KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
KRISTEN KRIDA WACANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN
2021
PENDAHULUAN
Pada bayi dan anak sehat makan merupakan kegiatan rutin sehari-
hari yang sederhana yaitu mengkonsumsi makanan dengan
memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya, sebagai
sumber gizi. Makan merupakan salah satu kegiatan biologis yang
kompleks yang melibatkan berbagai faktor fisik, psikologis, dan
lingkungan keluarga, khususnya ibu
Pica
Kebiasaan memakan zat atau benda-benda yang tidak bergizi, seperti cat atau kotoran. Hal ini biasanya
muncul berkaitan dengan gangguan mental lain yang parah, seringkali dikaitkan dengan gangguan fungsi
umum.
Rumination disorder
Makanan yang dikeluarkan dengan cara diludahkan akan dikunyah ulang atau
ditelan Kembali. Perilaku ini bukan karena kondisi medis dan mencerminkan
gangguan emosional yang terjadi
KLASIFIKASI
• Abnormalitas struktur
• Kelainan perkembangan neurologis
• Gangguan perilaku makan
• Pola Makan
❖ Menolak makan
❖ Meminta jenis makanan tertentu
❖ Makan hanya sedikit
❖ Picky
GEJALA Yang DAPAT
TIMBUL
a. Vomitus
b. Kolik
c. Konstipasi dan Diare akut
d. Overfeeding
e. Alergi makanan
DIAGNOSIS
Anamnesis
o alergi susu sapi dikonfirmasi dengan skin test dan tes radioallergosorbent kurang dapat dipercaya
(level of evidence I)
o GER dikonfirmasi dengan pemeriksaan saluran cerna atas dengan kontras dapat memperlihatkan
gambaran bolus saat melewati orofaring dan esophagus dan untuk mendeteksi kelainan anatomis
o Pemeriksaan laboratorium lini pertama: darah perifer lengap, laju endap darah, albumin, protein,
serum, besi serum, iron-binding capacity, dan ferritin serum untuk mendeteksi defisiensi zat gizi
spesifik serta menilai fungsi ginjal dan hati.
o Esofagoduodenoskopi dan biopsy dapat menentukan ada tidaknya tingkat keparahan esophagitis,
striktur dan webs (level of evidence II), bila GER tidak jelas.
Tatalaksana
a. Nutrisi
b. Upaya mengobati faktor-faktor penyebab
Aturan makan untuk balita yang disebut Feeding Rules, yang terdiri atas 3 bagian,:
1. Jadwal
2. Prosedur dan
3. Lingkungan
Tabel 1. Strategi menghadapi anak picky eater6
1. Jangan memancing nafsu makan anak dengan
junk food atau makanan siap saji
2. Pengasuh atau orang tua hendaknya kreatif
dalam menyajikan menu makan anak
3. Porsi makan sebaiknya tidak terlalu banyak
4. Sajikan menu makan baru yang sama 10-20 kali
pertemuan
5. Buatlah makanan semenarik mungkin
6. Konsistensi makanan harus disesuaikan dengan
yang menyantapnya
7. Tambahkan saus yang anak suka atau keju
parutuntuk menambah kalori
Food rules dalam membina pola makan anak
1) Psikoterapi
• Terapi perilaku kognitif → Terapi perilaku ternyata efektif untuk mencetuskan peningkatan
berat badan. Pemantauan adalah komponen penting pada terapi perilaku kognitif.
• Pasien diajarkan untuk mengawasi asupan makanan, emosi, dan perasaan, perilaku makan
berlebihan dan mengeluarkan kembali, serta masalah mereka di dalam hubungan
interpersonal.
• Terapi Keluarga → Analisis keluarga harus dilakukan pada semua pasien anoreksia nervosa
yang tinggal dengan keluarganya.
Bulmia Nervosa
Psikoterapi
• Terapi perilaku kognitif → Pendekatan psikoterapik tambahan seperti terapi
psikodinamik, interpersonal, dan keluarga dapat sangat bermanfaat.
• Psikoterapi Dinamik→ mengkonkretkan mekanisme pertahanan introjektif dan
proyektif. Dengan cara yang mirip dengan membelah, pasien diharapkan akan mampu
membagi makanan dalam dua kategori. Makanan yang bergizi dan makanan yang tidak
sehat.
Binge Eating Disorder