ACARA I
KOMPOSISI PENDUDUK BIOLOGIS
Herawati Endah Lestari/19405244005
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara I komposisi penduduk adalah sebagai berikut:
yang sama. Bermacam-macam komposisi dapat dibuat, misalnya menurut umur, jenis
kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, dan
visual pada sebuah grafik yang disebut piramida penduduk. Penggambaran suatu
piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang saling tegak
lurus. Garis vertikal menggambarkan umur penduduk mulai dari nol lalu naik. Sumbu
relatif (dalam %). Pemilihan skala perbandingan pada sumbu horizontal ini sangat
tergantung dari jumlah penduduk dalam persentase tertentu dari jumlah penduduk
yang terdapat pada tiap golongan umur sumbu vertikal (Mantra, 2003).
III. Pembahasan
Struktur penduduk di suatu wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi
penduduk. Struktur penduduk akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu
dikarenakan proses demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Oleh karena itu
struktur penduduk yang dinamis atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke
menurut jenis kelamin dan pengelompokan umur. Komposisi penduduk menurut jenis
kelamin sering digunakan untuk analisis dan perencanaan pembangunan. Demikian
nantinya akan dapat diketahui kelompok umur produktif dan tidak produktif. Hal ini
akan memudahkan pemerintah untuk meramalkan kebijakan apa yang akan diambil
Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan
(Tahun)
0--4 0 0
5--9 3 3
10--14 5 6
15--19 10 15
20--24 6 16
25--29 5 2
30--34 0 1
35--39 0 0
40--44 1 7
45--49 9 10
50--59 15 11
60--64 3 0
65+ 0 1
JUMLAH 57 72
Sex ratio
Diketahui : jumlah data 129 dengan jumlah laki-laki 57 dan perempuan 72
Ditanya : nilai rasio jenis kelamin
Jawab :
57
SR= x 100
72
SR= 79,16
Dependency Ratio
Diketahui : Jumlah data 129
- Usia belum produktif / tidak produktif (< 15 tahun dan > 64 tahun) terdapat
18
- Penduduk produktif (usia 15-64 tahun) terdapat 111
𝑃₀₋₁₄+𝑃₆₅₊
Rasio ketergentungan = x 100
𝑃₁₅₋₆₄
17+1
DR = x 100
111
18
DR = x 100
111
DR = 16,21
Diketauhi usia belum produktif (0-14) terdapat 17 orang, usia produktif (15-64)
terdapat 111 orang dan usia tidak produktif (65+) 1 orang. Dari data tersebut dapat
kita ketahui bahwa jumlah penduduk pada wilayah tersebut lebih banyak jumlah
penduduk perempuannya daripada jumlah laki-lakinya dari perbandingan tersebut
dapat dimungkinkan pertumbuhan penduduk akan rendah. Diketahui sex ratio sebesar
79 sehingga setiap 100 perempuan hanya terdapat 79 laki-laki. Hal ini juga terlihat
nilai DRnya yaitu 16 hal ini berarti setiap 100 orang penduduk yang bekerja
menanggung 16 orang belum produktif.
Dari data penduduk anggota keluarga pendidikan geografi kelas b 2019, bentuk
piramidanya adalah stasioner karena banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur
hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Pada piramida tersebut umur
produktif (15-64) lebih dominan. Penduduk usia muda yang dominan tentu menjadi
bahan pertimbangan yang memudahkan pemerintah dalam mengambil keputusan
yang berkaitan dengan kebijakan kependudukan.
IV. Kesimpulan
1. Hasil perhitungan Sex ratioberdasarkan data yang diperoleh adalah 79,16. Hal
V. Daftar Pustaka
1. M. P Tuanaya Tjondronegoro Umar Said Rusli. 1983. Ilmu Kependudukan.
Erlangga. Jakarta.
2. Mantra, Ida Bagoes. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.