40011419650325
D4 Akuntansi Perpajakan
2. Jelaskan cara melakukan pengujian kewajaran terhadap saldo persediaan dan utang usaha
Jawab :
Persediaan
Prosedur Audit Awal : Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun persediaan yang
akandiuji lebih lanjut usut saldo persediaan yang tercantum di neraca ke saldo
akunpersediaan yang bersangkutan di buku besar, hitung kembali saldo akun persediaan
di buku besar, lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dansumber
posting dalam akun Persediaan dan cadangan
Prosedur Analitik
Prosedur analitik adalah pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran
persediaan yang disajikan dalam neraclume penjualan yang diharapkan. Setelah itu
dibandingkan dengan angka harapan (ratio yang sama dari data tahun lalu, data
industri,jumlah yang dianggarkan maupun data lainnya) auditor dapat menentukan
harus memfokuskan diri kearah mana dalam pelaksanaan pengujian transaksi rinci dan
saldo akun rinci.
2)Memeriksa dokuman yang mendukung transaksi pembayaran utang usaha setelah tanggal neraca.
3)Melakukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang bulanan yang
diterima oleh klien dari debitur.
Jawab :
Untuk konfirmasi positif yang tidak dijawab, auditor dapat memeriksa dokumentasi berikut ini untuk
memverifikasi keberadaan dan akurasi transaksi-transaksi penjualan yang membentuk saldo akhir
akun piutang:
Jawab :
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Beberapa ciri internal control yang baik dapat dilihat dari adanya pemisahan tugas dan tanggung
jawab antara yang menerima dan mengeluarkan kas dengan yang melakukan pencatatan,
adanya pemisahan tugas antara pegawai yang membuat rekonsiliasi bank dengan yang
mengerjakan buku bank, menyimpan asset-asset (uang kas, Blanko check dan giro) ditempat
yang yang aman, penerimaan kas, check dan giro disetor ke bank dalam jumlah seutuhnya
(intact) paling lambat keesokan harinya, dan bukti-bukti pendukung dari pengeluaran kas yang
sudah dibayar harus distempel lunas, untuk menghindari kemungkinan untuk di proses
pembayarannya dua kali (double payment)
Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di laporan posisi keuangan (neraca)
per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) betul betul ada dan dimiliki oleh perusahaan
(existence). Oleh karena itu auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi
bank;
Untuk memeriksa apakah semua transaski betul-betul terjadi dan tidak ada transaksi fiktif
(occurance);
Untuk memeriksa apakah transaksi sudah dicatat secara akurat dan pada waktu yang tepat
dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas sehingga tidak ada transaksi yang dihilangkan
(completeness), tidak ada kesalahan perhitungan matematis, tidak salah posting dalam buku
penerimaan kas dan pengeluaran kas , klasifikasi (accuracy, posting, and summarization, and
classification.), dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan (timing);
Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas. Jika
perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi berikut
bunganya (sinking fund) maka dan tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari kas di
asset lancer. Begitupun jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena perusahaan
tersangkut suatu masalah hukum;
Untuk memeriksa sendainya ada saldo kas/setara kas dalam valuta asing. Apakah saldo tersebut
sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI)
pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi (komprehensif) tahun berjalan.
Untuk memeriksa apakah penyajiannya di laporan posisi keuangan (neraca) sudah sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia berdasarkan SAK/ETAP/IFRS
Terkadang perusahaan melakukan pencatatan saldo kas tidak sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku di Indonesia. Sebagai contoh ditemuinya pada laporan keuangan perusahaan,
pengeluaran kas yang dibatasi untuk pengeluaran jangka pendek tetapi tidak dimasukkan ke
dalam asset lancar.
5. Apa yang harus dilakukan ketika terjadi selisih antara catatan dan perhitungan fisik?
Jawab :
Memeriksa saldo kas kecil melalui catatan pembukuan yang ada, yaitu saldo awal ditambah
penerimaan dan dikurangi pengeluaran kas kecil.
Memeriksa saldo kas kecil secara fisik, yaitu menghitung semua uang yang ada dalam kas kecil.
6. Jelaskan cara melakuan pengujian kewajaran terhadap saldo kas dan setara kas
Jawab :
1. Prosedur Audit Awal. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun Kas yang akan diuji lebih lanjut :
Usut saldo ekuitas pemegang saham yang tercantum di neraca ke saldo akun Kas yang
bersangkutan dalam buku besar.
Hitung kembali saldo akun Kas di dalam buku besar.
Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun Kas
Usut saldo awal akun Kas ke kertas kerja
Usut posting pendebitan akun Kas ke dalam jurnal yang bersangkutan.
a) FF1 = Digunakan untuk menghitung fisik persediaan apakah sesuai antara fisik yang ada dengan kartu
persediaan. Cara pengerjaannya dengan membandingkan daftar rincian kartu persediaan barang
dengan perhitungan fisik persediaan.
b) TOC 3 = Test of control adalah tes yang dilakukan untuk menentukan kualitas internal control suatu
perusahaan . Test of control ini bisa juga dilakukan bersamaan dengan Substantive Test of Transaction.
Hasil dari Test of Control ini menetukan apakah Detail of Balance perlu diperbanyak atau tidak . Di dalam
test of control Auditor dapat melihat apakah Inhirent Risk dapat turun atau malah tidak . Contoh : test
atas transaksi penjualan , penerimaan uang , dll. TOC 3 melakukan pemeriksaan lebih dahulu
c) MM1.1 = Daftar Konfirmasi dan pengeluaran setelah tanggal neraca yang berfungsi sebagai media
untuk menampung hasil dari konfirmasi kewajiban jangka pendek. Sebelum memasuki skedul ini
diharapkan telah mengerjakan skedul utang usaha atau kewajiban sesuai dari hasil konfirmasi pada buku
yang tersedia. MM1.1 dikerjakan dengan cara memindah hasil konfirmasi yang terdapat pada buku atau
laporan diikuti dengan hasil konfirmasi yang telah dikoreksi yang diletakan pada bagian perbedaan.
d) C3.1 = Bank CAB atau skedul bagian kas dan setara kas berfungsi sebagai sub supporting skedul yang
berisi koreksi antara saldo koran dengan saldo menurut pembukuan. Cara pengerjaanya yaitu
mencocokan nilai saldo antara saldo koran dengan pembukuan apabila di rekening koran terdapat
transaksi yang tidak ada atau hilang maka akan dicatat pada bagian saldo menurut rekening koran,
apabila nilai saldo berbeda maka dicatat pada bagian pembukuan sesuai dengan pengoprasian transaksi
tersebut.
e) C2 = Nama lain dari C2 adalah daftar kas kecil berfungsi sebagai media koreksi yang terjadi pada
skedul kas kecil. Pengerjaannya bisa dilakukan dengan mencocokan saldo kas yang ada di buku kas
dengan uang yang ada di dalam kas.
f) TOC4 = Test of control adalah tes yang dilakukan untuk menentukan kualitas internal control suatu
perusahaan . Test of control ini bisa juga dilakukan bersamaan dengan Substantive Test of Transaction.
Hasil dari Test of Control ini menetukan apakah Detail of Balance perlu diperbanyak atau tidak . Di dalam
test of control Auditor dapat melihat apakah Inhirent Risk dapat turun atau malah tidak . Contoh : test
atas transaksi penjualan , penerimaan uang , dll. TOC 4 dilakukan setelah pemeriksaan pada TOC 3