Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ilham Rimansah

Kelas : C01
NPM : 41154030180055
Mata Kuliah : Strategi Belajar dan Pembelajaran di SD
FKIP – PGSD – UNLA

I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks dalam pendidikan. Pembelajaran
merupakan rencana yang sudah dirancang dan tersistem untuk tujuan menjadikan individu
memperoleh perubahan perilaku, pengetahuan, keterampilan. Pembelajaran dilaksanakan
dengan adanya interaksi antara pendidik dengan peserta didik terjadi di suatu lingkungan
belajar dan disokong menggunakan sumber – sumber belajar.
Berbicara pembelajaran, dimana proses ini sangat tidak bisa terlepas dari adanya pendidik
dengan peserta didik. Jika salah satu objek dari pembelajaran itu tidak ada maka tidak bisa
kegiatan tersebut di sebut pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran telah diketahui
sebelumnya terdapat unsur – unsur yang dapat membantu kelancaran prosesnya dan seorang
pendidik dan calon pendidik harus mampu mengetahui dan mengimplementasikan unsur –
unsur tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Bahasan artikel penulis kali ini tidak kalah penting untuk penulis tulis sebagai
pengetahuan penulis khususnya. Penulis susun sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah
“Strategi Belajar dan Pembelajaran di SD” dan sebagai cara mendapat tambahan informasi
dan ilmu pengetahuan yang khususnya bisa menambah kompetensi, pemahaman penulis
ataupun pembaca semua yang merupakan guru atau calon guru. Memiliki peran dan fungsi
tersendiri dalam proses pembelajaran tugas ini artikel kali ini mengenai “Prinsip – Prinsip
Pembelajaran”.
I.2 Rumusan masalah
1. Apakah kita guru/calon guru sudah mengetahui apa arti prinsip pembelajaran?
2. Apakah kita guru/calon guru sudah mengetahui apa saja yang menjadi prinsip –
prinsip pembelajaran?

I.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa arti dari prinsip pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip – prinsip dalam pembelajaran.
II. Pembahasan
II.1 Pengertian prinsip pembelajaran

Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas (kebenaran yang menjadi pokok
dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) “dasar”. Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau
kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak. Jadi prinsip dapat
diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar pokok berpikir, berpijak atau bertindak. Kata
pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar yang dilakukan oleh pihak guru dan
belajar dilakukan oleh peserta didik. Jadi prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan
berpikir, landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya
proses pembelajaran yang dinamis dan terarah.
Jadi kesimpulan pengertian dari prinsip pembelajaran adalah dasar atau landasan dalam
(berpikir, bertindak) yang dipegang oleh seorang pendidik/guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan harapan memgangnya prinsip tercapainya tujuan
pembelajaran.

2.2 Jenis – jenis prinsip pembelajaran

Setelah kita mengetahui pengertian dari prinsip pembelajaran. Maka seorang


pendidik/guru harus mengetahui jenis – jenis apa saja yang menjadi prinsip pembelajaran.
Menurut Bruce weil (1980) ada tiga prinnsip penting dalam proses pembelajaran, yaitu:
Pertama : proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat mengubah
struktur kognitif siswa.
Kedua : berhubungan dengan tipe – tipe pengetahuan yang harus dipelajari. Pengetahuan
tersebut adalah pengetahuan fisis, sosial, dan logika.
Ketiga : dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial.
Atas dasar ketiga prinsip pembelajaran menurut Bruce Weil (1980) itu maka proses
pembelajaran harus diarahkan agar peserta didik mampu mengatasi setiap tantangan dan
rintangan dalam kehidupan yang cepat berubah, melalui sejumlah kompetensi yang harus
dimiliki seperti kompetensi akademik, okupasional, kultural, dan temporal.
Adapun jenis prinsip pembelajaran yang harus dipegang pendidik adalah :
 Perhatian dan motivasi
Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan
kepada sesuatu atau sekumpulan objek (Walgito, 1997). Jika individu sedang memperhatikan
pelajaran yang diterangkan pendidik, berarti seluruh aktifitas individu dicurahkan atau
dikonsentrasikan pada pelajaran tersebut atau pada pendidiknya.Perhatian mempunyai
peranan penting dalam kegiatan belajar. perhatian terhadap suatu pelajaran akan timbul pada
peserta didik apabila bahan pembelajaran itu dirasakan sangat dibutuhkan, diperlukan untuk
kegiatan belajar lebih lanjut, diperlukan dalam kehidupan sehari – sehari sehingga juga akan
membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
Motivasi adalah tenaga yang digunakan untuk menggerakkan, menjadikan, dan mengarahkan
aktivitas pada diri seseorang. (Petri 1986), “motivation is the concept e use when we describe
the force action on or within an organism to initiate and direct behavior.” Motivasi juga
dapat merupakan tujuan pembelajaran. Sebagai alat, motivasi dapat merupakan salah satu
faktor seperti halnya inteligensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan
keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetauan, nilai – nilai, dan keterampilan.
Motivasi dibedakan menjadi dua:
1. Motivasi intrinsik : yaitu dorongan atau motivasi yang berasal dari dalam diri individu
dalam kegiatan peserta didik dalam belajar. Contoh: seseorang belajar dengan serius,
tekun, dan sungguh – sungguh supaya dapat mempunyai ilmu pengetahuan untuk
dirinya.
2. Motif ekstrinsik : yaitu dorongan atau motivasi yang berasal dari luar individu dalam
kegiatan peserta didik dalam belajar. Contoh : seseorang rajin belajar dengan serius,
tekun, dan sungguh – sungguh supaya dapat ilmu pengetahuan yang dipelajarinya
sehingga mempunyai nilai yang bagus agar naik kelas ke jenjang selanjutnya.

 Keaktifan
Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dipindah tanggung
jawabkan kepada orang lain. Belajar hanya terjadi apabila anak aktif mengalaminya
sendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus
dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang sendiri. Pendidik
hanya sekadar pembimbing dan fasilitator. Menurut teori kognitif, belajar menunjukan
adanya jiwa yang sangat aktif jiwa mengolah informasi, tidak sekadar menyimpannya
saja tanpa mengadakan transformasi. Menurut teori ini, peserta didik memiliki sifat aktif,
konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Dalam proses belajar mengajar anak
mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta,
menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan. Dalam kegiatan belajar peserta didik
selalu menampakkan keaktifan seperti membaca, mendengar, menjawab, menulis,
berlatih kelompok, bermain, belajar, dan berpetualang.

 Keterlibatan langsung
Menurut Edgar Dale, dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam
come experience atau kerucut pengalaman, mengemukakan bahwa belajar yang paling
baik adalah belajar dari pengalaman langsung. Belajar secara langsung dalam hal ini tidak
sekadar mengamati secara langsung melainkan harus menghayati, terlibat langsung dalam
aktivitasnya, tanggung jawab terhadap hasilnya. Belajar harus dilakukan siswa secara
aktif, baik individual maupun kelompok dengan cara memecahhkan masalah (problem
solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Keterlibatan langusng siswa
dalam belajar tidak hanya keterlibatan fisik semata, tetapi juga keterlibatan emosional,
keterlibatan kegiatan kognitif, afeksi dalam pencapaian perolehan pembelajaran.

 Pengulangan
Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya – daya yang ada pada manusia
yang terdiri atas melihat, mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan,
berpikir, memahami, dan lain sebagainya. Dengan adanya pengulangan maka daya – daya
tersebut akan semakin berkembang dengan matang.

 Tantangan
Menurut teori medan (field theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam
situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi peserta
didik menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan seperti
mempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu
dengan serius mempelajarinya. Tantangan yang dihadapi dalam memahami bahan belajar
itu membuat siswa termotivasi bergairah untuk dapat mengatasinya.

 Balikan dan Penguatan


Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ini dari operant
conditioning dari B.F Skinner. Prinsip pembelajaran yang berkaitan dengan balikan dan
penguatan, ditekankan oleh teori operant conditioning, yaitu law of effect. Bahwa peserta
didi akan belajar bersemangat apabila mengaetahui dan mendapatkan hasil yang baik.
Hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi hasil
usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar tidak saja oleh penguatan yang
menyenangkan atau penguatan positif, penguatan negatif pun dapat berpengaruh pada
hasil belajar selanjutnya.

 Perbedaan Individu
Peserta didik merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua orang siswa yang sama
persis, tiap peserta didik memiliki pernedaam satu dengan yang lainnya. Perbedaan
belajar ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik. Begitupun di dalam
kelas bila terdapat 30-40 orang di dalam kelas mereka semua memiliki karakter, potensi
yang berbeda – beda dalam prinsip ini pendidik harus bisa memberikan pelayanan
pendidikan yang sesuai dengan potensi – potensi dan kemampuan dari individu di dalam
kelasnya.
III. Penutup
Kesimpulan
Setelah penulis mencari hakikat dan arti dari prinsip pembelajaran dari sumber –
sumber yang penulis punya dapat disimpulkan bahwasannya penting sekali seorang
pendidik/calon pendidik mengetahui, memegang, berlandaskan, dan mempraktikkan prinsip
pembelajaran. Serta mencari jenis – jenis prinsip dalam belajar yang harus diketahui oleh
pendidik/calon pendidik beserta serta pengertiannya. Akhirnya dapat penulis pahami untuk
diri penulis sendiri yaitu seorang pendidik/calon pendidik wajib mengetahui prinsip – prinsip
dalam pengajaran serta harus dipraktikkan dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik/calon pendidik dapat menjadikan pembelajaran
yang berkualitas sesuai dengan karakteristik peserta didik dan berlandaskan prinsip
pembelajaran agar menjadikan tujuan dari proses belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Maka saran dari penulis untuk diri penulis sendiri ataupun umumnya kepada pembaca
adalah, kita sebagai pendidik/calon pendidik harus tetap wajib mengetahui dan memegang
prinsip pembelajaran sehingga dengan memegang dan menjalankan prinsip pembelajaran,
akan menjadikan pembelajaran yang berkualitas, sesuai dengan kondisi peserta didik, sesuai
dengan potensi peserta didik. Dan terciptanya pelayan pendidikan yang baik bagi tiap – tiap
insan didik.

Akhir kata pada artikel kedua ini penulis sampaikan permohonan maaf jika masih banyak
terdapat kekurangan dalam artikel ini. Penulis berharap kritik dan saran yang membangun
supaya penulis dapat bersemangat kembali dalam membuat artikel selanjutnya.

Terima kasih kepada Allah S.W.T


Terima kasih kepada Orang Tua Penulis
Terima kasih kepada Ibu Dosen Strategi Pembelajaran
Terima kasih kepada penyedia sumber referensi
Terima kasih kepada teman – teman semua
Terima kasih sudah mau membaca.

- Terima Kasih -
Daftar Pustaka

Rusman. 2017. Belajar dan pembelajaran. Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP


Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung:Rosdakarya
Kingdom Knowledge. (2014, 11 November). Pengertian prinsip. Diakses pada 10 – Oktober
– 2020, dari
http://nhuynhuy1994.blogspot.com/2014/11/prinsip-prinsip-pembelajaran_11.html,

Anda mungkin juga menyukai