Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH UAS KEWIRAHUSAAN

USAHA BAROKAH JAYA POWDER COUTING


Disusun untuk memenuhi tugas kewirahusaann
Dosen : arief susanto, St, m. Kom

Disusun Oleh:
FADHAL WIDANTO (201831006)
(Semester 6) BK A

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2021

1
A. LATAR BELAKANG PENDIRIAN USAHA
1. Pengertian Powder couting
Adalah Suatu proses pelapisan logam/benda kerja yang melapisi logam dengan
cara menaburkan serbuk pelapisan diatas benda  yang dipanaskan sehingga serbuk cat
tersebut  mencair dan menempel pada benda yang akan di lapisi. Kondisi  benda/logam
yang akan di lapisi harus memiliki titik leleh lebih tinggi dibanding dengan serbuk
pelapisanya. Powder coating juga merupakan jenis lapisan yang diterapkan sebagai
serbuk kering. Perbedaan utama antara cat cair konvensional dengan powder coating
adalah powder coating tidak memerlukan pelarut untuk menjaga bagian binder dan filler
dalam bentuk suspensi cair, sedangkan cat konvensional sebaliknya.
Powder Coating umumnya dipakai untuk melapisi permukaan logam seperti besi
dan aluminium. Untuk mencapai daya rekat yang maksimal maka sebelum dilakukan
pengecatan, bahan yang akan dicat dibersihkan dan diberikan perlakuuan tertentu (pre-
treatment). Agar cat yang tadinya berupa powder atau serbuk bisa merekat dengan
sempurna maka harus melalui oven dengan suhu 160 - 220 C°.
Powder coating adalah proses pelapisan pada permukaan aluminium dengan
suatu lapisan film. Dalam bentuk film powder digunakan dalam lapisan tipis di
permukaan benda kerja, kemudian dilarutkan dalam bentuk film dan dipanaskan untuk
polimerisasi dan mengawetkan coating. Powder dilekatkan pada permukaan profil
alumunium dengan menggunakan alat electric spray gun.
Partikel yang bermuatan negatif disemprotkan ke benda kerja. Besarnya muatan
partikel tersebut tergantung dari besarnya medan listrik ketika muatan negatif, gaya
yang timbul tergantung arus yang mengalir. Pada saat powder coating disemprotkan
arahnya tidak lurus ke benda kerja tetapi membentuk suatu wrap round effect. Hal ini
akan memberi keuntungan karena powder coating dapat menjangkau bagian yang
terlindungi.
Terdapat 2 (dua) teknik pengecatan kering atau powder coating:
1. Pencelupan; Benda yang akan di lapisi dicelupkan kedalam bak yang berisi powder
coating yang telah diberi muatan elektrostatik.
2. Penyemprotan; Powder coating yang telah diberi muatan elektrostatik tersebut di
semprotkan kepada objek yang akan dilapisi.

2
Setelah benda melalui salah satu proses tersebut diatas kemudian benda yang telah
terlapisi powder coating dimasukkan kedalam oven, tujuannya untuk melelehkan dan
menyatukan partikel serbuk/bubuk sehingga membentuk lapisan-lapisan yang halus yang
melapisi objek atau benda kerja.
Terdapat 2 (dua) jenis powder coating yang tersedia untuk melapisi permukaan suatu
benda kerja:
1. Thermo Plastic; Material powder ini akan mengalami pencairan jika benda kerja
mendapat perlakuan panas.
2. Thermosetting; Merupakan bahan yang kuat dan tidak akan mencair kembali
walaupun benda kerja mendapat perlakuan panas.
2. Sejarah singkat Barokah Jaya Powder Couting
Powder Couting Barokah Jaya didirika tahun 2014 dengan bertempat di desa pedawang
kecamatan Bae kudus dengan melayani secala kecil hanya melayani jasa powder couting
sekitar kudus saja bekerja sama dengan bengkel-bengkel las kecil.
Setelah 2 tahun kemudian tanggal 13 Juli 2016 BJ Powder couting pindah ke ploso barat rt.1
rw3 exs.gedung bioskop Ploso, Plosokrajan, Ploso, Kec. Jati, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah 59348 ploso barat rt.1 rw3 exs.gedung bioskop Ploso, Plosokrajan, Ploso, Kec. Jati,
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59348 sampai sekarang.

3
B. BATASAN USAHA

Kelebihan usaha powder couting


1. Serbuk pelapis cat dapat menghasilkan lapisan lebih tebal dari pada lapisan cair
konvensional . 
2. Serbuk Pelapisan  overspray dapat didaur ulang dan oleh karena itu mungkin untuk
mencapai hampir 100% dari penggunaan lapisan. 
3. Pelapisan powder coating menghasilkan limbah yang kurang berbahaya dibandigkan
pelapisan menggunakan cat cair konvensional. 
4. Modal peralatan dan biaya operasional untuk powder coating umumnya lebih rendah
dibandingkan menggunakan cat cair konvensional. 
5. Benda kerja yang dilapisi dengan serbuk cat powder coating umumnya memiliki
penampilan sedikit berbeda antara permukaan horisontal dan vertikal dibandingakan
benda kerja dilapisi cat cairan. 
6. Berbagai efek khusus yang dapat mudah ditambahkan dengan menggunakan
pelapisan powder coating , yang sulit didapat dengan proses pelapisan lainnya.
7. Anti gores

Karena memiliki kelebihan disbanding dengan pengecetan biasa sehingga mendirikan


usaha ini mempunyai prospek yang lebih baik disamping itu masih langkanya usaha tersebut
di kota kudus.
BJ powder couting melayani jasa pegecatan furnicer skala ekspor , mesin, teralis dan lain-lain
Dibanding dengan awal pendirian sekarang lebih luas jangkauan tidak hanya kota kudus saja
yang mamakai jasa BJ juga luar kota seperti Jepara, semarang, Solo, Pati, Juana dan
sekitarnya,

4
C. LOKASI USAHA

https://goo.gl/maps/CmBsNM2WkGW6hyum8

5
D. MANFAAT DAN TUJUAN
Powder coating adalah proses pelapisan pada permukaan profil aluminium dan besi dengan
suatu lapisan film. Dalam bentuk film bubuk digunakan dalam lapisan tipis workpiece
kemudian dilarutkan dalam bentuk film dan dipanaskan untuk polimerisasi dan mengawetkan
coating. Powder dilekatkan pada permukaan profil aluminim dengan menggunakan alat
electric spray gun. Powder Coating ditemukan pertama kali pada tahun 1967 di Australia.
System pengecatan Powder coating tidak mempergunakan bahan cair/ pengencer yang biasa
dilakukan pada cat konvensional. Powder Coating umunya dipakai untuk melapisi permukaan
logam seperti besi dan aluminium. Untuk mencapai daya rekat yang maksimal maka sebelum
dilakukan pengecatan, bahan yang akan dicat di bersihkan dan diberikan treatment tertentu.
Agar cat yang tadinya berupa powder atau tepung bisa merekat dengan sempurna maka harus
di-oven dengan suhu 160 - 220 C°.
Pemanfaatan dan tujuan digunakan system pengecatan powder couting:
1. Melapisi logam agar tidak berkarat
2. logam anti gores
3. Lebih awet dari cat minyak biasa
4. Lebih cepat proses pengecatannya dapat menjakau bentuk barang logam yang tidak teraur.
5. Tahan Panas

6
E. PENJABARAN USAHA

Alat yang Digunakan


Alat yang umum digunakan pada powder coating yaitu Electric Spray Gun

Gambar 2.1 Electric Spray Gun

Pada dasarnya terdapat 3 kontrol utama pada spray gun :


a. Pengatur volume bahan finishing
Kontrol ini berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya jumlah bahan yang keluar
dalam sekali tekan/semprot. Sebenarnya knop ini mengatur jarak lubang nozzle
dengan jarum nozzle ketika pelatuk spray gun ditekan. Jarak tersebut yang
membuat udara bertekanan menarik bahan Finishing keluar.
b. Pengatur volume jumlah udara keluar
Biasanya terletak di samping spray gun dan berfungsi untuk mengatur jumlah
udara yang keluar dalam sekali tekanan pelatuk. Udara bertekanan tersebut akan
keluar melalui lubang di ujung spray gun dan segera bercampur dengan bahan
finishing menjadi partikel yang kecil (atomized). Arah dan ukuran bahan yang
bercampur udara tadi diatur oleh lubang angin di ujung spray gun (Air Horn).
Knop ini pula yang mengatur lebar dan arah semprotan. Dasar pengaturannya sama
dengan Pengatur Bahan Finishing.
c. Pengatur tekanan udara

7
Ini adalah kontrol terakhir yang di gunakan untuk mengatur semprotan
finishing. Kontrol ini mengatur besar kecilnya tekanan udara yang masuk melalui
spray gun. Semakin kecil tekanan yang akan digunakan, semakin besar 'pattern'
bahan yang tercapai.
PROSES PELAPISAN CAT DI LOGAM
Proses Awal
a. Degreasing
Di dalam tangki ini berisi asam sulfat (H 2SO4). Tujuan pemakaian asam sulfat ini
adalah untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran yang terdapat di sekitar
permukaan aluminium. Profil dimasukkan ke dalam tangki ini selama 10 – 15 menit
dengan suhu yang digunakan yaitu pada suhu kamar.
b. Rinsing
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan asam sulfat yang tersisa serta sisa kotoran
yang masih menempel di aluminium tersebut.
c.  Desmuting
Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan aluminium dan membersihkan
kotoran yang masih tertinggal pada permukaan aluminium ekstruksi. Bahan yang
digunakan adalah soda api (NaOH). Dimana profil ini akan dimasukkan ke dalam
tangki selama 10 – 15 menit pada suhu kamar.
d. Rinsing
Profil dibilas untuk menghilangkan kotoran serta sisa kontaminasi maupun sisa soda
api yang masih melekat pada profil aluminium.
  Proses Pengolahan Utama
a. Chromating
Cromating adalah pemeliharaan logam dengan larutan asam atau alkalin dan
heksavalensi chromium untuk memproduksi lapisan yang sebagian besar terdiri dari
chromium. Chromium dimasukkan ke dalam tangki kromating dari lapisan cromat di
permukaan aluminium ekstruksi untuk mendapatkan gaya adhesi yang bagus untuk
coating berikutnya dan coating yang halus. Cromating yang sempurna dapat dicapai
jika permukaan benar-benar bersih. Waktu pemasukkan yang dilakukan adalah 1 – 2
menit. Apabila kadar dari cromat kurang maka waktu yang digunakan untuk
perendaman juga akan bertambah.
b. Rinsing

8
Rinsing dilakukan sebanyak dua kali yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan
kontaminasi yang masih tertinggal pada aluminium. Pada rinsing yang kedua kali ini
tangki berisi air demineralisasi sebanyak dua kali yang fungsinya untuk memastikan
agar tidak ada residu yang tertinggal sebelum proses pengeringan dilakukan
c.  Drying
Pada tahap ini, profil Aluminium yang telah dibilas dengan air demineralisasi
sebanyak dua kali dikeringkan di dalam oven pada suhu 80 oC selama 25 menit.
Pengeringan ini dilakukan agar profil Aluminium bebas dari air. Air yang masih
menempel pada profil Aluminium dapat membentuk gumpalan pada proses coating. 
Proses Pengolahan Akhir
a. Coating
merupakan proses pengecatan berlangsung di ruangan tertutup yang memiliki kipas
pembuangan. Profil Aluminium dilapisi dengan cat powder menggunakan alat
penyemprot (gun) yang menyemprot selurup permukaan profil Aluminium.
b.  Pemanggangan
Pada proses ini, profil Aluminium yang telah mengalami coating dipanggang dalan
oven selama 35-45 menit dengan suhu 180-220 oC. Hal ini akan membuat cat menjadi
keras dan melekat kuat pada profil Aluminium.

9
F. KENDALA YANG DIALAMI

Dalam usaha ini ada beberapa kendala yang dialami antara lain:
1. Permodalan.
Perlu adanya kredit dengan bunga rendah sehingga keberlangsungan usaha tetap berjalan.
Walaupun sekarang ada KUR tetapi masih menggunakan bunga yang tinnggi.
2. Bahan baku yang selalu naik mengikuti crus dolar
Bahan Cat berupa bubuk ini masih diimpor dari luar negeri sehinnga jika dolar naik maka
harga cat juga naik padahal customer masih mengandalkan harga lama.sehingga kami
merasa kesulitan menaiikan harga produk mengikuti harga cat.
3. SDM yang kurang memadai
Sulitnya mencari tenaga yang sesuai dengan kriteria dan skill dalam menjalankan mesin
dan proses pengecatan menggunakan powder couting
4. Pembayaran customer yang mengalami kemacetan
Banyak coustemer yang mengalami kendala pembayaran apalgi ditambah dengan pandemic
saat ini.

10

Anda mungkin juga menyukai