Anda di halaman 1dari 12

BAB I

HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN

A. PENGANTAR
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan dunia hiburan semakin pesat,
sehingga anak-anak kita lebih suka melihat sinetron, film, main game, internet yang akan
menjadi guru mereka daripada mendengarkan pelajaran guru di kelas. Oleh karena itu
guru zaman sekarang dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang menarik sekaligus
menghibur agar tidak kalah dengan teknologi informasi dan dunia hiburan yang semakin
canggih. Sesuai dengan kemajuan Teknologi Pendidikan (Educational Technology),
maupun Teknologi Pembelajaran (Instructional Technology) menuntut digunakannya
berbagai media pembelajaran (instructional media) serta peralatan-peralatan yang
semakin canggih (sophisticated). Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa
tidak hanya berperan sebagai penerima pesan, tapi siswa juga bertindak sebagai
komunikator atau penyampai pesan.
Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua
arah bahkan komunikasi banyak arah. Dalam komunikasi pembelajaran media
pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran. Artinya, proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara
penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut. Dunia pendidikan
dewasa memasuki era dunia media, di mana kegiatan pembelajaran menuntut
dikuranginya metode ceramah dan diganti dengan pemakaian banyak media. Lebih-lebih
pada kegiatan pembelajaran saat ini yang menekankan pada keterampilan proses dan
active learning, maka kiranya peranan media pembelajaran, menjadi semakin penting.

B. HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN


Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan juga bahwa materi yang
ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan juga tujuan yang ingin dicapai adalah
proses belajar (Ali Muhson, 2010)
Sedangkan hakikat media pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan
alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran. Fakhrurrazi (2018).
Menurut Maimunah (2016) target atau tujuan dari suatu kegiatan pembelajaran
adalah dampak atau hasil yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dalam
kajian kependidikan, istilah itu dikenal dengan nama “meaningful learning experience”,
yaitu suatu pengalaman belajar yang bermakna sebagai hasil dari suatu pembelajaran
(instruction).
Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, di mana guru
berperan sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang
dikirimkan oleh guru berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal, proses ini dinamakan
encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan
decoding.

C. FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN


Ali Muhson (2010) menjelaskan bahwa manfaat media pembelajaran, antara lain
sebagai berikut:
1. Mengkonkretkan konsep-konsep yang bersifat abstrak, sehingga dapat menurangi
verbalisme. Misalnya dengan menggunakan gambar, skema, grafik, model, dan
sebagainya.
2. Membangkitkan motivasi, sehingga dapat memperbesar perhatian individual siswa
untuk seluruh anggota kelompok belajar sebab jalannya pelajaran tidak
membosankan dan tidak monoton.
3. Memfungsikan seluruh indera siswa, sehingga kelemahan dlam salah satu indera
(misalnya mata atau telinga) dapat diimbangi dengan kekuatan indera lainnya.
4. Mendekatkan dunia teori/konsep dengan realita yang sukar diperoleh dengan cara-
cara lain selain menggunakan media pembelajaran. Misalnya untuk memberikan
pengetahuan tentang pola bumi, anak tidak mungkin memperoleh pengalaman secara
langsung. Maka dibuatlah globe sebagaii model dari bola bumi. demikian juga
benda-benda lain yang terlalu besar atau terlalu kecil, gejala-gejala yang gerakannya
terlalu cepat atau terlalu lambat, gejala-gejala/objek yang berbahaya maupun sukar
dilihat, hal-hal yang terlalu kompleks dan sebagainya, semua dapat diperjelas
menggunakan media pembelajaran.
5. Meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi langsung antar siswa dengan
lingkungannya. Misalnya dengan menggunakan rekaman, eksperimen, karyawisata,
dan sebagainya
6. Memberikan uniformatis atau keseragaman dalam pengamatan, sebab daya tangkap
setiap siswa akan berbeda-beda tergantung dari pengalaman serta intelegensi masing-
masing siswa. Misalnya persepri tentang gajah, dapat diperoleh uniformatis dalam
pengamatan kalua binatang itu diamati langsung atau tiruannya saja dibawa ke depan
kelas.
7. Menajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan. Misalnya berupa rekaman, film, slide, gambar, foto, modul, dan
sebagainya.

Sedangkan fungsi media dikemukakan oleh Miftah.M (2013) bahwa media


berfungsi secara efektif dalam konteks pembelajaran yang berlangsung tanpa menuntut
kehadiran guru. Media sering dalam bentuk “kemasan” untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam hal situasi seperti ini tujuan telah ditetapkan, petunjuk atau
pedoman kerja untuk mencapai tujuan telah diberikan, bahan-bahan atau material telah
disusun dengan rapih, dan alat ukur atau evaluasi juga disertakan. Media pembelajaran
yang mempersyaratkan situasi seperti di atas dapat berwujud modul, paket belajar, kaset
dan perangkat lunak komputer yang dipakai oleh peserta didik (pebelajar) atau peserta
pelatihan. Dalam kondisi ini, guru atau instruktur berfungsi sebagai fasilitator
pembelajaran.

D. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN


Ada berbagai jenis media pembelajaran yang dapatdigunakanoleh guru dalam
proses belajarmengajar. Guru harus dapat memilih jenis media pembelajaran yang tepat
untuk digunakan dalam mengajar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
Pada akhirnya dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok besar media, yakni sebagai media audio, media visual, media audio visual dan
multimedia. Aghni (2018) adalah sebagaiberikut:

Indera Nam Sifat Program Penyalur Peralata


yang a Pesa (Software) (Hadware n
Terlibat Medi n ) proyeksi
a
Pendengaran Media Audio verbal Program Radio Radio
Audio dan Siaranlangsung
nonverbal Siarantunda
(rekam)

Program Audio
Rekam: Alat-alat Rekam:
- Sajian bahan diskusi - Phonograph
- Entertain (musik) (Gramaphon
- Narasi e)
- Dongeng - AudioTape:
- Darama, Poetry  Openreel
- Pengemb.Kosakata tapes
- Belajarkonsep (rell- to-
- Model (meniru suara, reel)
Nada,dll.)  Cassete
- dan lain-lain. tapes
- Compact Disc
- Perekam
suara digital
Penglihatan Medi Visual Tulisan Verbal Buku Opaque
a - Majala Projecto
Visua Verbal h r
l Sketsa, lukisan, photo, Koran
Visual grafik, diagram, Poster
Nonverba bagan, peta Modul
l grafis Komik
Atlas
Papan Visual
Transparasi OHP
komputer Digital
Projecto
r
Visual Model Maket (miniatur)
Non ver- Mock Up
bal- Tiga (alat tiruan)
Specimen (barang
Dimensi
contoh)
Diorama
Pendengaran Media Verbal dan Program audio Film 8 mm, 16 Film
visual: Film mm,
dan Pengliha- Audio Non-verbal, 35 mm Projector
Dokumenter
tan Visual ter-dengar
Docudokumenter Video: Digital
dan
Film Drama Pita Magnetik Projecto
terlihat
dan lain-lain r
Video Disc
Chips Memory
Televisi
Multi indera Multi Pengala- Komputer
Pengalaman Berbuat: Lingkungan nyata
- man
dan karyawisata
medi lang-
Pengalaman Terlibat: Permainan dan
a sung
Simulasi, Bermain Peran dan Forum Teater

E. KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN


Media pembelajaran diartikan sebagai pengantar pesan atau bahan ajar dari
pendidik kepada peserta didik. Jika bentuk media lebih dari satu macam disebut juga
dengan multimedia. Pembelajaran berbasis multimedia mengacu kepada teori
kognitivisme, yang berkembang dengan dua pendekatan yaitu objektivisme dan
konstruktivisme dan melahirkan teori pemrosesan informasi. Sriadhi (2015).
Menurut Sriadhi (2015) Media pembelajaran memiliki peran besar dalam
menentukan hasil belajar. Penelitian tentang kontribusi media pembelajaran khususnya
bentuk multimedia untuk meningkatkan hasil belajar dapat dibedakan dalam tiga
kelompok, yaitu:
1. Multimedia pembelajaran mampu menyederhanakan materi yang kompleks menjadi
sederhana, memvisualkan peristiwa abstrak dan konseptual menjadi konkrit,
membantu siswa lebih mudah memahami bahan ajar sehingga mampu meningkatkan
hasil belajarnya. Ini akan berhubungan dengan gaya belajar siswa, sebab setiap
individu memiliki indra penyeraf informasi yang tidak sama.
2. Multimedia pembelajaran mampu mengatasi kelemahan kemampuan kognitif peserta
didik. Media pembelajaran dapat memvisualkan bahan ajar yang akan mengurangi
beban kognitif sehingga lebih mudah menerima bahan ajar yang pada akhirnya akan
meningkatkan hasil belajarnya.
3. Multimedia pembelajaran menyajikan bahan ajar dalam bentuk teks, grafik, visual,
video (movie) dan animasi mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik
sehingga mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Menurut Cahdriyana & Richardo (2016) karakteristik media pembelajaran


berbasis komputer adalah berikut:

1. Tujuan pembelajaran jelas


Salah satu menu yang ditampilkan dalam media pembelajaran berbasis
komputer adalah menu kompetensi, yang menampilkan beberapa tujuan dari
penggunaan media. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui kompetensi apa saja
yang dapat mereka kuasai nantinya. Pernyataan ini disimpulkan dari hasil analisis
lembar penilaian media pembelajaran matematika interaktif oleh guru dan lembar
respon oleh siswa yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Hannafin & Peck (1988) menambahkan bahwa tujuan dalam membuat CAI
dapat mendukung proses pembelajaran. Dengan menentukan tujuan dapat membantu
mengembangkan aktivitas CAI yang sesuai dengan permasalahan yang dibutuhkan.
Selain dapat membantu siswa mengetahui hal-hal yang penting di dalamnya, tujuan
juga membantu guru dalam menentukan apakah akan melakukan pembelajaran dalam
suatu kelas atau hanya digunakan untuk siswa secara individual.
2. Materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Materi yang ada dalam media berbasis komputer harus menunjukkan adanya
kesesuaian dengan kurikulum (KTSP) sehingga dapat membimbing siswa untuk
memiliki kompetensi yang diharapkan.
3. Konsep-konsep materi yang disajikan benar
Penyampaian materi yang dituangkan dalam bentuk animasi ataupun simulasi
interaktif pada media pembelajaran berbasis komputer tidak menyimpang dari konsep
yang ada.
4. Penjelasan materi sesuai dengan kemampuan berfikir siswa
Bentuk simulasi melalui percobaan-percobaan merupakan salah satu cara agar
siswa tergerak untuk mempelajari lebih dalam tentang materi yang sedang mereka
pelajari. Interaksi seperti ini merupakan upaya untuk mengurangi sifat abstrak dari
materi sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Hannafin & Peck (1988) menambahkan bahwa CAI dirancang untuk
karakteristik pengguna tertentu. Cara yang dilakukan pertama kali adalah dengan
memperkirakan tingkat pengetahuan dan keterampilan para pengguna/ siswa secara
akurat. Jika siswa tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau tidak memahami
terminologi yang digunakan dalam pembelajaran, proses pembelajaran cenderung
akan gagal.
5. Alur pembelajaran jelas
Analisis kurikulum yang dilakukan pada tahap awal penyusunan media
berbasis komputer ditujukan agar materi yang disampaikan mempunyai sistematika
yang baik dan benar. Pengguna (siswa) dapat mengetahui urutan penguasaan materi
melalui tampilan awal media yang memperlihatkan link-link submateri yang tersusun
secara berurutan.
6. Terdapat petunjuk yang jelas
Media berbasis komputer memiliki petunjuk umum penggunaan media yang
terletak pada tampilan awalnya. Setiap menu yang ditampilkan juga memiliki
petunjuk khusus yang dapat menuntun pengguna untuk menelusuri setiap penjelasan
materi yang disampaikan.
7. Terdapat apersepsi
Bagian intro (pendahuluan) pada media berbasis komputer memuat
apersepsi yang menampilan contoh-contoh materi yang dihubungkan dengan
kehidupan nyata. Apersepsi tersebut juga memuat kalimat pertanyaan interaktif yang
berfungsi untuk mengaktifkan siswa dalam menyebutkan hal-hal yang dimaksud.
8. Terdapat kesimpulan, contoh dan latihan yang disertai umpan balik
Media berbasis komputer mempunyai beberapa submateri yang masing-
masing memiliki kesimpulan, contoh, ataupun latihan yang disertai umpan balik yang
berfungsi sebagai penguatan terhadap uraian dan penjelasan materi yang telah
disajikan. Misalnya, pada latihan soal meminta siswa untuk memasukkan jawaban
dari soal dengan umpan balik berupa tanda silang untuk jawaban salah dan kata “oke”
untuk jawaban benar.
Hannafin & Peck (1988) menambahkan bahwa untuk siswa anak-anak berikan
umpan balik positif ketika mereka mampu melakukan aktifitasnya dengan baik.
Sedangkan para pelajar yang sudah dewasa sering lebih memilih untuk
menghilangkan umpan balik positif agar pelajaran lebih efisien. Dalam dua kasus
tersebut, bentuk perancangan umpan balik positif harus bervariasi, untuk pelajar anak-
anak lebih menikmati melihat gambar animasi setiap kali memilih jawaban benar,
sedangkan pelajar dewasa merasa cepat bosan dengan umpan balik yang berulang-
ulang.

9. Dapat membangkitkan motivasi belajar siswa


Tanggapan yang dituliskan beberapa siswa pada kolom “komentar/saran”
dalam lembar respon menunjukkan bahwa siswa antusias menggunakan media
pembelajaran berbasis komputer karena tampilannya yang menarik dan tidak
membosankan. Selain itu, simulasi interaktif yang disajikan mempermudah siswa
dalam mempelajari materi yang ada.
10. Terdapat evaluasi yang disertai dengan pembahasan dan hasil evaluasi
Media ini menyediakan 25 soal evaluasi yang 10 diantaranya merupakan soal-
soal Ujian Nasional. Setiap akhir pengerjaan soal terdapat “hasil evaluasi” yang
berfungsi agar siswa mengetahui tingkat kemampuannya, sedangkan “pembahasan”
yang berfungsi sebagai penjelasan dari soal yang diberikan.
11. Gambar, animasi, teks, dan warna tersaji secara serasi, harmonis, dan proporsional
Suatu media berbasis komputer telah mencapai desain visual yang baik karena
pemilihan jenis dan ukuran huruf yang tepat, pemakaian jenis huruf yang konsisten,
pengaturan jarak yang tepat, tampilan gambar yang disajikan terlihat jelas dan tidak
memecah konsentrasi, perpaduan warna yang tepat, dan tata letak unsur-unsur
dalam slide yang konsisten.

12. Interaktif
Penyajian materi dalam media pembelajaran menuntut pengguna untuk
melakukan berbagai percobaan-percobaan melalui simulasi yang disajikan.
Hannafin & Peck (1988) menambahkan bahwa salah satu kelebihan dari
instruksi yang terkomputerisasi dibandingkan dengan media- media yang lain adalah
dapat memaksimalkan interaksi. Interaksi dengan komputer harus sesuai dengan
tujuan spesifik pembelajaran. Sebagai contoh, ketika siswa melakukan sesuatu yang
benar maka dia akan mendapatkan informasi yang benar, dan jika siswa melakukan
sesuatu yang salah, maka akan muncul peringatan tentang aktivitas yang
dilakukannya untuk menghindari kegiatan yang tidak diperlukan.
13. Navigasi mudah
Setiap tombol di dalam media pembelajaran didesain dan diletakkan
sedemikian rupa sehingga mudah dimengeri oleh pengguna.
14. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa
Penggunaan bahasa baku, tidak menimbulkan penafsiran ganda, dan
komunikatif menjadikan bahasa dalam media berbasis komputer ini mudah dipahami
oleh siswa.

F. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN


Menurut Abidin (2016), Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik
dan menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan, yang selanjutnya
sangat mempengaruhi efektvitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dalam menentukan
ketepatan media yang akan dipersiapkan dan digunakan melakui proses pengambilan
keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh media termasuk
kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan dihubungkan dengan berbagai
komponen pembelajaran. Belum tentu jenis media yang mahal, yang lebih modern, yang
lebih serba maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien.
Sebaliknya jenis media sederhana, harganya murah, mudah dibuat atau mudah didapat
mungkin lebih efektif dan efisien dibanding yang lebih modern tersebut. Begitu juga
posisi media dalam pola pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat mempengaruhi
ketepatan jenis media yang akan digunakan.
Menurut Mustaqim & Kurniawan, (2017) dalam pemilihan media pembelajaran
dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran
Dalam memilih media seyogyanya dapat menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.
2. Efektif
Media pembelajaran menjadi yang paling efektif untuk digunakan dibanding
menggunakan media yang lain.
3. Mudah diperoleh
Bahan yang digunakan untuk membuat media apakah mudah diperolah atau
media yang digunakan sudah tersedia.
4. Peserta didik
Media pembelajaran yang digunakan, sesuaikan dengan kemampuan peserta
didik secara rata-rata, jadi dapat menjangkau peserta didik yang memang mudah
menyerap materi maupun yang lebih lambat dapat menyerap materi yang diberikan.
5. Penggunaan
Guru maupun peserta didik mudah untuk menggunakan, karena media yang
baik adalah yang mudah digunakan dan dimengerti oleh orang awam sekalipun,
6. Tidak kaku
Unsur ergonomic juga perlu dipertimbangkan agar media dapat digunakan
diberbagai saat dan tidak berbahaya bagi penggunanya.
7. Biaya
Anggaran yang harus dikeluarkan untuk membuat atau memperoleh media
tersebut, jangan sampai media sebagai alternatif justru lebih mahal daripada trainer
atau modul yang digunakan.
8. Kualitas
Perlu diperhatikan kualitas dari media yang digunakan, dengan kualitas yang
baik, media juga akan bertahan lebih lama.

Selanjutnya, menurut Mahnun N, (2012) mengatakan bahwa dalam pemilihan


media tidak hanya masalah mengenai ketertarikan siswa terhadap media tersebut. Tetapi
keterwakilan pesan yang disampaikan guru juga hendaknya dipertimbangkan dalam
pemilihan media. Setidaknya ada tiga fungsi yang bergerak bersama dalam keberadaan
media.
1. Fungsi stimulasi yang menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari dan mengetahui
lebih lanjut segala hal yang ada pada media.
2. Fungsi mediasi yang merupakan perantara antara guru dan siswa. Dalam hal ini,
media menjembatani komunikasi antara guru dan siswa.
3. Fungsi informasi yang menampilkan penjelasan yang ingin disampaikan guru.
Dengan keberadaan media, siswa dapat menangkap keterangan atau penjelasan yang
dibutuhkannya atau yang ingin disampaikan oleh guru.
Fungsi stimulasi yang melekat pada media dapat dimanfaatkan guru untuk
membuat proses pembelajaran yang menyenagkan dan tidak membosankan. Kondisi ini
dapat terjadi jika media yang ditampilkan oleh guru adalah sesuatu yang baru dan belum
pernah diketahui oleh siswa baik tampilan fisik maupun yang non-fisik. Selain itu, isi
pesan pada media tersebut hendaknya juga merupakan suatu hal yang baru dan atraktif,
misalnya dari segi warna maupun desainnya. Semakin atraktif bentuk dan isi media,
semakin besar pula keinginan siswa untuk lebih jauh mengetahui apa yang ingin
disampaikan guru atau bahkan timbul keinginan untuk berinteraksi dengan media
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

FakhrurrazI. (2018). Hakikat Media Pembelajaran : Jurnal At-Tafkir, 1l(1), 85 - 99


Sriadhi. (2015). Karakteristik Media Pembelajaran Dan Motivasi Berdasarkan Gaya
Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan: Jurnal EducanduM, 8(2), 37 - 47

Aghni, Risqi Ilyasa. (2018). Fungsi dan Jenis Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran
Akuntansi : Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, XVI(1)

Muhson, Ali. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi


: Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, VII (2), 1 – 10

Miftah, M. (2013). Fungsi, dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan
Kemampuan Belajar Siswa : Jurnal KWANGSANG, 1(2)

Mahnun, Nunu. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah


Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran) : Jurnal
Pemikiran Islam, 37 (1)

Mustaqim, Ilmawan. & Kurniawan, Nanang. (2017). Pengembangan Media


Pembelajaran Berbasis Augmented Reality : Jurnal Edukasi Elektro, 1 (1)

Abidin, Zainul. (2016). Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran : Edcomtech, 1 (1)

Cahdriyana, R. A. & Richardo, Rico. (2016). Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis


Komputer Untuk Siswa SMP : Journal Of Mathematics Education, 2 (2)

Maimunah, (2016). Metode Penggunaan Media Pembelajaran : Jurnal Al-Afkar, V (1)

Anda mungkin juga menyukai