Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belimbing wuluh
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) tumbuh baik di daerah tropis. Belimbing
wuluh merupakan tumbuhan yang hidup pada ketinggian 5 hingga 500 meter diatas
permukaan laut (Rahayu, 2013). Belimbing wuluh berasal dari kepulauan Maluku dan
menyebar ke seluruh bagian negara Indonesia. Belimbing wuluh memiliki batang yang kasar
berbenjol-benjol, bercabang sedikit, arahnya condong keatas. Cabang muda berambut halus
seperti beludru, warna coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-
45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai lonjong,
ujung runcing, pangkal memudar tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warna hijau,
permukaan bawah berwarna hijau muda (Herbie, 2015).

Indonesia memiliki banyak tanaman yang dapat memberikan banyak manfaat. Salah
satu diantaranya adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn). Tanaman ini  sering
digunakan sebagai obat tradisional. Belimbing wuluh mengandung banyak vitamin C alami
yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap berbagai
penyakit. Bagian tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah buah dan daunnya.
Daun belimbing wuluh dijadikan obat tradisional karena di dalam daun belimbing wuluh
terdapat zat-zat aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Ekstrak daun belimbing
wuluh mengandung flavonoid, tanin dan triterpenoid. Senyawa flavonoid menganggu bakteri
dengan cara merusak membran sitoplasma dan menyebabkan bocornya metabolit penting
sehingga menginaktifkan sistem enzim bakteri. Senyawa tanin dapat menghambat dan
membunuh pertumbuhan bakteri dengan cara bereaksi dengan membran sel, inaktivasi
enzim-enzim esensial dan destruksi materi genetik. Aktivitas antibakteri dari triterpenoid
terjadi melalui mekanisme perusakan fraksi lipid membran sitoplasma. Jadi, ekstrak daun
belimbiing wuluh mempunyai daya antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans.

Kandungan nutrisi yang dapat Anda temukan dalam 100 gram belimbing wuluh:

 Air: 94.08 gram.


 Protein: 0,61 gram atau sama dengan 1.22% dari AKG harian.
 Vitamin B1 (Thiamin): 0.010 mg atau 0.83% AKG.
 Serat: 0.6 gram atau 1.58% AKG.
 Kadar abu: 0.31-0.40 gram.
 Kalsium: 3.4 mg atau 0.34% AKG
 Vitamin B2 (Riboflavin): 0.026 mg atau 2.00% AKG.
 Fosfor: 11.1 mg atau 1.59% AKG.
 Zat besi: 1.01 mg atau 12.63 AKG.
 Vitamin B3 (Niasin): 0.302 mg atau 1.89% AKG.
 Vitamin C (Asam askorbat): 15.5 mg atau 17.22% AKG.
 Flavonoid.
Manfaat belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn):

1. Sebagai antibiotik,

2. Mengontrol diabetes,

3. Mengobati alergi,

4. Mengatasi obesitas.

5. Mengontrol Hipertensi,

6. Mengatasi deman, flu, dan batuk,

7. Mengatasi wasir,

8. Mengatasi jerawat,

9. Mengatasi sariawan,

10. Mengobati penyakit kelamin, dan

11. Membantu mengatasi gondongan, serta masih banyak lagi.

Sayangnya, tidak semua orang dapat mengonsumsi buah yang satu ini, meski
belimbing wuluh memiliki kandungan dan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Ya, jika memiliki masalah kesehatan pada organ ginjal, sebaiknya tidak mengonsumsi
belimbing wuluh, karena menurut sebuah penelitian yang dimuat pada Indian Journal
of Nephrology, terdapat kandungan caramboxin pada buah belimbing wuluh maupun
belimbing biasa yang susah untuk dikeluarkan dari tubuh, pada orang yang tidak
memiliki masalah ginjal, senyawa ini bisa dengan mudah dikeluarkan dari tubuh.

Anda mungkin juga menyukai