Anda di halaman 1dari 4

Kebutuhan gizi seseorang akan vitamin A akan bergantung pada sejumlah faktor faktor yang

saling berhubungan termasuk umur, kecepatan pertumbuhan, jenis kelamin efesiensi


penyerapan dan penyimpanan , efesiensi pengangkutan plama dan penggunaanya dalam sel-
sel menjadi sasaran , kecepatan inaktivasi , besar pendaurulangan dan status kesehatan secara
keseluruhan.

Distribusi kebutuhan seseorang akan vitamin A dalam populasi yang relatif homogen
umumnya duduga normal disekitar rata-rata . pendugaan ini hsnya ditunjang oleh penelitian –
penelitian pemberian makan pada hewan percobaan. Kebutuhan pada manusia sikar ditaksir
karena tiadanya titik akhir yang dapat diukur dengan peka. Akan janggal misalnya untuk
mencoba menghubungkan konsumsi vitamin A dengan pertumbuhan dan perkembangan yang
optimum. Akibatnya usaha-usaha yang dilakukan untuk menentukan jumlah vitamin A yang
tersimpan serta menentukan batas minumum cadangan yang dapat diterima untuk tertentu.

Karena itu , daripada berurusan dengan masalah kebutuhan makanan yang sulit , maka
kecukupan gizi untuk berbagai zat gizzi vitamin A telah dianjurkan oleh kelompok para ahli
dibanyak negara. Kecukupan inilah yang dimaksud dengan untuk memenuhu kebutuhan gizi
dari semua orang yang pada prakteknya sehat. Oleh karena itu perbandingan antara
karetenoid provitamin A dengan vitamin A yang terbentuk dalam makanan sangat bervariasi
diantara individu-individu dengan kapasitas untuk mengubah kartenoid menjadi vitamin A
yang beragam , maka telah disepakati bahwa 6 ug B-Karoten , atau 12 ug campuran
karotenoid dalam maknan adalah setara dengan 1 ug retinol. Meskipun demikian , prnyataan
kuantitatif dari “setatara retinol” untuk karatenoid ini diambik secara sembarang, dimana
sesungguhnya aktivitas provitamin A yng nyata dari karotenoid dalam maknan tentu
bergantung pada banyak faktor. Oleh karena itu setara retinol ini merupakan parameter yang
berguna dalam menyatakan nilai gizi vitamin A , namun seharusnya diberikan sebanyak
mungkin informasi tentang jumlah dan sifat karotenoid dalm maknan

 Pencernaan dan penyerapan karotenoid dan Vitamin A


Setelah seseorang makan, vitamin A yang sudsh terbentuk dan karotenoid dilepaskan
oleh kerja pepsin dalam lambung dan oleh berbagai enzim-enzim proteolitik dalam
saluran usu bagian atas. Karotenoid dan turunan – turunan vitamin A mengumpulkan
ke dalam globula-globula lipida yang kemudian terdispresi dalam usus bagian atas
oleh asam-asam empedu yang terkonjugasi. Ester-ester santofil dan vitamin A dalam
emulsi lipida ini selanjutnya dihidrolisis oleh berbagai enzim esterase dalam cairan
pankreas, menghasilkan karotenoid dan vitamin A yang bebas.
Berbagai faktor yang mempengaruhi efisiensi penyerapan karotenoid dan Vitamin A
adalah :
- Terdapat lemak
- Protein dan antioksidan dalam makanan terdapatnya
- Cairan empedu dan komponen normal dari enzim-enzim pankreas
Efisiensi penyerapan vitamin biasanya 80% sampai 90% yang berkurangnya
sedikit pada dosis tinggi.

 Transformasi vitamin A dan Karotenoid dalam sel-sel Mukosa


Beberapa retinol mungkin juga dioksidasi menjadi retinaldehida, dan jumlah kecil
aldehida ini selanjutnya dioksidasi menjadi asam retinoat. Beberapa karotenoid yang
terhidroksilasi tunggal mungkin juga diubah menjadi satu molekul retinaldehida oleh
pembelahan keluar dari rantaikarotenoid diikuti oleh pemendekan rantai. Sebagian
besar retinaldehida yang terbentuk direduksi oleh enzim retinaldehida reduktase
menjadi retinol yang kemudian diesterifikasi . ester retinil bersama-sama dengan
trigliserda dalam kilomikron didegradasi dengan kecepatan yang relatif tinggi oleh
enzim lipase lipoprotein plasma menghasilkan sisa-sisa kilomikron nampaknya
diserap oleh hiposit yang vitamin A nya lebih utama disimpan di dalam sel
prisinusoid.
Meskipun sejumlah kecil vitamin A ditemukan dalam sebagian besar jaringan , namun
lebih dai 90% vitamin A dalam tubuh secara normal disimpan dalam hati.
Bentuk vitamin Anya yang disimpan didalam hati kemungkinan besar merupakan
suatu kompleks lipoglikoprotein .

 Penerimaan permukaan sel untuk protein pengikut retinol


Oleh karena retinol dipegang dalam celah PPR , maka protein dikenal sebagai
pengingat permukaan sel. Meskipun penerimaan-penerimaan ini terdapat dalam
sejumlah selsel yang berbeda. Mereka telah dikaji dengan baik dalam epitel pigmen
mata hewan vetebrata.
Oleh karena vitamin A umunya digunakan dalam penyembuhan berbagai penyakit
kulit, sel sel epitel abnormal yang terbentuk selama berbagai kondisi , mungkun tidak
mempunyai penerimaan permukaan untuk bolo-PPR. Sampai saat ini sifat kimia
penerimaan – penerimaan permukaan dan bagaimana mereka terbentuk dan rusak
tidak diketahui.

 Protein – protein pengikat intraseluler


Protein pengikat intrasel yng laun yang disebut protein pengikat asam retinoat
(PPARS) adalah khusus untuk all-trans asam retunoat . protein yang ukurannya sama
dengan PPRS ini ditemukan dalam banyak jaringan yang sama , tetapi tidak dalam
ginjal,hati,paru-paru,limfa,atau otot hewan dewasa. Oleh karena PPARS ditemukan
dalam sejumlahsel epitel tumor yang memberikan respons penyembuhan dengan asam
retinoat. Protein- protein pengikat untuk retinaldehida dan retinol lainnya yang
mempunyai berat molekul lebih tinggi sebagaian telah ditentukan sifat-sifatnya dari
jaringan mata.

 Metabolisme dan pemisahan


Lintasan utama untuk metabolisme dan pemisahan vitamin A seperti disebutkan
sebelmnya B-karoten dan karotenoid provitamin A yang lain diubah menjadi retinal
dalam sel mukosa usus dan reaksi pembelahan yang sama terjadi didaalam hati.
Sebanyak tujuh isomer-isomer vitamin A sudah diidentifikasi yaitu bentuk-bentuk all
trans .

 Fungsi
Peranan vitamin A yang paling banyak untuk dijelaskan adalah dalam penglihatan .
retina mata manusia mempunyai empat jenis fotopigmen yang mengandung vitamin A
- Fungsi vitamin A dalam pertumbuhan dan pembedahan sedikit diketahui . dua
hipotesis utama adalah
- 1. Bahwa vitamin A ikut serta dalam sintesis glikoprotein khusus yang
mengintrol pembedahaan sel
- 2. Bahwa vitamin A yang terikat pada PPRS secara langsung ikut serta dalam
mengontrol ekspresigen
Dua hal yang membingungkan tersebut adalah
1. Bahwa asam retinoat yang dikenal tidak membentuk turunan fosfomosa yang
sudah dikenal sifatnya dengan baik ternyata aktif dalam menstimulasi
pembentukan N-glikosidik glokoprotein
2. Glikoprotein yang kebanyakan jaringan terbentuk normal kekurangan vitamin
A
- Dalam sel- sel retinoblasma terdapat asam retinoat diangkut ke dalam inti.

 Penggunaan-penggunaan klinis
Vitamin A khususnya dalam dosis tinggi, efektif dalam menyembuhkan banyak
kelainan-kelainan kulit . vitamin A menyembuhkan kelainan-kelainan yang
cendurung mnimbulkan kulit bersisik atau terjadinya (keratinasi) masih belim jelas.
Meskipun aksi retinoid yang paling utama adalah pencegahan neoplasma

 Ringkasan
Vitamin A digunakan secara generik untuk turunan-turunan semua B-ionon selain
karatenoid.
Karotenoid provitamin A mengandung paling sedikit satu cincin B-ionon yang tidak
disubtusi
Ester-ester retinil disimpan didalam hati, dan dehidrolis sesuai dengan yang
dubutuhkan untuk sintesis dan pemisahan.
Kekurangan vitamin A mengakibatkan rabun senja.
Fingsi Vitamin A pada mata adalah sebagai fotoreseptor sedangkan fungsinya pada
sel-sel tubuh yang lain adalah sebagai faktor pertumbuhan . vitamin A digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan berbagai penyakit kelainan kulit . keracunan
vitamin A dapat terjadi dalam dosis sepulih kali jumlah RDA jika berlangsung
beberpa bulan.
 Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai