Anda di halaman 1dari 34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

32

BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. TASPEN

1. Tentang PT. TASPEN (PERSERO)


PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan
Persero, secara singkat disebut PT. TASPEN (Persero)adalah suatu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah untuk
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang
terdiri dari Program Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Tabungan
Hari Tua (THT) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 1981 dan 26 Tahun 1981 dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia
pensiun.
Usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri
dan keluarganya sudah dimulai sejak tahun 1960, yang dirintis melalui
Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan tanggal
25-26 Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam
Keputusan Menteri Pertama RI Nomor : 80/MP/1960 tanggal 25 Agustus
1960 yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan
kesejahteraan pegawai negeri.
Keputusan Menteri Pertama tersebut di atas ditingkatkan menjadi
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1963 yaitu tentang Pembelanjaan
dan Kesejahteraan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1963 tentang Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri. Untuk
melaksanakan Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri ditetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963 tentang Pendirian
Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN
TASPEN) tanggal 17 April 1963.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

Dengan pemberlakuan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969


tentang Bentuk-bentuk Perusahaan Negara, PN TASPEN diubah menjadi
PERUM TASPEN yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP.749/MK/V/II/1970.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1981,
badan hukum PERUM TASPEN diubah menjadi PT TASPEN (Persero)
sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar PT. TASPEN (Persero)
Nomor:3 tahun 1982 tanggal 4 Januari 1982.
Anggaran Dasar tersebut mengalami beberapa kali perubahan
antara lain dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. Nomor : 53 tanggal
17 Maret 1988 dihadapan Zulkifli Harahap, S.H., pengganti Notaris Imas
Fatimah, S.H.
Perubahan Anggaran Dasar dimaksud dalam rangka penyesuaian
terhadap Undang-undang Nomor : 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas yang menetapkan tambahan modal dasar yang disetor, semula
sebesar Rp 10.000.000.000,- ditingkatkan menjadi sebesar Rp.
50.000.000.000,- . Perubahan ini memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: C.2-
14096-HT.01.04 tahun 1998 tanggal 17 September 1998 dan telah dimuat
dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor : 31 tahun 1999,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 2207 tahun 1999.
Selanjutnya berdasarkan persetujuan Pemegang Saham dengan
Nomor : KEP-17/D1.MBU/2008, dilakukan perubahan Anggaran Dasar
yang merupakn penyesuaian modal dasar yang disetor dari Rp.
12.500.000.000,- ditingkatkan menjadi Rp. 100.000.000.000,- untuk
memenuhi modal disetor 25% dari modal dasar sebesar Rp.
400.000.000.000. berkas Anggaran Dasar telah disampaikan ke Menteri
Hukum dan HAM dengan Akta Notaris Nomor : 06 tanggal 26 November
2008 dan telah mendapatkan persetujuan pada tanggal 9 Januari 2009
melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

Indonesia Nomor : AHU-01650.AH.01.02 Tahun 2009 tentang


Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Sebagai upaya untuk memudahkan peserta Taspen yang tersebar di
seluruh Indonesia dalam mengurus haknya, sejak tahun 1987 Taspen
membuka Kantor Cabang di semua Propinsi dan beberapa Kabupaten atau
Kota yang saat ini seluruhnya berjumlah 42 Kantor Cabang dan 3 Kantor
Cabang Pembantu. Kantor Cabang di Surakarta sendiri beralamat di Jl.
Veteran Nomor 305 Surakarta, Nomor Telepon (0271) 714189, Nomor
Fax. (0271) 711551.

2. Visi dan Misi PT. TASPEN (PERSERO)


a. Visi
Menjadi pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua serta
Jaminan Sosial lainnya yang terpercaya.
Makna Visi :
- “Menjadi pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua serta
Jaminan Sosial lainnya.”
Ruang lingkup usaha Taspen adalah menyelanggarakan program
Tabungan Hari Tua (termasuk asuransi kematian), Dana Pensiun
(termasuk uang duka wafat), program kesejahteraan PNS serta
program jaminan sosial lainnya.
- Terpercaya
Taspen menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya
dengan kinerja yang bersih dan sehat.
- Bersih
Taspen beroperasi dengan menerapkan Tata Kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
- Sehat
Adanya peningkatan kerja yang berkesinambungan pada
bidang keuangan maupun non keuangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

b. Misi
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta
dan stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel,
berlandaskan integritas dan etika yang tinggi.
Makna Misi :
- “Manfaat dan pelayanan yang semakin baik”
Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi,
Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan
secara optimal.
- Profesional
Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan
solusi dengan 5T (Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat
Tempat, dan Tepat Administrasi) didukung dengan SDM yang
memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi.
- Akuntabel
Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem
dan prosedur kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Integritas
Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah,
jujur, dan melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.
- Etika
Taspen melayani peserta dan keluarga dengan ramah,
rendah hati, santun, sabar, dan manusiawai.

3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Peserta Taspen


a. Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT. Taspen (Persero) Nomor :
SE/28/Dir/1994 tanggal 13 Desember 1994 perihal Paket Pelayanan
maka pembayaran dilakukan satu paket yaitu :
- Berhenti karena pensiun, hak yang dibayarkan terdiri dari
Tabungan Hari Tua (THT) dan pensiun pertama.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

- Peserta Aktif meninggal dunia, hak yang dibayarkan terdiri dari


Tabungan Hari Tua (THT) dan Asuransi Kematian (Askem).
- Penerima pensiun meninggal dunia, hak yang dibayarkan terdiri
dari Uang Duka Wafat (UDW), Asuransi Kematian (Askem),
Pensiun Terusan dan Pensiun Peninggalan (jika ada) serta pensiun
janda atau duda.
b. Motto Pelayanan Taspen
- Tepat Orang.
- Tepat Waktu.
- Tepat Jumlah.
- Tepat Tempat.
- Tepat Administrasi.

Untuk dapat mewujudkan motto tersebut diminta kepada peserta


Taspen yang akan mengurus haknya kepada PT. Taspen agar tidak
melalui perantara atau calo, karena pada akhirnya bantuan yang diberikan
perantara pada umumnya mengharapkan imbalan yang bersifat memaksa
sehingga merugikan peserta.
- Apabila para peserta mengurus haknya ke PT. Taspen agar langsung
menghubungi petugas resmi yaitu Customer Service (CS).
- Jika mengalami kesulitan dalam pengurusan hak di Taspen, misalnya
penggunaan dan pengisian formulir atau memerlukan penjelasan
agar meminta informasi kepada petugas pelayanan peserta atau
Customer Service (CS).
- Semua formulir yang diperlukan untuk pengurusan hak disediakan
secara gratis dan tidak dibenarkan memberikan imbalan atau tip
kepada petugas Taspen.
- Guna mempercepat pelayanan pada saat pengurusan hak, diminta
agar [eserta selalu membawa identitas yang dikeluarkan oleh PT.
Taspen seperti Kartu Peserta Taspen (KPT) atau Kartu Identitas
Pensiun (KARIP).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

B. Macam-macam Pensiun
1. Pensiun Normal
Pensiun normal adalah pensiun yang diberikan untuk pegawai yang
usianya telah mencapai masa pensiun. Usia pensiun Pegawai Negeri Sipil
berbeda-beda :
a) Guru : 60 Tahun
b) PNS : 56 Tahun
c) Dosen : 60 Tahun
d) Lektor : 65 Tahun
e) Profesor : 70 Tahun
f) Hakim : 60 Tahun
g) Jaksa : 60 Tahun

2. Pensiun Dini
Pensiun dini merupakan pensiun atas permintaan sendiri dengan
syarat minimal masa kerja 20 tahun dan dengan usia minimal 50 tahun.

3. Pensiun Uzur
Pensiun uzur dibedakan menjadi 2 macam yaitu uzur (sakit) karena
dinas dan uzur bukan karena dinas. Apabila sakit karena dinas pekerjaan
maka syarat usia pensiunnya tanpa batas dengan masa kerja tanpa batas,
tetapi jika bukan karena dinas maka minimal masa kerja haruslah minimal
4 tahun. Jika kurang dari 4 tahun maka tidak mendapatkan pensiun dan
hanya menerima Tunjangan Hari Tua satu kali.

C. Pelaksanaan Program Tabungan Asuransi Pegawai Negeri Sipil


Program yang dilaksanakan oleh PT. TASPEN (PERSERO) ada dua, yaitu :
1. Program Tabungan Hari Tua
Taspen menyelenggarakan Program Tabungan Hari Tua berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 1981. Pengelolaan dan
penyelenggaraan Program THT dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

Keuangan Nomor: 491/KMK.06/2004 tentang Penyelenggaraan Program


dan Pengelolaan Kekayaan Tabungan Hari Tua oleh PT. TASPEN
(Persero). Program ini merupakan program asuransi yang terdiri dari
Asuransi Dwiguna dan Asuransi Kematian (ASKEM).
Asuransi Dwiguna adalah suatu jenis asuransi yang memberikan
jaminan keuangan bagi peserta Tapen pada saat yang bersangkutan
mencapai batas usia pensiun atau bagi ahli warisnya
(suami/istri/anak/orangtua) pada waktu peserta meninggal dunia sebelum
usia pensiun.
Asuransi Kematian (ASKEM) adalah suatu jenis asuransi yang
memberikan jaminan keuangan bagi peserta Taspen apabila
istri/suami/anak meninggal dunia atau kepada ahli warisnya apabila
peserta meninggal dunia. Jadi Asuransi Kematian adalah asuransi jiwa
seumur hidup bagi peserta Taspen dan istri/suaminya, kecuali bagi
janda/duda PNS yang menikah lagi. Sedangkan bagi anaknya Asuransi
Kematian merupakan asuransi berjangka yang dibatasi oleh usia anak,
yaitu sampai dengan usia 25 tahun (dengan catatan : belum bekerja dan
atau belum menikah) maksimum untuk 3 (tiga) kali kejadian kematian
anak. Kartu Peserta Taspen (KPT) adalah kartu yang diterbitkan oleh PT.
TASPEN (Persero) yang berlaku sebagai bukti bahwa pemegang kartu
tersebut adalah peserta program Tabungan Hari Tua (THT).

a. Masa Kepesertaan Program Tabungan Hari Tua


Masa Kepesertaan seseorang terhadap Program Tabungan Hari
Tua, yaitu dimulai sejak yang bersangkutan diangkat menjadi Pegawai
Negeri Sipil atau diangkat menjadi Pejabat Negara sampai dengan
yang bersangkutan berhenti sebagai Pegawai Negeri atau Pejabat
Negara.

b. Peserta Program Tabungan Hari Tua


Yang menjadi Peserta Tabungan Hari Tua adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

1) Pegawai Negeri Sipil Pusat tidak termasuk PNS Departemen


Hankam.
2) Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom.
3) Pejabat Negara.
4) Pegawai dari beberapa BUMN atau BUMD.

c. Kewajiban Peserta
Kewajiban peserta Tabungan Hari Tua adalah :
1) Membayar Iuran Wajib Peserta (IWP) setiap bulan sebesar 3,25%
dari penghasilannya (Gaji Pokok + Tunjangan Istri + Tunjangan
Anak) bila menanggung keluarga (Berdasarkan KEPRES No. 8
Tahun 1977).
2) Memberikan keterangan mengenai data diri dan keluarga peserta.
3) Menyampaikan perubahan data penghasilan atau perubahan data
diri keluarga peserta.

d. Hak Peserta
Hak yang diterima adalah
1) Tabungan Hari Tua (THT) :
a) Dibayarkan kepada peserta berhenti karena keluar (bukan
karena pensiun atau meninggal dunia).
b) Dibayarkan kepada peserta pada saat mencapai batas usia
pensiun.
c) Dibayarkan kepada ahli warisnya (istri/suami/anak) pada saat
peserta meninggal dunia sebelum pensiun.

2) Asuransi Kematian (ASKEM) :


a) Diberikan Asuransi Kematian kepada ahli waris peserta, dalam
hal terjadi kematian atas diri peserta.
b) Diberikan kepada peserta PNS apabila istri, suami, atau
anaknya meninggal dunia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

c) Diberikan kepada Pejabat Negara yang masih aktif apabila


istri/suami/anaknya meninggal dunia.

e. Besaran Santunan Asuransi Kematian


1) Peserta Meninggal Dunia :
200% x penghasilan terakhir (gaji pokok + tunjangan keluarga)
2) Istri atau suami meninggal dunia
150% x penghasilan terakhir (gaji pokok + tunjangan keluarga)
3) Anak meninggal dunia
75% x penghasilan terakhir (gaji pokok + tunjangan keluarga)

f. Asuransi Kematian (ASKEM) tidak diberikan kepada peserta atau ahli


warisnya apabila :
1) Peserta berhenti bukan karena pensiun atau meninggal dunia dan
memiliki masa iuran premi kurang dari 6 bulan berturut-turut.
2) Janda atau duda peserta menikah lagi.
3) Anak tidak terdaftar dan tertunjang dalam daftar kepegawaian
peserta.
4) Anak peserta yang dilahirkan dalam keadaan meninggal dunia.
5) Istri/suami/anak dari pensiunan Pejabat Negara.

g. Hak yang diterima oelh ahli waris apabila PNS peserta aktif
meninggal dunia adalah:
1) Mendapat Tabungan Hari Tua (THT) dari Taspen.
2) Mendapat Asuransi Kematian (ASKEM) dari Taspen.
3) Mendapat uang duka wafat dari instansi tempat bekerja
almarhum.
4) Mendapat pensiun janda, duda, atau yatim piatu pada bulan
kelima.
h. Persyaratan Pengajuan Klim Tabungan Hari Tua (THT) :
1) Peserta Berhenti Dengan Mendapat Hak Pensiun :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

a) Mengisi Formulir Surat Permintaan Pembayaran Klim (SPP


Klim).
b) Tembusan Surat Keputusan Pensiun beserta pas foto dalam hal
Surat Keputusan Tembusan tersebut belum diterima oleh PT.
TASPEN (Persero).
c) Foto copy Surat Keputusan Pensiun 2 lembar.
d) Foto copy Kartu Pegawai dan Kartu Peserta Taspen masing-
masing 2 lembar.
e) Foto copy Surat Keputusan calon pegawai 2 lembar.
f) Surat Keputusan Pemberhentian Pekerjaan (SKPP) Definitif 2
lembar yaitu Lembar I (pertama) dan Lembar II (kedua).
g) Foto copy kertu identitas diri pemohon yang masih berlaku 2
lembar.
h) Pas foto pemohon ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
i) Pas foto istri atau suami pemohon ukuran 3x4 sebanyak 1
lembar.
j) Lembar asli dan 1 lembar foto copy Surat Keterangan Masih
Sekolah atau Kuliah bagi pemohon yang mempunyai anak
berusia 21 sampai dengan 25 tahun yang bersekolah atau
kuliah.
k) Bagi pemohon yang mempunyai istri atau suami juga sebagai
PNS, TNI, POLRI, atau Pensiunan harus melampirkan foto
copy struk gaji atau struk pensiun.
l) Foto copy NPWP.
m) Foto copy buku tabungan (bagi penerima melalui rekening
bank).

2) Peserta Berhenti Karena Meninggal Dunia


Dalam hal peserta aktif meninggal dunia maka
janda/duda/anak/ahli warisnya berhak atas Tabungan Hari Tua
(THT), Asuransi Kematian, Uang Duka Wafat (UDW) dan gaji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

terusan dari almarhum selama 4 bulan berturut-turut, mulai bulan


berikutnya sejak kematian peserta, serta pembayaran pensiun
janda, duda, atau yatim piatu mulai bulan kelima setelah Surat
Keputusan Pensiun janda, duda, atau yatim piatu diterbitkan.
Persyaratan pembayaran Tabungan Hari Tua dan Asuransi
Kematian bagi peserta meninggal dunia :
a) Mengisi formulis Surat Permintaan Pembayaran Klim (SPP
Klim).
b) Surat pengantar dari instansi yang bersangkutan.
c) Surat keterangan kuasa ahli waris yang ditandatangani oleh
Kepala Instansi peserta dan Kepala Kelurahan atau Kepala
Desa.
d) Asli dan fotocopy Surat Keterangan Meninggal Dunia yang
disahkan oleh Kepala Kelurahan, Kepala Desa, Rumah Sakit,
Puskesmas, atau Akta Kematian yang diterbitkan oleh pihak
yang berwenang.
e) Fotocpoy Kartu Pegawai dan Kartu Peserta Taspen masing-
masing 2 lembar.
f) Fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan Calon Pegawai 2
lembar.
g) Fotocopy Surat Keputusan Kepegawaian Terakhir (Surat
Keputusan Kenaikan Golongan dan atau Surat Keputusan
Kenaikan Gaji Berkala) yang disahkan oleh Kepala Instansi
Peserta.
h) Kutipan Perincian Penerimaan Gaji (KPPG) yang dibuat oleh
Bendahara Gaji dan di sahkan oleh Kepala Instansi Peserta.
i) Fotocopy KTP ahli waris yang masih berlaku.
j) Apabila ahli waris adalah istri atau suami harus melapmpirkan
asli dan fotocopy surat nikah yang dilegalisir oleh KUA,
Pengadilan Agama, atau Catatan Sipil.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

k) Melampirkan asli dan fotocopy Surat Penunjukan Wali Anak


dari Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama apabila
pemohon adlah orang tua angkat, saudara angkat, atau
keluarga dekat dari peserta yang ditunjuk sebagai wali dari
anak kandung peserta yang kedua orang tuanya meninggal
dunia dan anank tersebut belum berusia 18 tahun. Dalam hal
wali adalah orang tuas kandung atau saudara kandung maka
Surat Penunjukan Wali Anak cukup dari Kepala Kelurahan
atau Kepala Desa.
l) Apabila pemohon adalah anak kandung yang sudah dewasa
harus melampirkan Surat Keterangan Ahli Waris dari Kepala
Kelurahan atau Kepala Desa.

3) Peserta Berhenti Karena Keluar Sebelum Batas Usia Pensiun


a) Mengisi formulir Surat Permintaan Pembayaran Klim.
b) Asli dan tembusan serta foto copy Surat Keputusan
Pemberhentian yang disahkan oleh Kepala Instansi Peserta.
c) Foto copy Pertimbangan Teknis dari Badan Kepegawaian
Negara bagi Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat atau
golongan 4C ke atas (khusus untuk pembayaran Tabungan
Hari Tua) sebelum Surat Keputusan Pensiun diterbitkan oleh
Presiden.
d) Foto copy Kartu Pegawai 2 lembar dan Asli Kartu Peserta
Taspen (KPT).
e) Foto copy Surat Pengangkatan calon pegawai 2 lembar.
f) Asli dan lembar II (kedua) Surat Keterangan Penghentian
Pembayaran (SKPP) gaji yang di buat oleh bendaharawan gaji
dan sidahkan oleh Kepala Instansi Peserta.
g) Foto copy KTP yang masih berlaku dan Asli Kartu Peserta
Taspen.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

4) Istri, Suami, atau Anak Peserta Meninggal Dunia


Dalam hal keluarga peserta (istri, suami atau anak)
meninggal dunia, kepada peserta dapat dibayarkan Asuransi
Kematian (ASKEM) dengan ketentuan:
a) Istri atau suami adalah istri atau suami yang sah, terdaftar, dan
tertunjang dalam administrasi.
b) Anak adalah anak kandung yang sah, terdaftar, dan tertunjang
dalam administrasi kepegawaian atau instansi peserta, belum
berusia 21 tahun, belum pernah menikah dan belum
berpenghasilan sendiri apabila anak tersebut telah berusia 21
sampai dengan 25 tahun harus melampirkan Surat Keterangan
Sekolah atau Kuliah dari Sekolah atau Perguruan Tinggi.

Persyaratan untuk mendapatkan suransi kematian keluarga yaitu :


a) Mengisi formulir Surat Permintaan Pembayaran Klim (SPP
Klim.
b) Asli dan fotocopy Surat Keterangan Kematian yang disahkan
oleh Kepala Keluarahan, Kepala Desa, Rumah Sakit, atau
Akta Kematian yang diterbitkan oleh Instansi yang
berwenang.
c) Fotocopy Kartu Pegawai dan Kartu Peserta Taspen masing-
masing 2 lembar.
d) Fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan Calon Pegawai 2
lembar.
e) Fotocopy surat nikah, akta perkawinan, atau isbat nikah yang
disahkan oleh KUA, Pengadilan Agama, atau Kantor Catatan
Sipil.
f) Kutipan Perincian Penerimaan Gaji (KPPG) yang dibuat oleh
bendahara gaji dan disahkan oleh Kepala Instansi Peserta.
g) Fotocopy Surat Keputusan Kepegawaian terakhir (golongan
dan atau SKGB) yang disahkan oleh Kepala Instansi Peserta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

h) Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku.

5) Anak peserta meninggal dunia, syarat-syaratnya yaitu :


a) Mengisi formulir Surat Permintaan Pembayaran Klim (SPP
Klim).
b) Asli dan fotocopy Surat Keterangan Kematian yang disahkan
oleh Kepala Kelurahan, Kepala Desa, Rumah Sakit, atau Akta
Kematian yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.
c) Fotocopy Kartu Pegawai dan Kartu Peserta Taspen masing-
masing 2 lembar.
d) Fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan Calon Pegawai 2
lembar.
e) Kutipan Perincian Penerimaan Gaji yang dibuat oleh
bendahara gaji dan disahkan oleh Kepala Instansi Peserta.
f) Fotocopy Surat Keputusan Kepegawaian terankhir (golongan
dan atau SKGB) yang disahkan oleh Kepala Instansi peserta.
g) Fotocopy KTP yang masih berlaku.
h) Jika anak meninggal dunia berusia antara 21 sampai dengan 25
tahun wajib melampirkan Surat Keterangan Kuliah.

2. Program Dana Pensiun


Pensiun adalah jaminan hari tua yang diberikan kepada Pegawai
Negeri pada saat mencapai batas usia pensiun dan sebagai penghargaan
atas jasa-jasa Pegawai Negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas
pemerintahan.
Penyelengaraan pembayaran pensiun dilakukan berdasarkan
Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan
Pensiun Janda atau Duda Pegawai. Sesuai dengan undang-undang tersebut,
sumber dana pembayaran pensiun berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

Setelah terbitnya PP 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial PNS,


dimana dana yang semula ditempatkan pada bank pemerintah dialihkan
kepada PT. TASPEN berdasarkan Surat Menteri Nomor : S-244/K.011
tanggal 21 Februari 1985.
Dalam rangka pelaksanaan PP 25 Tahun 1981, Pembayaran Pensiun
yang semula dilakukan oleh Pemerintah dialihkan kepada PT. TASPEN
sejak tahun 1987. Taspen menerima pengalihan penyelenggaraan
pembayaran pensiun PNS untuk wilayah Propinsi Bali, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur melalui Surat Menteri Keuangan Nomor
822.1.8411 tanggal 13 Oktober 1986 dan pembayaran pensiun PNS secara
nasional baru dilakukan Taspen sejak April 1990. Sedangkan, sistem
administrasi dan pelaporan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 20/PMK.01/2007 tanggal 22 Februari 2007 tentang
Pengadministrasian, Pelaporan, dan Pengawasan Penitipan Dana Iuran
Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara. Dasar hukum
penyelenggaraan pensiun adalah :
a. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pemberian Pensiun
Pegawai Negeri dan Pensiun Janda atau Duda Pegawai Negeri.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tentang Asuransi Pegawai Negeri
Sipil.

Adapun kewajiban peserta yaitu membayar iuran setiap bulan


sebesar 4,75% dari penghasilan (gaji pokok + tunjangan keluarga)
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977 tentang Penetapan
Pensiun Pokok Bekas Pegawai Negeri Sipil dan Janda atau Duda,
memberikan data diri dan perubahannya. Hak peserta pensiun adalah :
a. Menerima uang pensiun pertama.
b. Menerima uang pensiun bulanan.
c. Menerima uang pensiun ke-13.
d. Menerima uang duka wafat.
e. Menerima asuransi kematian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

f. Menerima uang pensiun terusan.


g. Menerima pensiun janda atau duda kepada istri atau suami peserta
yang meninggal dunia.
h. Menerima pensiun yatim atau yatim piatu.

Syarat pokok memperoleh hak pensiun, sesuai dengan Undang-


Undang Nomor 11 Tahun 1969 Pasal 9 Ayat 1a yang menyatakan bahwa
Pegawai Negeri yang berhak mendapatkan pensiun adalah :
a. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun.
b. Mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun.
c. Telah diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri.

Kelompok pensiun yang dikelola oleh PT. TASPEN (Persero)


adalah sebagai berikut :
a. Pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat kecuali Pegawai Negeri Sipil
Departemen Hankam yang dipensiunkan setelah 1 April 1989.
b. Pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom.
c. Pensiun Pejabat Negara.
d. Pensiun TNI atau POLRI yang dipensiunkan sebelum 1 April 1989.
e. Penerima Tunjangan Veteran, PKRI, KNIP.
f. Penerima pensiun janda, duda, atau yatim piatu.
g. Penerima uang tunggu Pegawai Negeri Sipil.

Besaran pensiun pokokPegawai Negeri dalam sebulan adalah 2,5%


x gaji pokok terakhir x masa kerja pensiun (maksimum 30 tahun). Pensiun
pokok Pegawai Negeri maksimal 75% dan minimal 40% dari gaji pokok
terakhir.
Besarnya pensiun pokok janda atau duda Pegawai Negeri sebulan
adalah 36%dari gaji pokok terakhir peserta yang meninggal dunia. Apabila
terdapat lebih dari 1 orang istri maka hak pensiun janda dibagi rata untuk
masing-masing istri almarhum. Apabila Pegawai Negeri meninggal dunia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

dinyatakan tewas maka besaran pensiun pokok yang diterima oleh janda
atau duda adalah sebesar 72% dari gaji pokok terakhir almarhum. Adapun
beberapa persyaratan pembayaran Pegawai Negeri, yaitu :
a. Persyaratan pembayaran pensiun pertama Pegawai Negeri :
1) Mengisi formulis SPP Klim 2 lembar.
2) Tembusan Surat Keputusan berpasphoto, dalam hal Surat
Keputusan tembusan tersebut belum diterima oleh PT. TASPEN
(Persero).
3) Fotocopy Surat Keputusan Pensiun 2 lembar.
4) Fotocopy Kartu Pegawai dan Kartu Peserta Taspen masing-
masing 2 lembar.
5) Fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan Calon Pegawai 2
lembar.
6) Melampirkan lembar I (pertama) dan lembar II (kedua) SKPP
Definitif dari DPPKAD bagi PNS Daerah Otonom atau KPPN
bagi PNS Pusat.
7) Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku.
8) Pas photo pemohon ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar dan pas photo
istri atau suami ukuran 3x4 sebanyak 1 lembar.
9) Melapmpirkan lembar asli dan lembar fotocopy Surat Keterangan
Sekolah atau Kuliah bagi pemohon yang mempunyai anak berusia
21 sampai dengan 25 tahun.
10) Melampirkan fotocopy NPWP.
11) Bagi pemohon yang mempunyai istri atau suami juga sebagai
PNS, TNI, POLRI atau pensiunan diminta untuk melampirkan
fotocopy struk gaji atau struk pensiun.
12) Mengisi formulir SP3R rangkap 2 bagi pemohon yang akan
dibayarkan uang pensiun bulanannya melalui rekening bank.
13) Fotocopy daftar atau legalisir gaji bulan terakhir calon penerima
pensiun.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

b. Persyaratan pembayaran pensiun pertama tunjangan veteran :


1) Mengisi formulir SPP Klim dan 1 lembar fotocopy.
2) Mengisi formulir SPTB dan 1 lembar fotocopy yang
ditandatangani dan disahkan serendah-rendahnya Kepala
Kelurahan atau Kepala Desa.
3) Asli dan 1 lembar fotocopy surat keterangan tidak mampu yang
ditandatangani dan disahkan serendah-rendahnya Kepala
Kelurahan atau Kepala Desa.
4) Fotocopy SK TUVET (Tunjangan Veteran) dan piagam veteran 2
lembar.
5) Fotocopy surat nikah dilegalisir oleh KUA atau kantor catatan
sipil sebanyak 2 lembar.
6) Fotocopy surat permohonan TUVET yang dilegalisir oelh
Kaminvet sebanyak 2 lembar.
7) Pas photo pemohon dan pas photo istri atau suami ukuran 3x4
sebanyak 2 lembar.
8) Fotocopy KTP yang masih berlaku.
9) Mengisi formulir hasil wawancara veteran.
10) Asli dan fotocopy Kartu Keluarga.

c. Persyaratan pembayaran pensiun pertama janda atau duda :


1) Mengisi formulir SPP Klim dan 1 lembar fotocopy.
2) Mengisi formulir SPTB dan 1 lembar fotocopy yang
ditandatangani dan disahkan serendah-rendahnya Kepala
Kelurahan atau Kepala Desa.
3) Tembusan SK Pensiun berpasphoto, dalam hal SK tembusan
tersebut belum diterima.
4) Fotocopy SK pensiun 2 lembar.
5) Melampirkan lembar I (pertama) dan lembar II (kedua) SKPP
Definitif dari DPPKAD bagi PNS daerah otonom atau KPPN bagi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

PNS pusat (bagi PNS yang meninggal dunia pada saat masih
aktif).
6) Pas photo ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar.
7) Fotocopy KTP yang masih berlaku 2 lembar.
8) Melampirkan lembar asli dan lembar fotocopy surat keterangan
sekolah atau kuliah bagi pemohon yang mempunyai anak berusia
21 sampai dengan 25 tahun.
9) Asli KARIP terusan dan Carik Dapem terakhir, bagi pemohon
adalah janda atau duda dari pensiunan yang meninggal dunia.
10) Bagi janda atau duda dari penerima pensiun yang meninggal dunia
yang memiliki SK pensiun otomatis (yang telah mencantumkan
nama istri/suami/anak dan pensiun pokok janda/duda, harus
melampirkan SK pensiun asli almarhum dan 1 lembar fotocopy).
11) Asli dan foocopy SK TUVET dan piagam veteran.
12) Bagi janda atau duda veteran harus melampirkan asli dan 1 lembar
fotocopy surat keterangan tidak mampu yang ditandatangani dan
disahkan serendah-rendahnya Kepala Klurahan atau Kepala Desa.

d. Persyaratan Pembayaran Pensiun Yatim atau Yatim Piatu


1) Mengisi formulir SPP Klim dan 1 lembar fotocopy.
2) Mengisi formulir SPTB dan 1 lembar fotocopy yang
ditandatangani dan disahkan oleh serendah-rendhnya Kepala
Kelurahan atau Kepala Desa.
3) Tembusan SK Pensiun yatim atau yatim piatu dalamhal SK
tembusan tersebut belum diterima oleh PT. TASPEN (Persero)
bagi peserta yang meninggal dunia pada masa aktif.
4) Fotocopy SK pensiun 2 lembar.
5) Melampirkan Lembar I dan Lembar II SKPP Definitif dari
DPPKAD atau KPPN bagi peserta yang meninggal dunia pada
saat masih aktif.
6) Pas photo ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

7) Fotocopy KTP yang masih berlaku 2 lembar.


8) Khusus bagi anak yatim atau yatim piatu TNI atau POLRI yang
berusia 21 sampai dengan 25 tahun harus melampirkan lembar asli
dan 1 lembar fotocopy Surat Keterangan Sekolah atau Kuliah.
9) Asli KARIP terusan dan Carik Dapem treakhir, bagi pemohon
yatim atau yatim piatu dari pensiunan sendiri yang meninggal
dunia (istri atau suami telah meninggal dunia).
10) Bagi yatim atau yatim piatu dari penerima pensiun yang
meninggal dunia yang memiliki SK pensiun otomatis (yang telah
mencantumkan nama istri, suami, atau anak) dan pensiun pokok
janda atau duda harus melapirkan AK pensiun asli almarhum dan
1 lembar fotocopy.
11) Surat Keterangan Perwalian bagi anak-anak yatim atau yatim
piatu yang berusia dibawah 18 tahun dengan catatan apabila wali
tersebut adalah ayah, ibu, atau kakak kandung, maka surat
perwaliannya cukup dari Kepala Desa atau Lurah desa apabila
wali tersebut orang lain maka Surat Perwaliannya harus dari
Pengadilan Negeri atau Pengadilan agama.
12) Khusus bagi anak yatim atau yatim piatu yang berusia 21 sampai
dengan 25 tahun harus melapirkan Surat Pernyataan tidak
mendapatkan beasiswa dari pemerintah yang diterbitkan oleh
sekolah yang bersangkutan.

e. Persyaratan Pembayaran Pensiun Lanjutan atau Pindahan dari


Cabang Lain.
1) Mengisi formulir SPP klim dan 1 lembar fotocopy
2) Mengisi formulir SPTB dan 1 lembar fotocopy yang
ditandatangani dan dosahkan serendah-rendahnya Kepala
Kelurahan atau Kepala Desa.
3) Asli dan fotocopy SK pensiun 1 lembar.
4) Pasphoto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

5) Fotocopy KTP yang masih berlaku 2 lembar.


6) Asli dan fotocopy SK TUVET dan piagam veteran (untuk
pemohon veteran).
7) Bagi penerima tunjangan veteran dan janda/duda veteran harus
melapirkan asli dan 1 lembar fotocopy surat keterangan tidak
mampu yang ditandatangani dan disahkan serendah-rendahnya
Kepala Kelurahan atau Kepala Desa.
8) SKPP pindah dari Kantor Cabang PT. Taspen (Persero) asal.
9) Apabila pengajuan pensiun lanjutan lebih dari 1 tahun karena
dihentikan pembayarannya, wajib melampirkan surat
keterangan berdomisili dari Kepeala Desa atau Lurah dimana
yang bersangkutan tinggal dan tidk mengambil uang pensiun.

f. Persyaratan Pembayaran Pengajuan Uang Duka Wafat (UDW).


1) Mengisi formulir SKPP dan 1 lembar fotocopy
2) Fotocopy Surat Keterangan kematian yang disahkan oleh
Kepala Desa, lurah, Rumah Sakit, Kantor Catatan Sipil, atau
Instansi yang Berwenang.
3) Pas photo ukuran 3x4 sebanyak 1 lembar.
4) Fotocopy KTP yang masih berlaku 2 lembar.
5) Fotocopy surat nikah dilegalisir oleh KUA atau catatan sipil
(bagi yang mengajukan istri atau suami) lamarhum atau
almarhumah.
6) Asli KARIP dan fotocopy (bagi pensiunan yang tidak
meninggalkan ahli waris.
7) Asli dan fotocopy piagam, tanda jasa, atau bintang angkatan
(khusus pensiunan ABRI) yang dilegalisir oleh Ka Ajendam
setempat.
8) Asli dan fotocopy surat kuasa ahli waris disahkan oleh Kepala
Desa atau Lurah (bagi pensiun yang tidak meninggalkan istri

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

atau suami tapi ada anak-anak kandung yang mengajukan


UDW).
9) Surat keterangan yang merawat pada saat sakit sampai dengan
menyelenggarakan penguburan yang telah disahkan oleh Kpela
Desa atau Lurah (untuk pensiun yang meninggalkan ahli
waris).

g. Persayaratan Pembayaran Pensiun 3 Bulan Tidak Diambil


1) Mengisi formulir SPP klim.
2) Mengisi formulir SPTB dan 1 lembar fotocopy yang disahkan
serendah-rendahnya Kepala Desa atau Lurah.
3) Fotocopy daftar mutasi (DAMU) II/III.
4) Fotocopy KTP yang masih berlaku 2 lembar.

h. Persyaratan Pembayaran Uang Kekurangan Pensiun (UKP)


1) Mengisi formulir SPP klim
2) Fotocopy KARIP atau Carik Dapem 2 lembar.
3) Fotocopy SK pensiun, ralat SKEP atau impassing 2 lembar.
4) Mengisi formulir SPTB yang disahkan Kepala Kelurahan atau
Kepala Desa (apabila uKP yang diajukan adalah Tunjangan
Keluarga).

i. Persyaratan Pengembalian Iuran Pensiun (SP31P)


1) Mengisi formulir SPP klim.
2) Asli SKEP pemberhentian dan fotocopy (bagi yang belum
dibayarkan THTnya).
3) Asli SKPP (bagi yang belum dibayarkan THTnya).
4) Fotocopy KTP yang masih berlaku.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

3. Beberapa Hal yang Perlu Diketahui oleh Peserta atau Pensiunan


Taspen
a. Hilangnya Hak Asuransi Kematian (ASKEM)
1) Askem untuk peserta, istri/suami, dan anak peserta akan hilang bila
peserta berhenti bukan karena pensiun atau meninggal dunia.
2) Janda atau duda menikah lagi.
3) Status anak dalam hal;
- Tidak terdaftar dalam Daftar Kepegawaian Instansi atau SK
pensiun dan telah berusia lebih dari 25 tahun atau sudah
menikah atau mempunyai penghasilan sendiri.
- Anak dilahirkan dalam keadaan meninggal dunia.
- Istri, suami, atau anak dari penerima pensiun Pejabat Negara.

b. Tempat memperoleh Formulir SPP Klim


Formulir untuk mengajukan hak peserta Taspen dapat diperoleh secara
gratis atau Cuma-Cuma di lokasi terdekat dengan domisili peserta atau
pensiun sebagai berikut :
1) Kantor Cabang PT. TASPEN (Persero) Surakarta.
2) PT. Bank BRI.
3) PT. Bank JATENG.
4) PT. Bank BTPN.
5) PT. Bank Saudara.
6) PT. Bank Bukopin.
7) PT. Bank Syariah Mandiri.
8) PT. Bank BNI.
9) PT. Bank BPR DP Taspen.
10) PT. POS Indonesia.
11) Organisasi-organisasi Pensiun :
- PWRI
- PEPABRI
- Legiun Veteran (LVRI)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

c. Tempat Pengurusan Hak


Tempat pengurusan hak berada di Kantor Cabang PT. Taspen
yang tersebar di seluruh Indonesia dan disesuaikan dengan wilayah
kerja dan domisili para peserta. Jam kerja pelayanan peserta Taspen
adalah :
1) Hari : Senin - Jumat.
2) Jam : 07.45 - 16.30 WIB
3) Istirahat : Senin - Kamis jam 12.00 - 12.45 WIB
Jumat jam 12.00 – 13.30 WIB
4) Hari Sabtu, Minggu, dan hari besar nasional, tutup.

d. Pengurusan Kartu Peserta Taspen


Kartu Peserta taspen (KPT) dikeluarkan oleh PT. TASPEN
(Pesero) yang berlaku sebagai bukti ke[esertaan bahwa pemegang
kartu tersebut adalah peserta Program Tabungan Hari Tua PT.
TASPEN (Persero).
Pengurusan KPT dapat dilakukan di Kantor PT. TASPEN
(Persero) yang tersebut di seluruh Indonesia, sesuai dengan lokasi
instansi peserta. Untuk memperoleh Kartu Peserta Taspen (KPT) dapat
diajukan perorangan maupun kolektif dengan persyaratan :
1) Fotocopy SK pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
dan SK penugasan dan SK kenaikan pangkat atau gaji terakhir
yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
2) Fotocopy daftar gaji.
3) Surat pengantar dari instansi.
4) Daftar nominatif atau daftar nama pemohon.

Dalam hal peserta mengajukan permohonan duplikat KPT yang


hilang maka persyaratan ditambah dengan Surat Keterangan hilang dari
Polisi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

e. Mutasi atau Pindah Kantor Bayar


Mutasi atau pindah kantor bayar adalah perpindahan kantor
tempat pembayaran pensiun bulanan dari satu kantor bayar ke kantor
bayar lain yang diinginkan oelh penerima pensiun. Mutasi kantor bayar
ada 2 macam, yaitu :
1) Mutasi kantor bayar pensiun dalam wilayah kerja kantor caban PT.
Taspen (Persero) yang bersangkutan.
2) Mutasi kantor bayar pensiun antar kantor cabang PT. Taspen
(Persero).

Penerima pensiun yang berkeinginan pindah kantor bayar


pensiun terlebih dahulu mengajukan surat permohonan ke kantor
cabang PT. Taspen (Persero) setempat dengan mengisi formulir Mutasi,
dengan melampirkan :
1) Asli SK Pensiun.
2) Asli KARIP.
3) 2 lembar pas photo pemohon ukuran 3x4 cm.
4) Mengisi formulir SP3R bermaterai (jika pensiun dibayarkan di
Bank).
5) Fotocopy buku tabungan atas nama penerima pensiun yang
bersangkutan (jika pensiun dibayarkan melalui Bank).

Untuk mutasi kantor bayar antar Kantor Cabang PT. Taspen


(Persero), maka kantor cabang asal (yang menerima permohonan) akan
menerbitkan Surat Keteranagn Penghentian Pembayaran (SKPP)
pensiun yang akan dipergunakan sebagai dasar pembayaran pensiun
lanjutan di kantor cabang PT. Taspen yang baru.
Untuk memperoleh [embayaran pensiun bulanan di Kantor
Cabang PT. Taspen (Persero) yang baru, peenrima pensun diharuskan
mengajukan permohonan pembayaran pensiun lanjutan dengan mengisi
formulir dan melampirkan persyaratan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

f. Rumusan Perhitungan Hak Program Tabungan Hari Tua (THT).


Manfaat Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil ditetapkan
berdasarkan Surat Keputuan Menteri Keuangan RI Nomor :
500/KMK.06/2004 tanggal 19 Oktober 2004 atas perubahan Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 478/KMK.06/2002 tanggal
19 November 2002, sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan
Direksi PT. Taspen (Persero) Nomor : SK-44/DIR/2004 tanggal 9
Desember 2004 yang berlaku sejak 1 Januari 2006 adalah sebagai
berikut :
1) Rumus Perhitungan Hak Peserta Berhenti dengan Hak Pensiun
adalah :

(0,60 x MI1 x P1) + (0,60 x MI2 x (P2 – P1))


Keterangan :
- MI1 adalah masa iuran sejak menjadi peserta sampai dengan
diberhentikan dengan hak pensiun yang dihitung dalam satuan
tahun.
- MI2 adalah masa iuran sejak 1 Januari 2001 sampai dengan
diberhentikan dengan hak pensiun yang dihitung dalam satuan
tahun.
- P1 adalah penghasilan terakhir sebulan sebelum berhenti sebagai
PNS dikonversi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 1997 yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan istri
dan tunjangan anak.
- P2 adalah penghasilan terakhir sebulan sebelum berhenti sebagai
PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2010
yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan istri dan
tunjangan anak yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2010.
Dalam hal kejadian tanggal 1 Januari 2010, P2 berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

2) Rumus Perhitungan Hak Peserta yang Meninggal Sebelum Usia


Pensiun adalah :

(0,60 x Y1 x P1) + (0,60 x Y2 x (P2 – P1))


Keterangan :
- Y1 adalah selisih dari batas usia pensiun 56 tahun dengan usia
pada saat mulai jadi peserta (usia masuk) atau selisih antara
batas usia peserta pada saat meninggal dengan usia peserta pada
saat mulai jadi peserta (usia masuk) bagi peserta yang batas usia
pensiunya (BUP) lebih dari 56 tahun, yang dihitung dalam
satuan tahun.
- Y2 adalah selisih antara batas usia pensiun 56 tahun dengan usia
peserta pada tanggal 1 Januari 2001 atau selisih antara usia
peserta pada saat meninggal dunia dengan usia peserta pada
tanggal 1 Januari 2001 bagi peserta yang batas usia pensiunnya
lebih dari 56 tahun dan usia pada saat meninggal lebih dari 56
tahun.

3) Rumus Perhitungan Hak Peserta yang Berhenti Karena Sebab-sebab


Lain

(F1 x P1) + (F2 x (P2 – P1)


Keterangan :
F1 atau F2 adalah faktor yang besarnya dikaitkan dengan M1 atau
M2 yang merupakan suatu nilai konstanta yang ditetapkan Direksi
PT. Taspen (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 504/KMK.06/2004.

4) Rumus Santunan Asuransi Kematian


- Askem Peserta : 200% x Penghasilan
- Askem Istri/Suami : 150% x Penghasilan
- Askem anak : 75% x Penghasilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

Penghasilan adalah gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan


anak berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010.
Dalam hal kejadian setelah pensiun, maka penghasilan adalah
penghasilan terakhir sebelum pensiun.

g. Contoh Perhitungan Hak Tabungan Hari Tua (THT)


1) Berhenti Karena Pensiun
contoh :
- Peserta lahir pada tanggal 21 Mei 1955
- Mulai menjadi peserta Taspen tanggal 1 Maret 1980
- Berhenti karena pensiun tanggal 31 Mei 2011
- Golongan gaji terakhir 4C atau Rp. 3.139.300 (PP 25/2010)
- Kode jiwa : 1102 (satu istri dan 2 anak tertunjang)

Gaji pokok 2 = Rp. 3.139.300,- (PP. 25/2010)


Gaji pokok 1 = Rp. 605.900,- (PP. 6/1997)
MI1 = 1/3/1980 s.d 31/5/2011
= 31 tahun 3 bulan
= 375 bulan/12
MI2 = 1/1/2001 s.d 31/5/2011
= 10 tahun 5 bulan
= 125 bulan/12
P1 = Gaji Pokok = Rp. 605.900,- (PP. 6/1997)
= T. Istri = Rp. 60.590,- (10%)
= T. Anak = Rp. 24.236,- (4%)_____ +
= Jumlah = Rp. 690.726,-
P2 = Gaji Pokok =Rp.3.139.300,-(PP.25/2010)
= T. Istri = Rp. 313.930,- (10%)
= T. Anak =Rp.125.572,- (4%)______+
= Jumlah = Rp. 3.578.802,-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

P2-P1 = Rp. 2.888.070,-

Manfaat THT :
= (0,60 x MI1 x P1) + (0,60 x MI2 x (P2-P1))
= (0,60 x 375/12 x 690.726) + (0,60 x 125/12 x 2.888.076)
= 12.951.113 + 18.050.475
= Rp. 31.001.588,-

2) Peserta meninggal sebelum Masa Pensiun


Contoh :
- Peserta lahir tanggal 25 Januari 1957
- Mulai menjadi peserta Taspen tangal 1 Februari 1983
- Meninggal dunia tanggal 11 April 2011
- Batas usia pensiun 56 Tahun
- Golongan gaji terakhir 3D atau Rp. 2.705.900,- (PP25/2010)
- Kode jiwa = 1102
Gaji Pokok 2 = Rp. 2.705.900,- (PP 25/2010)
Gaji Pokok 1 = Rp. 513.000,- (PP 6/1997)

Usia Masuk = 25-01-1957 s.d. 11-04-2011


= 26 tahun
Usia Berhenti = 25-01-1857 s.d. 11-04-2011
= 54 tahun 3 bulan
Usia pada 1-1-01 = 24-01-1957 s.d. 01-01-2001
= 43 tahun 3 bulan

Y1 = usia pensiun – usia masuk


= 56-26
= 30 tahun
= 360 bulan/12

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

Y2 = usia pensiun – usia pada 1 Januari 2001


= 56-43 tahun 11 bulan
= 12 tahun 1 bulan
= 145 bulan/12

P1 = gaji pokok Rp. 513.000,- (Pp 6/1997)


= T. Istri Rp. 513.300,- (10%)
= T. Anak Rp. 20.520,- (4%)______+
= Jumlah Rp. 584.820,-

P2 = gaji pokok Rp. 2.705.900,0 (PP 25/2010)


= T. Istri Rp. 270.590,- (10%)
= T. Anak Rp. 108.236,- (4%)

P1 – P2 = Rp. 2.499.906,-

Manfaat Asuransi Dwiguna :


= (0,60 x Y1 x P1) + (0,60 x Y2 x (P2 –P1))
= (0,60 x 360/12 x 584.820) + (0,60 x 145/12 x (3.084.726 –
584.820)
= 18.124.319 + 10.526.760
= Rp. 28.651.079,-

Manfaat Askem :
= 2 x Rp. 3.084.726
= Rp. 6.169.452,-
Jadi manfaat yang diterima oleh ahli waris secara
sekaligus sebesar Rp. 28.651.079,- + Rp. 6.169.452,- = Rp.
34.820.531,- dibulatkan menjadi Rp. 34.820.500,-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

h. Rumus Perhitungan Hak Pensiun Pegawai


Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969
tentang Pensiun Pegawai dan Janda atau Duda Pegawai besarnya
Pensiun Pokok Pegawai sebulan adalah :

2,5% x Masa Kerja Pensiun x Gaji


Pokok/Dasar Pensiun

Dengan ketentuan :
- Sebanyak-banyaknya 75% dari gaji pokok dan
- Sekurang-kurangnya 40% dari gaji pokok

Sedangkan besarnya pokok pensiun janda/duda pegawai


berdasarkan Pasal 17 ayat 1 adalah sebesar 36% dari gaji pokok terakhir
sebelum PNS yang bersangkutan pensiun atau meninggal dunia. Khusus
bagi PNS yang meninggal dunia karena tewas dalam menjalankan
tugas, besarnya pokok pensiun janda atau duda ditetapkan sebesar 72%
dari gaji pokok terakhir. Apabila terdapat lebig dari 1 istri (anak-anak
dari istri lain yang berhak), maka pokok pensiun janda atau duda dapat
dibagi sama besar kepada masing-masing istri.

i. Rincian Penerimaan Pensiun PNS


Seorang PNS golongan 3C, masa kerja 30 tahun lebih
(maksimal). Tamat pensiun 1-6-2011, kode jiwa 1101, pensiun pokok
Rp. 2.258.900,-. Maka rincian penerimaan pensiun bulanannya adalah :
Penerimaan :
Pensiun pokok = Rp. 2.258.900,-
Tunjangan istri 10% = Rp. 225.000,-
Tunjangan anak 2% = Rp. 45.178,-
Tunjangan khusus = Rp. 51.229,-
Tunjangan beras (3 jiwa) = Rp. 169.680,-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

Pembulatan = Rp. 51,- +


Jumlah kotor = Rp. 2.750.928,-

Potongan :
Pajak = Rp. 51.229,-
Askes = Rp. 50.599,- +
Jumlah potongan = Rp. 101.828
Jumlah bersih = Rp. 2.649.100,-

D. Hambatan-hambatan yang Terjadi dalam Pelaksanaan Program Taspen


dan Penyelesaiannya
Di usia yang ke 50 tahun sekarang pun tentu saja PT. Taspen (Persero)
Surakarta dihadapkan oleh beberapa hambatan-hambatan dalam
pelaksanaannya, dalam wawancara saya dengan Bapak R. Hotmir yang
menjabat sebagai Kepala Seksi Umum dan Personalia merangkap Kepala Seksi
Penetapan Klaim menjelaskan beberapa hambatan-hambatan yang terdapat di
PT. Taspen (Persero) beberapa diantaranya adalah :

1. SK Pensiun yang terlambat turun.


Terlambatnya SK Pensiun menyebabkan penerima pensiun
terlambat mendapatkan pensiun bulanannya. Rata-rata golongan yang
terlambat menerima SK Pensiun adalah golongan IVc keatas, karena yang
menerbitkan SK Pensiun adalah Presiden. Tetapi untuk golongan IVb
kebawah rata-rata tepat waktu, karena golongan tersebut yang diterbitkan
dari BKN (Badan Kepegawaian Nasional) Yogyakarta. Salah seorang PNS
tidak menerima gaji maupun uang pensiun selama 6 bulan dikarenakan SK
Pensiunnya terlambat turun. Dengan terlambatnya SK Pensiun tersebut
maka PNS tersebut tidak mendapatkan uang pensiun bulanan selama 6
bulan. Dari PT. Taspen (Persero) Surakarta sendiri tidak bisa mengeluarkan
uang pensiun jika tidak ada SK Pensiun, tetapi PNS tersebut masih bisa
mendapatkan Tabungan Hari Tua karena ada surat keterangan dari BKN.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

Apabila SK Pensiun sudah turun, maka uang pensiun bulanan pun bisa
diterima oleh PNS tersebut dan uang pensiun yang tidak diterima selama
beberapa bulan tersebut kemudian dirapel dan diberikan kepada pegawai
tersebut.

2. Anak Angkat yang dicantukam pada SK Pensiun.


Tunjangan anak hanya diberikan kepada anak kandung yang
disahkan oleh negara. Di dalam pelaksanaannya ternyata masih ada
beberapa PNS yang mencantumkan anak angkatnya untuk mendapatlan
tunjangan anak. Anak angkat dapat mendapat tunjangan anak dengan
beberpa syarat yiatu pegawai tersebut harus sudah menikah, anak yang
diangkat harus yatim atau yatim piatu, tidak ada hubungan darah, harus
disertai dengan akte pengangkatan anak melalui pengadilan. Tunjangan
anak hanya sampai dengan anak tersebut berumur 21 tahun sampai dengan
25 tahun. Anak umur 21 tahun sampai dengan 25 tahun sudah bukan
merupakan kewajiban pegawai kecuali anak tersebut masih kuliah dan
dibuktikan dengan surat keterangan masih berkuliah yang disahkan oleh
Perguruan Tinggi anak tersebut. Surat keterangan tersebut berlaku selama
anak tersebut belum menikah ataupun belum bekerja.

3. Pensiun Janda atau Duda yang Menikah Lagi


Masalah yang ketiga adalah seorang pensiunan janda dimana
orang tersebut tidak menerima uang pensiun dikarenakan dia menikah lagi,
pensiunan janda tersebut tidak paham mengapa uang pensiunnya tidak cair.
Akhirnya dia mendatangi PT. Taspen (Persero) Surakarta. Maka,
dijelaskanlah oleh pegawai PT. Taspen (Persero) Surakarta apabila seorang
pensiun janda menikah lagi, maka uang pensiun bulananya tersebut
otomatis akan berhenti untuk sementara kecuali jika pensiun janda tersebut
mempunyai anak yang berusia 21 tahun ke bawah atau 21 tahun sampai
dengan 25 tahun yang masih kuliah, uang pensiun tersebut dapat dialihkan
ke anaknya dengan pensiun yatim atau yatim piatu. Apabila pensiun janda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

tersebut suatu saat bercerai dengan suaminya atau suaminya meninggal,


uang pensiun tersebut bisa kembali lagi. Berbeda dengan pensiun duda
yang menikah lagi, maka secara otomatis uang pensiunnya berhenti dan
tidak dapat kembali lagi seperti pensiun janda. Apabila pensiun duda
tersebut memilik anak yang berusia 21 tahun ke bawah atau 21 tahun
sampai dengan 25 tahun yang masih kuliah, uang pensiun tersebut dapat
dialihkan ke anaknya dengan pensiun yatim atau yatim piatu.

4. Perbedaan Nama
Masalah ini merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi
oleh PT. Taspen (Persero) Surakarta. Ada satu nama Sunarni, setelah
menikah namanya menjadi Sunarni Martono. Nama pensiunan yang
berbeda dengan data awal yang ada, biasanya nama tambahan setelah
menikah. Perbedaan nama tersebut dengan data awal di PT. Taspen
(Persero) Surakarta tidak dapat diproses, untuk itu pemohon pensiun harus
meminta Surat Keteranagan di Kelurahan, dimana surat tersebut
menjelaskan bahwasanya nama Sunarni dan Sunarni Martono adalah satu
nama orang.

5. Pemalsuan Pensiun Veteran


Pemalsuan yang dimaksud adalah veteran tersebur digantikan
oleh orang lain supaya mendapatkan tunjangan veteran. Di PT. Taspen
(Persero) Surakarta diantara 100 kira-kira ada 5 orang yang mengaku
sebagai veteran. Untuk membuktikannya dari PT. Taspen (Persero)
Surakarta melakuakan wawancara kepada veteran tersebut. Wawancara saja
pun tidak cukup untuk mngetahui orang tersebut veteran atau bukan, PT.
Taspen (Persero) Surakarta pun mencari tahu di Kantor Veteran. Melalui
data di Kantor Veteran dapat diketahui orang tersebut seorang pejuang
veteran atau bukan.Tunjangan veteran merupakan tanjuangan langsung dari
Pemerintah untuk para veteran yang telah berjasa dalam memerdekakan
Indonesia. Besar golongan dibedakan oleh masa perjuangannya.
commit to user

Anda mungkin juga menyukai