Anda di halaman 1dari 4

1.

Ayunan Bandul Sederhana

Ayunan bandul sederhana merupakan suatu ayunan dengan susunan sederhana yang
terdiri dari sebuah massa yang digantung pada seutas tali dengan panjang yang tetap.
Ayunan tersebut akan diberi sudut simpangan dan menghasilkan gerakan harmonik
sederhana.

Gerak harmonik sederhana adalah gerakan bolak balik benda melalui titik
keseimbangan dengan getaran benda dalam setiap detik selalu konstan. Getaran
benda setiap detik disebut juga periode dengan rumus:

l
T =2 π
√ g

 T = periode (waktu 1 ayunan) (sekon)


 l = panjang tali (meter)
 g = percepatan gravitasi di tempat (m/ s2)
22
 π = phi = = 3,14
7

Periode suatu ayunan akan selalu tetap meskipun simpangan semakin kecil sehingga
dapat digunakan sebagai alat pengukur waktu.

2. Getaran pada Pegas

Pegas memiliki sifat elastis sehingga pegas dapat kembali ke keadaan semula setelah
gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Apabila sebuah pegas diberi gaya, makan
gaya tersebut akan sebanding dengan pertambahan panjang selama batas elastisitas
dari pegas belum terlampaui.

Hubungan antara gaya pegas dan perubahan panjang pegas dinyatakan


sebagai hukum Hooke:

F=−k ∆ x

 F       = gaya yang dilakukan pegas (N)


 Δx     = perubahan panjang pegas (m)
 k        = konstanta pegas (N/m)

Isi hukum Hooke adalah pertambahan panjang suatu pegas berbanding lurus dengan
gaya yang bekerja pada pegas tersebut.Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya
pegas selalu berlawanan dengan arah perubahan panjang pegas.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh gaya pegas yaitu:


a.     Gaya pegas makin besar bila pertambahan panjang pegas makin besar
b.     Arah gaya pegas berlawanan dengan arah gaya yang diberikan.

3. Gerak Peluru/Parabola

Gerak parabola, atau yang kita sering sebut sebagai gerak peluru, merupakan
perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) pada bidang horizontal dan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) pada bidang vertikal.

Gerak parabola membentuk sudut tertentu pada bidang horizontal. Gerakan ini
bertujuan agar benda dapat menempuh lintasan dengan kecepatan awal dan sudut
tertentu dengan mengandalkan percepatan gravitasi.

Rumus yang digunakan adalah :

Kecepatan awal
v ox=v o cos ∝

v oy=v o sin ∝
Pada sumbu x Pada sumbu y
v y =v o sin ∝−g t
v x =v o cos ∝ v y2 =2 g h
x=v ox t 1
h=v oy t− g t 2
2

Pada titik akhir Pada titik puncak


2 v o sin∝ v o cos ∝
t= t=
g g
2 v o2 sin 2∝ v o sin2 ∝
2
x max = h max=
g 2g
Gerak parabola biasanya dapat kita lihat dalam gerakan melempar bola, benda yang dijatuhkan
dari pesawat, dan lain-lain.

4. Pipa U (Bejana Berhubungan )

Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat
cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Cara menghitung
tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu adalah :

P= ρ g h

Benda yang berada di kedalam tertentu dipengaruhi oleh tekanan total, yaitu jumlah
dari tekanan atmosfer dan tekanan hidrolisis

P total=Po+ ρ g h

 P = tekanan (N/m 2)
 Ptotal = tekanan total (N/m 2)
 Po = tekanan atmosfer = 1 atm = 76 cmHg = 1 x 10 5 N/m = 1 x 105 Pa
 ρ = massa jenis larutan
 g = percepatan gravitasi (m/ s2)
 h = kedalaman (m)

Tekanan hidrostatik pada bidang terendah sama sehingga dapat digunakan persamaan
:
P1=P2
Po + ρ . g . h1 = Po + ρ . g . h2
ρ 1. g . h 1=ρ 2. g . h 2
ρ 1. h1 = ρ 2. h 2

5. Hukum Coulomb

Hukum Coulomb ditemukan oleh ahli fisika asal Perancis yang bernama Charles
Augustin de Coulomb. Hukum Coulomb pada dasarnya menyatakan bahwa interaksi
muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak, sedangkan muatan yang berlainan jenis
akan tarik-menarik.

Dari hasil percobaan Coulomb dapat dinyatakan bunyi Hukum Coulomb sebagai


berikut:

" Besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik antara dua benda bermuatan listrik,


berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan.

q1 q2
F=k
r2
 F = gaya listrik (Newton)
 k = konstanta coulomb = 9 ×10 9 N m2 ¿ C 2
 q = besar muatan (Coulomb)
 r = jarak antar muatan (m)

6. Kapasitor Keping Sejajar

Kapasitor keping sejajar adalah kapasitor yang terdiri dari 2 buah keping konduktor
yang mempunyai luas yang sama dan dipasang secara sejajar. Salah satu pelat
konduktor bermuatan positif (+Q) sedangkan pelat konduktor lainnya bermuatan negatif
(-Q), di mana jumlah muatan listrik pada masing-masing pelat sama besar.

Perbedaan jenis muatan listrik pada kedua pelat konduktor menimbulkan medan
listrik dan beda potensial listrik di antara kedua pelat tersebut. Pelat bermuatan positif
mempunyai potensial listrik lebih tinggi sedangkan pelat bermuatan negatif mempunyai
potensial listrik lebih rendah.

A A
C ¿ ε o× d C ¿ ε o × εr × d

antar keping diisi udara antar keping diisi bahan dielektrik

 C = Kapasitas kapasitor (F)


 εo = Permitivitas ruang hampa = 8,85.10-12 C 2/Nm 2
 A = Luas penampang masing-masing keping (m 2)
 d = Jarak antar keping
 εr = Permitivitas bahan dielektrik

Anda mungkin juga menyukai