saja saksikanlah sebuah drama
musikal karya anak ingusan yang berjudul “CINTA BUTA” Saksikanlah di TKP… terima kasih

BABAK I
SCANE I
Latar tempat (hutan belantara, disebuah gubuk tua)
Masuk seorang pemuda berpakaian putih, sambil menguap karena mengantuk dan tiduran di depan gubuk tua itu.
Sinto gendeng : (berjalan dan mendekati wiro) “Astaghfirullah..!! ieu budak wayah kieu masih kerek,,, “
(menendang pantat wiro) “bocah semprul bangun kau… tidur-tidur bae..!!!”
Wiro sableng : “diam kau nenek peot” (sambil pindah posisi tidur)
Sinto gendeng : “oke rasakan ini” (mengambil segelas air) “jurus kadal mandi junub” (menyiramkan air tersebut)
Wiro sableng : (kaget langsung bangun) “hiyyaaaa… jurus seblak tutut….. jurus siluman bancet newak
munding…. Hiyayay (melihat ke arah sinto gendeng) “eh ternyata eyang,,, gimana kabarnya
eyang sehat..??” (sambil mencium tangan sinto gendeng)
Sinto gendeng : “sehat…”
Wiro sableng : “ohhh… Alhamdulillah atuh kalau geringmah… hhehehe”
Sinto gendeng : “apa kau bilang bocah semprul,,,,,” (berjalan ke arah kursi taman dan duduk) “wiro duduk disini.”
Wiro sableng : “baik eyang” (duduk di samping sinto gendeng)
Sinto gendeng : “eyang mau tanya,,, kamu sudah berapa tahun tinggal di puncak gunung sawal ini…??” (dengan
wajah sedih)
Wiro sableng : “hmhmh…. Mungkin 50 tahun 9 bulan 3 hari 1 setengah jam eyang…!!! (dengan wajah polos)
Sinto gendeng : “emangnya sekarang usiamu berapa wiro…?”
Wiro sableng : (dengan polosnya) 19 tahun eyang..”
Sinto gendeng : “dasar bocah edan…. Tapi tak apalah.. jangan dipersoalkan… (mendadak seius) “wiro sekarang
sudah saatnya kamu turun dari puncak gunung sawal ini…”
Wiro sableng : “emangnya kenapa eyang…? Apakah eyang mengusir murid…?
Sinto gendeng : “bukan tapi kamu harus mencari pengalaman di luaran sana,,, tapi sebelum kamu meninggalkan
puncak ini eyang mempunyai sebuah hadiah…. (mengambil sebuah kampak bermata dua) “eng
ing enggggg…!!!! (gaya kekanak kanakan)
Wiro sableng : (kaget) “wahhh… its magic… eyang..”
Sinto gendeng : “ini adalah senjata mustika bernama naga pincang 234, dan senjata ini sudah diturunkan secara
turun-temurun sejak raja fir’aun belum di sunat..”
Wiro sableng : “eyang angka 134 itu mekambangkan apa..????” (bingung)
Sinto gendeng : “1 artinya hanya satu tuhan yang wajib di sembah yaitu Allah SWT….. 2… artinya du kalimat
syahadat, kedua orang tua yang harus di hormati, 2 sifat manusia yaitukejahatan dan kebaikan….
3 artinya trilogi islam yang haris dicapai yaitu islam,, iman,, dan ihsan…. Ketiga angka tersebut
eyang berinama dji sam soe yanag artinya jiwa sampai surga… paham….”
Wiro sableng : “engga…” (sambil plenga-plongo)
Sinto gendeng : “sudahlah nanti juga kamu akan paham sendiri…” (mengambil perbekalan wiro)
Wiro sableng : “murid pamit eyang…”
Sinto gendeng : “wiro…. Selama sungai masih mengalir ke lautan,,, samudra membentang luas,,, kita pasti akan
bertemu lagi…”
Wiro sableng : (sambil berlari) “itu juga kalau eyang masih punya nyawa….!!!!”
Sinto gendeng : “apa kau bilang bocah sableng…”
:
SCANE II
Latar tempat disebuah taman backsound Koi Mil Gaya Sastromoeni.
Si buta : “eneng…. Cinta aa ka eneng itu bagaikan es krim yang jatuh ke cubluk (menghadap ke arah yang
berlawanan)
Nyi kunti : “ihhhh… nnengmah sebelah sini aa…!! Emangnya kenapa a..?”
Si buta : “sayang banget…!!! Eneng banyak orang yang bilang kalau cinta itu buta…”
Nyi kunti : “kalau menurut nnengmah cinta mah tidak buta a karena yang buta itu mata aa… eh maaf a..!!”
Si buta : “nggak apa-apa…. Biarpun mata aa buta tapi aa bisa melihat lewat mata si entod ini” (sabil
mengelus hewan peliharaanya yang bertengger di pundaknya)

1|Cinta Buta
Nyi kunti : “ahhh… aa bisa aja...”
Si buta : “neng aa mau ngomongl sesuatu boleh…??”
Nyi kunti : “emang dari tadi bukan ngomong…?
Si buta : “bukan itu maksudnya…”
Nyi kunti : “ohhh… emangnya mau ngomong apa …”
Si buta : “jika suatu saat….” (pembicaraanya tepotong)
Tiba-tiba datang ayahnya nyi kunti
Ayah : “ohhhh… ayah sudah cari kamu kemana mana hingga masuk ke dalam septiteng.. taunya kamu
disini malah pacaran… cepat pulang… di rumah banyak geroheun..!!!!”
Si buta : (mendekati ayah nyi kunti) “om…. Apa kabar..??”
Ayah : “kamu menghad ke arah mana…?”
Nyi kunti : “ah aa mh sok salah nyanghareup bae…”
Si buta : “maklum neng kan aa buta”
Ayah : “sudahlah nyi cepat pulang kasian tuh ibumu sedang kerepotan gegeroh,, pacannya nanti lagi..
nah you pulang sana husss….” (seperti mengusir ayam)
Si buta : “siap… pa komandan laksanakan…” (berjalan dengan santainya)
Nyi kunti : “aa.. salah jalan… etamah ka arah bumina randa…”
Ayah : (menggeleng kepala) “hmmmm….. punya calon mantu lolong..”

SCANE III
Latar tempat pasar.
Para pedagang menjajalkan dagangannya
Adi : (menawarkan dagangannya) “bararuah… bararuah,,,, buah,,,, (menawarkanke penonton) bapak-
bapak… ibu-ibu… mau beli… jeruk manis ada,,, jeruk haseum aya… cangkudu aya…. Sok
mungpung msih banyak… diobral…. Apa de.. mau beli berapaeun….? Hah.. seribueun… sorry
teu butuh receh….!!! (kenudian beristirahat)
Tak lama kemudian datang pedagang sayuran
nanda : (menyapa) “kang udah laku belum,,,?”
Adi : “belum satupun yang beli,,,, penonton juga pada pelit ga ada satupun yang mau beli… kalau ibu-
ibu sudah laku…??”
Sirri : “sama kami juga belum ada yang laku…”
Datang pembeli (janah, yanti dan mia)
Adi : (langsung menawarkan) “bu… di buahan,,,”
Nanda dan sirri : “mending sayur bu… sok di pilih… di pilih…”
Janah : “bang jeruk berpaan…?”
Adi : “jergantung jeruknya neng..”
Janah : “kalau yang manis berapa..?”
Adi : “kalau yang manis 8000 nah kalau yang haseum 15500 neng”
Yanti : “bang..!! kenapa yang masam lebih mahal
Mia : “iya bang aneh benget kan biasanya kalau yang masm itu lebih murah…”
Adi : “soalnya kalau yang masam itu di tanamnya di lahan sengketa neng jadi sedikit lebih maha..”
Mia : “ohhh… kalau yang ini berapa kang”
Adi : “12500 neng”
Janah : “yang ini berapa”
Mia : “kang ada takokak ga…”
Adi : “ohhh… !! ada neng…. Kalau neng beli saya gebuk ku rancatan,,, nah kalau neng tidak beli saya
tinggang ku kiloan sok pilih yang mana…?”
Mia : “hmmm… pilih akang saja….”
Yanti : “kang ini buah apaan ko geunek gini sih…??”
Adi : “sebenarnya ek meuli moal… loba tatanya pisan jiga wartawan…”
Janah, yanti dan : (dengan serentak) “engga kami cuman mau nanya doang”
mia
Adi : “ehh,,, si kampret”
Mendekati tukang sayuran
Mia : “eh… jeng nanda udah tau belum goshippp terhangat…?”
Nanda : “belum tahu…”
Sirri : “emangnya goship apaan sih.. sepertinya menarik..”
Janah : “tapi jangan bilang siapa-siapa ya…”
Adi : “katanya jang bilang –bilang siap situ sendiri mengumbar-umbar…”
Yanti : “kang adi diam aja deh…”
Janah : “ituloh… jeng sirri tau anaknya pak fadli juragan tutut…?”
Sirri dan nanda : “iya tau emangnya kenapa dengan anak itu…?”
Mia : “itu jeng masa nyi kunti pacaranya sama pemuda miskin udah gitu buta lagi..”
Nanda : “ah.. yang benar jeng jangan ngarang deh….”
Adi : (memotong pembicaraan) “ibu-ibu”
Serenta semuanya : “APA..!!!!!”
2|Cinta Buta
Adi : “ini buahnya jadi beli ga…?”
Mia, janah dan : “ogahhhh”
yanti
Adi : “huuuu dasar awewe,,, kabekinateh ngagoshiiip wae.. abong punya biwir dua…ah mending
gogolehean (tiduran)
Tak lama kemudian datang nyi kunti
Sirri : “stttt” memberi isarat diam”
Nyi kunti : “eh.. ibu-ibu belanja juga…?”
Serentak : “iya…”
Kemudian datang 2 orang penjahat dengan membawa seboto minuman.
Cahya : (menendang dagangan) “kalian semua cepat bayar uang kemanan….?
Adji : “cepat….. kalau tidak kami bunuh dirini…!!!”
Adi : “eh.. bang ada apaan nih…?”
Cahya : “kami mau minta uang keamanan”
Adi : “wah,, gak bisa emang sejak kapan di tempat ini ada pungutan uang keamanan….?
Cahya : “diam kau…. Ji sikat”
Adji : “assyiappp” (adji beneran menyikat kepala si adi)
Nyi kunti : “kalian butuh duit,,,? Nih ambil punya saya…” (sambil melemparkan uang receh)
Adji : (mengambil uang dan menghitung) “wah kalau seginimah kurang dong”
Nyi kunti : “emangnya kalian butuh berapa…”
Cahya : “buanyak,,,, ji mending kita ambil aja ni cewek…”
Adji : (langsung menagkap tangan nyi kunti)
Tiba-tiba datang wiro dan semua pedagang pergi dari tempat tersebut
Wiro sableng : (bernyanyi) “hei manusia….!!!! Teloletew…. Hentikan jangan kau ganggu gadis imoets itu”
cahya : “siap koe… mau jadi pahlawan…?”
Adji : “gede juga nyali koe…”
Wiro sableng : “saya tidak takut apapun”
Cahya : “ji…!!! Serang…!!!”
Pertempuranpun terjadi namun dimenangkan oleh wiro
Wiro sableng : “hiyaaaa….!!!! Jurus siluman bancet newak munding..!!!!”
Cahya : (kaget) “wah hebat juga koe…”
Wiro sableng : (memasang kuda-kuda) “hiyyaaaaa… kapak sakti… jujujujuju…. (balik badan dan
menyembunyikan kapaknya adi balik bajunya) “taraaaaa”
Cahya : “wah hebat… hilang kemana senjata tadi..” (sambil menyikapkan baju wiro)
Wiro sableng : (menampar) “ihhhh… bukan muhrim…”
Cahya dan adji kalah dan pergi
Asji : “awas koe…. Tunggu pembalasanya..” (sambil berlari)
Nyi kunti : (mendekati wiro) “terima kasih kisanak telah menolong saya..”
Wiro sableng : “iya,,, sama-sama itu jadi kewajiaba seorang manusia, oh iya nyi mau ke mana biar saya antar…”
Nyi kunti : (duduk di sebuah kursi)
Wiro sableng : (duduk di atas batu) “perkenalkan nyai saya wiro,, kalau nyai siapa namanya…?
Nyi kunti : “saya nyi kunti”
Kemudian datang setan dan malaikat
Nyi kunti : (di dalam hati “wah ternyata kisanak ini tampan, jagoan lagi,, ko aku jadi sukaya, tapi sudah ada
kakang buta di hati ini..)
Setan : (tertawa jahat) “hahahaha… sudah mending kamu pacaran saja sama dia,,,, daripada si buta itu..”
Malaikat : “jangan,,, kasian si buta ia pasti akan patah hati”
Setan : “alah peduli amat,,, hiraukan saja,,,, memang apa yang di dapat dari orang yang buta ,,, mending
sama orang ini,,, ia lebih sampoerna..”
Malaikat : “jangan,,,, lebih baik kamu pertahankan hubungan kamu dengan si buta, saya kalian akan
bahagia”
Setan : “eh malaikat…. Ngajak ribut kamu ya…”
Wiro sableng : (duduk si samping nyi kunti) “permisi nyai saya pamit dulu ya,,, saya hendak melanjutkan
perjalanan”
Tanpa mereka sadari ternyata si buta sedang medengarkan dibalik pepohonan. Setan dan malaikat mendekati si buta
Setan : “hahaha….. ingin tau apa yang sedang nyi kunti pacarmu itu lakuan….. ia sedang selingkuh
dengan lelaki lain..
Malaikat : “itu semua bohong,, tidak benar itu salah paham”
Setan : “kamu harus segera mengejar lelaki itu dan bunuh ia,,, karena ia telah merebut nyi kunti darimu…”
Malaikat : “jangan…!!! Itu perbuatan yang sangat dosa,,,, kamu harus bisa tenang dan mintalah penjelasan
dari nyi kunti,,, agar tidak salah paham,,”
Setan : “alahhhh…. Sikat… nama pemuda itu adalah wiro sableng..”
Si buta : (mendatangi nyi kunti) “nyi kunti,,, siapa pemuda tadi…?”
Nyi kunti : (kaget) “pemuda itu namanya wiro,,,?
Si buta : “dia siapa kamu…?
Nyi kunti : “bukan siapa-siapa,,, kami baru saja kenal”
3|Cinta Buta
Si buta : “bohong… (membentak) “ternyata kamu selingkuh dibelakang ku,, semoga kau bahagia
dengannya..” (kemudian si buta meninggalkan tempat tersebut)
Nyi kunti : “aa…. Aaa… mau kemana….?
Si buta : “mau bunuh diri”
Nyi kunti : “tapi a salah jalan itu ke lokalisasi”
Si buta : “bodo Amat….”
Setan : (jingkrak-jingkrak) “yeeee aku menang akhirnya ada juga manusia yang terhasut ahahaha”
Si buta pun pergi dengan hati yang sedih, datanglah ibunya nyi kunti
Sunah : “ternyata kamu disini nak,,,,, (melihat anaknya sedih) “kamu kenapa nak… Siapa yang
membuatmu menangis….?
Nyi kunti : “engga bu saya Cuma kapeureupeunan”
Sunah : “jangan bohong ibu tau kalau kamu sedang sedih”
Nyi kunti : “jadi gini bu,,, tadi aa buta melihat saya sedang duduk di sini dengan seorang lelaki,, padahal
lelaki itu telah menolong nneng dari para penjahat… sekarang aa buta pergi”
Ternyata di belakang nyi kunti dan ibunya itu sudah berdiri ketiga temannya yaitu ina, isah dan usna
Ina : (sambil berlari ke depan nyi kunti dan ibunya) “apa…!!! wah itu salah nangka…?
Isah : “sangka ina bukan nangka…”
Usna : “iya,,, tau nih dasar coeg…”
Sunah : “kalian ini bikin reuwas saja”
Ina : “maafkan kami tante… soanya kami juga kaget…”
Sunah : “yasudah ibu tinggal dulu ya…?”
Isah : “iya tan,,,, heart-heart in way tante..?
Usna : “itu artinya apa ya sah….?
Isah : “hati-hati dijalan”
Ina : “daripada kamu sedih mendik ikutan kami” (bermain seperti anak kecil, sapiring dua piring)
Nyi kunti pun meninggalkan tempat tersebut
Ina, usna dan isah : “nyi kunti tunggu”
Merekapun meninggalkan tempat tersebut

BABAK II
SCANE 5
Di pinggiran hutan
Nyi kunti yang sedang galau berjalan sendirian tanpa disadarinya ia berpapasan dengan penjahat di babak satu
Adji : “bos bukanya itu perempuan yang kemarin” (sambil menunjuk)
Cahya : “wah,, benar kesempatanih supaya bisa balas dendam..”
Adji : “benar bos kita balas dendam…”
Merekapun mendekati nyi kunti
Cahya : “haha…!!! Akhirnya kita bertenu lagi gadis”
Nyi kunti : “minggir saya mau lewat”
Adji : “neng jangan galak-galak”
Cahya : (mengeluarkan sebuah kalung) “dalam hitungan ke tiaga koe bakal terhipnotis,,,, siji loro telu..”
Si adji malah terhipnotis juga dan tertidur
Cahya : “na ari si adji kalah kahipnotis deui,,, kenaelah… kalian ikut dengan gue….”
Ina, isah dan usna melihat kejadian tersebuat
Ina : “wah gawat,, bagaimana ini…?
Usna : “bagaimana,,, kalau kamu ina ikutin penjahat itu,,, saya menemui ayah ibunya dan loe isah temui
pacarnya…”
Isah : “siap… berangkat…”
:
SCANE 6
Latar tempat pinggir hutan
Masuk tukang dagang buah
Adi : “buah,,, buah….”
Wiro sableng : (mengejar) “Kisanak tunggu…”
Adi : “iya kisanak… ada apa mau beli buah-buahan…”
Wiro sableng : “iya..”
Adi : “mau beli buah apa kisanak…”
Wiro sableng : “jeruk ada,, sirsak ada,jambu ada, takokak ada,,,,,?
Adi : “ada sok dipilih-pilih dulu…”
Ketika wiro sedang belanja buah si buta datang dan langsung menanyi wiro
Si buta : “permisi,, saya numpang duduk boleh”
Wiro : “oh… silahkan, dilihat dari raut wajahnya, sepertinya kisanak sedang kesal” (sambil duduk di
samping si buta)
Si buta : “kau benar,,, saya sedang kesal dengan seseorang…?”
Wiro : “mohon maaf sebelumnya bukannya saya tidak sopan, tapi bisa diceritakan memangnya kesal
kenapa..?”
4|Cinta Buta
Si buta : “orang itu telah merebut my bebeb”
Adi : “wah,,!! Itumh keterlaluan piasan euyy…”
Wiro : “iya,,,, kisanak tau nama orang itu..?”
Si buta : “nah… itu dia masalahnya saya lupa namanya, apalagi ciri-cirinya…”
Adi : “tenang kisanak coba lagi kisanak ingat-ingat,, siapa tau jadi ingat”
Si buta : “oh.. ya kita belum berkenalannya… nama saya si buta kalau kisanak siapa..? (menghadap arah
yang salah)
Wiro : “nama saya Wiro.. salam kenal”
Si buta : (kaget dan mengingat-ingat) “sekarang saya ingat,,,?”
Wiro : “baguslah kalau gitu… siapa orang itu…”
Si buta : “ternyata… eh ternyata orang itu kau wiro….”
Wiro : “apa….. kisanak ini pandai bergurau”
Si buta : “saya tidak bergurau… saya tau kau tadi sedang berduaan dengan calon istri saya yaitu nyi kunti”
Adi : “wah… wah… wah… ternyata ada musuh dibalik celana dalam”
Wiro : “maaf kisanak,,,, ini sepertinya salah sangka atau mungkin kisanak salah orang…”
Si buta : “salah sangka katamu, walaupun saya buta tapi saya punya pendengaran yang tajam”
Wiro : “tapi.. kisanak”
Karena si buta sudah diselimuti oleh rasa benci ia langsung menyerang wiro..
Si buta : “kita bertarung disini,,, siapa yang menang ia akan menjadi istri nyi kunti”
Wiro : “maaf kisanak… tapi saya..”
Pertarunganpun terjadi,, sementara itu pedagang buah pergi dan balik lagi sambil membawa sebuah gerobak berisi pekakas
Adi : “bedog,, bedogna bapa anu nuju kelut bade bedogna,,,, arit, parang, pacul, sok bade moal….”
Kemudian isah temanya nyi kunti datang di tempat tersebut
Isah : “kalian berdua berhenti !!! ada kabar.. ada… ada kabar gawat (sambil menghela nafas) “nyi kunti
diculik
Si buta : “apa…”
Isah : “mending kalian ikut”
Kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut, kecuali adi
Adi : “kang,,, bade meser moal bedogna…” (kemudian jalan ke luar panggung)
:
SCANE 7
Latar tempat gedung tua..
Adji : (memegang tali yang mengikat nyi kunti) “cepat jalan”
Nyi kunti : “sabar napa”
Temannya nyi kunti yang membuntuti mengintip dibalik pohon, wiro, si buta dan isahpun tiba di tempat itu”
Si buta : (berteriak) “hei…. Kalian penjahat berwajah tagoni… lepaskan ia..”
Cahya : “apa…!!! siapa koe berani-berninya menyuruh kami…?”
Si buta : “saya pacarnya”
Nyi kunti : (berteriak) “aa… tolong…”
Cahya : “ji…!!! Lawan !!!” (menyuruh anak buahnya untuk bertarung dengan si buta)
Sebelum pertarungan dimuali wiro datang
Wiro : “hahaha… eh ternyata kalian berdua belum kapok ya… hahahah, kau lawan ku”
Cahya : “oke siapa takut”
Ketika mereka sedang bertarung ina dan isah melepaskan tali yang mengikat tangan nyi kunti
Wiro : (berteriak dengan lantang) “kapak saktiiiiiii….!!!”
Si buta berhasil mengalahkan penjahat yang bernama adji, dan wiro juga berhasil mengalahkan cahya, dengan cara
melorotkan celananya
Wiro : (tertawa mengekeng) “hahahahhaha”
Kemudian ayah dan ibu nyi kunti datang
Ayah : “nak… kamu tidak apa-apa?” (hendak memeluk, namun nyi kunti malah memeluk ibunya)
Ibu : “iya nak,,, ibu dan ayahmu sangat khawatir”
Nyi kunti : “nyi kunti baik-baik saja yah bu… aa buta dan wiro menolong nyi kunti”
Ibu : “nak wiro, nak buta kami sangat berterima kasih kalian telah menolong putri kami”
Nyi kunti : “aa buta… waktu itu salah paham,, sebenarnya wiro ini telah menolong nyi kunti dari penjahat ini
juga, walau memang ada rasa suka padanya…”
Si buta : “iya,,, aa paham,,, Tapi neng pilih aa atau wiro..?
Lagu 1 atau 2
Nyi kunti : “pilih aa buta”
Si buta : “asssyyiikkk ema….. minggu hareup ek kawin”
Wiro : “broooo…. Wilujengnya…”
Datang tukang buah
Adi : “pa bedogna bade meser,, jerukna,,, rambutanna bade maleser”
Semuanya : “moalllllll”

Akhirnya si buta dan nyi kunti dapat dipersatukan kembali.


Kesimpulan drama ini adalah bahwa cinta dan jodoh sudah ada yang mengaturnya, mau itu perbedaan kasta dan fisik tetapi
5|Cinta Buta
jika tuhan sudah berkehendak maka itu jodohmu…
TAMAT EUYYY…!!!!

6|Cinta Buta

Anda mungkin juga menyukai