Anda di halaman 1dari 15

PT SALWA BERLINA

PROPOSAL BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA BESTRIKAN

Dosen Pembimbing :

Henny Suryanti, S.E., M.SI.

Disusun Oleh :

Salwa Berlina (183112340350109)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki produktifitas yang
tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kehidupan yang demikian
manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik. Makanan bergizi dapat diperoleh dari
berbagai sumber, salah satunya adalah ikan lele. Permintaan konsumen terhadap ikan lele
semakin meningkat di berbagai daerah. Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan
prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein yang
dibutuhkan masyarakat.

Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan profesional baik mulai
dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana ketiga hal ini
merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila
diusahakan.

Kami sebagai pembudidaya sangat berharap adanya bantuan dana penguatan modal dalam
usaha ini. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan memberi
bantuan kepada kami sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan
dari pembudidayaan ikan lele tersebut.

1.2. Tujuan

Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi
bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat disayangkan jika
peluang usaha yang ada tidak dioptimalkan karena kurangnya modal.
Keinginan kami untuk mengembangankan usaha budidaya lele sangatlah besar.
Kami berusaha menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh dan mandiri jika
permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada lingkungan
masyarakat sekitarnya antara lain yaitu:
1. Sebagai bahan makanan.
2. Ikan lele juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias.
3. Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi
berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele.
4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit
asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain-
lain.
BAB II

BISNIS PLAN

2.1 Judul Rencana Bisnis


PT SALWA BERLINA “Budidaya Ikan Lele di Desa Bestrikan”

2.2 Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

Ikan Lele merupakan ikan jenis air tawar yang mudah di temui dimana saja.Ikan lele
merupakan jenis ikan yang mudah hidup,tahan dari segala cuaca bahkan di air yang kotor
dan berlumpurpun ikan Lele mampu bertahan.Ikan Lele mempunyai nama yang beraneka
ragam sesuai dengan daerah di mana ikan Lele tinggal antara lain: ikan kalang (Sumatra
Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan),
ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah)
atau ikan keli (Malaysia) Biskuit lele merupakan biskuit fungsional untuk mengatasi
kekurangan gizi, sangat cocok dikonsumsi anak-anak.
Kandungan yang dimili ikan lele antara lain Lele Kalori 217, Protein 26.7g,
Karbohidrat: 0.0g, Total Fat: 11.5g, Fiber: 0.0g, Excellent sumber Selenium (20.7mcg) dan
Vitamin B12 (4mcg). Sumber yang baik Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg).
Berdasarkan hasil penelitian,lele memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.dalam
500 gram lele dumbo (kira-kira terdiri dari 4 ekor)mengandung 12 gram protein,energi 149
kalori,lemak 8,4 gram dan karbohidrat 6,4 gram.
Makanan yang merupakan “sumber yang sangat baik” dari nutrisi tertentu
menyediakan 20% atau lebih dari nilai harian yang dianjurkan, berdasarkan Departemen
Pertanian Amerika Serikat (USDA) .
Ketika dimasak (panas kering), lele liar memberikan 0,333 gram omega-3 asam lemak,
berasal dari EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100 gram ikan lele liar.
Ketika dimasak (panas kering), lele budidaya memberikan 0,259 gram omega-3 asam
lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA (0.082g), per 100 gram ikan lele
budidaya.
Berdasarkan kajian ilmiah ikan lele memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
didalamnya yaitu sekitar 17%,tak hanya itu ikan ini juga memiliki berbagai macam asam
lemak,esensial yang dapat mencukupi kabutuhan akan asam lemak harian kita sekitar 9%.
Namun batasi konsumsi ikan ini,karena kandungan kolesterolnya juga lumayan tinggi.1 hari
2 ekor sudah cukup memberikan banyak manfaat.
Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan
Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga
berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot
Lisin merupakan salah satu dari 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringnan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting dan
dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pasalnya, asam amino ini
sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak, membantu
penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan memelihara
masa tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. Lisin juga dibutuhkan untuk menghasilkan
antibody, hormone, enzim, dan pembentukan kolagen, disamping perbaikan jaringan. Tak
kalah pentingnya, lisin bisa melindungi anak dari cold sore dan virus herpes
Lele merupakan sumber asam lemak omega 3, yaitu asam lemak dengan ikatan
rangkap pada posisi karbon nomor 3 dari gugus metil atau disebut karbon posisi omega.
Asam lemak ini merupakan precursor dari thrombaxiane A3 dan prostaglandin I3, zat yang
sangat efektif untuk ganti agregasi keping-keping darah. Pencegahan agregasi keping-
keping darah dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung.
Dari penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan, para peneliti menemukan pula
manfaat lain dari asam lemak omega 3, yaitu menurunkan tekanan darah; membantu
merawat kesehatan kulit, terutama dari ekzema dan dermatitis; serta berperan dalam
pembentukan cerebral cortese otak. Ini sangat berguna sekali bagi anda yang sering
beraktivitas olahraga berat, atau aktivitas-aktivitas yang membutuhkan energi serta reflek
yang tinggi.
Kekurangan asam lemak omega 3 pada hewan percobaan menunjukkan rendahnya
penglihatan atau kecerdasan. Meski belum bisa menentukan jumlah omega 3 yang
diperlukan untuk mengatur jantung supaya sehat secara efektif, para ahli menganjurkan 20-
25% asam lemak esensial yang dikonsumsi berupa asam lemak omega 3. Untuk
memenuhinya, mereka mengingatkan untuk tidak menggunakan suplemen minyak ikan
secara rutin. Bahayanya antara lain, overdosis vitamin A dan vitamin D yang dapat
menyebabkan keracunan dan juga perdarahan.
Atas dasar diatas maka perlu adanya budidaya lele untuk mendukung kebutuhan bahan
pangan pokok yang memiliki gizi dan manfaat tinggi bagi konsumen. Selain itu ikan lele
memili harga yang tidak mahal, sehingga seluruh kalangan masyarakat dapat mengonsumsi
ikan lele.

2.3 Rencana Bisnis


a. Penjelasan Singkat tentang Bisnis
Budidaya Ikan Lele merupakan sebuah usaha makro yang dibentuk untuk
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat desa Papringan dan sekitarnya,
sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Papringan dan
sekitarnya.
Usaha Budidaya Ikan lele ini memfokuskan pada pengelolaan bibit lele hingga
ikan lele siap panen dan dapat didistribusikan. Harapanya dengan dibentuknya usaha ini
dapat memenuhi kebutuhan pasar akan melimpahnya permintaan pasar terhadap ikan
lele.

b. Visi dan Misi


Visi:
Membudidayakan ikan lele dengan kualitas baik sehingga dapat memenuhi
permintaan pasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui konsumsii
ikan lele yang bergizi maupun dengan penyediaan lapangan kerja.

Misi:
Misi Jangka Pendek
1) Memenuhi permintaan pasar terhadap permintaan ikan lele yang tinggi
2) Menyediakan ikan lele yang memiliki kualitas baik
3) Menyediakan ikan lele dengan harga terjangkau bagi masyarakat
4) Membuka sekolah edukasi budidaya ikan lele untuk meningkatkan keterampilan
warga maupun pengunjung tempat usaha kami agar memiliki pengetahuan yang
baik dalam pembudidayaan ikan lele.

Misi Jangka Panjang


1) Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat umum yang ingin bekerjasama
dengan kami.
2) Menjadi sebuah usaha yang mampu meningkatkan kesejahteraan pegawai dan
karyawannya
3) Memberikan produk ikan lele yang berkualitas tinggi pada pelanggannya dan
menjawab kebutuhan pasar

c. Analisis SWOT
Strength Weakness
 Bahan Baku berupa bibit lele yang mudah  Belum memproduksi olahan ikan lele
di dapat dan mudah dalam hal  Penentuan harga dasar yang bisa
pembudidayaanya mencakup seluruh lapisan masyarakat
 Kualitas hasil panen baik  Kerugian jika musim hujan tiba, air
 Permintaan pasar yang tinggi dan kolam akan naik dan lele akan keluar
kurangnya pembudidayaan ikan lele di dari kolam, sehingga dibutuhkan
desa papringan dan sekitarnya sirkulasi kolam yang baik.
 Harga yang ditawarkan kompetiti dan
terjangkau

Opportunities Threats
 Tidak ada UKM pembudidaya ikan lele di  Munculnya pesaing yang menggunakan
sekitar desa papringan bahan baku yang sama
 Permintaan pasar yang tinggi dari berbagai  Persaingan harga pasar setelah muncul
daerah pesaing baru
 Krisis ekonomi global yang dapat
memperburuk pendapatan
2.4 Struktur Organisasi

Semua bagian dari rangkaian bisnis dijalankan oleh lima orang. Pemilik perusahaan
sebagai manajer produksi, manager pemasaran, dan sekaligus sebagai akuntan dalam proses
produksi. Sehingga dalam proses produksi, dibutuhkan energi yang sangat besar karena
mayoritas kegiatan produksi dijalankan hanya oleh beberapa orang

Ketua
Salwa Berlina

Mg Pemasaran Mg Packaging Mg Keuangan Mg Adm & SDM


Ibu Siti Ibu Jinah Bapak Danuri Anisa Rosita

Promosi Bahan Baku Kasir Rekruitmen


Penjualan Peralatan Pembukuan Pegawai/Karyawa
Distribusi Perlengkapan Akuntansi n
Produksi

Karyawan

2.5 Strategi Bisnis


 Direct Selling
Promosi secara langsung dari mulut ke mulut pada tahap awal pengenalan tempat
budidaya.
 Brosur
Bentuk promosi akan dilakukan dengan menyebarkan dan menempelkan brosur
atau flyer di lingkungan perumahan, lingkungan, pasar tempat-tempat umum
(terminal, stasiun, halte dll)
 Online Marketing
Membuat website yang berisi tentang Usaha yang dijalanan, badan hukum,
pengetahuan tentang kandungan ikan lele, tata cara budidaya lele yang kami
lakukan, dan proses jual beli online sehingga pembeli dapat memantau secara
langsung lele yang siap panen dalam keadaan kualitas baik dan yang belum, karena
proses budidaya dilaporakan secara langsung melalui website.
 Kartu Stamp
Memberikan kartu stamp kepada konsumen sehingga konsumen dapat
mengumpulkan stamp dari setiap pemesanan hasil panen lele.
 Stiker
Memberikan stiker kepada pembeli sebagai salah satu bentuk promosi yang kami
lakukan.

2.6 Analisis Masa Depan Industri


 Perspektif Masa Depan
Ikan lele merupakan salah satu sumber makanan bergizi tinggi, sehingga dalam
pengolahannya akan selalu dibutuhkan dan permintaan pasar akan ikan lele akan
selalu tinggi sehingga peluang keberjalanan usaha ini terlihat baik.
 Analisis Persaingan
Persaingan dalam dunia bisnis tidak dapat dielakkan. Seorang wirausahawan akan
maju apabila ia mau berusaha untuk bersaing. Bekerja keras agar usaha yang
ditekuni menjadi terbaik diantara sekian banyak para wirausahawan.
Begitu juga kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat bersaing dengan
pesaing-pesaing kami yaitu:
1) Perusahaan dengan jenis usaha yang sama
2) Perusahaan dalam satu areal wilayah kerja
Guna menunjang hasil persaingan yang baik, kami akan lebih selektif dalam
bekerja yang meliputi proses pembudidayaan dan pemasaran yang akan kami buat
profesional. Kami yakin perusahaan lain akan menganggap perusahaan kami
sebagai saingan terberat.
 Segementasi Pasar yang Dimasuki
Segmentasi pasar sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi industri maka
dari itu harus dinpertimbangkan dan dipikirkan dengan cermat dan waspada karena
pasar merupakan salah satu tujuan dari pendistrbusian usaha kami, dengan sedikit
saja kelalaian dan kecerobohan dapat mengurangi penghasilan perusahaan dan
mengakibatkan banyak dampak negative bagi perkembangan perusahaan tersebut.
Maka dari itu kami berusaha semaksimal mungkin mengiklankan usaha
kami sehingga diharapkan akan banyak yang menjadi pembeli tetap, sehingga kami
tidak perlu untuk menghawatirkan segmentasi pasar kembali.
Menurut pendapat kami hasil panen ikan lele yang akan kami hasilkan
pastinya akan bisa menembus pasar karena memiliki kualitas yang baik dan
terjamin sehingga tidak mengecewakan pembeli, mengandung protein karbohidrat
dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu harga yang ditawarkan pastinya bersing
dengan produk keripik lainnya.

2.7 Proyeksi Keuangan


Modal usaha didapat dari:
1) Modal pribadi
2) Pinjaman dari teman-teman, keluarga dan investor

2.8 Analisis Usaha


Untuk menganalisa suatu usaha perlu menentukan biaya produksi yaitu biaya tetap
(investasi) dan biaya variabel (operasional). Biaya produksi merupakan modal yang
harus dikeluarkan untuk melakukan usaha. Biaya tetap merupakan biaya yang
penggunaanya tidak habis dalam satu musim produksi, sedangkan biaya variabel
merupakan biaya yang habis dalam satu musim produksi atau biaya yang dapat
berubah tergantung kuantitas produksi. Analisis finansial sangat dibutuhkan dalam
usaha apapun untuk mengetahui tingkat efisiensi, serta tingkat keberhasilan usaha dan
layak tidaknya usaha tersebut untuk dijalankan.
Tabel 1. Biaya Tetap dalam Produk Simiko

Biaya Tetap

No Nama Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah (Rp)


Barang/Kebutuhan (Rp)

1 Sewa Tanah 3 Tahun Rp 600.000.- Rp 1.800.000,-

2 Pembuatan kolam :

Batu bata 850 Buah Rp 500,- Rp 425.000,-

Semen 2 Karung Rp 68.000,- Rp 136.000,-

Pasir 1 Bak Rp 160.000,- Rp 160.000,-

Kapur 1 Karung Rp 8.000,- Rp 8.000,-

Terpal 4(3x4 m) Buah Rp 75.000,- Rp 300.000,-

Tukang 1 Orang Rp 50.000,- Rp 50.000,-

3 Pralon 2 Buah Rp 23.000,- Rp 46.000,-

4 Jaring 4 Buah Rp 45.000,- Rp 180.000,-

5 Ember 5 Buah Rp 18.000,- Rp 90.000,-

6 Timbangan 1 Buah Rp 400.000,- Rp 400.000,-

7 Bambu 4 Buah Rp 12.000,- Rp 48.000,-

8 Drigen 10 Buah Rp 30.000,- Rp 300.000,-

12 Paku 2 Kg Rp 5.000,- Rp 10.000,-

Jumlah Rp 3.963.000,-
Biaya Variabel

No Nama Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah (Rp)


Barang/Kebutuhan (Rp)

1 Pembelian Bibit 3000 Ekor Rp 150,- Rp 450.000,-

2 Pakan 2 Karung Rp 250.000,- Rp 500.000,-

3 Obat-obatan/vaksin 2 Botol Rp 20.000,- Rp 40.000,-

4 Biaya Panen Rp 50.000,- Rp 50.000,-

Jumlah Rp 1.040.000,-

Biaya Gaji

No Nama Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah (Rp)


Barang/Kebutuhan (Rp)

1 Pemberian Gaji 3 Bulan Rp 100.000,- Rp 300.000,-


Karyawan

Jumlah Rp 300.000,-

Biaya Transportasi

No Nama Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah (Rp)


Barang/Kebutuhan (Rp)

1 Biaya Transportasi 3 Bulan Rp 100.000,- Rp 300.000,-

2 Biaya Lain-lain 3 Bulan Rp 20.000,- Rp 60.000,-

Jumlah Rp 360.000,-

Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap

= (Rp 3.963.000) + (Rp 1.040.000 + Rp 300.000 + Rp 360.000)

= Rp. 5.393.000
+

HPP (Harga Pokok Penjualan)


5.393.000
HPP = 2500

53930
= 25

= Rp. 2.157 per ekor

2500 menunjukan penurunan jumlah ikan lele dari awalnya 3000, karena lele
merupakan karnivora dan dalam pembudidayaan tak jaran ditemukan banyak lele yang
menjadi mangsa ikan lele lain.

Harga per ekor adalah Rp.3.000, untuk 4 ekor sama dengan 1 kg ikan lele sehingga
1 kg ikan lele kami menjualnya dengan harga Rp.12.000. dalam kanca pasar harga kami
termasuk murah karena dipasaran harga 1 kg Lele mencapai Rp. 15.000

1. Total Penerimaan (TR)


Total Penerimaan = Harga (P) x Jumlah Produksi (Q)
= Rp 12.000,00 x 625
= Rp 7.500.000
2. Pendapatan
Pendapatan = Penerimaan (TR) – Biaya Total (TC)
= Rp 7.500.000 – Rp 5.393.000
= Rp 2.107.000
3. R/C Ratio (Nilai Kelayakan Suatu Usaha)
Total Penerimaan
R/C Ratio =
Total Biaya Produksi
7.500.000
= 5.393.000

= 1,39> 1
Keuntungan
B/C Ratio = Total Biaya Produksi
2.107.000
= 5.393.000

= 0,39> 0
Analisis R/C Ratio merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk
mengetahui apakah suatu unit usaha mengalami kerugian, impas atau untung. Analisis R/C
Ratio merupakan analisis yang membagi antara penerimaan dengan total biaya yang
dikeluarkan. Jika hasil yang diperoleh lebih besar dari satu maka usaha yang dijalankan
mengalami keuntungan, jika diperoleh sama dengan satu maka usaha tersebut impas, dan
apabila yang diperoleh kurang dari satu maka usaha tersebut mengalami kerugian.
Perhitungan analisis R/C Ratio diatas diperoleh bahwa nilai R/C Ratio sebesar 1,39 Nilai
tersebut lebih dari satu, maka usaha pembudidayaan ikan lele kami layak untuk dijalankan
karena mendapatkan keuntungan.

Analisa Break Event Point (balik modal)


BEP = Keuntungan bersih 1 bulan x berapa kali produksi dalam 1 bulan
5.393.000 < (𝑅𝑃. 2.107.000 x 2) x 2 bulan
5.393.000 < 8428.000

Dalam waktu 2 bulan atau 3-4 kali panen, maka Break Event Point modal awal kami akan
kembali. Ini yang menjadi penguat untuk tetap membuka usaha ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demikian proposal yang kami buat, semoga langkah ini dapat turut andil dalam
memberikan sumber makanan bergizi dan memberikan lapangan pekerjaan serta
memajukan ekonomi Indonesia. Diharapkan usaha yang kami buat dapat berjalan
dengan lancar tanpa ada hambatan apapun. Semoga usaha ikan Lele yang kami buat
dapat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari masyarakat sekitar.
Untuk itu, kami sangat berharap anda mau mengunjungi tempat usaha ikan Lele kami.

3.2 Kritik dan Saran


Sebelumnya kami selaku pembuat makalah proposal ini, minta maaf kepada
seluruh pembaca apabila ada kekurangan dalam pembuatan proposal ini. Kami sadar
bahwa usaha yang kami buat ini belum sempurna, demi kesempurnaan pelayanan kami
kepada pelanggan. Apabila ada hal yang mengganjal tentang tentang pelayanan kami
di hati anda anda dapat menghubungi customer service kami di nomor 085697190607
(a.n Salwa Berlina). untuk itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami
harapkan demi kesempurnaannya usaha kami ini. Terimakasih sebelumnya kami selaku
pembuat makalah proposal ini minta maaf kepada seluruh pembaca apabila ada
kekurangan dalam membuat proposal ini.

Anda mungkin juga menyukai