DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS 2 A :
PROGRAM STUDI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Komunitas yang berjudul “Adaptasi Fisiologi
dan Psikologis pada Ibu Hamil”.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa ada banyak
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi kritik dan saran kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................6
1) Posyandu......................................................................................6
a) Pengertian Posyandu.......................................................
b) Manfaat Posyandu...........................................................
c) Tujuan Posyandu.............................................................
d) Jenis Posyandu.................................................................
e) Kegiatan Utama Posyandu..............................................
f) Pengelola dan Sasaran Posyandu.....................................
g) Dasar Pelaksanaan Posyandu..........................................
h) Kegiatan Posyandu .........................................................
2) Posyandu Balita...........................................................................
a) Tujuan..............................................................................
b) Kegiatan Posyandu..........................................................
c) Sasaran Posyandu ...........................................................
d) Syarat Terbentuknya Posyandu
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
C. Daftar Pustaka.............................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencegahan dan penanganan gizi buruk juga dapat segera ditangani sedini
mungkin jika posyandu berjalan baik, karena pada dasarnya anak balita bergizi buruk
tidak semua lahir dalam keadaan berat badan tidak normal (Soegianto, 2005).
Menurut Kemenkes RI (2013), jumlah posyandu di Indonesia sebanyak 280.225 yang
tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan posyandu sudah menjadi hal penting di
tengah masyarakat karena berfungsi sebagai wadah pemberdayan masyarakat dalam
alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat selain itu
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI,
AKB dan AKABA (Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Di Indonesia jumlah kematian anak balita telah berkurang dari 385.000 pada
tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012 dengan demikian lebih dari 400 anak-
anak meninggal setiap hari di Indonesia (Kemenkes, 2013). Menurut data Dinkes
Provinsi Jawa Tengah (2015), Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 10 per 1.000
kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 11,64 per
1.000 kelahiran. Terjadi penurunan tetapi tidak signifikan dibandingkan AKB tahun
2014 yaitu 10,08 per 1.000 kelahiran hidup.
4
masyarakat (Syarifudin, 2009). Partisipasi didapatkan dari keaktifan ibu balita datang
ke posyandu, hal tersebut dapat dilihat dari motivasi ibu balita untuk datang ke
posyandu. Menurut Notoatmodjo (2010), mencari pelayanan kesehatan dapat
terwujud dalam tindakan jika hal itu dirasakan sebagai 4 kebutuhan sedangkan
kebutuhan merupakan dasar dari terjadinya motivasi. Ibu yang bekerja cenderung
tidak membawa anaknya ke posyandu, karena posyandu diselenggarakan pada hari
kerja dan jam kerja (Widiastuti dan Kristiani, 2006). Hal tersebut menimbulkan
dampak ketidakhadiran balita ke posyandu sehingga ibu tidak dapat memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak balitanya, yang berakibat ibu balita tidak
mengetahui anaknya menderita gizi kurang atau gizi buruk dan kurangnya cakupan
imunisasi (Nursalam dan Pariani, 2001). Anik dan Risqi (2013), menyatakan ada
hubungan antara status pekerjaan ibu dengan tingkat kehadiran balita di posyandu.
Namun, hasil penelitian dari Indah dan Isnaini (2014), tidak ada hubungan antara
status pekerjaan ibu dengan tingkat kehadiran balita di posyandu.
Penelitian Abduramah (2012) menyatakan bahwa ibu balita yang tidak bekerja
berpeluang baik untuk berkunjung ke posyandu dibandingkan dengan ibu balita yang
bekerja. Menurut Simanjuntak (2002), dukungan suami dan keluarga juga
berhubungan dengan keteraturan ibu memanfaatkan pelayanan kesehatan. 5
Penelitian Reihana dan Artha (2012), menyatakan ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat kehadiran balita di posyandu. Dimana Ibu balita yang
mendapat dukungan keluarga akan lebih berpartisipasi aktif datang ke posyandu di
banding dengan ibu balita yang tidak mendapat dukungan dari keluarga. Ibu balita
yang tidak aktif dalam kegiatan posyandu biasanya tidak mendapatkan informasi atau
penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan balita yang normal, balita tidak atau
terlambat mendapatkan mendapatkan vitamin A untuk kesehatan mata, ibu balita
tidak mengetahui pertumbuhan berat badan balita setiap bulannya, ibu balita tidak
mendapatkan informasi atau penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT) (Depkes
RI, 2007).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan posyandu?
2. Apa manfaat dari posyandu?
3. Apakah tujuan dari posyandu?
4. Apa saja jenis-jenis posyandu?
5. Apa saja kegiatan umum posyandu?
6. Bagaimana pengelola dan sasaran posyandu?
7. Bagaimana dasar pelaksanaan posyandu?
8. Bagaimana kegiatan posyandu?
5
9. Apa tujuan dari posyandu balita?
10. Bagaimana kegiatan posyandu balita?
11. Apa sasaran posyandu balita?
12. Apa syarat terbentuknya posyandu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu posyandu serta manfaat dari posyandu
2. Untuk mengetahui tujuan, jenis-jenis dan kegiatan umum posyandu
3. Untuk mengetahui pengelola dan sasaran posyandu itu berjalan
4. Untuk mengetahui apa itu dasar pelaksanaan posyandu dan kegiatan posyandu
5. Untuk mengetahui tujuan dari posyandu balita
6. Untuk memahami kegiatan aja say ayang diselenggarakan posyandu balita
7. Untuk memahami sasaran dari posyandu balita
8. Untutk memahami syarat terbentuknya posyandu
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. POSYANDU
A. Pengertian Posyandu
7
Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu
dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksosbud.
B. Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat :
a) Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
sehingga:
- Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau
pertumbuhannya.
- Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG
1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali.
- Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000
SI)
- Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah
(200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus)
b) Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
c) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
d) Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
e) Mendukung pelayanan KB.
f) Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan.
g) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.
2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat
a) Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.
b) Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan.
3. Bagi Puskesmas
a) Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
S1.
b) Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan.
c) Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian
pelayanan secara terpadu.
4. Bagi Sektor Lain
a) Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah.
b) Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-
masing.
C. Tujuan Posyandu
Tujuan didirikannya Posyandu Yaitu :
8
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,
melahirkan dan nifas).
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
D. Jenis Posyandu
Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes RI 2006,
Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu :
1. Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang
ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta
jumlah kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak
terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang
terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat
dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta
menambah jumlah kader.
2. Posyandu Madya
3. Posyandu Purnama
4. Posyandu Mandiri
9
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima)
orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih
dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi
yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga
terjamin kesinambungannya.
10
c) Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina
petugas Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan), dan
KPD (Kader Pembangunan Desa)
Pokjanal Posyandu bertugas :
a) Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
b) Menyiapkan kader.
c) Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
d) Menyusunan rencana.
e) Melakukan pemantauan dan bimbingan.
f) Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.
g) Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.
H. Kegiatan Posyandu
11
b) Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan
tambahan vitamin dan mineral
c) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya
d) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
2. Keluarga Berencana
a) Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan
perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena
melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
b) Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3. Immunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil. Pada bayi umur 0-11
bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT
3 kali dan campak 1 kali. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A
warna biru (100.000 SI). Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A
warna merah (200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
4. Peningkatan gizi
a) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
b) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori
cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang
menyusui.
c) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5. Penanggulangan Diare
12
a. KIA
b. KB
c. Imunisasi
d. Gizi.
e. Penanggulangan Diare
I. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
1) Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
2) Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
3) Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan
kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
4) Data hasil kegiatan Posyandu.
J. 5 meja posyandu
13
tidak berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja untuk pelaksanaannya,
tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan :
Meja 4 Penyuluhan dan Pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui;
2. POSYANDU BALITA
A. Pengertian
A. Tujuan
1. Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera.
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup
sehat.
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.
6. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
B. Kegiatan Posyandu
14
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk
karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian
makanan tambahan vitamin dan mineral.
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasiny.
d. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
2. Keluarga Berencana
a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan
perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena
melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi.
b. Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya.
3. Immunisasi
Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x,
polio 3x, dan campak 1x pada bayi.
4. Peningkatan gizi
a. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
b. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori
cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang
menyusui.
c. Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5
tahun
5. Penanggulangan Diare
C. Sasaran Posyandu
1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2. Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3. Ibu hamil
4. Ibu menyusui
5. Ibu nifas
6. Wanita usia subur
15
Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
a. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam
upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan
KB.
b. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat,
sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya
dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.
3. Penyelenggara Posyandu
a. Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih
menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas.
b. Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW
yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal
serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelanggraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemmudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
Kegiatan utama di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang
balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk mencegah
penyakit, penanggulangan diare, pelayanan KB penyuluhan dan konseling/rujukan
konseling bila diperlukan. Sementara itu, sasaran posyandu adalah seluruh
masyarakat/ keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu
menyusui, ibu nifas, PUS.
B. Saran
17
Daftar Pustaka
Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta.
18