Bab 1-3
Bab 1-3
BAB I
PENDAHULUAN
dalam meraih nilai yang tinggi (Setiana, 2012). Penerapan model pembelajaran
CRH mampu meningkatkan pemahaman matematis dan motivasi belajar
matematika pada siswa secara signifikan. Siswa akan lebih bergairah dan
bersemangat dalam mempelajari materi matematika dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe CRH. Hal ini disebabkan pendekatan CRH
mengemas pembelajaran dengan menyenangkan dan meriah karena setiap
siswa yang menjawab benar harus meneriakkan yel-yel kemenangan pada saat
pembahasan soal pengujian pemahaman (Suryani; Mulana; Julia, 2016).
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH diharapkan akan
menggugah siswa kelas IV SDN Mulyasari 04 untuk lebih mencintai
matematika yang selama ini sulit dipahami dan kurang berhasil.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagi berikut :
1. Bagaimana proses meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
matematika materi mengumpulkan dan membaca data melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas
IV SDN Mulyasari 04?.
2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
mengumpulkan dan membaca data setelah pembelajaran melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada siswa kelas
IV SDN Mulyasari 04?.
C. Tujuan Perbaikan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan menciptakan proses belajar
yang efektif, menyenangkan dan memberikan motivasi serta daya tarik
siswa pada pelajaran Matematika khususnya tentang mengumpulkan dan
membaca data, dengan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review
Horay (CRH).
5
2. Tujuan khusus
Tujuan penelitian ini secara khusus adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan aktivitas siswa dalam materi mengumpulkan dan
membaca data yang menyenangkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH).
b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengumpulkan dan
membaca data dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay (CRH).
D. Manfaat Perbaikan
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat didapat dari penelitian
yakni terdiri dari:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini
adalah mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil belajar
Matematika melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay (CRH) sehingga dapat menambah wawasan berfikir
untuk dapat dijadikan dasar bertindak bagi insan pendidik dan dunia
kependidikan pada umumnya, baik oleh penulis maupun guru yang lain.
2. Manfaat Praktis
Yang dimaksud manfaat praktis pada Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah manfaat yang bisa secara langsung didapat oleh pihak terkait
dalam penelitian ini yaitu siswa, guru dan sekolah.
a. Manfaat Praktis bagi Siswa
Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay (CRH), diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dan siswa diharapkan
akan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Matematika.
b. Manfaat Praktis bagi Guru
Dengan meningkatnya hasil belajar siswa melalui penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Aktivitas Siswa
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.
Dalam kegiatan belajar mengajar kedua aktivitas ini harus saling berkaitan.
Aktivitas siswa dalam arti luas, baik yang bersifat fisik atau jasmani
maupun mental atau rohani. Kedua hal ini harus saling berkaitan untuk
menciptakan aktivitas belajar yang optimal.
Belajar menurut teori konstruktivisme, Rifa‟i (2011) adalah suatu
proses penemuan dan perubahan yang berlangsung pada individu dengan
mengkonstruksikan informasi atau ikut aktif dalam kegiatan belajar.
Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang
antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:
a. kegiatan-kegiatan visual (visual activities), seperti: membaca, melihat
gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan
mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b. kegiatan-kegiatan lisan (oral activities), seperti: mengemukakan suatu
fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi, dan interupsi.
c. kegiatan-kegiatan mendengarkan (listening activities), seperti:
mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
d. kegiatan-kegiatan menulis (writing activities), seperti: menulis cerita,
menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat
rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
e. kegiatan-kegiatan menggambar (drawing activities), seperti:
menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola.
8
3. Hakikat Matematika SD
Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur,
logis dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada
konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat topik atau
konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep
selanjutnya. Fungsi mata pelajaran matematika sebagai alat, pola pikir, dan
ilmu atau pengetahuan hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran
matematika di sekolah.
Matematika merupakan aktivitas manusia yang diperoleh dalam
dunia rasio dan diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran di
dalam struktur kognitif sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa
konsep-konsep matematika yang pada tahap awalnya dibentuk dari
20
1) Siswa aktif dan siswa yang tidak aktif nilai disamakan. Artinya, guru
hanya akan menilai kelompok yang banyak mengatakan Horay. Oleh
karena itu, nilai yang diberikan guru dalam satu kelompok tersebut
sama tanpa bisa membedakan mana siswa yang aktif dan yang tidak
aktif.
2) Adanya peluang untuk berlaku curang. Artinya, guru tidak akan dapat
mengontrol siswanya dengan baik apakah ia menyontek ataupun tidak.
3) Guru akan memperhatiakan perkelompok yang menjawab Horay,
sehingga peluang adanya kecurangan sangat besar.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Course Review
Horay adalah Pembelajaran yang menarik sehingga dapat mendorong
siswa untuk dapat terjun kedalamnya. Siswa merasa lebih santai dalam
belajar. Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay adalah adanya peluang untuk curang.
Di sini guru diminta untuk menegaskan bahwa kejujuran juga dapat
dinilai serta suasana di kelas menjadi sedikit ribut sehingga dapat
mengganggu ke kelas yang berdekatan, untuk itu guru harus bisa untuk
mengontrol semua siswa.
f.Solusi untuk mengtasi kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay
Untuk mengatasi kelemahan pada siswa aktif dan siswa yang
tidak aktif dengan nilai disamakan dan adanya peluang untuk curang
pada siswa, setiap proses pembelajaran guru dapat meminta bantuan
menggunakan tiga orang siswa sebagai obsever yang bertujuan agar nilai
pada siswa yang aktif dan tidak aktif berbeda dan setiap siswa dapat
diawasi dengan satu persatu sehingga mengurangi terjadinya kecurangan
saat kuis berlangsung. Setiap obsever ini memiliki tanggung jawab pada
siswa sehingga penilaian keaktifan siswa dapat lebih jelas.
g. Langkah-langkah Model Kooperatif tipe Course Review Horay
31
B. Kerangka Berfikir
Dalam pembelajaran matematika tentang mengumpulkan dan
membaca data menggunakan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH). Penelitian yang akan dilakukan adalah penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) sebagai upaya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika
pada materi mengumpulkan dan membaca data di kelas IV SD Negeri
Mulyasari 04 Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
Perubahan kemampuan siswa pada pembelajaran matematika materi
mengumpulkan dan membaca data, dapat dilihat dari nilai hasil ulangan siswa
setiap akhir pembelajaran. Hasil evaluasi pembelajaran tersebut digunakan
untuk mengetahui perubahan kemampuan siswa dengan cara analisis statistic
deskriptif. Untuk lebih jelasnya tampak pada alur kerangka berpikir berikut.
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis tindakan/dugaan sementara sebagai berikut :
1. Pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Course Review
Horay (CRH) diduga dapat meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran
Matematika materi mengumpulkan dan membaca data pada siswa kelas IV
SD Negeri Mulyasari 04.
2. Pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Course Review
Horay (CRH) diduga dapat meningkatkan hasil pembelajaran Matematika
materi mengumpulkan dan membaca data pada siswa kelas IV SD Negeri
Mulyasari 04.
34
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri
Mulyasari 04. SD Mulyasari 04 ini berada di jalan Nusa Indah nomer 156A
Desa Mulyasari Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Alasan penulis
memilih sekolah ini menjadi tempat penelitian karna sekolah ini merupakan
tempat penulis bertugas, hal ini akan memudahkan penulis untuk
mengambil data yang dibutuhkan selama berlangsungnya proses penelitian.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mulyasari
04 yang berjumlah 25 orang siswa terdiri dari 9 orang laki- laki dan 16
orang siswa perempuan, Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap tahun
pelajaran 2018/ 2019.
3. Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitin
ini adalah 2 bulan, yaitu dari bulan April 2020 sampai Mei 2020.
Pelaksanaan siklus I tanggal 9 Oktober dan siklus II pada tanggal 16
Oktober 2018. Secara lebih rinci dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
35
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan dan menyusun RPP yang
akan dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika materi
36
Keterangan:
N = Hasil observasi siswa
= Jumlah persentase
= Jumlah aspek
Kriteria:
1% - 25% = Kurang
26% - 50% = Cukup
51% - 75% = Baik
76% - 100% = Sangat baik
Sedangkan, rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata
hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
41
N = Jumlah siswa
Sementara, untuk menghitung ketuntasan kelas yaitu sebagai
berikut.
Keterangan:
K = Ketuntasan
N = Jumlah siswa
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan rekan sejawat menganalisis hasil
penelitian berupa hasil belajar siswa dan hasil pengamatan observer berupa
aktivitas siswa selama berlangsungnya penelitian untuk mengukur
peningkatan aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Hasil penemuan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditindak
lanjuti dengan kegiatan refleksi. Guru dengan observer mengamati hasil
pengamatan selama proses pembelajaran dan instrument penelitian
pembelajaran siklus I, peneliti dapat menarik kesimpulan pada saat
pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay (CRH) dan bagaimana hasil belajar siswa, sehingga guru
dapat menentukan perbaikan pembelajaran sebagai bahan untuk menyusun
tindakan pada siklus berikutnya hal ini di dasarkan pada pencapaian hasil
belajar siswa sudah mencapai target pembelajaran yang telah ditetapkan
atau tidak.