HAM Di Indonesia
HAM Di Indonesia
1 HAM di Indonesia
HAM di indonesia didasarkan konstitusi NKRI, yaitu : Pembukaan UUD 1945 (alenia 1), Pancasila sila ke-4, Batang
Tubuh UUD 1945 (Pasal 27,29, dan 30), UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengendalian
HAM. HAM di indonesia menjamin hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak
memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak
wanita, dan hak anak.
Program penegakan hukum dan HAM (PP No. 7 tahun 2005) meliputi pemberantasan korupsi, antiteorisme, dan pembasmian
penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak
diskriminatif, dan konsisten.1
1
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.69
2
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha
Ilmu:2011;hal.200,201,202
3
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.63,64
2.4 Macam-macam Hak Asasi Manusia
Ada beberapa klasifikasi hak asasi manusia yang menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Franklin DelanoRoosevelt yang sangat monumental bila dilihat dari sisi konsepsi klasifikasi hak-hak asasi manusia
(human rights), dikenal dengan sebutan The Four Freedom(empat kebebasan), yaitu:
a) Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech).
b) Kebebasan beragama (freedom of religion).
c) Kebebasan dari ketakutan (freedom of fear).
d) Kebebasan dari kemelaratan (freedom of want).
2. Miriam Budiardjo berpendapat, bahwa klasifikasi hak asasi manusia dapat dibedakan atas 7 hak, yaitu:
a) Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat.
b) Hak atas kedudukan yang sama di dalam hukum.
c) Hak atas kebebasan berkumpul.
d) Hak atas kebebasan beragama.
e) Hak atas penghidupan yang layak.
f) Hak atas kebebasan berserikat.
g) Hak atas pengajaran.
3. Darji Darmodiharjo mengemukakan bahwa hak-hak asasi manusia dibagi atau dibedakan, yaitu:
a) Hak-hak asasi pribadi atau personal rights yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk
agama, kebebasan bergerak, dan sebagainya.
b) Hak-hak asasi ekonomi atau property rights, yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli, dan menjualnya serta
memanfaatkannya.
c) Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan atau yang biasa disebut
rights of legal equality.
d) Hak-hak asasi politik atau political rights, yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih
dalam pemilihan umum), hak mendirikan partai politik dan sebagainya.
e) Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau social and culture rights, misalnya hak untuk memilih pendidikan,
pengembangan kebudayaan, dan sebagainya.
f) Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan atau procedural rights, misalnya
peraturan dalam hal penangkapan, penggeledahan, peradilan, dan sebagainya.4
Berdasarkan uraian, dapat diuraikan mengenai macam-macam hak asasi manusia sebagai berikut:
4
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha
Ilmu:2011;hal.210,211,212
5
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha Ilmu:2011;hal.212,213
D. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
Hak untuk turut serta dalam pemerintahan telah diintrodusir oleh John Lock dan Rousseau yang disebut sebagai hak-hak
politik dan dicontohkan seperti kesamaan hak, hak atas kebebasan, dan hak untuk memilih dan sebagainya.
G.
Hak untuk memperoleh keadilan dan rasa aman
Rasa aman merupakan bagian integral dari kebebasan atas ketakutan. Keadilan adalah dasar dari cita-cita Islam dan
merupakan disiplin mutlak untuk menegakkan kehormatan manusia. Dalam hal ini banyak ayat-ayat Al-Qur’an maupun Sunah yang
mengajak untuk menegakkan keadilan, di antara terlihat dalam Surah Al-Nahl ayat 90, yang artinya: “Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan.”
6
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha Ilmu:2011;hal.213,214
7
Sutoyo, S.Pd, MPd;Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi;Penerbit Graha Ilmu:2011;hal.214,215
6. Hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural righ), misalnya perlakuan
dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, peradilan, dan sebagainya. 8
e) Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta perlindungan kekerasan dan diskriminasi bagi setiap anak;
f) Hak untuk mengembangankan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya;
g) Hak untuk mendapatkan pendidikan;
h) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif;
i) Hak atas perlakuan yang sama di depan hukum;
j) Hak untuk bekerja;
k) Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintah;
l) Hak atas suatu kewarganegaraan;
m) Hak untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya;
n) Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan;
o) Hak atas kebebasan berserikat;
p) Hak untuk berkomunikasi;
8
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.65
9
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.60,61,62
10) Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.
11) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat.
12) Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan umum dan layak. 10
Sementara itu, kejahatan kemanusiaan menurut UU No. 26 Tahun 2000 merupakan salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang luas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil berupa :
- Pembuhunan;
- Permusuhan;
- Perbudakan;
- Pengusiran;
- Perampasan kemerdekaan;
- Penyiksaan;
- Pemerkosaan;
- Penganiyaaan;
- Penghilangan orang secara terpaksa;
- Kejahatan.13
10
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.63
11
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.71,72
12
Hamdayama Jumanta Msi, Herdianto Heri S.Pd, Msi;Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara;Penerbit
Erlangga:2010;hal.73
13
Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan. Guru bertugas untuk mengajar dimana mengajar
merupakan pelaksanaan proses pembelajaran dan menjadi proses yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki hak dan kewajiban yang menyangkut dunia pendidikan yang
digeluti. Hak guru merupakan apa-apa saja yang didapatkan oleh seseorang yang memiliki profesi guru, dan kewajiban guru adalah
apa-apa saja yang harus dilaksanakan seorang guru dalam menjalankan profesinya.
Hak dan kewajiban guru ini dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen sehingga
setiap guru mandapatkan perlindungan terhadap hak yang dimiliki dan kewajiban yang harus dilaksanakan. 14
HAK HAK NYA
Sebagai berikut:
Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas
keprofesionalan.
Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada
peserta didiksesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi, dan/atau
Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. 15
KEWAJIBAN
Menurut UU Guru dan Dosen pasal 20, bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latarbelakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika,
danMemelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.16
Cukup seimbang memang jika dilihat perbandingan antara hak dan kewajiban profesi guru. Keseimbangan antara hak
dan kewajiban ini yang membuat guru mampu bekerja secara optimal dan menerima timbal balik yang pantas serta melaksanakan
tugas sesuai dengan kode etik guru. Tidak ada guru yang lebih banyak hak dari pada kewajiban yang dilakukan dan begitu pula
sebaliknya lebih banyak kewajiban dari pada hak yang diterima, meskipun demikian memang masih banyak saja hal ini terjadi. 17
Namun cukup ironis juga ketika masih banyak guru yang sudah melaksanakan kewajiban namun belum mendapatkan
hak-hak yang semestinya bisa mereka dapatkan. Terutama di daerah yang jauh dari kota, selain sarana dan prasarana yang masih
kurang, kesejahteraan kehidupan guru yang bisa dicapai dari penerimaan hak belum mampu dinikmati seluruh guru. Ya, memang
kemerataan pendidikan di Indonesia masih belum dapat dicapai, sebuah tugas bagi seluruh masyarakat Indonesia agar hal ini
dapat diwujudkan sehingga cita-cita bangsa dapat digapai melalui pendidikan yang baik. 18
14
15
16
17
18