Anda di halaman 1dari 5

KODE 2015 2016 2017 2018 2019

EMITEN
ADRO 0,003 0,008 0,011 0,009 0,009
BBCA 52361 56935 1159 1049 1159
ASII 367 374 466 535 536
CPIN 112 135 153 278 222
CTRA 84 55 48 62 64
EXCL -3 38 35 -308 67
ICBP 257 309 326 392 432
KLBF 42,67 49,06 51,28 52,42 53,48
SCMA 104,2 102,65 91,06 101,55 72,91
UNVR 766 838 918 1190 969
WIKA 101,81 162,21 134,10 193,02 254,74
SRIL 0,0000002 0,00000024 0,0000002 0,000000283 0,000000310
2 7

Tabel diatas mencerminkan EPS selama periode 2015 – 2019 dimana dari ke dua belas
perusahaan diatas tercermin nilai EPS di setiap perusahaan yang beragam. EPS merupakan salah satu
indikator yang digunakan para investor ataupun calon investor dalam menilai kinerja dan bagaimana
keadaan perusahaan tersebut. Nilai EPS yang tinggi mencerminkan bagian laba yang tinggi untuk
masing masing lembar saham (Dewanti, 2018). EPS merupakan keuntungan yang bisa dibagikan
kepada pemegang saham. Earning per share merupakan proksi yang dimaksudkan untuk dapat
memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian pendapatan atau keuntungan yang dihasilkan
dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham (Samsul, 2008). Jadi pada umumnya para
calon investor akan tertarik kepada perusahaan yang memiliki nilai EPS yang tinggi namun dibalik
nilai EPS yang tinggi sejalan juga dengan resiko yang tinggi, maka dari itu saat kita memilih investasi
mana yang akan kita pilih harus mempertimbangkan indikator – indikator apa saja yang mendukung
selain EPS, salah satu indikator yang mendukung EPS dalam memutuskan investasi yang akan kita
pilih ada dapat dilihat dari DPS atau Dividen Per Share.

Berikut penulis lampirkan tabel DPS untuk kedua belas perusahaan tersebut selama periode
2015 – 2019.

KODE 2015 2016 2017 2018 2019


EMITEN
ADRO 1,70 1,26 0,65 0,65 0,49
BBCA 16,26 17,21 18,64 23,80 26,22
ASII 261,46 201,07 212,11 251,88 277,40
CPIN 18,00 29,00 56,00 56,00 118,00
CTRA 14,02 10,60 5,17 10,61 11,27
EXCL 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
KODE 2015 2016 2017 2018 2019
EMITEN
ICBP 226,46 132,43 166,60 230,65 144,31
KLBF 19,34 19,24 22,35 25,40 26,73
SCMA 125,07 83,17 58,16 55,04 55,64
UNVR 732,94 765,82 851,12 907,76 1202,68
WIKA 19,93 13,94 38,42 26,80 44,49
SRIL 0,000001195 0,000000691 0,000000727 0,000002421 0,000000849

Suatu perusahaan akan di maksimalkan melalui penentuan rasio pembayaran dividend yang
tinggi. Sehingga investor yang mencari aliran laba yang stabil secara logis akan memilih perusahaan
yang membayarkan dividend secara rutin dari pada capital again. Perusahaan yang Dividend per
Share nya lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis akan lebih di minati oleh investor,
Karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkannya, yakni berupa deviden.
Namun perusahaan akan menetapkan kebijakan dividen yang berkaitan dengan penentuan pembagian
pendapatan yang akan di bagikan kepada pemegang saham dan pendapatan yang akan di investasikan
oleh perusahaan. Pengumuman dividen dapat dijadikan alat untuk mengirimkan isyarat kepada pasar
mengenai kinerja perusahaan di masa kini dan masa yang akan datang. Setelah menerima isyarat
melalui pengumuman dividen maka pasar akan bereaksi tergadap pengumuman perubahan yang
dibayarkan sehingga bias dikatakan pasar menangkap informasi tentang prospek perusahaan yang
terkandung dalam pengumuman. Kenaikan dividen menjadi sinyal bagi investor, bahwa menejemen
perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik. Para investor akan tertarik pada perusahaan
yang membagikan dividen. Maka permintaan saham perusahaan akan mengalami kenaikan sehingga
terjadi kenaikan harga saham perusahaan yang bersangkutan.

(1) Dana harus diinvestasikan pada perusahaan dengan rasio pembayaran dividen tinggi atau
rasio pembayaran dividen rendah
Jawaban:Untuk menentukan dana yang akan diinvestasikan adalah dengan memilih rasio DPS
yang tinggi namun tingginya suatu rasio yang dimiliki perusahaan akan berbanding lurus
dengan resiko yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, maka dari itu jangan hanya melihat
rasio yang tinggi saja tapi harus juga mencerna hal – hal yang berakitan dan mendukung
untuk investasi. Dana yang dapat kita investasikan adalah sebesar Rp. 120.000.000 diantara
kedua belas perusahaan tersebut yang cocok untuk menginvestasikan dana tersebut
berdasarkan rasio DPS atau Dividen Per Share adalah Bank Central Asia dengan kode emiten
BBCA hal tersebut dikarenakan rasio DPR BBCA selama periode 2015 – 2019 dikatakan
cukup baik dan cukup stabil hal tersebut berbeda dengan perusahaan yang lain, selain itu
BBCA merupakan salah satu perusahaan yang tergolong 10 Perusahaan dengan harga saham
tertinggi dan BBCA merupakan perusahaan yang bergerak di sektor perbankan dimana sektor
tersebut merupakan salah satu sektor yang menjanjikan untuk menjadi pilihan investasi.

(2) Dana harus diinvestasikan pada perusahaan yang membayar dividen tetap atau bervariasi
Jawaban : Perusahaan yang layak diinvestasikan adalah perusahaan yang setiap tahunnya
membayar dividen secara tunai kepada para pemegang saham dan nilai dividen yang
dibagikan sebaiknya menigkat karena apabila dividen yang dibagikan meningkat di setiap
tahunnya berarti perusahaan tersebut memiliki jaminan kesejahteraan para pemegang saham
yang baik, namun peningkatan dividen di setiap tahunnya agak sukar terjadi maka dari itu
setiap perusahaan akan mengalami fluktuatif nilai DPS di setiap tahunnya dimana hal tersebut
umum terjadi disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal dan external. Maka dari itu
untuk memilih investasi disarankan untuk memilih perusahaan yang setiap tahunnya
membagikan dividen memiliki dividen yang bervariasi.

Analisis Rekomendasi Perusahaan yang layak untuk diinvestasikan

Dari dua belas perusahaan diatas penulis merekomendasikan 8 perusahaan yang cocok untuk
dijadikan pilihan investasi dengan dana yang dimiliki sebesar Rp. 120.000.000 adalah sebagai berikut:

1. PTBA (40% dari dana yang dimiliki dikarenakan sektor pertambangan batu bara merupakan
sektor yang cukup fluktuatif dimana sektor tersebut mengikuti harga acuan batu bara jadi
tidak terlalu direkomendasikan apabila menginvestasikan dana sepenuhnya)
2. BBCA (90% dari dana yang dimiliki karena sektor perbankan merupakan sektor yang
sahamnya likuid dan cocok untuk dijadikan sarana investasi jangka panjang serta dari DPS
nya nilai nya cenderung meningkat disetiap tahunnya dan merupakan perusahaan yang
termasuk kedalam 10 saham terkuat)
3. CPIN ( 85% dari dana yang dimiliki karena merupakan perusahaan yang pemimpin dalam sub
sektor pakan ternak dimana hal tersebut merupakan kelebihan dari perusahaan tersebut untuk
menjadi salah satu pertimbangan dalam menginvestasikan dana di perusahaan tsb selain itu
dilihat dari DPS nya perusahaan ini cukup fluktuatif dan cenderung naik DPS nya di setiap
tahunnya)
4. CTRA (55% dari dana yang dimiliki dikarenakan perusahaan tsb merupakan perusahaan
properti dan real estate dimana sektor tersebut sedang mengalami penurunan di beberapa
tahun dikarenakan penurunan penjualan yang diakibatkan penurunan minat konsumen dalam
membeli properti dimana hal tersebut berdampak kepada DPS nya dapat dilihat juga DPS nya
fluktuatif disetiap tahunnya)
5. KLBF (90% dari dana yang dimiliki karena sektor farmasi merupakan sektor yang sahamnya
likuid dan cocok untuk dijadikan sarana investasi jangka panjang serta dari DPS nya nilai nya
cenderung meningkat disetiap tahunnya selain itu sektor farmasi sedang naik dalam masa
pandemi dikarenakan kebutuhan terkait obat meningkat dgn itu perusahaan ini cocok untuk
dijadikan pilihan investasi utama)
6. WIKA (70% dari dana yang dimiliki dikarenakan perusahaan tsb merupakan perusahaan sub
sektor konstruksi dimana sektor tersebut sedang mengalami penurunan di beberapa tahun
yang disebabkan oleh pandemi namun perusahaan ini memiliki nilai DPS yang fluktuatif
setiap tahunny, perusahaan sub sektor konstruksi memiliki peluang yang besar akan semakin
meningkat disetiap tahunnya dikarenakan ada beberapa proyek besar pemerintah yang akan
dikerjakan oleh WIKA maka dari itu berinvestasi di perusahaan ini layak)
7. ASII (80% dari dana yang dimiliki dikarenakan perusahaan ini merupakan perusahaan sub
sektor otomotif yang menjadi salah satu saham yang likuid di sektornya selain itu nilai DPS
nya dari tahun ke tahun sangat baik karena mengalami peningkatan namun dibalik nilai DPS
yg tinggi itu akan timbul resiko yang besar juga maka dari itu calon investor tidak
direkomendasikan untuk menginvestasikan seluruh dana yang dimilikinya)
8. UNVR (90% dari dana yang dimiliki dikarenakan UNVR merupakan perusahaan
multinasional yang trading saham nya cukup baik selain itu merupakan perusahaan yang
bergerak dalam barang konsumsi dimana peminat dr sektor ini tidak akan pernah ada
habisnya maka dari itu perushaan ini cocok dijadikan salah satu pilihan investasi selain itu
nilai DPS yang dimiliki perusahaan setiap tahunnya meningkat menjadi salah satu kekuataan
untuk meyakinikan calon investor untuk berinvestasi di perusahaan ini)
Dewanti, M. P. R. P. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan pada Industri Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
Maranatha, 10(1), 98–116. https://doi.org/10.28932/jam.v10i1.932
Ryan Damayanti, Putu, Anantawikrama Tuungga Atmadja, Made Pradana Adipura, “Pengaruh
Deviden Per Share dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012”, universitas pendidikan Ganesha:
singaraja, 2014.
Desiana, Lidia, Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Dividend Yeild Ratio
(DYR), Dividend Payout ratio (DPR), Book Value Per Share (BVS), dan Price Book Value
(PBV) terhadap Harga pada Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII), Jurnal Finance, Vol 3. No 2, 2017

Anda mungkin juga menyukai