Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM STATISTIKA DAN DEMOGRAFI

ACARA I
KOMPOSISI PENDUDUK BIOLOGIS
Herawati Endah Lestari/19405244005

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara I komposisi penduduk adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa dapat mengetahui komposisi penduduk berdasarkan ciri biologis.


b. Mahasiswa dapat menghitung sex ratio dan dependency ratio.
c. Mahasiswa dapat Mengetahui dan dapat menggambar piramida penduduk

berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

II. Dasar Teori

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar variabel-


variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang

dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk berdasarkan karakteristik-karakteristik

yang sama. Bermacam-macam komposisi dapat dibuat, misalnya menurut umur, jenis
kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, dan

agama (Said Rusli, 1983).

Piramida penduduk merupakan penggambaran komposisi penduduk secara

visual pada sebuah grafik yang disebut piramida penduduk. Penggambaran suatu
piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang saling tegak

lurus. Garis vertikal menggambarkan umur penduduk mulai dari nol lalu naik. Sumbu

horizontal menggambarkan jumlah penduduk tertentu baik secara absolut maupun

relatif (dalam %). Pemilihan skala perbandingan pada sumbu horizontal ini sangat
tergantung dari jumlah penduduk dalam persentase tertentu dari jumlah penduduk

yang terdapat pada tiap golongan umur sumbu vertikal (Mantra, 2003).

III. Pembahasan
Struktur penduduk di suatu wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi

penduduk. Struktur penduduk akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu
dikarenakan proses demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Oleh karena itu
struktur penduduk yang dinamis atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke

waktu, maka perlu untuk mengetahui komposisi penduduk. Komposisi penduduk


diperlukan hal ini dikarenakan komposisi penduduk dapat memberikan gambaran
mengenai pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Melalui komposisi penduduk akan diperoleh berbagai data mengenai penduduk

menurut jenis kelamin dan pengelompokan umur. Komposisi penduduk menurut jenis
kelamin sering digunakan untuk analisis dan perencanaan pembangunan. Demikian

nantinya akan dapat diketahui kelompok umur produktif dan tidak produktif. Hal ini
akan memudahkan pemerintah untuk meramalkan kebijakan apa yang akan diambil

ketika melakukan pembangunan.

Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan
(Tahun)
0--4 0 0
5--9 3 3
10--14 5 6
15--19 10 15
20--24 6 16
25--29 5 2
30--34 0 1
35--39 0 0
40--44 1 7
45--49 9 10
50--59 15 11
60--64 3 0
65+ 0 1
JUMLAH 57 72

Tabel 1 Data komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

Sex ratio
Diketahui : jumlah data 129 dengan jumlah laki-laki 57 dan perempuan 72
Ditanya : nilai rasio jenis kelamin
Jawab :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖


SR= 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛

57
SR= x 100
72
SR= 79,16
Dependency Ratio
Diketahui : Jumlah data 129
- Usia belum produktif / tidak produktif (< 15 tahun dan > 64 tahun) terdapat
18
- Penduduk produktif (usia 15-64 tahun) terdapat 111

Ditanya : Nilai Dependency Ratio


Jawab :

𝑃₀₋₁₄+𝑃₆₅₊
Rasio ketergentungan = x 100
𝑃₁₅₋₆₄
17+1
DR = x 100
111

18
DR = x 100
111

DR = 16,21

Diketauhi usia belum produktif (0-14) terdapat 17 orang, usia produktif (15-64)

terdapat 111 orang dan usia tidak produktif (65+) 1 orang. Dari data tersebut dapat

kita ketahui bahwa jumlah penduduk pada wilayah tersebut lebih banyak jumlah
penduduk perempuannya daripada jumlah laki-lakinya dari perbandingan tersebut

dapat dimungkinkan pertumbuhan penduduk akan rendah. Diketahui sex ratio sebesar

79 sehingga setiap 100 perempuan hanya terdapat 79 laki-laki. Hal ini juga terlihat

nilai DRnya yaitu 16 hal ini berarti setiap 100 orang penduduk yang bekerja
menanggung 16 orang belum produktif.

Dari data penduduk anggota keluarga pendidikan geografi kelas b 2019, bentuk

piramidanya adalah stasioner karena banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur
hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Pada piramida tersebut umur

produktif (15-64) lebih dominan. Penduduk usia muda yang dominan tentu menjadi
bahan pertimbangan yang memudahkan pemerintah dalam mengambil keputusan
yang berkaitan dengan kebijakan kependudukan.

IV. Kesimpulan
1. Hasil perhitungan Sex ratioberdasarkan data yang diperoleh adalah 79,16. Hal

ini menandakan bahwa pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 79


laki-laki.

2. Hasil perhitungan Dependency ratio berdasarkan data yang diperoleh adalah


16,21. Hal ini menandakan bahwa setiap penduduk produktif memiliki beban 16
orang usia tidak produktif.

3. Berdasarkan data penduduk yang diperoleh dapat membentuk piramida stasioner

V. Daftar Pustaka
1. M. P Tuanaya Tjondronegoro Umar Said Rusli. 1983. Ilmu Kependudukan.

Erlangga. Jakarta.
2. Mantra, Ida Bagoes. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai