Anda di halaman 1dari 12

I Gede Dharman Gunawan 16

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI


MEDIA PENDIDIKAN AGAMA HINDU

I Gede Dharman Gunawan


Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya
bawiayahfda@gmail.com

Riwayat Jurnal -
Artikel diterima :-
Artikel direvisi :-
Artikel disetujui :-

Abstrak
Dewasa ini perkembangan teknologi internet telah merambah berbagai disiplin
ilmu. Dengan berkembangnya teknologi internet, dunia pendidikan pun makin ramah
dengan situs jejaring media sosial facebook, blogger, instagram, hingga twitter. Situs
jejaring media sosial tidak hanya digunakan untuk berinteraksi dengan sesama teman. Ada
yang memanfaatkannya sebagai media menyampaikan informasi, untuk mempromosikan
produk, bahkan hanya sekedar untuk mencurahkan isi hati pengguna, tentunya dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang inovatif. Berkaitan dengan permasalahan
saat ini mengenai pemanfaatan media sosial yang tidak terkontrol, sehingga perlunya
pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran pendidikan agama Hindu yang
inovatif. Tentunya pemanfaatan media sosial dapat menumbuhkan pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan. Maka sangat penting pemanfaatan media sosial sebagai
media pembelajaran pendidikan agama Hindu pada siswa.

Kata Kunci : Pemanfaatan, Media Sosial, Media Pendidikan Agama Hindu

I. Pendahuluan kurang optimal. Masih banyak dalam


Perkembangan ilmu pengetahuan proses pembelajaran bersifat
dan teknologi berpengaruh luas ke konvensional, sehingga pembelajaran
berbagai bidang kehidupan, termasuk kurang efektif dan membosankan.
bidang pendidikan. Pendidikan tidak Kondisi tersebut sangat disayangkan
antipati atau alergi terhadap karena pemanfaatan teknologi sudah
perkembangan ilmu pengetahuan dan seharusnya dilakukan untuk
teknologi, namun sebaliknya sebagai meningkatkan mutu pendidikan. Seiring
subyek atau pelopor dalam dengan kemajuan teknologi, dunia
pengembangannya. Penggunaan teknologi pendidikan khususnya sekolah harus mau
dalam dunia pendidikan, khususnya mengadakan inovasi yang positif untuk
dalam pembelajaran di kelas masih kemajuan pendidikan. Inovasi yang

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 17

diharapkan adalah inovasi yang emosional (emotional question), dan


menyeluruh dalam setiap kegiatan kecerdasan spritual (spritual question).
pendidikan. Karena pendidikan di sekolah Dalam hal ini, tidak hanya kecerdasan
adalah gerbang utama sebelum mereka ke intelektual yang diharapkan, namun tidak
perguruan tinggi atau terjun ke kalah penting yaitu kecerdasan emosional
masyarakat. dan kecerdasan spritual. Kecerdasan
Perkembangan teknologi emosional dan kecerdasan spritual
informasi yang sangat pesat dewasa ini, didapatkan dari pendidikan agama yang
khususnya perkembangan teknologi baik, namun pendidikan agama yang
internet turut mendorong berkembangnya terbuka dan menerima perkembangan
konsep pembelajaran jarak jauh. Ciri jaman yang semakin mengglobal ini.
teknologi internet yang selalu dapat Pendidikan agama tidak alergi dengan
diakses kapan saja, dimana saja, teknologi, namun bersama-sama bersatu
multiuser, serta menawarkan segala padu membangun masyarakat. Karena
kemudahannya telah menjadikan internet ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama
suatu media yang sangat tepat bagi tanpa ilmu adalah pincang. Ilmu
perkembangan pendidikan (Uno, pengetahuan dan teknologi tersebut dapat
2012:38). diaktualisasikan dengan efektif, jika
Pradigma pemikiran manusia yang sudah difilterasi dengan pendidikan
semakin kritis dan kemajuan ilmu agama yang baik. Baik dirumah,
pengetahuan teknologi dan informasi disekolah formal, informal, nonformal
yang semakin pesat, menuntut seseorang maupun dalam kehidupan lingkungan
untuk memanfaatkan teknologi tersebut bermasyarakat.
dengan cepat. Dengan demikikan, Seiring berkembangnya teknologi
dibutuhkan sumber daya manusia yang internet, masyarakat pun makin ramah
berkualitas dan bernalar tinggi serta dengan situs jejaring media sosial
memiliki kemampuan untuk facebook, blogger, instagram, hingga
mengaktualisasikan teknologi yang ada. twitter. Situs jejaring media sosial tidak
Teknologi yang baik adalah teknologi hanya digunakan untuk berinteraksi
yang dapat dimanfaatkan secara oftimal dengan teman. Ada yang
oleh masyarakat. Namun, untuk memanfaatkannya sebagai media
mempelajari, mengembangkan dan menyampaikan informasi, untuk
mengaktualisasikan teknologi tersebut mempromosikan produk, bahkan hanya
diperlukan filterisasi yang baik sehingga sekedar untuk mencurahkan isi hati
berjalan dengan baik dan tidak melenceng pengguna, tentunya dapat dimanfaatkan
dari sasaran yang benar. Untuk itu, sebagai media pembelajaran yang
diperlukan kecerdasan manusia untuk inovatif.
mengelola, baik kecerdasan intelektual Pendidik (guru) hendaknya
(intelektual question), kecerdasan mampu berperan sebagai pembimbing

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 18

untuk menuntun peserta didik (siswa) (teacher centered) sehingga belum


melalui proses belajar, memimpin peserta menyentuh peserta didik itu sendiri.
didik agar aktifitas dan minat belajar Selain itu proses pembelajaran hanya
sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta bersifat menghabiskan materi sesuai
sebagai fasilitator dalam mempersiapkan dengan tuntutan kurikulum.
kondisi yang memungkinkan siswa untuk Dalam setiap proses pembelajaran
melakukan kegiatan belajar. Guru dapat menuntut pencapaian tujuan tertentu.
melakukan dengan pemilihan metode Setiap tujuan memerlukan suatu metode
pembelajaran yang sesuai dengan dan srategi pembelajaran untuk
karakteristik materi pendidikan agama menciptakan situasi belajar tertentu.
Hindu yang diajarkan dan karakteristik Dalam suatu proses pembelajaran, tidak
pembelajar, memilih media pembelajaran ada suatu metode dan strategi maupun
yang relevan serta memilih strategi yang media pembelajaran yang paling baik
tepat dalam mengimplementasikan diantara yang lainnya, karena masing-
pembelajaran pendidikan agama Hindu di masing metode dan srategi serta media
kelas. pembelajaran dapat dirasakan baik,
Materi pelajaran pendidikan apabila telah diujicobakan untuk
agama Hindu yang diajarkan dikelas mengajarkan materi pelajaran tertentu.
begitu komplek, menyebabkan tidak Dalam tiap-tiap metode dan srategi
dapat ditampung dan dijabarkan atau maupun media pembelajaran
disampaikan seluruhnya didalam kelas membutuhkan sistem pengelolaan dan
dalam waktu yang sangat terbatas. Oleh lingkungan belajar yang sedikit berbeda.
karena itu diperlukan suatu metode yang Oleh sebab itu pendidik hendaknya
dapat mengantarkan peserta didik belajar memahami metode dan strategi yang tepat
secara mandiri, penuh motivasi dan minat sesuai dengan materi yang diajarkan serta
yang tinggi. Sehingga pembelajaran menguasai dan mampu menerapkan
agama Hindu menjadi pembelajaran yang media pembelajaran tersebut dengan tetap
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan mempertimbangkan tingkat
menyenangkan bagi semua komponen, perkembangan kognitif siswa, dan sarana
baik bagi peserta didik maupun pendidik atau fasilitas yang ada, sehingga tujuan
dalam hal ini guru. Harapan tumbuhnya dapat tercapai (Arends, dalam Trianto,
sifat kreatif dan inovatif para pendidik 2007:9).
pendidikan agama Hindu dalam praktek Banyak faktor yang
pembelajaran untuk pemahaman dewasa mempengaruhi pembelajaran di kelas,
ini masih belum optimal. Hal ini tampak salah satunya adalah faktor proses. faktor
dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak proses merupakan inti dari pendidikan
lebih dari kegiatan pembelajaran yang formal disekolah yang didalamnya terjadi
bersifat regular dan masih bersifat interaksi berbagai komponen pengajaran.
konvensional atau berpusat pada guru Komponen-komponen itu dapat

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 19

dikelompokkan dalam tiga kategori utama penghadapan yang semata-mata


yaitu: pendidik, isi atau materi, dan menunjukan kegiatan menerima.
peserta didik. Ketiga komponen tersebut
Penghadapan tersebut pada umumnya
berinteraksi melibatkan sarana prasarana
seperti : media pembelajaran dan mengarah pada perolehan atau
lingkungan tempat belajar, sehingga pemakaian yang hal-hal yang berguna
tercipta situasi belajar mengajar yang
baik di pergunakan secara langsung
memungkinkan tercapainya tujuan yang
telah direncanakan sebelumnya. maupun tidak langsung agar dapat
Perkembangan media sosial yang bermanfaat. Pemanfaatan adalah hal,
semakin hari semakin pesat terjadi, telah
cara, hasil kerja dalam memanfaatkan
membawa manusia pada titik dimana
tidak bisa lepas dari penggunaan media sesuatu yang berguna. Acapkali kata
sosial dalam kehidupan sehari-hari. media pendidikan digunakan secara
Teknologi pun saat ini telah memberikan bergantian dengan istilah alat bantu atau
kemudahan bagi setiap manusia untuk
tetap selalu terhubung kepada setiap media komunikasi dimana hubungan
orang diberbagai belahan dunia. komunikasi akan berjalan lancar dengan
Kemudahan dalam berkomunikasi saat ini hasil yang maksimal apabila
semakin terasa kental di kalangan siswa.
menggunakan alat bantu yang disebut
Facebook, Twitter, BBM, dan lain
sebagainya seperti sudah menjadi trend media komunikasi. Menurut Munir
tersendiri dikalangan para remaja. (2008) media pembelajaran dapat
Berbagai macam media sosial tersebut
diartikan sebagai perantara sampainya
tentunya dapat menjadi media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif pesan belajar (massage learning) dari
yang dapat diakses oleh setiap siswa. sumber pesan (massage resource) kepada
Namun dalam proses pembelajaran
penerima pesan (massage receive),
pendidikan agama Hindu perlu
dioptimalkan melalui pemanfaatan media sehingga terjadi interaksi belajar
sosial sebagai media pembelajaran oleh mengajar. Media adalah mode stimulus-
guru dan siswa. interaksi manusia, realita yang salah
satunya berupa media yang inovatif.
II. Pembahasan
Media sebagai perantara yang
2.1 Pemanfaatan Media Pendidikan
Agama Hindu mengantar informasi antar sumber dengan
penerima. Jadi, televisi, film, radio,
Pemanfaatan merupakan turunan
rekaman audio, gambar yang
kata dari kata ’Manfaat’, yakni suatu

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 20

diproyeksikan, audiovisual, bahan-bahan media ini, proses pembelajaran akan lebih


cetakan, dan sejenisnya adalah media menyenangkan, tidak membosankan dan
komunikasi. Apabila media itu membawa menjadi pilihan tepat bagi para pendidik.
pesan-pesan atau informasi yang Kerumitan dan ketidak jelasan materi
bertujuan instruksional atau mengandung dapat dibantu dengan menghadirkan
maksud-maksud pengajaran maka media media yang inovatif.
itu disebut media pembelajaran. sejalan Kata media berasal dari bahasa
dengan batasan ini, Hamidjojo dan latin medius yang secara harfiah berarti
Latuheru (1993) memberi batasan media ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’.
sebagai semua bentuk perantara yang Dalam bahasa Arab, media adalah
digunakan oleh manusia untuk perantara atau pengantar pesan dari
menyampaikan atau menyebar ide, pengirim kepada penerima pesan. Gerlach
gagasan atau pendapat, sehingga ide atau & Ely (1971) dalam Arsyad (2006)
pendapat yang dikemukakan itu sampai mengatakan bahwa media apabila
pada penerima yang dituju. dipahami secara garis besar adalah
Mayer (2009) dalam bukunya manusia, materi, atau kejadian yang
Multimedia Learning mengatakan bahwa, membangun kondisi yang membuat siswa
belajar melalui multimedia, siswa dapat mampu memproleh pengetahuan,
menciptakan pemahaman lebih dalam ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian
dari sekedar belajar dari kata-kata saja ini, guru, buku teks,dan lingkungan
atau gambar-gambar saja. pembelajaran sekolah merupakan media. Secara lebih
dengan mempergunakan multimedia khusus, pengertian media dalam proses
dengan menampilkan gambar, suara belajar mengajar cendrung diartikan
(audiovisual) akan meningkatkan aktifitas sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau
pembelajaran di kelas dan pembelajaran elektronik untuk menangkap, memproses
pasti akan lebih bermakna. dan menyusun kembali informasi visual
Media pembelajaran khususnya dan verbal.
yang bersentuhan dengan teknologi Batasan lain telah pula
mempunyai peranan yang sangat penting dikemukakan oleh para ahli yang
dalam proses pembelajaran. dengan sebagian diantaranya seperti AECT

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 21

(Association of Education an Maha Esa), meningkatkan kecerdasan


Communication Teknology, 1977) ketrampilan dalam menjalankan ajaran
memberi batasan tentang media sebagai agama, mempertinggi budi pekerti,
suatu bentuk dan saluran yang digunakan memperkuat kepribadian, mempertebal
untuk menyampaikan pesan atau semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
informasi. Disamping sebagai sistem 2.2 Media Sosial Sebagai Media
Pendidikan Agama Hindu
penyampai atau pengantar, media yang
sering diganti dengan kata mediator. Media sosial adalah sebuah media
Dengan istilah mediator media online, dengan para penggunanya bisa
menunjukan fungsi atau perannya, yaitu dengan mudah berpartisipasi, berbagi,
mengatur hubungan yang efektif antara dan menciptakan isi meliputi facebook,
dua pihak utama dalam proses belajar twitter, blog, wiki, forum dan dunia
siswa dan isi pelajaran. Disamping itu virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
mediator juga dapat mencerminkan merupakan bentuk media sosial yang
pengertian bahwa setiap sistem paling umum digunakan oleh masyarakat
pembelajaran yang melakukan peran di seluruh dunia.
mediasi, mulai dari guru sampai peralatan Menurut Andreas Kaplan dan
paling canggih, dapat disebut media. Michael Haenlein (2010), media sosial
Ringkasnya, media adalah alat yang adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis
menyampaikan atau mengantarkan pesan- Internet yang dibangun diatas dasar
pesan pembelajaran. ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang
Bertolak dari pengertian di atas, memungkinkan penciptaan dan
maka dapatlah dikatakan Media pertukaran user-generated content. Jadi,
pendidikan Agama Hindu ini adalah suatu yang dimaksud user-generated content
alat yang menyampaikan atau adalah segala isi yang dibuat dan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran dipublikasikan oleh pengguna media siber
pendidikan melalui ajaran Agama Hindu, antara lain, artikel, gambar, komentar,
dengan tujuan untuk meningkatkan suara, video dan berbagai bentuk
sraddha dan bhakti anak terhadap Ida unggahan yang melekat pada media siber,
Sang Hyang widhi Wasa (Tuhan Yang

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 22

seperti blog, forum, komentar pembaca mengkomunikasikan informasi dalam


atau pemirsa, dan bentuk lain. sekejap, terlepas dari lokasi geografis.
Media sosial memiliki kelebihan Media sosial juga memungkinkan untuk
dibandingkan dengan media menyesuaikan konten anda untuk setiap
konvensional, antara lain : segmen pasar dan memberikan
a. Kesederhanaan kesempatan bisnis untuk mengirimkan
Dalam sebuah produksi media pesan ke lebih banyak pengguna.
konvensional dibutuhkan keterampilan d. Terukur
tingkat tinggi dan keterampilan marketing Dengan sistemtracking yang
yang unggul. Sedangkan media sosial mudah, pengiriman pesan dapat terukur,
sangat mudah digunakan, bahkan untuk sehingga perusahaan langsung dapat
orang tanpa dasar TI pun dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak
mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah demikian dengan media konvensional
komputer dan koneksi internet. yang membutuhkan waktu yang lama.
b. Membangun Hubungan Ketika kita mendefinisikan media
Sosial media menawarkan sosial sebagai sistem komunikasi maka
kesempatan tak tertandingi untuk kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi
berinteraksi dengan pelanggan dan terkait dengan sistem komunikasi,
membangun hubungan. Perusahaan Adapun fungsi sosial media yaitu :
mendapatkan sebuah feedback langsung, a. Administrasi
ide, pengujian dan mengelola layanan Pengorganisasian proofil
pelanggan dengan cepat. Tidak dengan karyawan perusahaan dalam jaringan
media tradisional yang tidak dapat sosial yang relevan dan relatif dimana
melakukan hal tersebut, media tradisional posisi pasar anda sekarang. Pembentukan
hanya melakukan komunikasi satu arah. pelatihan kebijakan media sosial, dan
c. Jangkauan Global pendidikan untuk semua karyawan pada
Media tradisional dapat penggunaan media sosial. Pembentukan
menjangkau secara global tetapi tentu saja sebuah blog organisasi dan
dengan biaya sangat mahal dan memakan integrasi konten dalam masyarakat yang
waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 23

relevan. Riset pasatr untuk menemukan bisa membahayakan kesehatan karena


dimana pasar anda. memicu orang untuk mengisolasikan
b. Mendengarkan dan Belajar diri. Meningkatnya pengisolasian diri
Pembuatan sistem pemantauan dapat mengubah cara kerja gen,
untuk mendengar apa yang pasar anda membingungkan respons kekebalan,
inginkan, apa yang relevan dengan level hormon, fungsi urat nadi, dan
mereka. merusak performa mental.
c. Berpikir dan Perencanaan 2. Seseorang yang menghabiskan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, waktunya di depan komputer akan
bagaiman anda akan tetap didepan pasar jarang berolahraga sehingga
dan begaiman anda berkomunikasi ke kecanduan aktivitas ini dapat
pasar. Bagaiman teknologi sosial menimbulkan kondisi fisik yang
meningkatkan efisiensi operasional lemah, bahkan obesitas.
hubungan pasar. 3. Kerusakan fisik juga sangat
d. Pengukuran mungkin terjadi. Bila menggunakan
Menetapkan langkah-langkah mouse atau memencet keypad ponsel
efektif sangat penting untuk mengukur selama berjam-jam setiap hari,
apakah metode yang digunakan, isi dibuat seseorang dapat mengalami cedera
dan alat yang anda gunakan efektif dalam tekanan yang berulang-ulang. Penyakit
meningkatkan posisi dan hubungan pasar punggung juga merupakan hal yang
anda. umum terjadi, pada orang-orang yang
Jejaring sosial media juga ada menghabiskan banyak waktu duduk di
dampak positif dan dampak negatif yang depan meja komputer.
sangat berpengaruh pada kehidupan 4. Media elektronik, seperti komputer,
manusia. Pertama kita akan laptop, atau handphone (ponsel) juga
mengawalinya dengan dampak negatif menghancurkan secara perlahan-lahan
dari sosial media terlebih dahulu. kemampuan anak-anak dan kalangan
a. Dampak Negatif dewasa muda untuk mempelajari
1. Kecanduan situs jejaring sosial kemampuan sosial dan membaca
seperti Facebook atau MySpace juga bahasa tubuh. Maksudnya adalah

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 24

seseorang akan mengalami dunia serasa berada dalam sentuhan


pengurangan interaksi dengan sesama jari kita.
mereka dalam jumlah menit per hari- 2. Sebagai sarana untuk
mengembangkan keterampilan dan
nya menyebabkan jumlah orang yang
sosial
tidak dapat diajak berdiskusi mengenai
Mengasah keterampilan teknis
masalah penting, menjadi semakin
dan sosial merupakan kebutuhan yang
meningkat setiap harinya.
wajib dipenuhi agar bisa bertahan
5. Kejahatan dunia maya (cyber
hidup dan berada dalam neraca
crime). Seiring berkembangnya
persaingan diera modern seperti
teknologi, berkembang pula
sekarang ini Hal ini sangatlah penting,
kejahatan. Di dunia internet, kejahatan
tidak ada batasan usia, semua orang
dikenal dengan nama cyber crime.
butuh untuk berkembang.
Kejahatan dunia maya sangatlah
3. Memperluas jaringan pertemanan
beragam. Diantaranya, carding,
Dengan menggunakan jejaring
hacking, cracking, phising, dan
sosial, kita bisa berkomunikasi dengan
spamming.
siapa saja, bahkan dengan orang yang
6. Membuat waktu terbuang dengan
belum kita kenal sekalipun dari
sia-sia
berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini
b. Dampak Positif
bisa kita manfaatkan untuk menambah
1. Sebagai media penyebaran
informasi wawasan, bertukar pikiran, saling
mengenal budaya dan ciri khas daerah
Informasi yang up to date
masing-masing, dll. Hal ini dapat pula
sangat mudah menyebar melalui situs
mengasah kemampuan berbahasa
jejaring sosial. Hanya dalam tempo
seseorang. Misalnya, belajar bahasa
beberapa menit setelah kejadian, kita
inggris dengan memanfaatkan fasilitas
telah bisa menikmati informasi
call atau video call yang disediakan di
tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi
situs jejaring sosial.
kita sebagai manusia yang hidup di era
Media sosial menjadi bermanfaat
digital seperti sekarang ini. Cakrawala
dan saluran komunikasi yang semakin

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 25

penting karena meningkatnya penggunaan 3. Mencantumkan link soal latihan di


media sosial sebagai situs berita dan media sosial yang mengarah ke blog guru
informasi oleh banyak orang, penggunaan mata pelajaran. Sehingga selain siswa
terhadap media sosial di kalangan bisa belajar tentang materi soal pelajaran,
masyarakat sebagai penyebarluasan berita blog guru tersebut juga akan kebanjiran
dan informasi melalui media sosial, juga pengunjung yang tidak lain adalah para
sebagai media pembelajaran. Terkadang siswanya sendiri.
pemanfaatan media sosial sebagai media Dengan cara seperti itu siswa akan
pembelajaran memiliki dampak yang dituntun untuk menggunakan media
negatif. Untuk mensiasati permasalah sosial sebagai sarana pembelajaran mata
dampak negatif media sosial, sebaiknya pelajaran agama Hindu, dan guru bisa
guru agama Hindu memanfaatkan media memperhatikan gerak-gerik siswa dan
sosial untuk pembelajaran pendidikan siswi kita di media sosial. Apakah mereka
agama Hindu. Caranya adalah sebagai menulis atau mengunggah hal-hal yang
berikut : positif atau negatif. Dalam pemanfaatan
1. Membuat materi pelajaran yang sedang media sosial sebagai media pembelajaran
diajarkan di sekolah. Dengan cara ini pendidikan agama Hindu, guru agama
siswa yang memiliki akun media sosial Hindu juga dapat memanfaatkan
bisa mendapatkan pengetahuan atau ilmu penggunaan blog. Blog dapat
dari media sosial yang kini bisa diakses dimaanfaatkan sebagai media
dimana saja dan kapan saja melalui pembelajaran untuk setiap
handphone, tablet atau komputer pribadi. orang. Blogger merupakan situs jejaring
2. Membuat soal latihan di media sosial sosial yang berupa teks dokumen,
seperti facebook, siswa diharapkan gambar, obyek media, dan data yang
menjawab pertanyaan tersebut melalui tersusun secara rapi yang dapat dilihat
pesan di inbox atau melalui komentar melalui browser internet dan biasanya
yang ada di bawah soal latihan tersebut. berisi catatan atau jurnal pribadi. Manfaat
Tidak masalah siswa copy paste jawaban blog yaitu, 1) Media interaktif di luar
dari orang lain, tetapi minimal siswa kelas. Misalnya guru disebuah sekolah
sudah membaca soal tersebut. memposting materi pelajaran. Kemudian

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 26

siswa mengakses blog tersebut, siswa inovatif. Tersedianya media pembelajaran


mengisi komen di blog lalu guru pendidikan agama Hindu alternatif yang
menanggapinya, sehingga terjadi berbasis pada media sosial (online) untuk
komunikasi antara guru dengan siswa. 2) pengajaran pendidikan agama Hindu
Media untuk menyimpan file. Guru dapat dapat memberikan kemudahan kepada
menyusun dan meresume materi pelajaran guru pendidikan agama Hindu dalam
kemudian meng-updatenya ke blog. melaksakan proses pembelajaran dengan
Dengan begitu, siswa dapat belajar kapan menerapkan media pembelajaran berbasis
saja tanpa dibatasi waktu dan tempat. 3) online yakni media sosial. Memperluas
Media untuk mendapatkan informasi. wawasan pengetahuan guru agama Hindu
Guru dan siswa bisa mendapatkan tentang mengajar dengan media
informasi melalui proses pencarian pembelajaran berbasis online.
dengan search engine akan membuka dan Pemanfaatan media sosial sebagai media
menambah wawasan guru dan siswa pendidikan agama Hindu adalah memberi
tentang dunianya dan dunia ilmu imbas dengan landasan yang mendasar
pengetahuan. Bisa melalui membaca bagi guru pendidikan agama Hindu untuk
koran, buku, majalah namun kita hanya memilih metode serta media
berperan sebagai pembaca pasif. Dan pembelajaran yang inovatif yang sesuai
masih banyak lagi pemanfaatan blog dengan tuntutan pendidikan saat ini.
sebagai media pembelajaran terutamanya Dalam pemanfaatan media sosial
dalam pembelajaran pendidikan agama seperti pemanfaatan blog sebagai media
Hindu. pendidikan agama Hindu guru mata
2.3 Penutup pelajaran agama Hindu, dapat
Pemanfaatan media sosial sebagai mengembangkan media sehingga tujuan
media pembelajaran pendidikan agama pembelajaran agama Hindu dapat tercapai
Hindu dapat meningkatnya kualitas dengan baik. Peserta didik pun dapat
pembelajaran pendidikan agama Hindu, meningkatkan minat, kreatifitas, gairah
dimana pembelajaran pendidikan agama dan motivasi belajar mereka dengan cara
Hindu dapat berorientasi pada media melatih diri bertanggung jawab pada diri
pembelajaran berbasis online yang dan lingkungan sekitarnya. Serta

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017


I Gede Dharman Gunawan 27

diharapkan menghasilkan peserta didik


yang aktif dan dapat menemukan cara
belajar yang sesuai.

Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar. 2007. Media


Pembelajaran. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Burhan Bungin. 2008. Konstruksi Sosial
Media Massa. Jakarta : Kencana.
Danesi, Marcel. 2010. Pengantar
Memahami Semiotika Media.
Yogyakarta : Jalasutra.
Danim, Sudarwan. 2008. Media
Komunikasi Pendidikan :
Pelayanan Profesional
Pembelajaran Dan Mutu Hasil
Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Deddy Mulyana. 2011. Media dan
Perubahan Sosial. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang.
2011. Media Pembelajaran :
Manual dan Digital. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Sadiman, Arief S. dkk. 2009. Media
Pendidikan : Pengertian,
Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta :
Rajawali Pers.
Sukiman. 2012. Pengambangan Media
Pembelajaran. Yogyakarta :
Pedagogia.
Uno, Hamzah. 2012. Model
pembelajaran Menciptakan
Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif Dan Efektif. Jakarta :
Bumi Aksara.

Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai