Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Dosen Pengampuh :
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan system pelayanan
kesehatan yang di kembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan
.Pengembangan Rumah Sakit pada saat ini tidak terlepas dari kebijaksanaan
pembangunan kesehatan, yakni harus sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan
Negara, Sistem Kesehatan Nasional dan Repelita di bidang kesehatan serta peraturan
Perundang-undangan lainnya (Adikoesoemo, 1994).
Rumah sakit sebagai bagian dari industri jasa kesehatan menghadapi dinamika
persaingan yang sangat ketat yang mengharuskan manajemen rumah sakit untuk
berbenah diri dan mengadakan efesiensi. Sebagian besar rumah sakit dan organisasi
pelayanan kesehatan lainnya mengalami berbagai permasalahan . Salah satu
permasalahan dihadapi adalah permasalahan pemasaran, diman organisasi tersebut
menghadapi variable-variabel yang senantiasa berubah di pasar,yakni perubahan
peraturan perundang-undangan oleh pemerintah, persaingan yang sangat ketat, pasien
yang semakin kritis, dan lain-lain.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Pemasaran rumah sakit sangat kompleks, karena tidak hanya melayani pasien
dan keluarganya, tetapi juga melayani dokter staf medis, jejaring perujuk dan
menerima rujukan sebagai mitra, supplier, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.
Pemasaran rumah sakit tidak cukup hanya dengan berkonsentrasi pada 4P,
product, place, promosi, dan price. Akan tetapi juga harus melibatkan 3P marketing
jasa yaitu physical evidence, people, dan process. Sehingga harus secara terus
menerus mengetahui apa yang dipikirkan, diharapkan, oleh para konsumennya dan
mengganggap berharga seluruh masukan berharga untuk mengembangkan produk
baik melakukan spesialisasi dan eksklusifitas kepada pelanggan lama atau berinovasi
terhadap produk dan target pemasaran yang baru. Sedangkan dalam penetapan harga,
memperhatikan unit cost, tarif kompetitor, persepsi dan harapan pasien tentang harga
dari produk tersebut, dan prosentase laba yang diharapkan. Dengan tujuan
meningkakan penggunaan pelayanan, meningkatkan dan mempercepat jejaring
rujukan, memperluas cakupan pasar, dan ikut serta berperan aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan. Dimana dalam
pelaksanaannya harus patuh pada aturan hukum yang berlaku.
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya
yaitu :Geografis, Demografi, Psikografis, dan Perilaku
1. Geografis
Wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, kepadatan penduduk, dan iklim.
2. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan variabel demografis seperti: Usia, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
3. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian,
dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu
menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis
untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
4. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-
segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen
menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk
membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan
non-pengguna produk.
Dasar – dasar dalam menetapkan segmentasi pada pasar industri yang akan dipilih,
melalui :
a. Tahap 1:
menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis,
dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2:
yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif
Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan
untuk dilayani
Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-
elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan
melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu : Dapat diukur, Cukup besar atau
cukup menguntungkan, dapat dibedakan, dan Dapat dilaksanakan.
Sedangkan manfaat dari segmentasi adalah : Bagi penjual atau produsen dapat
menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda,
sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai
segmen., Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya.
Faktor lain yang terutama adalah switching barrier dan personal loyalty. Jadi,
pelanggan yang puas, tidaklah 100% akan loyal karena adanya kedua faktor tersebut.
Tetapi adalah masih benar bahwa pelanggan yang puas, akan mempunyai
kecenderungan untuk loyal terhadap merek tersebut. Dan dapat dilihat juga dari
tingkat efisiensi proses produksi, berdayakan orang-orang yang berdedikasi melalui
kepemimpinan, serta kompensasi yang sesuai.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan
sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
a) Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a
firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”. Setelah
pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan
suatu strategitarget market.
b) Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a
marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a
good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar
menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Ada
beberapa positioning yang dapat dilakukan:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemasaran rumah sakit merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang
terdiri dari suatu analisis, perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian
terhadap program kesehatan yang telah dirancang rumah sakit guna meningkatkan
penjualan jasa kesehatan oleh rumah sakit agar menghasilkan keuntungan atau laba
sesuai harapan manajemen rumah sakit.
Pemasaran rumah sakit melibatkan 4P, product, place, promosi, dan price.
dan 3P marketing jasa yaitu physical evidence, people, dan process. Rumah sakit
secara terus menerus harus mengetahui apa yang dipikirkan, diharapkan, oleh para
konsumennya dan memperhatikan seluruh masukan guna mengembangkan produk
dengan melakukan spesialisasi dan eksklusifitas kepada pelanggan lama atau
berinovasi terhadap produk dan target pemasaran yang baru. Penetapan harga
sebaiknya dilakukan dengan sistem unit cost, tarif kompetitor, persepsi dan harapan
pasien tentang harga dari produk tersebut, dan prosentase laba yang diharapkan.
Sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan ditentukan dan dipilih oleh
manajemen rumah sakit terdapat beberapa tahap yang dapat dilakukan yaitu
1)Mengumpulkan data baik internal maupun eksternal, 2) Analisa menggunakan
beberapa metode analisa. 3)Pengambilan keputusan strategi pemasaran, 4)Evaluasi
strategi yang telah ditetapkan
Setelah diketahui hasil analisa dan diambil keputusan dalam penetapan strategi,
terdapat beberapa model strategi pemasaran yang dapat diambil oleh manajemen,
yaitu :
1. Strategi Integrasi
2. Strategi Intensif
3. Strategi Diversifikasi
4. Strategi Difensif
5. Strategi Joint Venture & Kombinasi
6. Strategi Generik
7. Strategi Merger
Setelah penentuan strategi pemasaran, manajemen rumah sakit dapat melakukan
beberapa tahap 1) analisis peluang pasar, 2) perilaku konsumen, 3) segmenting,
positioning dan targeting
DAFTAR PUSTAKA
Guiltinan, J.P. dan Paul W.G. 1992. Manajemen Pemasaran Strategi dan Program.
Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan, Jakarta, Erlangga.