Anda di halaman 1dari 6

2.

1 HAM di Indonesia
HAM di indonesia didasarkan konstitusi NKRI, yaitu : Pembukaan UUD 1945 (alenia 1), Pancasila sila ke-4, Batang
Tubuh UUD 1945 (Pasal 27,29, dan 30), UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengendalian
HAM. HAM di indonesia menjamin hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak
memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak
wanita, dan hak anak.
Program penegakan hukum dan HAM (PP No. 7 tahun 2005) meliputi pemberantasan korupsi, antiteorisme, dan pembasmian
penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak
diskriminatif, dan konsisten.1

2.2 Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia


Penciptaan hukum yang ditujukan terhadap perlindungan atas hak asasi manusia (human rights) menurut mazhab hukum
kodrati merupakan bagian dari hukum Tuhan atau dalam Islam disebut Sunnatullah yang eksistensinya menjadi landasan bagi
hukum positif atau hukum tertulis yang pada akhirnya berubah menjadi teori hak kodrati, hak dasar, natural rights atau dalam
bahasa Belanda dikenal dengan ground rechten, mensen rechten, rechten van deen mens sebagai istilah-istilah yang titik beratnya
adanya pengakuan hak manusia.
Hak kodrati tersebut merupakan suatu bangunan ide buatan yang dirancang untuk menjelaskan hakikat manusia dalam
masyarakat sebagai model konsep hak asasi modern atau dalam konsep Aristoteles merupakan bagian dari keadilan distributif
yang kemudian diikuti Ulpian dari Romawi klasik dengan adagiumnya: “Honeste vivere, alterum non leadere, suum cuique tribuere”
yang dapat dijumpai pada revolusi Inggris, Amerika Serikat, Prancis dan bahkan sampai diaturnya dalam Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Universal Declaration of Human Rights tahun 1948.
Hak asasi manusia dijamin oleh hukum, karena pada setiap diri manusia terdapat hak dasar sebagai pemberian alam,
seperti hak hidup, hak kebebasan dan hak milik, yang sekarang berkembang tidak hanya sekadar hak dasar, tetapi juga keturunan
hak dasar dan hak-hak yang menyertai kehidupan manusia, yaitu hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Hak-hak tersebut
dalam konsep Islam secara historis sesungguhnya sejak Nabi Muhammad SAW. Memperoleh kenabiannya (abad ke-7 Masehi atau
sekitar 500 tahun/5 abad sebelum Marga Charta lahir) sudah dikenal hak asasi, khususnya hak asasi anak, bahkan telah
dilaksanakan dan ditegakkan dalam Islam.
Sejak permulaannya kota suci Mekkah sudah memasukkan hak-hak asasi manusia dalam ajaran-ajaran dasarnya
bersamaan dengan penekanan masalah kewajiban manusia terhadap sesamanya. Hak ini sesuai dengan inti dari ajaran Islam,
yaitu iman, hukum, dan akhlak sebagai satu kesatuan rangkaian yang menjadikan Islam diturunkan sebagai rahmatan lil’alamin
dengan mencakup semua aspek kehidupan. 2

2.3 Pengertian HAM


Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki setiap manusia dari sejak kandungan sampai dengan meninggal dunia
sebagai anugrah tuhan yang maha kuasa. HAM bersifat umum (universal) karena yakni bahwa beberapa hak dimiliki tanpa
perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis kelamin. HAM juga bersifat supralegal, artinya tidak tergantung pada adanya suatu negara
atau undang-undang dasar, kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewarganegaraan lebih tinggi karena berasal dari sumber
yang lebih tinggi (Tuhan).
Adapun pengertian HAM menurut para ahli :
1. Menurut Mahfud M.D
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan dan hak tersebut
dibawa manusia sejak lahir kepermukaan bumi sehingga hak tersebut bersifat fitri (kodrati), buakn merupakan pemberian manusia
atau negara.
2. Menurut Prof. Mr. Koentjoro Poerbopranoto
Hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi, artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak
dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.

3. Menurut HAR Tilaar3


Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak itu, manusia tidak dapat hidup
layak sebagai manusia.

1
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.69

2
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha
Ilmu:2011;hal.200,201,202
3
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.63,64
2.4 Macam-macam Hak Asasi Manusia
Ada beberapa klasifikasi hak asasi manusia yang menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Franklin DelanoRoosevelt yang sangat monumental bila dilihat dari sisi konsepsi klasifikasi hak-hak asasi manusia
(human rights), dikenal dengan sebutan The Four Freedom(empat kebebasan), yaitu:
a) Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech).
b) Kebebasan beragama (freedom of religion).
c) Kebebasan dari ketakutan (freedom of fear).
d) Kebebasan dari kemelaratan (freedom of want).
2. Miriam Budiardjo berpendapat, bahwa klasifikasi hak asasi manusia dapat dibedakan atas 7 hak, yaitu:
a) Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat.
b) Hak atas kedudukan yang sama di dalam hukum.
c) Hak atas kebebasan berkumpul.
d) Hak atas kebebasan beragama.
e) Hak atas penghidupan yang layak.
f) Hak atas kebebasan berserikat.
g) Hak atas pengajaran.
3. Darji Darmodiharjo mengemukakan bahwa hak-hak asasi manusia dibagi atau dibedakan, yaitu:
a) Hak-hak asasi pribadi atau personal rights yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk
agama, kebebasan bergerak, dan sebagainya.
b) Hak-hak asasi ekonomi atau property rights, yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli, dan menjualnya serta
memanfaatkannya.
c) Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan atau yang biasa disebut
rights of legal equality.
d) Hak-hak asasi politik atau political rights, yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih
dalam pemilihan umum), hak mendirikan partai politik dan sebagainya.
e) Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau social and culture rights, misalnya hak untuk memilih pendidikan,
pengembangan kebudayaan, dan sebagainya.
f) Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan atau procedural rights, misalnya
peraturan dalam hal penangkapan, penggeledahan, peradilan, dan sebagainya.4

Berdasarkan uraian, dapat diuraikan mengenai macam-macam hak asasi manusia sebagai berikut:

A. Hak untuk hidup


Hak hidup (freedom of life) termasuk hak yang kodrati, universal, dan abadi, bahkan hak ini melekat sejak masih dalam
rahim (janin dalam kandungan) hingga tinggal tulang dalam kuburan. Hak untuk hidup ini sangat terkait dengan hak-hak kodrati
(natural right).
Hak hidup adalah hal asasi yang paling utama bagi manusia, yang merupakan karunia dari Allah bagi setiap manusia.

B. Hak untuk bicara dan menyampaikan pendapat


Dalam Universal Declaration of Human Rights disebutkan dalam Pasal 19 sebagai berikut:“Setiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hak ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apa pun juga dan
dengan tidak memandang batas-batas”
Sementara itu, dalam UUD 1945 terdapat dalam Pasal 28 sebagai berikut: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan ditetapkan dengan undang-undang” 5

C. Hak kebebasan berkumpul


C.F. Strong mengingatkan bahwa negara harus memerhatikan dan menjamin kepentingan perkumpulan rakyat melalui
norma-norma dalam konstitusi. Paham ini disebut konstitusional modern. Secara kodrati pada hakikatnya manusia itu adalah
makhluk yang berkumpul atau bermasyarakat (zoon politicon), justru itu perlu ada jaminan atas hak untuk berkumpul bagi individu
dan hal ini juga Universal telah diatur dalam Pasal 20 Universal Declaration of Human Rights sebagai berikut:
1) Setiap orang mempunyai ha katas kebebasan berkumpul dan berapat.
2) Tiada seorang jua pun dapat dipaksa memasuki salah satu perkumpulan.

4
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha
Ilmu:2011;hal.210,211,212
5
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha Ilmu:2011;hal.212,213
D. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
Hak untuk turut serta dalam pemerintahan telah diintrodusir oleh John Lock dan Rousseau yang disebut sebagai hak-hak
politik dan dicontohkan seperti kesamaan hak, hak atas kebebasan, dan hak untuk memilih dan sebagainya.

E.Hak untuk melajutkan keturunan


Meskipun hak ini terkait dengan menghindari kepunahan manusia, seperti halnya hak untuk hidup, akan tetapi
mempunyai perbedaan dari segi kualifikasi hak dasar. Kalau hak untuk hidup merupakan bagi dari hak-hak dasar manusia sebagai
makhluk individu (individual rights), sedangkan hak untuk melanjutkan keturunan merupakan bagian dari hak-hak manusia sebagai
makhluk sosial (sosial rights).

F. Hak untuk mendapatkan kesejahteraan


Hak untuk mendapatkan kesejahteraan merupakan a contrario dari kebebasan kemelaratan (freedom of want). Artinya
apabila hak untuk mendapatkan kesejahteraan tidak dijamin, maka implikasi yang muncul adalah kemelaratan. 6

G.
Hak untuk memperoleh keadilan dan rasa aman
Rasa aman merupakan bagian integral dari kebebasan atas ketakutan. Keadilan adalah dasar dari cita-cita Islam dan
merupakan disiplin mutlak untuk menegakkan kehormatan manusia. Dalam hal ini banyak ayat-ayat Al-Qur’an maupun Sunah yang
mengajak untuk menegakkan keadilan, di antara terlihat dalam Surah Al-Nahl ayat 90, yang artinya: “Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan.”

H.Hak untuk beragama dan menjalankan ibadah


Hak ini merupakan hak yang kodrati, universal, dan abadi, karena hak untuk beragama tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia di muka bumi. Oleh sebab itu, hak untuk beragama dan menjalankan ibadah merupakan bagian dari kebebasan
beragama (freedom of religion).
Dalam Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 ditegaskan, bahwa: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agama dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.”

I. Hak atas kedudukan yang sama di hadapan hukum


Hak ini dapat dikatakan sangat fundamental, karena merupakan elemen penting dalam the rule of law, yaitu equality
before the law yang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 disebutkan, bahwa: “Tiap-tiap warga Negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan tanpa kecuali”. 7

2.5 Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia


 HAM tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. HAM merupakan bagian dari manusia secara otomatis.
 HAM berlaku untuk semua orang tanpa memamdang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik, atau asal-usul
sosial dan bangsanya.
 HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk melanggar dan membatasi hak orang lain.

2.6 Macam-Macam Hak Asasi Manusia Secara Umum


Berikut ini adalah pembagian Hak Asasi Manusia secra umum :
1. Hak Asasi Pribadi (personal right) yang meliputi kebebasan menyatakanpendapatan, kebebasan memeluk agama,
kebebesan bergerak, dan sebagainya.
2. Hak Asasi Ekonomi (proverty right) yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli, dan menjual sesuatu secara
memanfaatkannya.
3. Hak Asasi Politik (pilitical right) yaitu hak untuk ikut serta dalam hal pemerintah, hak pilih (hak memlilih dan dipilih dalam
pemilu), hak untuk mendirikan partai politik dan sebagainya.
4. Hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintah (righ legal equality).
5. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (social and culture right) yaitu hak untuk memilih pendidikan, hak untuk
mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.

6
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha Ilmu:2011;hal.213,214
7
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha Ilmu:2011;hal.214,215
6. Hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural righ), misalnya perlakuan
dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, peradilan, dan sebagainya. 8

2.7 Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat secara kodrati pada diri manusia dengan sifatnya yang universal
dan abadi. Oleh karena itu, hak asasi harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, tidak boleh diabaikan, tidak boleh dikurangi, dan
dirampas oleh siapa pun. Sesuai pasal 1 ayat (1) UU No. 39 Tahun1999 tentang HAM dinyatakan bahwa negara, hukum, dan
pemerintah serta setiap orang wajib menghormati, menjujung tinggi, dan melindungi hak asasi manusia.

2.7.1 Hak Warga Negara


Dalam UUD 1945 telah dinyatakan hak negara, yaitu antara lain:
a) Hak atas pekerjaan dan perlindungan yang layak;
b) Hak berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan pikiran;
c) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan;
d) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan;

e) Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta perlindungan kekerasan dan diskriminasi bagi setiap anak;
f) Hak untuk mengembangankan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya;
g) Hak untuk mendapatkan pendidikan;
h) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif;
i) Hak atas perlakuan yang sama di depan hukum;
j) Hak untuk bekerja;
k) Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintah;
l) Hak atas suatu kewarganegaraan;
m) Hak untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya;
n) Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan;
o) Hak atas kebebasan berserikat;
p) Hak untuk berkomunikasi;

2.7.2 Kewajiban Warga Negara


Kewajiban warga negara adalah:
a) Menjunjung hukum dan pemerintah;
b) Ikut serta dalam upaya pembelaan negara;
c) Ikut seta dalam pembelaan negara;
d) Menghormati hak asasi manusia dan orang lain;
e) Tunduk kepada pembatasan yang ditetapka dengan undang-undang untuk menjaminpengakuan serta peghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain;
f) Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara;
g) Mengikkuti pendidikan dasar.9

2.8 Tugas dan Tanggung Jawab Negara


Dalam rangka terpilihnnya hak dan kewajiban warga negara, negara memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya.
2) Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan, khususnya pendididkan dasar.
3) Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan saru sistem pendidikan nasional.
4) Negara memperioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja negara dan belanja
daerah.
5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dangan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
6) Negara memanjukan kebudayaan manusia ditengah peradaban di dunia dengan menjamin kebebasan masyarakan
dengan memelihara dan mengembangkan niali-nilai budayanya.
7) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
8) Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak.
9) Negara menguasi bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.

8
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.65
9
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.60,61,62
10) Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.
11) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat.
12) Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan umum dan layak. 10

2.9 Lembaga Penegak HAM


Hak asasi manusia merupakan hak yang harus dilindungi, baik oleh individu, masyarakat maupun oleh negara. Untuk
merealisirkan penegakan HAM di indonesia telah dibentuk suatu komisi mengenai hak asasu manusia. Dasar hukum bagi
penagakan HAM di indonesia sudah sangat jelas, baik melalui UUD, ketetapan MPR maupun Perundang-undanga, baik yang
sudah disahkan maupun rativikasi dari konvensi hak asasi manusia yang ada didunia internasional.

2.10Komis Nasional (Komnas) HAM


Komnas ham adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setngkat dangan lembanga yang lainnya yang berfungsi untuk
melaksanakan pengkajian, penelitian, pemantaun, dan mediasi hak asasi manusia.
Adapun tujuan komnas HAM antara lain :
1) Mengembangkan kondisi yang konduktif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan pancasiala, UUD 1945, dan
piagam PBB, serta Dekralasi Universal Hak Asasi Manusia.
2) Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia indonesia
seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagsi bidang kehidupan. 11

2.11 Pengadilan Hak Asasi Manusia


Dalam rangka penegakan HAM, komnas HAM melakukan pemanggilan saksi dan pihak kejaksaan yang melakukan
penuntunan di pengadilan HAM. Menurut pasal 104 UU HAM, untuk mengadili pelanggaran hak asasi manusia yang berat, dibentuk
pengadilan HAM dilingkungan peradilan umum, yaitu pengadilan negri dan pengadilan tinggi. 12

2.12 Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Menurut UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, yang dimaksud dengan pelanggaran HAM adalah seriap
perbuatan seseorang atau sekelompok orang, termaksud aparat negara, baik sengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manuia seseorang atau sekelompok orang yang dijamin oleh
Undang-undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan hukum dan mekanisme yang berlaku.
Menurut UU No. 26 Tahun 2000, yang dimaksud dengan kejahatan genoideadalh setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa,ras, kelompok etis, kelompok agama.

Sementara itu, kejahatan kemanusiaan menurut UU No. 26 Tahun 2000 merupakan salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang luas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil berupa :
- Pembuhunan;
- Permusuhan;
- Perbudakan;
- Pengusiran;
- Perampasan kemerdekaan;
- Penyiksaan;
- Pemerkosaan;
- Penganiyaaan;
- Penghilangan orang secara terpaksa;
- Kejahatan.13

2.13 Contoh Kasus

HAK DAN KEWAJIBAN PROFESI SEORANG GURU

10
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.63
11
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.71,72
12
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.73
13
Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan. Guru bertugas untuk mengajar dimana mengajar
merupakan pelaksanaan proses pembelajaran dan menjadi proses yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan.

Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki hak dan kewajiban yang menyangkut dunia pendidikan yang
digeluti. Hak guru merupakan apa-apa saja yang didapatkan oleh seseorang yang memiliki profesi guru, dan kewajiban guru adalah
apa-apa saja yang harus dilaksanakan seorang guru dalam menjalankan profesinya.

Hak dan kewajiban guru ini dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen sehingga
setiap guru mandapatkan perlindungan terhadap hak yang dimiliki dan kewajiban yang harus dilaksanakan. 14
HAK HAK NYA
Sebagai berikut:
 Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
 Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
 Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
 Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
 Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas
keprofesionalan.
 Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada
peserta didiksesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
 Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
 Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
 Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
 Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi, dan/atau
Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. 15

KEWAJIBAN
Menurut UU Guru dan Dosen pasal 20, bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latarbelakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika,
danMemelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.16

Cukup seimbang memang jika dilihat perbandingan antara hak dan kewajiban profesi guru. Keseimbangan antara hak
dan kewajiban ini yang membuat guru mampu bekerja secara optimal dan menerima timbal balik yang pantas serta melaksanakan
tugas sesuai dengan kode etik guru. Tidak ada guru yang lebih banyak hak dari pada kewajiban yang dilakukan dan begitu pula
sebaliknya lebih banyak kewajiban dari pada hak yang diterima, meskipun demikian memang masih banyak saja hal ini terjadi. 17

Namun cukup ironis juga ketika masih banyak guru yang sudah melaksanakan kewajiban namun belum mendapatkan
hak-hak yang semestinya bisa mereka dapatkan. Terutama di daerah yang jauh dari kota, selain sarana dan prasarana yang masih
kurang, kesejahteraan kehidupan guru yang bisa dicapai dari penerimaan hak belum mampu dinikmati seluruh guru. Ya, memang
kemerataan pendidikan di Indonesia masih belum dapat dicapai, sebuah tugas bagi seluruh masyarakat Indonesia agar hal ini
dapat diwujudkan sehingga cita-cita bangsa dapat digapai melalui pendidikan yang baik. 18

14

15

16

17

18

Anda mungkin juga menyukai