Oleh :
Dian Muhammad Gibran
16711109
Pembimbing :
dr. Dinik Wuryani, Sp. S
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDONO MADIUN
2020
Metode Baru untuk Penilaian Penyakit Parkinson (2005 ke 2015) :
Kajian Sistematis
Alvaro Sanchez-Ferro, MD, MSc, Morad Elshehabi, MD, MSc, Catarina Godinho, PhD, Dina
Salkovic, MD, MSc, Markus A. Hobert, MD, Josefa Domingos, MSc, Janet MT. van Uem,
Sc, Joaquim J. Ferreira, MD, PhD, and Walter Maetzler, MD
ABSTRAK
Latar Belakang
Beberapa dekade terakhir kita melihat dinamisnya perkembangan metode baru yang bertujuan
untuk meningkatkan penilaian penyakit parkinson (NAM-PD) di laboratorium, klinis, dan
lingkungan rumah. Akan tetapi, keadaan NAM-PD saat ini terkait maturitasnya, kelayakan,
dan kegunaannya dalam menilai gejala-gejala penyakit parkinson belum diteliti secara
sistematis.
Metode
Peninjauan secara sistematis terhadap artikel yang diterbitkan dalam rentang 2005 sampai
2015 telah dilakukan. Dari 9503 artikel yang ditemukan di PubMed dan Web of Science. 848
full papers sudah dievaluasi, dan 588 original article telah dinilai untuk mengevaluasi
teknologi, demografi, klinimetric, dan kesiapan transfer teknologi dari NAM-PD.
Hasil
Dari penelitian yang dilakukan, 65% melibatkan kurang dari 30 pasien, kurang dari 50%
menggunakan metodologi standar untuk memvalidasi tes diagnostik, 8% telah mengonfirmasi
hasil pada data set yang berbeda, dan 87% muncul di klinik atau laboratorium. Gejala pada
domain aksial adalah yang paling banyak diteliti, diikuti oleh bradikinesia. Kekauan dan
domain non motorik merupakan poin yang paling jarang diteliti. Hanya 6% dari sistem yang
mencapai level teknologi dan dapat membenarkan untuk dimasukkan kedalam penilaian
klinis.
Kesimpulan
Evaluasi sistematik ini memberikan gambaran umum tentang pilihan-pilihan saat ini untuk
menilai penyakit parkinson secara kuantitatif. Perlu adanya penelitian kolaborasi yang
memiliki standarisasi untuk mengkonfirmasi penilitian awal ini, khususnya menilai domain
yang kurang dinilai dan memvalidasi secara lebih kuat tentang perkembangan dan eksistensi
NAM-PD.
Kata Kunci
Penyakit parkinson, teknologi penilaian, biomedis, diagnosis, intervensi
LATAR BELAKANG
Belakangan terjadi perkembangan yang cepat pada penemuan metode penilaian
penyakit parkinson (NAM-PD). Banyak sitem elektronik yang dikembangkan untuk
menilai dan menentukan tanda fisiologis dari penyakit ini, diantaranya sesnsor yang
dapat dikenakan, akselerometer, giroskop, magnetometer, dan smartphone. Meskipun
beberapa teknologi bukan merupakan hal yang benar-benar baru, semua sistem ini
merepresentasikan metode yang telah diteliti dan digunakan untuk menilai penyakit
parkinson. Alasan terhadap hasil yang berbeda pada beberapa metode bukan
merupakan cakupan dari penelitian ini, akan tetapi semua metode yang ada bertujuan
untuk meningkatkan keobjektifan penilaian penyakit parkinson. Mereka memasukkan
aplikasi yang dapat memprediksi diagnosis untuk menilai progresi penyakit dan
mengevaluasi efikasi terapi dan pengobatan.
Kajian sistematis ini menyajikan evaluasi komprehensif tentang NAM-PD yang
telah diteliti dalam 10 tahun terakhir. Selain narasi dan kajian sistematis yang ditulis
oleh beberapa penulis yang ada di tulisan ini, kajian sistematis tentang teknologi yang
dapat digunakan untuk menilai cara berjalan dan keseimbangan juga beberapa waktu
terlahir sudah dipublikasikan. Tak satu pun dari tinjauan diatas yang memberikan
gambaran menyeluruh dan komprehensif tentang perkembangan NAM-PD saat ini
dan sejauh mana penilaian kuantitatif telah dikembangkan. Tinjauan ini
menggabungkan kekuatan dari semua penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini
mencakup informasi tentang teknologi yang dapat dikenakan dan tidak dikenakan;
mencakup penilaian dari domain penyakit yang paling relevan; mengikuti pendekatan
sistematis yang ketat, transparan, dan lengkap; menyajikan informasi klinis dan
tingkat kesiapan teknologi dari setiap sistem yang dilaporkan dalam penelitian; dan
menyediakan spreadsheet dari data yang diambil dari makalah.
Setelah membaca artikel ini, dokter , orang yang menderita penyakit Parkinson,
dan pemangku kepentingan lainnya akan memiliki gambaran umum bagaimana
penilaian kuantitatif tentang penilaian penyakit parkinson telah berkembang selama
beberapa dekade terakhir. Pembaca yang tertarik didorong untuk menggunakan
tulisan ini sebagai pelengkap naskah, yang sebenarnya hanya dapat memberikan
beberapa langkah awal analisis.
METODE
Pencarian sistematis untuk artikel yang diterbitkan antara 1 Januari 2005 dan 4
Januari 2016, dilakukan di 2 database elektronik (PubMed / Medline dan Web of
Science). Menggunakan struktur pencarian Boolean, 3 kelompok kata kunci
digunakan untuk melakukan pencarian. Kelompok pertama terkait dengan penyakit
(“Parkinsonian Disorders,” “Parkinson(s) disease,” “Parkinson Disease,
Secondary,”“Basal Ganglia Diseases,” “Parkinsonism”).Kelompok kedua terdiri
dari 45 istilah teknologi yang terkait dengan penilaian penyakit parkinson
(misalnya,“Technology,” “Diagnostic Techniques, Neurological,” “Assessment,”
“Patient Outcome Assessment,” “Accelerometer,” “Smartphone”). Kelompok ketiga
terdiri dari kata kunci berbeda yang menggambarkan 12 domain penyakit. 12 domain
ini didasarkan pada gejala klinis dan berdasarkan penelitian sebelumnya. Enam
domain mengacu pada aspek motorik, 5 aspek nonmotorik, dan 1 pada aspek
komplikasi terkait pengobatan.
Sebagian besar referensi yang diidentifikasi dan dievaluasi mengacu pada aspek
motorik; Oleh karena itu, fokus analisis awal dalam artikel ini pada domain-domain
motorik. Domain nonmotorik dan domain komplikasi terkait pengobatan kurang
dibahas secara rinci. Artikel yang tidak mencakup 12 domain dikumpulkan dalam
berbagai kategori. Kategori ini mencakup platform (misalnya, sistem telemonitoring
dan telemedicine), studi yang mengevaluasi keterampilan mengemudi, dan tes napas
untuk membedakan orang dengan parkinson dan kontrol.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan:
Identifikasi langkah: Sebanyak 6.874 penelitian di situs Web of Science dan 6804
di PubMed/Medline telah diidentifikasi. Setelah menghilangkan duplikat, 9.503
penelitian memasuki langkah berikutnya.
Langkah penyaringan: Seorang penulis menyaring judul dan abstrak. Kriteria
artikel yang termasuk dalam langkah berikutnya adalah (i) penggunaan NAM PD,
(ii) diterbitkan dalam bahasa Inggris, dan (iii) digunakan pada manusia.
Beberapa kriteria eksklusi diantaranya sebagai berikut: (i) penggunaan hanya
kuesioner / skala, (ii) elektromiografi, (iii) elektroensefalografi, (iv) teknik pencitraan,
(v) metode diagnostik / terapeutik molekuler, (vi) tes genetik, (vii) sistem pengenalan
suara yang mapan (viii) pengembangan baru dalam stimulasi otak dalam, dan (ix)
stimulasi transkranial magnetik. Sebanyak 848 artikel memasuki langkah berikutnya.
Langkah evaluasi : Langkah ini dilakukan oleh 7 penulis, menggunakan formulir
berbasis web standar yang dirancang oleh salah satu penulis. Kemudian seluruh teks
lengkap dari 848 artikel dievaluasi. Artikel menjalani evaluasi dasar (penulis, jurnal,
volume, halaman, tahun, dan jenis artikel) dan tidak dievaluasi lebih lanjut jika (i)
tinjauan pustaka, (ii) melaporkan penerapan terapeutik NAM-PD, (iii) tidak
menyertakan NAM-PD, dan (iv) tidak digunakan untuk menilai penyakit parkinson.
Dari sisa 588 artikel asli, ditentukan jenis NAM-PD yang digunakan dan jenis
peneliti yang menggunakan NAM-PD (pengembang vs bukan pengembang).
Penggunaan NAM-PD oleh bukan pengembang memperkuat validasinya karena
memastikan bahwa NAM-PD dapat diterapkan pada seting yang berbeda. Selain itu,
penggunaan oleh bukan pengembang biasanya menunjukkan bahwa suatu sistem
lebih siap digunakan. Kemudian, karakteristik klinis dievaluasi. Pemilihan
karakteristik klinis didasarkan pada literatur, termasuk akurasi dengan memberikan
pengukuran sensitivitas dan spesifisitas, kesepakatan dengan menggunakan analisis
Bland-Altman, koefisien korelasi intraclass, dan nilai Kappa, responsif), dan
pengulangan. Meskipun digunakan dalam banyak penelitian, korelasi statistik murni
tidak dianggap memadai untuk menguji hubungan klinis.
Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya, kami mengambil informasi
tentang kesiapan teknologi dari setiap artikel asli. Skala kesiapan teknologi
dikembangkan oleh National Aeronautics and Space Administration dan baru-baru
ini diadaptasi oleh European Commission for the Horizon 2020. Skala ini dapat
diterapkan oleh pemangku kepentingan yang berbeda (misalnya, peneliti, dokter,
pasien, badan pengatur dan pendanaan, dan mitra industri) sebagai alat untuk
menentukan seberapa dekat teknologi untuk diterjemahkan dan untuk apa
digunakan.
HASIL
Dari 588 artikel yang dievaluasi, 208 (35%) melaporkan validasi NAM-PD oleh
pengembang, 183 (31%) pada kinerja NAM-PD yang dievaluasi oleh bukan
pengembang, 157 (27%) pada algoritma matematika, dan 40 ( 7%) pada platform / ide
GNB di masa depan.
Penelitian NAM-PD yang dapat dikenakan mencakup proporsi yang relevan dari
penelitian yang dilakukan di bidang ini (211 [37%]), dan jumlah penelitian yang
dipublikasikan menunjukkan peningkatan relatif yang substansial selama periode
evaluasi. Misalnya, NAM-PD yang dapat dikenakan digunakan di 3 (18%) penelitian
yang diterbitkan pada tahun 2005 dan dalam 38 (44%) penelitian yang diterbitkan
pada tahun 2015. Dari penelitian, 45 (8%) penelitian mengkonfirmasi hasil mereka
dalam dataset yang berbeda.
Informasi tingkat keparahan penyakit menggunakan derajat keparahan Hoehn dan
Yahr dilaporkan dalam 247 (42%) penelitian. Usia peserta dimasukkan dalam 394
(76%) studi.
Teknologi yang digunakan adalah akselerometer dan giroskop atau gabungan
keduanya, kemudian kami kategorikan kedalam unit pengukuran inersia (IMU), tab
digitalisasi, sistem optoelektronik, pelacak elektromagnetik, pelat gaya, sistem realitas
virtual, teknologi berbasis perangkat lunak, smartphone, perekam audio, sol , sistem
visi komputer, sarung tangan pintar, konsol videogame, dan solusi ad hoc.
Bradikinesia
Sistem yang paling sering digunakan adalah IMU (39 penelitian, 31%), diikuti
dengan kombinasi berbagai metode (14 studi, 11%).
Dari penelitian tersebut, 18 (15%) menampilkan diagnostik data yang terbentuk
sebelum melakukan analisis statistik. Standar referensi yang paling sering dilaporkan
adalah UPDRS-III, yang digunakan dalam 41 (34%) penelitian, diikuti oleh diagnosis
ahli (misalnya, klasifikasi PD menurut kriteria yang ditetapkan) dalam 36 (30%)
penelitian.
Tremor
Sistem yang paling sering digunakan adalah IMU (38 studi, 47%), diikuti oleh
ponsel pintar, yang digunakan dalam 11 (14%) studi.
Sebanyak 52 (67%) studi termasuk 30 atau kurang PwP. Kelompok usia rata-
rata / median yang paling sering dalam penelitian berkisar antara 61 sampai 70 tahun
(29 penelitian, 10%), dan di semua penelitian, usia rata-rata / median peserta adalah
antara 50 dan 80 tahun.
Berbicara
Sistem yang paling sering digunakan adalah perekam audio (8 studi, 19%),
diikuti oleh solusi berbasis software (6 studi, 14%). Sebanyak 24 studi (57%)
menyelidiki algoritma matematika tanpa komponen perangkat keras atau perangkat
lunak tambahan.
Aktivitas Fisik
Sistem yang paling sering digunakan adalah IMU (22 studi, 69%).
Sistem yang paling sering digunakan adalah IMU (7 studi, 29%), diikuti oleh
sistem berbasis realitas virtual (6 studi, 25%) dan solusi berbasis perangkat lunak
(5 studi, 21%).
DISKUSI
Kesiapan Teknologi
Salah satu aspek yang kami eksplorasi adalah penilaian TRL dalam mengevaluasi
kesiapan NAM-PD. Berdasarkan evaluasi kami, persentase kesiapan teknologi
NAM-PD hanya 6%. Hanya NAM-PD di tingkat ini yang diharapkan dapat masuk
ke dalam penilaian klinis pada waktunya nanti. Sebagian besar sistem ini
dikomersialkan untuk penelitian dan bukan untuk aplikasi klinis. Beberapa
dianataranya adalah akselerometer, pelat gaya dan sistem analisisis gerak. Beberapa
teknologi berbasis perangkat lunak dan algoritma matematis mencapai memiliki
kesiapan teknologi yang rendah. Ketika kami memeriksa domain penyakit yang
dinilai oleh sistem yang paling matang, domain yang paling terwakili adalah fitur
aksial, diikuti oleh bradikinesia, aktivitas fisik, dan tremor. Aspek terakhir yang
perlu ditekankan adalah tidak ada sistem untuk penilaian berbasis rumah yang
mencapai memiliki kesiapan teknologi yang baik.
KETERBATASAN STUDI
Evaluasi kami memiliki keterbatasan. Pertama, kami mencoba mencakup
semua studi NAM-PD yang menyelidiki 12 domain penyakit parkinson yang telah
dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir yang pada akhirnya kami mungkin telah
melewatkan artikel yang relevan dengan menggunakan pendekatan ini. Meskipun
demikian, dengan mempertimbangkan siklus pendek inovasi teknologi dan proses
pemilihan domain yang secara menyeluruh, tampaknya tidak mungkin bahwa
batasan ini berdampak relevan pada hasil umum dan kesimpulan penelitian ini.
Kedua, dimasukkannya lebih dari 1 penilai mungkin telah menyebabkan
inkonsistensi ke dalam data. Namun, 3 penulis memeriksa kembali
ketidakkonsistenan ini dan menanganinya. Selain itu, karena database dibagikan
secara transparan, setiap kritik dan saran tentang studi / inkonsistensi individu
dapat diintegrasikan dalam versi yang terus diperbarui.
KESIMPULAN
Tinjauan sistematis ini memberikan gambaran umum tentang opsi yang ada saat
ini di topik pemeriksaan gejala penyakit parkinson pada umumnya. Ini dapat
berfungsi sebagai dasar untuk desain dan kinerja penelitian di masa depan dan dapat
membantu meningkatkan kualitas penelitian setelah ini. Dalam studi ini, penekanan
khususnya adalah adanya upaya gabungan ilmuwan dalam melakukan penelitian,
memberikan ukuran dalam lingkungan, mencegah penyelidikan berlebihan topik
tunggal, meningkatkan proses pematangan sistem penilaian, dan mempertimbangkan
masalah validasi. Upaya tersebut memiliki potensi yang paling mungkin untuk
merevolusi diagnosis dan pengobatan penyakit parkinson.
CRITICAL APPRAISAL
Question Y N C Evidence
e o a
n
’
t
s
T
e
l
l
Do you think
all the
important,
relevant √
studies
were included?
Did the √
review’s
authors do
enough to
assess quality
of
the included
studies?
If the results of
the review
have been
combined, was
√
it
reasonable to
do so?
How precise
are the results? √
Are the
benefits worth
the
√
harms and
costs?