Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL SKRIPSI

EVALUSI TEHNIK DASAR PEMAIN SEPAKBOLA USIA DINI DI KABUPATEN JEPARA

oleh

Nugroho Hade Yunta

6301418061

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia olahraga saat ini dan bahkan yang akan datang, tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Olahraga tidak hanya sebagai

kebutuhan untuk menjaga kebugaran tubuh, akan tetapi telah merasuk dalam semua sektor

kehidupan. Lebih jauh lagi, prestasi olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat manusia

baik dengan cara individu, kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara. Prestasi olahraga suatu

negara menjadi tolak ukur kemajuan bangsa dan negara, oleh karena itu persaingan mencapai

prestasi olahraga antar negara terus berjalan dengan berbagai pengembangan teknik dan

teknologi bidang olahraga, “sport science sport technology” merupakan tantangan bagi

pengurus dan pengelola olahraga di tanah air kita ini. Tanpa ada keinginan dan kemampuan

menjawab tantangan tersebut.

Perkembangan selanjutnya menunjukan, sepakbola semakin menunjukan sisi

positifnya dalam membangun mental dan fisik masyarakat. Sepakbola juga menjadi ajang

pembuktian jatidiri serta media kompetisi yang sehat antar masyarakat.

Sepak bola dimainkan pada lapangan yang lebih besar dari pada olahraga lainnya.

Peraturan permainan mencakup periode waktu 2 x 45 menit, tanpa time out dan hanya sedikit

pergantian pemain. Pertandingan sepak bola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing

beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim mempertahankan sebuah gawang dan mencoba

menjebolkan gawang lawan. Gol diciptakan dengan menendang atau menanduk bola ke dalam

gawang lawan. Setiap gol dihitung dengan skor satu dan tim yang paling banyak menciptakan

gol
memenangkan permainan. Permainan dianggap seri jika kedua tim mendapatkan skor yang

sama dalam waktu yang ditentukan. Untuk bermain sepakbola dengan baik dan benar, para

pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik

cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu

dimiliki pemain sepakbola, yaitu menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring

(dribbling), menyundul (heading), merampas (tacking), lemparan kedalam (throw-in), dan

menjaga gawang (goal keeping).

SSB Sefa22 adalah SSB yang berada di desa Kelet Kecamatan Keling letaknya

paling ujung dari kota Jepara. SSB ini sudah berdiri sekitar 10 tahun . Dalam melaksanakan

latian SSB Sefa22 berada di Desa Kelet tempatya di lapangan Stadiun Kelet. SSB Sefa22

terbentuknya karena melihat pontesi anak yang begitu giat bermain sepakbola. lapangan

sepakbola tersebut panjangnya 90-120 meter sedangkan lebarnya 45-90 meter. Oleh karena

itu, dalam permainan sepakbola dibutuhkan tendangan jarak jauh setidaknya 2/3 dari lapangan

bahkan lebih jauh lebih baik. Para pemain SSB Tunas Berhias Brebes dalam permainan belum

dapat memaksimalkan dan memanfaatkan tendangan jarak jauh, padahal fungsi tendangan

jarak jauh sangat besar manfaatnya, diantaranya menjauhkan bola dari titik aman (dekat

gawang), menyapu bola dari serangan lawan, mencetak gol (Shooting), mengumpan jarak jauh

pada teman. Untuk dapat melakukan tendangan jarak jauh dengan hasil yang baik disamping

menguasai teknik tendangan juga perlu adanya power tungkai yang besar untuk menghasilkan

tendangan yang jauh, untuk itu diperlukan latihan untuk meningkatkan power tungkai.

SSB Sefa22 adalah SSB yang menlunyai anak didik yang berusia rata rata 10-17 tahun

artinya di usia tersebut masih di bilang anak anak. Teknik dasar sangat penting karena akan

menambah wawasan anda tentang sepakbola. Pemain yang mempunyai teknik dasar tentu

akan bisa bermain dengan baik dalam sebuah tim.


Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengadakan latihan jauhnya tendangan

lambung pada pemain Sepakbola yang berjudul: Evaluasi teknik dasar pemin sepakbola usia

dini di SSB Sefa22

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut terdapat beberapa indetifikasi masalah

sebagai berikut:

Pemain SSB Sefa22 saat melakukan uji tanding masih banyak kesalahan dalam melakukan
passing, dan kontrol
Saat melakukan passing, heading, kontrol dll masih banyak teknik yang salah
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas agar pembahasan menjadi lebih fokus dengan

mempertimbangkan segala keterbatasan, maka penelitian ini dibatasi pada “meningkatkan

teknik dasar pemain sepakbola SSB Sefa22 kelet

Rumusan Masalah
Masalah penelitian yang akan dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah Teknik

dasar bermain sepakbola berpengaruh saat pertandingan

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui seberapa meningkat nantinya anak dalam belatih teknik dasar
Bab II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HEPOTENSIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Hakekat Latian


Latihan adalah proses sistematis dari latihan atau kerja yang dilakukan sescara berulang-ulang
dengan kian hari menambah beban latihan atau kerja (Suharno, 1993: 101).Istilah latihan berasal dari
kata dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: Practice, excercises,
dan training. Pengertian latihan yang berasal dari kata Practice adalah aktifitas untuk meningkatkan
keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan mengunakan berbagai peralatan sesuai dengan
tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Artinya, selama dalam kegiatan proses berlatih melatih
agar dapat menguasai keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan mengunakan
berbagai alat pendukung.
2.1.1.1 Tujuan Latian
Tujuan utama latihan kebugaran jasmani adalah untuk meningkatkan energi tubuh. Aktivitas
berolahraga secara teratur dapat memperbaiki sistem kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih
baik. Pada kondisi ini, tubuh akan memperoleh lebih banyak energi untuk melakukan aktivitas
pekerjaan sehari-hari.
2.1.1.2 Hukum Latian
Hasil latihan tidak selalu maksimal bila tidak dilakukan dengan hukum latihan

yang benar ,karena pada dasarnya kejadian yang ada dalam kehidupan merupakan

gejala alam yang selalu mengikuti berbagai hukum yang mendasari tejadinya sebab

akibat atau reaksi tertentu ((((Hadi, 2007).

Menurut William Freeman (((((1991) Semua sistem latihan dipengaruhi oleh tiga

hukum fisiologik, yaitu :


1. Hukum Overload : Beban latihan yang diberikan sedikit melebihi batas kemampuan.

2. Hukum Reversibilitas : Latihan berkelanjutan untuk mendapatkan tingkat keugaran

yang semakin meningkat.

3. Hukum Kekhususan : Beban yang diberikan sesua dengan kebutuhan dan

ketrampilan fisik percabang olahraganya.

2.1.1.3 Prinsip Latian

Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari kerja fisik yang dilakukan berulang- ulang

dengan menerapkan prinsip-rinsip latihan. Adapun yang dimaksud sistematis bahwa latihan tersebut

dilaksanakan secara berencana, teratur, berpola, dan berkesinambungan. Sedangkan berulang-ulang

diartikan bahwa gerakan yang dipelajari dilakukan beberapa kali sehingga gerakan itu menjadi otomatis

dan refleksif dalam koordinasi gerak yang lebih mulus dan efisien.

2.1.1.4 Proses Latian

Proses latihan merupakan proses sistematis dalam waktu yang lama,

untuk meningkatkan kemampuan fisik seseorang dengan berpegang pada prinsip

latihan untuk mencapai target atau tujuan yang telah ditetapkan.((Satria, 2019)

Sedangkan menurut Faizal Chan (2012) Proses latihan merupakan suatu aktivitas

yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam meningkatkan fungsional tubuh.

2.1.1.5 Sistem latihan

Menurut Amansyah (2019) Sistem latihan adalah suatu ide, teori dan spekulasi

yang tersusun dan terorganisir sesuai dengan metode. Kemunculan suatu sistem ini

adalah berdasarkan temuan ilmiah ditambah dengan pengalaman praktisi yang

terakumulasi. Supaya dapat mendapat hasil yang optimal seuah sistem perlu yang

adanya pengujian supaya betul betul sistem latihan yang digunakan layak diapakai dan

di contoh oleh umum.

2.1.2 Teknik Dasar Sepakbola


Sepak bola menjadi salah satu permainan paling popular di muka bumi. Meski begitu, ada

beberapa individu yang masih belum mengetahui teknik dasar sepak bola.

Teknik dasar sepak bola sebenarnya cukup sederhana. Sesuai namanya, permainan ini hanya boleh

dimainkan menggunakan kaki. Boleh menggunakan anggota tubuh lain kecuali tangan dalam

beberapa kondisi. Hanya kiper yang diperkenankan menggunakan tangan.

Dalam pertandingan resmi, sepak bola dimainkan dengan sebelas pemain. Meski begitu, jumlah

pemain permainan ini bisa dengan mudah diadaptasi, sehingga menjadi permainan lain, seperti

futsal.

2.1.2.1Dribling

Teknik menggiring atau dribbling dalam permainan sepak bola ada tiga macam yaitu menggiring bola

dengan kaki bagian dalam, bagian luar, dan bagian tengah.

A. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Pelaksanaan teknik dasar sepak bola ini:

1.Sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan.

2 Kedua tangan agak terlentang dan rileks.

3.Pergelangan kaki diputar keluar dan dikunci.

4.Dorong bola dengan kaki bagian dalam ke arah depan dengan posisi kaki agak

terangkat dari tanah.

Tumpuan berat badannya pada kai yang satunya (yang tidak digunakan untuk menggiring

bola).
B. Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Pelaksanaan teknik:

1.Sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan.

2.Kedua tangan agak terlentang dan rileks.

3.Pergelangan kaki diputar keluar dan dkunci.

4.Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari

tanah.

5.Tumpuan berat badannya pada kai yang satunya (yang tidak digunakan untuk menggiring

bola).

C. Menggiring bola dengan punggung kaki

Pelaksanaan teknik:

1.Sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan.

2.Kedua tangan agak terlentang dan rileks.

3.Bola didorong ke depan dengan punggung kaki.

4.Ujung kaki yang menyentuh bola menghadap ke tanah.

5.Tumpuan berat badannya pada kaki yang satunya (yang tidak digunakan untuk menggiring

bola).

2.1.2.2 Menahan Bola

A. Menahan bola dengan kaki bagian dalam

Pelaksanaan teknik:
1.Kaki tumpu mengarah ke arah datangnya bola dan ditekuk pada lututnya.

2.Kaki yang digunakan untuk menahan bola diputar keluar sehingga kaki bagian dalam

menghadap ke arah datangnya bola.

3.Kaki yang digunakan untuk menahan bola digerakkan ke depan dan pada saat akan

menyentuh bola , kaki ditarik kembali ke belakang.

4.Bola dihentikan di samping kaki tumpu bagian dalam.

B. Menahan bola dengan kaki bagian luar

Pelaksanaan teknik:

1.Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola dan diletakkan ke belakang, lutut ditekuk.

2.Pergelangan kaki yang digunakan untuk menghentikan bola, diputar ke dalam sehingga

kaki.

3.Bagian luar menghadap ke arah datangnya bola.

4.Ketika bola datang, bola ditarik ke belakang.

5.Bola dihentikan di samping kaki tumpu bagian luar.

2.1.2.3 Shotting

A. Menendang bola dengan kaki bagian dalam

Pelaksanaan teknik:

Awalan kaki lurus dengan bola.

1.Kaki depan berada disamping bola sebagai kaki tumpu.

2.Lutut sedikit di tekuk.

3.Kaki sepak diputar keluar pada pangkal pahanya sehingga kaki sepak membentuk sudut 90º

dengan kaki tumpu.


4.Bagian kaki yang kontak dengan bola adalah pergelangan kaki (engkel) bagian dalam.

5.Bola disepak tepat pada titik nya.

B. Menendang bola dengan kaki bagian luar

Pelaksanaan teknik dasar sepak bola ini:

1.Awalan kaki lurus dengan bola.

2.Kaki depan berada disamping bola sebagai kaki tumpu.

3.Jari-jari kaki menghadap ke depan dengan lutut sedikit ditekuk.

4.Pergelangan kaki sepak ditekuk ke bawah dan diputar ke dalam.

5.Ayunkan kakibelakang ke depan mengenai bola dengan arah menyilang kaki tumpu.

4.Perkenaan pada kaki bagian luar.

5.Sumber pergerakkan pada pangkal paha.

C. Menendang bola dengan punggung kaki (kura-kura kaki)

Pelaksanaan teknik

1.Awalan kaki lurus dengan bola.

2.Kaki depan berada disamping bola sebagai kaki tumpu.

3.Lutut sedikit di tekuk.

4.Pergelangan kaki sepak ditekuk ke bawah sehingga punggung kaki menghadap ke bola.

5.Selanjutnya lutut ditekuk dalam-dalam sehingga berada di atas bola..

6.Sumber gerakan pada pangkal paha.

2 1.2.4Heading

Heading adalah teknik dasar sepak bola yang artinya menyundul bola. Teknik dasar

gerakan menyundul bola dengan kepala dilakukan pemain untuk menggapai bola di udara

dengan ketinggian yang tidak bisa digapai dengan kaki.


2.1.2.5 Passing

Yang di maksud passing dalam sepak bola adalah teknik mengoper atau memindahkan bola

dari satu pemain ke pemain lain dalam satu satu dalam permainan sepakbola. Untuk itu,

teknik passing harus mampu dipelajari dan dikuasai oleh semua pemain sepakbola di posisi

manapun. Karena kemampuan passing ini juga akan menentukan lancar atau tidaknya pola

permainan yang sedang di mainkan.

Dalam permainan sepakbola, terdapat 3 macam jenis passing yang semuanya juga harus

mampu dikuasai dengan sama baiknya. Karena pada situasi tertentu, kita teknik cara

mengopernya juga akan berbeda-beda pula, yaitu dengan passing dengan kaki bagian luar,

passing dengan kaki bagian dalam dan passing dengan menggunakan punggung kaki atau

Dalam permainan sepakbola, terdapat 3 macam jenis passing yang semuanya juga harus

mampu dikuasai dengan sama baiknya. Karena pada situasi tertentu, kita teknik cara

mengopernya juga akan berbeda-beda pula, yaitu dengan passing dengan kaki bagian luar,

passing dengan kaki bagian dalam dan passing dengan menggunakan punggung kaki atau

kura-kura.
1. Passing Dengan Kaki Bagian Dalam

Adapun cara melakukan passing dengan menggunakan kaki bagian dalam adalah berikut ini:

– Kaki ditumpu pada samping sejajar dengan bola, kemudian lutut di tekuk.

– Kaki sepak membentuk sudut 90 derajat dengan kaki tumpu.

– Posisi badan dibelakang bola dengan posisi sedikit tegak.

– Tendangan dimulai dari menarik kaki dan mengayun kedepan.

– Saat perkenaan mata melihat bola dan meneruskan padandangan pada sasaran.

– Setelah menendang ada gerakan lanjutan atau biasa disebut follow through.

2. Passing Dengan Punggung Kaki / Kura-Kura Kaki

Adapun cara melakukan passing dengan menggunakan punggung kaki / kura-kura kaki

adalah sebagai berikut:

– Kaki ditumpu pada sejajar dengan bola, kaki lurus kebelakang.

– Kaki sepak membentuk 30 derajad dengan kaki tumpu.

– Posisi badan dengan sedikit condong kedepan.

– Tendangan dimulai dari menarik kaki dan mengayun kedepan.

– Pada saat mengenai perkenaan bagian punggung kaki, mata melihat bola dan kemudian

meneruskan pada sasaran yang akan dituju atau teman satu tim.

– Setalah menendang ada gerakan lanjutan atau biasa disebut follow through

3. Passing Dengan Kaki Bagian Luar

Adapun cara melakukan passing dengan menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai

berikut ini:
– Kaki di tumpu pada samping sejajar dengan bola, sementara posisi kaki lurus kebelakang.

– Kaki sepak membentuk sudut 30 derajad dengan kaki tumpu.

– Posisi badan sedikit condong ke depan.

– Tendangan dimulai dari menarik kaki dan mengayun kedepan.

– Pada saat bola mulai mengenai perkenaan kaki bagian luar, padangan tertuju pada bola dan

meneruskan padangan pada sasaran yang akan dituju.

– Setelah menendang ada gerakan lanjutan atau biasa disebut follow through.

2.1.3 Peraturan Pertandingan

1. Lapangan

Panjang lapangan =100 – 110 m

Lebar lapangan = 64 – 75 m

Luas daerah gawang = 18,35 x 5,5 m

Jari-jari lingkaran tengah = 9,15 m

Daerah hukuman pinalti = 40,39 x 16,5 m

Jarak titik hukuman dengan garis gawang = 11 m

2. Gawang

Tinggi gawang = 2,44 m

Lebar gawang = 7,32 m

3. Bola

Bahan bola = kulit

Bentuk bola = bulat

Berat bola = 396 – 453 gram

Keliling lingkaran bola = 68 – 71 cm

4. Peraturan Memulai Pertandingan


Sebelum pertandingan dimulai, pemain harus berjabat tangan antar sesama pemain atau

lawan dan berbaris ke arah penonton.

Wasit membawa uang logam dan kapten setiap tim akan memilih sisi uang logam, kemudian

wasit melempar uang logam, dan pilihan sisi uang logam yang sesuai oleh kapten bisa memilih

bola awal atau gawang.

5. Jumlah Pemain Sepak Bola

Terdapat 2 tim dan masing-masing tim terdiri 11 orang (salah satunya penjaga gawang).

Jika pemain tim kurang dari 7 atau 4 pemain terkena kartu merah dan keluar maka tim

tersebut dianggap kalah.

6. Pemimpin Tim (Captain)

Diharuskan setiap tim mempunyai captain, dengan tujuan apabila ada masalah dengan tim

maka captain yang akan berdiskusi dengan wasit.

2.2 Hepotesis

Berdasarkan rumusan masalh serta tujuan penelitian , maka hipotesis dari penelitian ini

adalah :

Terjadi peningkatan pada teknik dasar pemain usia muda dalam melaksanakan pertandingan
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Dan Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis pendekatan eksperimen dan masuk ke

dalam jenis desain Pre Experimental design. Menurut Sugiyono(((((2014) Pre Experimental

design adalah rancangan yang meliputi hanya satu kelompok atau kelas yang diberikan pasca

uji.Kategori yang masuk ke dalam Pre Experimental design di penelitian ini adalah Pre-test and

Post-test Group, di dalam katogeri ini observasi dilakukan 2 kali yatu seelum eksperimen dan

sesudah eksperimen.Observasi yang dilakukan seelum eksperimen (01) disebut pre-test , dan
observasi sesudah esperimen (02) disebut pos-test.perbedaan antara 01 dan 02 yakni 02 - 01

diasumsikan merpakan efek dari treatment atau eksperimen.

Berikut pola Pre-test and Post-test Group :

Sebelum objek penelitian diberikan yang pertama anak akan di uji dahuli seberapa besar

kemampuannya apakah meningkat atau malah sebaliknya .Setelahh melakukan tes awal sebelum

diberi treatment lalu objek penelitian akan diberikan treatmen ,setelah treatment diberikan

sesua dengan jangka waktu yang telah ditentukan lalu objek penelitian akan di tes kembali

setelah mendapat treatment tersebut ,lalu membandingkan hasil dari tes sebelum treatment dan

tes setelah treatment yang kemudian hasil tersebut di analis apakah treatment terseut

berdampak atau tidak.

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.2.1Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (((((Arikunto, 2014:173).Dan populasi

penelitian ini adalah Ssb Sefa22 yang terletak di kabupaten jepara

3.2.2Sampel penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil popilasi yang diteliti (((((Arikunto,
2014:174).Namun penelitian ini akan meniliti semua elemen yang ada di wilayah populasi maka
penelitian ini merupakan penelitian populasi

3.3 Operasional Variabel Penelitian

3.3.1 Dribling
Dribbling atau menggiring bola merupakan salah satu teknik penyerangan dalam sepak bola. Koger,

(2007:61) mengemukakan bahwa —dribbling“ adalah metode menggerakkan bola dari satu titik ke titik

lain di lapangan dengan menggunakan kaki“.

3.3.2 Shotting

Shooting adalah tendangan yang dilakukan pemain sepak bola dengan kekuatan punggung kaki untuk

menciptakan gol ke gawang lawan.

3.3.3 Heading

Heading adalah teknik dasar sepak bola yang artinya menyundul bola. Teknik dasar gerakan menyundul

bola dengan kepala dilakukan pemain untuk menggapai bola di udara dengan ketinggian yang tidak bisa

digapai dengan kaki.

3.3.4 Passing

Passing dalam sepakbola itu penting dan lebih efektif daripada dribbling. Dalam penguasaan teknik

mengumpan dan juga menerima bola adalah salah satu hal terpenting dalam permainan sepak bola.

Siapa yang tidak dapat melakukan umpan atau dalam istilah sepak bola disebut passing, maka, sama

halnya dengan tidak bisa bermain sepak bola.

3.3.5 Control

Kontrol bola sering disebut juga receiving dalam bahasa inggris atau menahan bola, merupakan gerakan

terkotrol dengan kosetrasi tinggi untuk menerima operan dari kawan hingga bola siap untuk dipakai dan

dilanjutkan

3.4 Instrumen Dan Tekhnik Pengumpulan Data

3.4.1 Tes Dribling

Tes menggiring bola.

a.Tujuan : mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.
b. Alat/fasilitas : bola 2 buah,stopwatch, 6 buah rintangan (tongkat/lembing), tiang bendera dan kapur.

c. Pelaksanaan :

- Pada aba-aba “siap”, siswa berdiri di belakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya.

- Pada aba-aba “ya” siswa mulai menggiring bola kearah kiri melewati rintangan pertama dan

berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai siswa

melewati garis finish.

- Salah arah dalam menggiring bola, siswa harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan

selain kaki, dimana siswa melakukan kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan.

- Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian atau minimal salah satu kaki pernah

menyentuh bola satu kali sentuhan.

- Gerak tersebut dinyatakan gagal bila :

*Siswa menggiring bola hanya dengan satu kaki saja.

*Siswa menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.

*Siswa menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.

- Cara memberi skor :

Waktu yang ditempuh oleh siswa dari aba-aba “ya” sampai siswa melewati garis finis. Waktu dicatat

sampai 1/10 detik.

3.4.2 Tes Shotting

Tes menembak atau menendang bola kesasaran (shooting)

a. Tujuan : mengukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam menyepak bola

kesasaran.

b.Alat/fasilitas : bola 2 buah, stopwatch, gawang, tali, nomor-nomor, dan kapur.

c. Pelaksanaan :

- Siswa berdiri dibelakang bola diletakan pada sebuah titik berjarak 16,5m didepan gawang.
-Pada saat kaki siswa mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan berhenti saat bola

mengenai sasaran.

- Siswa diberi tiga kali kesempatan .

- lSiswa dinyatakan gagal bila :

*Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan.

*Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari

kedua sasaran tersebut.

3.4.3 Heading

Tes memainkan bola dengan kepala (heading)

aTujuan : mengukur keterampilan dan gerak kepala serta keseimbangan anggota badan dalam

memainkan bola.

b.Alat/fasilitas : bola 1 buah, stopwatch.

c.Pelaksanaan :

- Pada aba-aba “siap”, siswa berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan tangannya.

- Pada aba-aba “ya”, siswa melempar bola keatas kepalanya dan kemudian memainkan bola tersebut

dengan dahi.

- Lakukan gerakan tersebut ditempat selama 30 detik.

- Apabila bola terjatuh, maka siswa mengambil bola itu dan memainkannya kembali ditempat bola

tersebut diambil.

-Gerak tersebut dinyatakan gagal jika :

*Siswa memainkan bola tidak dengan dahi.

*Dalam memainkan bola, siswa berpindah-pindah tempat.


Daftar pustaka

Ujang Rohma. (2017). Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga 2(2). Jurnal Presentasi Olahraga, 92-104

Ferry Febrianto. 2017. Jurnal Presentasi Olahraga 2 (1).

Farid Aprianova, Imam Haeriadi. 2017. Indonesia Perfomance Journal 1(1).

Wildan Qohhar, Deni Pazriansyah. 2019. Physical Activity Journal (PAJU) 1 (1). 27-35

Ilfan Yozi Naldi.2020.Jurnal Performa Olahraga 5(1), 6-11

Muhammad Syamsul Taufik. 2019.Jurnal Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 3 (1), 43-53
Muhammad Syamsul Taufik.2019. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Suryakancana 8 (1)

I Kadek Kariyana. 2013. Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan Undiska 1 (5)

Fahrial Amiq.2016. Jurnal Kepelatihan Olahraga 1(1)

Budiman Agung Pratama. 2016. Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran 2(1), 48-58

Jetro Josri.2017. Unimed

Romli Riski Setiawan. 2019. Media ilmu Keolahragaan Indonesial 9 (1), 10-11

Ahmad Ati. , Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 8(3)

Eri Barlian.2020. Jurnal Performa Olahraga 5(1), 73-79

Dede Dwiansyah Putra. 2017. Perpektif Ilmu Pendidikan 31 (2), 68-71

Juriana, Nazori, Rina Ambar Dewanti. 2017. Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education 1 (2), 15-25

Tri Nugroho.2020. Cendekia 4 (2), 170-180

Anda mungkin juga menyukai